Proses Pereduksian TSS Dengan Menggunakan Elektrokoagulasi. Mekanisme Proses Elektrokoagulasi

H + + OH - H 2 2 H O + + 2 e - H S + O 2 2 SO Unsur hasil reaksi antara kandungan zat organik dengan oksigen ini merupakan unsur-unsur yang sederhana yang tidak berbahaya dan tidak berbau, terjadinya reaksi inilah yang mengakibatkan berkurangnya bahan-bahan organik dalam air limbah sehingga air limbah dapat dibuang ke badan sungai. 2

II.7.2 Proses Pereduksian TSS Dengan Menggunakan Elektrokoagulasi.

Proses pereduksian TSS terjadi karena partikel-partikel yang terkandung dalam limbah organik pada umumnya bermuatan negatif, karena muatan sejenis inilah terjadi gaya tolak–menolak antar partikel yang menyebabkan partikel-partikel ini dalam keadaan stabil. Pada saat proses Elektrokoagulasi, ion positif dan negatif yang dihasilkan oleh elektroda akan mendestabilisasikan partikel-partikel, sehingga terjadi pengendapan. Akan terjadi perubahan warna apabila proses pengendapan berjalan dengan baik, limbah akan semakin jernih yang terlihat diantara endapan dan flok-flok yang mengapung dalam bak reaktor.

II.7.3 Mekanisme Proses Elektrokoagulasi

Sebagai contoh mekanisme proses elektrokoagulasi untuk mereduksi TSS Gambar II.4. Mekanisme Proses Elektrokoagulasi Apabila dalam suatu elektrolit ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus listrik searah, maka akan terjadi peristiwa elektrokimia yaitu gejala dekomposisi elektrolit, yaitu ion positif kation bergerak ke katoda dan menerima elektron yang direduksi dan ion negatif anion bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang dioksidasi. Pada anoda akan dihasilkan gas yang berupa gelembung-gelembung udara dan buih. Selanjutnya gas yang terbentuk akan mengikat partikel-partikel koloid yang ada di dalam limbah yang telah terdestabilisasi, sehingga partikel-partikel koloid yang terdestabilisasi terdorong kepermukaan air. Flok-flok yang terbentuk AlOH 3 H2+OH - H2+OH + Anoda - Katoda Arus Listrik Searah Al 3+ Al 3+ Al 3+ AlOH 3 Al 3+ Air Limbah ternyata mempunyai ukuran yang relatif kecil dan flok-flok yang terbentuk tadi lama-kelamaan akan bertambah besar ukurannya lalu mengendap. Untuk pemisahan antara flok dan air dapat diproses dengan cara sedimentasi dan filtrasi. 34

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Bahan Yang Digunakan Limbah cair industri Cold Storage PT. Bumi Menara Internusa, Margomulyo –Surabaya. III.2. Alat Alat Yang Digunakan 1. Beaker glass 2. Bak Penampung Air limbah 3. Plat Alumunium 4. Elektrokoagulasi III.3. Variabel Yang Dipakai Tegangan volt : 6, 9, 12, 15, 18 Waktu Sampling menit : 60, 120, 180 Jarak Elektroda cm : 4 dan 8 III.4. Prosedur Percobaan 1. Air limbah dilakukan analisa awal untuk mengetahui presentase parameter yang di kandung dalam air limbah, melalui proses analisa COD dan TSS. 2. Limbah sebanyak 1 L dimasukan kedalam Beaker glass. 3. Setelah siap, tegangan dialirkan sesuai dengan peubah tegangan yang sudah ditetapkan.