Diskripsi Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis

Tabel 5.8. Uji Reliabilitas Variabel Variabel Alpha Cronbach’s Batas Reliabilitas Keterangan Kinerja SKPD Y Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja X 0,948 0,947 0,6 0,6 Reliabel Reliabel Sumber: Lampiran 1

5.3. Diskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka diperoleh diskripsi data penelitian sebagai berikut : Tabel 5.9.Deskripsi Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kinerja SKPD 52 2.00 4.80 3.6346 0.75013 Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja 52 2.14 4.71 3.6593 0.72576 Valid N listwise 52 Sumber: Lampiran 4 Nilai rata-rata kinerja SKPD sebesar 3.6346 yang menunjukkan bahwa kinerja SKPD dilingkungan Pemko Tebing Tinggi berada di rata-rata. Penerapan anggaran berbasis kinerja nilai rata-rata sebesar 3,6593 menunjukkan bahwa menurut persepsi responden penerapan anggaran berbasis kinerja masih berada di rata-rata. Hal ini berarti masih belum dapat dikatakan bahwa dalam penyusunan anggaran pemerintah daerah dalam hal ini SKPD telah menerapkan aggaran berbasis kinerja sepenuhnya. Universitas Sumatera Utara Dalam kenyataannya, pemerintah daerah hanya mengubah format penyusunan anggaran yang lama dengan format anggaran yang di atur dalam Permendagri 13 tahun 2006 yaitu anggaran berbasis kinerja. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya rendahnya kemampuan sumberdaya manusia di Pemko Tebing Tinggi yang dapat menerapkan anggaran berbasis kinerja. Disamping itu, Pemda tidak mempunyai data yang valid dan reliabel yang dapat digunakan dalam membuat anggaran pada periode berikutnya. Tidak ada benang merah antara Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana strategis dan sebagainya yang seharusnya ada keterkaitan satu dengan lainnya.

5.4. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, dan pengujian heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-section. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan. Pengujian asumsi multikolinearitas juga tidak dilaksanakan karena independen variabel dalam penelitian ini hanya satu. Universitas Sumatera Utara

5.4.1. Pengujian Asumsi Klasik

5.4.1.1. Pengujian Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.675 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,752. Jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga didukung dengan grafik dimana data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data Universitas Sumatera Utara 5.4.1.1. Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y . Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini. Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara

5.5. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisa regresi sederhana, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah penerapan anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini. Tabel 5.10. Ringkasan Pengujian Hipotesis Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant .495 .221 2.236 .030 1 ABK .871 .060 .900 14.587 .000 R = 0,900 R 2 = 0,810 F = 212.776 Sig. F = 0,000 Sumber: Lampiran 4 Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,900, hal ini menunjukkan bahwa variabel penerapan anggaran berbasis kinerja mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja SKPD. Universitas Sumatera Utara Sedangkan nilai R square R 2 atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum R 2 untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. R 2 sebesar 0,810 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 81 . Dengan kata lain 81 perubahan dalam kinerja SKPD mampu dijelaskan variabel penerapan anggaran berbasis kinerja sisanya sebesar 19 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka model penelitian adalah sebagai berikut: Kinerja = 0.495 + 0.871 ABK Universitas Sumatera Utara Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel penerapan anggaran berbasis kinerja menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara variabel penerapan anggaran berbasis kinerja dengan kinerja SKPD adalah positif yaitu semakin tinggi variabel penerapan anggaran berbasis kinerja maka semakin tinggi kinerja SKPD.

5.6. Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi)

27 272 63

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN)

2 12 105

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

1 8 15

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 9

PENUTUP PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 67

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 3 17

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 4 7

PENUTUP PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 2 54

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 12