4. Rancang percobaan – percobaan simulasi.
5. Jalankan simulasi dan analisis data
Winda Nur Cahyo 2008 menyatakan bahwa Simulasi Monte Carlo adalah salah satu metode simulasi sederhana yang dapat dibangun secara cepat dengan
hanya menggunakan
spreadsheet
misalnya Microsoft Excel. Pembangunan model simulasi Monte Carlo didasarkan pada probabilitas yang diperoleh data
historis sebuah kejadian dan frekuensinya, dimana:
dengan: P
i
: Probabilitas kejadian i f
i
: Frekuensi kejadian i n : Jumlah frekuensi semua kejadian.
Tetapi dalam simulasi Monte Carlo, probabilitas juga dapat ditentukan dengan mengukur probabilitas sebuah kejadian terhadap suatu distribusi tertentu. Bilangan
acak yang digunakan dalam simulasi Monte Carlo ini merupakan sebuah representasi dari situasi yang tidak pasti dalam sebuah sistem nyata.
1.6 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan simulasi antrian pada Bank XXX dengan metode Monte Carlo dan jika dimungkinkan akan dicari solusi
penyelesaian agar lama waktu antri pasien dengan alternatif yang berbeda-beda seperti dengan atau tanpa menambah fasilitas maupun komponen penunjang lain
secara signifikan.
1.7 Kontribusi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi lama waktu mengantri yang
terjadi dalam masalah antrian di kehidupan sehari-hari dengan menggunakan metode Monte Carlo.
2. Dapat menggunakan metode Monte Carlo dalam masalah lain selain masalah
antrian. 3.
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan menjadi referensi yang berhubungan dengan masalah simulasi dan masalah antrian.
1.7.Meteodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Studi literatur dan referensi, yaitu mempelajari buku-buku dan makalah- makalah dari pustaka yang berhubungan dengan antrian dan simulasi.
2. Pengambilan data antrian serta melakukan pemeriksaan ulang dikala terjadi
kesalahan dalam melakukan pengambilan data antrian pada Bank XXX. 3.
Mengolah data berdasarkan kriteria-kriteria olah data pada metode simulasi Monte Carlo serta menggambarkan beberapa alternatif antrian yang dapat
diterapkan. 4.
Menyimpulkan hasil olah data antrian dengan metode simulasi Monte Carlo serta dapat menentukan alternative antrian yang diterapkan dengan
waktu menunggu yang paling minimum.
Universitas Sumatera Utara
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Antrian
Antrian yang panjang sering kali kita temukan di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, di klinik saat pasien mengantri untuk mendapatkan
pelayanan, di airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil saat mobil
antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan konsumen berhenti untuk mengantri atau bahkan dapat meninggalkan sistem sehingga
dapat mengakibatkan kehilangan konsumen atau kerugian bagi perusahaan.
Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen
pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan
automatic dialing equipment
, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam waktu
– waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelepon secepatnya, sehingga para
penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin cukup lama. Persoalan aslinya Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan
delay
dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk menghitung
kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul
Solution of some problems in the theory of probabilities of
significance in Automatic Telephone Exhange
. Baru setelah perang dunia kedua, hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian Supranto,
1987. Menurut Siagian 1987, antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah satuan yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan fasilitas layanan. Richard
Universitas Sumatera Utara
Bronson 1982, proses antrian
queueing process
adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seseorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan,
kemudian menunggu dalam suatu baris antrian jika semua pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah suatu
himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan pada pelanggan dan pemroses masalahnya.
2.2 Sistem Antrian