Window Ekstraksi Ciri Jarak Dice Metode Template Matching

2.8. Window Ekstraksi Ciri

Window ekstraksi ciri yang digunakan untuk pengenalan, proses pengambilan hasilnya berbentuk bujur sangkar. Window bujur sangkar digunakan untuk dimensi dari ekstraksi ciri DCT. Pengambilan hasil ekstraksi ciri DCT window ini terdapat di sisi kiri atas. Gambar 2.7. menunjukkan urutan dari proses window ekstraksi ciri [10]: Gambar 2.7. Window ekstraksi ciri Keterangan : 1. Window 1 × 1 = 1 koefisien DCT 6. Window 6 × 6 = 36 koefisien DCT 2. Window 2 × 2 = 4 koefisien DCT 7. Window 7 × 7 = 49 koefisien DCT 3. Window 3 × 3 = 9 koefisien DCT 8. Window 8 × 8 = 64 koefisien DCT 4. Window 4 × 4 = 16 koefisien DCT 9. Window 9 × 9 = 81 koefisien DCT 5. Window 5 × 5 = 25 koefisien DCT 10.Window 10 × 10 = 100 koefisien DCT

2.9. Jarak Dice

Jarak ini biasanya digunakan untuk pengenalan citra, nada, suara, wajah, sidik jari, dan iris mata. Jarak Dice dirumuskan dengan [11]: = ∑ ² ∑ + ∑ 2.12 Di mana: = Jarak Dice P,Q = Dua vektor yang akan dicari jaraknya n = Ukuran vektor

2.10. Metode Template Matching

Template matching adalah salah satu teknik dalam pengolahan citra digital yang berfungsi untuk mencocokan tiap-tiap bagian dari suatu citra dengan citra yang menjadi sampel template. Teknik ini banyak digunakan dalam bidang industri sebagai bagian dari quality control. Prinsip metode ini adalah membandingkan antara citra objek yang akan dikenali dengan citra sampel template. Citra objek yang akan dikenali mempunyai tingkat kemiripan sendiri terhadap masing-masing citrasampel template. Pengenalan dilakukan dengan melihat nilai tingkat kemiripan tertinggi dan nilai batas ambang pengenalan dari citra objek tersebut. Bila nilai tingkat kemiripan berada di bawah nilai batas ambang maka citra objek tersebut dikategorikan sebagai objek tidak dikenal [12]. Pada prinsipnya metode template matching memiliki karakteristik antara lain: 1. Relatif mudah untuk diaplikasikan dalam teknik pengolahan citra digital. 2. Hasilnya relatif sangat akurat karena mendeteksi kesalahan hingga ukuran pixel. 3. Metode ini cukup rentan terhadap perbedaan orientasi antara citra sampel template dengan citra yang akan diidentifikasi, yang meliputi: ukuran, posisi dan kualitas citra. 4. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka metode ini sangat tergantung pada teknik pengolahan citra digital yang lain seperti enhacement, color filtering, dll [13].

2.11. Metode K-Nearest Neighbor K-NN