Memiliki suhu kritis 101,1 °C. Memiliki tekanan kritis 4,06 Mpa.
Ada beberapa bahan pending sejenis refrigeran 134a yg sering kita temukan di pasaran antara lain SUVA 134a, HFC 134a, dan KLEA Forane 134a.
Gambar 2.9 Refrigeran134a
2.4 Siklus Kompresi Uap
Dari berbagai jenis system refrigerasi pada mesin pendingin, siklus kompresi uaplah yang banyak digunakan. Pada siklus ini komponen yang
digunakan adalah kompresor, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator. Skema rangkaian komponen siklus kompresi uap disajikan pada Gambar 2.10. Gambar
2.11 menyajikan siklus kompresi uap pada P-h diagram dan pada Gambar 2.12 menyajikan siklus kompresi uap pada T-s diagram.
Q
out
W
in
Q
in
Gambar 2.10 Skematik rangkaian komponen siklus kompresi uap
Gambar 2.11 P-h diagram siklus kompresi uap
Kondensor
Evaporator
2
a
1
Komp resor
2 3a
3
4 1a
Proses pendidihan
Tc
Te 4
h 2a
Q
in
h
3
= h
4
h
1
h
2
2
W
in
1 Q
out
3 3a
P
P
1
P
2
1a
Pendinginan lanjut Penurunan temperatur
Kondensasi
Kompresi
Pemanasan lanjut
Gambar 2.12 T-s diagram siklus kompresi uap Proses siklus di atas dijelaskan sebagai berikut :
a. Proses 1-2 Kompresi Sebelum dimulainya proses ini, refrigeran berupa gas panas lanjut bertekanan
rendah masuk ke kompresor. Kemudian kompresor menaikkan tekanan refrigeran sehingga refrigeran menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. Proses kompresi
berlangsung secara isentropic. Pada proses ini memerlukan energi listrik untuk kompresor hermatic.
b. Proses 2-2a Penurunan temperaturdesuperheating Pada proses ini refrigeran mengalami proses penurunan suhu sampai
mencapai titik gas jenuh yang disertai dengan pelepasan kalor, sebelum refrigeran memasuki kondensor. Penurunan temperatur disebabkan oleh perbedaan suhu
refrigeran dengan lingkungan sekitar evaporator. Proses ini berlangsung pada tekanan yang tetap.
s W
in
T
Q
out
Q
in
4 3
3a 2a
2
1a 1
c. Proses 2a-3a Kondensasi Proses ini terjadi saat refrigeran sampai di kondensor. Dimana refrigeran
yang bertemperatur tinggi melepas panas ke lingkungan luar, sehingga terjadi proses perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Proses ini berlangsung
pada tekanan tinggi dan temperatur yang tetap. Pelepasan ini terjadi karena temperatur refrigeran lebih tinggi dari temperatur lingkungan luar.
d. Proses 3a-3 Pendinginan lanjut Proses ini berfungsi untuk memastikan agar refrigeran yang keluar dari
kondensor sudah dalam kondisi cair. Supaya refrigeran yang masuk ke dalam pipa kapiler tidak bercampur dengan gas, yang dapat menyebabkan masalah pada
sistem pendingin. Pada proses ini terjadi penurunan temperatur refrigeran, dimana temperature refrigeran lebih rendah dari temperatur refrigeran saat proses
kondensasi. e. Proses 3-4 Penurunan tekanan dan temperatur
Proses ini berlangsung di pipa kapiler yang memiliki diameter sangat kecil dari pipa yang lainnya. Sehingga terjadi penurunan tekanan yang mengakibatkan
terjadi pula penurunan temperatur. Proses ini berlangsung pada entalpi yang tetap. f. Proses 4-1a Evaporasi
Pada proses ini panas yang berada di dalam eveporator akan diserap oleh refrigeran. Sehingga terjadi perubahan fase campuran cairan+gas menjadi fase
gas jenuh. Proses ini berlangsung pada temperatur dan tekanan yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Proses 1a-1 Pemanasan lanjut Proses ini berfungsi memastikan agar refrigeran yang akan masuk ke
kompresor sudah sepenuhnya berbentuk gas. Proses ini berlanjut pada tekanan yang tetap.
Gambar 2.13 P-h diagram refrigeran 134a PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5 Rumus Perhitungan Pada Mesin Pendingin