BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih
mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya,
mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi dengan cara mengobrol serta meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta
izin ke keluarga terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi.
Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan masalah, maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan
program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut, terutama masalah yang akan
diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
Pelaksanaan program saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini disusun atas dasar pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak Nambrug. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-KS adalah:
3.1.1 Membantu Aktivitas
Bapak Nambrug sering pergi mengumpulkan sampah-sampah organic untuk dijual, tetapi dengan keadaan beliau yang sakit, istri dari
bapak nambrug yang menggantikan pekerjaan bapak nambrug dan juga bekerja membersihkan pasar baler bale agung.
Gambar 3. Tempat memilah sampah di rumah bapak Nambrug Ibu Sriyuni pergi mengumpulkan sampah dengan berjalan kaki.
Jarak tempuh cukup jauh sehingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan sampah. Hal pertama yang penulis bantu terkait
dengan aktivitas ibu Sriyuni adalah menghantar beliau menggunakan motor sehingga beliau terbantu dalam hal penghematan waktu.
Sejauh yang penulis amati, aktivitas Bapak Nambrug dan Istrinya adalah mencari sampah, dan menjual sampah-sampah ke pengepul.
Untuk itu, penulis membantu mencarikan sampah anorganic untuk dapat dijual.
Gambar 4. Membantu membersihkan pasar dan mencari sampah anorganic
3.1.2 Inventarisasi Data Keluarga
Untuk menganalisis permasalahan Bapak Nambrug, maka penulis melaksanakan inventarisasi data keluarga yang mencakup profil
keluarga, potensi yang dimiliki, serta kebutuhan keluarga yang masih perlu dibantu. Metode dari inventarisasi ini adalah melalui obrolan ringan
dan pengamatan penulis secara langsung.
3.1.3 Bimbingan Belajar untuk Anak
Komang Arya adalah putra bungsu dari bapak nambrug, ia adalah siswa kelas 5 SD. Arta adalah anak yang interaktif dan komunikatif. Arya
kerap kali menceritakan masalah pelajarannya di sekolah. Untuk menunjang akademis Komang Arya, maka penulis berinisiatif
untuk memberikan bimbingan belajar, terutama saat dia mendapatkan tugas dari gurunya. Bimbingan belajar ini bersifat tidak terjadwal,
melainkan dilaksanakan sesuai permintaan dan kebutuhan Arya.
3.1.4 Memberi Bantuan Buku Tulis
Sebagai tambahan dari usulan pensolusian masalah keluarga dampingan, penulis ingin membantu proses pendidikan anak dari Bapak
Nambrug dengan memberikan bantuan buku tulis yang sejatinya mungkin bersifat biasa saja namun penuh akan makna. Oleh karena itu,
diharapkan dengan buku tulis ini dapat lebih memacu lagi semangat belajar dari putra Bapak Nambrug.
3.1.5 Program Solusi Masalah Kebersihan lingkungan dan PHBS