5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Air Limbah Air Buangan Air Limbah adalah air buangan dari proses industri yang sudah tidak
terpakai. untuk dibuang ke badan air, air limbah ini harus diolah agar memenuhi persyaratan.
Persyaratan air secara fisik meliputi kekeruhan, suhu, bau dan rasa. Kualitas air secara kimia meliputi pH, kandungan senyawa dalam air, kandungan reside atau
sisa. Sedangkan kualitas air secara biologis, khususnya secara mikrobiologis ditentukan oleh parameter mikroba pencemar.
Air normal memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan dalam suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5. Air yang mempunyai pH lebih
besar dari pH standar akan bersifat basa. Air limbah dan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke badan air umumnya akan mengubah pH sehingga dapat
mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Adapun parameter pencemaran air buangan sangat beragam, misalnya bau,
Suspended Solid, BOD, COD, warna, nitrat dan lain-lain. Langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi pencemaran, khususnya pencemaran air adalah dengan
mengolah air buangan tersebut sebelum dibuang ke badan air.
II.2. Pengertian Industri Cold Storage
Cold storage adalah industri yang bergerak di bidang pengemasan dan pembekuan hasil laut yang utama adalah Udang. Udang hidup di perairan,
khususnya sungai maupun laut atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada
kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut seafood. Dalam bahasa Banjar
disebut hundang anonim,2008
II.3. Proses Produksi Cold Storage
Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik, udang setelah didatangkan dari supplier akan melewati beberapa proses antara lain :
A. Penerimaan Proses pengolahan udang untuk menjadi bahan baku yang akan dipasarkan
adalah melalui cek mutu , terutama fisik dari udang – udang tersebut, meliputi tampilan fisik udang dan bau udang. Cek ini dilakukan dengan cara sampling serta
melihat langsung pada penampakan udang secara keseluruhan, dari seluruh jumlah udang dihitung jumlah udang yang rusak dan perbandingan antara jumlah udang
yang rusak dengan jumlah udang yang baik, hasil pengecekan ini akan menjadi acuan untuk menentukan harga udang serta menentukan produk mana yang
menguntungkan untuk perusahaan. Udang yang kurang baik dalam hal fisik serta
kualitas akan direndam dalam larutan chlorine 5 ppm untuk mempertahankan kesegarannya. Karena apabila udang tidak direndam dalam larutan maka kondisi
udang tidak tahan lama dan cepat mengalami kerusakan. Kriteria udang yang bermutu rendah adalah sebagai berikut :
a Kulit terkelupas
b Kulit lembek soft
c Daging kemerahan red
d Badan udang terpotong broken
e Bintik hitam akibat penanganan udang pasca panen yang kurang baik.black
spot f
Berbau busuk. B. Pencucian
Perncucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran – kotoran yang menempel pada udang, baik kotoran udang itu sendiri, mikroorganisme yang
menempel maupun kotorang selama penanganan sebelum udang sampai ke pabrik. Pencucian dilakukan dengan air biasa.
C. Penampungan Apabila udang yang masuk ke pabrik melebihi kemampuan proses, maka
udang harus ditampung. Sebelum dilakukan penampungan udang terlebih dahulu direndam dalam larutan klorn 5 ppm selam 1 menit sebelum di masukan ke dalam
bak penampung bersama es yang disusun secara berlapis – lapis. Udang dengan
jumlah yang banyak, memerlukan waktu penyimpanan yang lama agar kondisi udang tetap baik, udang harus disimpan dalam cold srorage dengan terlebih dahulu
dikemas dalam kantong – kantong plastik. Bahan baku yang dibekukan dijadikan sebagai persediaan bila suatu saat kekurangan bahan baku utuk proses.
D. Pemotongan Kepala Pemotongan kepala dilakukan untuk produk – produk head less. Pemotongan
kepala ini dilakukan secara manual yaitu dengan menarik kepala udang dari badannya, pada waktu menarik kepala udang, harus menyisakan genjer hanging
meat atau daging yang berjarak setengah dari ruas pertama badan udang. Hal ini dilakukan karena genjer tersebut merupakan persyaratan penting khususnya produk
head less yang siap ekspor. Hal ini juga berpengaruh pada harga udang dan untung ruginya perusahaan.
E. Sortasi Sortasi dilakukan dalam dua tahap yaitu sortasi awal dan sortasi akhir. Pada
sortasi awal yang menjadi fokus sortasi adalah : a
Jenis b
Ukuran c
Mutu Sedangkan dalam sortasi akhir hanya merupakan pengecekan ulang terhadap mutu
dan ukuran udang. Sortasi ini dilakukan sebelum bahan baku udang ditimbang untuk proses pengemasan.
F. Pemasakan Pemasakan dilakukan khusus untuk produk matang Tujuan ini adalah
membuat produk menjdadi setengah matang sihinggap siap untu dikonsumsi tanpa diberi perlakuan lain. Udang yang diproses adalah udang yang telah mengalami
pembersihan, dan tinggal menyisakan daging. Ukuran rata – rata udanga yang di masak adalah ukuran sedang 50 – 90 cm, dengan berat 1,8 kg. Sebelum dilakukan
pamasakan, udang direndam dalam larutan STPP Sodium Tri Poli Phospat 3 selam 12 jam. Setelah direndam kemudian udang ditimbang untuk mengetahui
kenaikan berat udang setelah mengalami perendaman. Sodium Tri Pole Phospat berfungsi untuk mengikat air di dalam tubuh udang dan membuat penampakan
udang lebih kenyal. Pemasakan udang memerlukan watu 1 samapai 5 menit dengan suhu pamasakan 100
G. Timbang Produk c
Udang – udang yang telah disortasi dilakukan pengecekan mutu, apabila mutunya tidak sesuai maka akan dikembalikan, sedangkan apabila mutunya
memenuhi syarat maka udang – udang langsung dilakukan penimbangan. H. Pemberian Label Ukuran
Pemberian label dilakukan sesuai ukuran udang. Perlu diperhatikan bahwa pemberian lebel harus ada kesesuaian antara warna label dan grade kualitas udang
itu. Untuk udang head on diberikan label warna hitam, sedangkan untuk udang head less ada 4 jenis wana yang diberikan yaitu :
a Hitam : untuk udang warna hitam dan coklat
b Hijau : untuk udang yang berwarana biru muda
c Biru : untuk udang yang berwana biru tua
d Merah : untk udang yang second grade.
I. Pembekuan Agar produk tahan lama maka dilakukan pembekuan. Mesin pembekuan
yang biasa dipakai ada 3 macam yaitu : a
Contact Plate Freezer, b
Air Blast Freezer tipe ruangan dan c
Air Blast Freezer tipe Belt Conveyor. J. Penyimpanan
Sebelum produk dipasarkan, produk disimpan terlebih dahulu dalam ruang penyimpanan dengan suhu -25
c. Lama penyimpanan tergantung dari pengiriman ke pemesanan dan jumlah produk yang dihasilkan.
II.4. Karakteristik Air Buangan Industri Cold Storage