2.5 Rumus Perhitungan Pada Mesin Pendingin
Dengan diketahuinya nilai entalpi, suhu kerja kondensor, dan evaporator pada P-h diagram, dapat dihitung besarnya : a kerja kompresor, b kalor yang dilepas
kondensor, c kalor yang diserap evaporator, d laju aliran massa refrigeran, e COP, dan g efisiensi mesin pendingin.
a. Kerja kompresor W
in
. Besarnya kerja kompresor per satuan massa refrigeran dapat dihitung dengan
Persamaan 2.1. W
in
= h
2
– h
1
2.1 Pada Persamaan 2.1 :
W
in
: kerja kompresor per satuan massa refrigeran h
1
: nilai entalpi refrigeran saat masuk ke kompresor h
2
: nilai entalpi refrigeran saat keluar dari kompresor
b. Kalor yang dilepas kondensor Q
out
Besarnya kalor yang dilepas kondensor per satuan massa refrigeran dapat dihitung dengan Persamaan 2.2.
Q
out
= h
2
– h
3
2.2 Pada Persamaan 2.2 :
Q
out
: kalor yang dilepas oleh kondensor per satuan massa refrigeran h
2
: nilai entalpi saat refrigeran keluar dari kompresor h
3
: nilai entalpi saat refrigeran keluar dari kondensor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kalor yang diserap evaporator Q
in
Besarnya kalor yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran dapat dihitung dengan Persamaan 2.3
Q
in
= h
1
– h
4
2.3 Pada Persamaan 2.3 :
Q
in
: kalor yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran h
1
: nilai entalpi refrigeran saat keluar dari evaporator h
4
: nilai entalpi refrigeran saat masuk ke evaporator
d. Laju aliran massa refrigeran ̇
Laju aliran massa per satuan waktu dapat dihitung dengan Persamaan 2.4 ̇ = WW
in
= ⁄
W
in
2.4 Pada Persamaan 2.4 :
̇ : laju aliran massa refrigeran
⁄ W
: kerja kompresor per satuan waktu ⁄
W
in
: kerja kompresor per satuan massa refrigeran ⁄
V : besar tegangan listrik yang digunakan kompresor V
I : besar arus listrik yang digunakan kompresor A
e. COP Coefficient Of Performance COP digunakan untuk mengetahui kerja dari siklus kompresi uap. Semakin
tinggi nilai COP, maka semakin baik juga kerja siklus kompresi uapnya. COP tidak memiliki satuan karena merupakan hasil perbandingan antara kalor yang
diserap evaporator dengan kerja kompresor. COP dapat dihitung dengan Persamaan 2.5 dan 2.6 :
COP
aktual
= Q
in
W
in
2.5 COP
ideal
= T
e
T
c
- T
e
2.6 Pada Persamaan 2.5 dan 2.6 :
COP
aktual
: koefisien prestasi aktual mesin pendingin. COP
ideal
: koefisien prestasi ideal mesin pendingin. T
e
: temperatur mutlak evaporator K. T
c
: temperatur mutlak kondensor K.
f. Efisiensi η Efisiensi adalah besarnya tingkat efektifitas pada mesin pendingin, yang
dapat dihitung dengan Persamaan 2.7 η = COP
aktual
COP
ideal
2.7 Pada Persamaan 2.7 :
η : efisiensi mesin pendingin.
2.6 Tinjauan Pustaka