Berdasarkan fenomena yang terjadi di Kota Tebing Tinggi bahwa terdapat pertentangan tujuan penyusunan anggaran berbasis kinerja yang semula diharapkan
dapat memaksimalkan penggunaan anggaran yang telah ditetapkan serta digunakan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat dan mempercepat berputarnya roda
pembangunan, sedangkan disisi lain justru implementasi penyusunan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Pemko Tebing Tinggi tahun 2007 justru
mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam penyerapan dana yang telah dianggarkan sehingga penggunaannya tidak maksimal oleh unit kerja serta tidak
terintegrasinya penggunaan dana oleh satuan kerja untuk pencapaian visi dan misi. Kondisi ini menarik bagi peneliti untuk mencari tahu apakah Penerapan anggaran
berbasis kinerja berpengaruh terhadap kinerja SKPD di Kota Tebing Tinggi.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Sehubungan dengan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja berpengaruh terhadap Kinerja SKPD ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mendapatkan bukti empiris apakah penerapan anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap Kinerja SKPD.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Mengembangkan wawasan berfikir yang dilandasi dengan konsep ilmiah dan
meningkatkan pemahaman mengenai anggaran berbasis kinerja pada pemerintahan daerah.
2. Memberikan masukan kepada para pejabat pengelola keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi bahwa dalam penyusunan dan pengelolaan
anggaran perlu disesuaikan dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah.
1.5. Originalitas
Sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian serupa ini belum banyak dilakukan. Karena penerapan anggaran berbasis kinerja yang diterapkan di
pemerintah daerah baru mulai dilaksanakan tahun 2005. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang dilakukan Yusriati tahun 2007. Penelitian ini memperbaiki
kelemahan yang ada di peneliti sebelumnya. Perbedaan dari penelitian Yusriati adalah dalam hal pengukuran Kinerja SKPD. Kinerja SKPD pada penelitian Yusriati
menggunakan data skunder yaitu data tahun 2005, sedangkan pengukuran variabel penerapan anggaran berbasis kinerja adalah pengukuran yang bersifat cross section
yang merupakan persepsi responden atas penerapan anggaran berbasis kinerja pada tahun 2007. Jadi kurang tepat untuk melihat pengaruh penerapan anggaran berbasis
kinerja pada tahun 2007 untuk melihat dampaknya pada tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini juga telah mengembangkan indikator penerapan berbasis kinerja, dengan menggunakan kuesioner Yusriati yang telah dikembangkan kembali
dengan bantuan ahli di bidang penerapan anggaran berbasis kinerja. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data sekunder yaitu data kinerja SKPD yang dilihat
dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Lakip dan hasil evaluasi laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Tebing Tinggi tahun 2007
sebagai bahan tambahan dalam melakukan pembahasan hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA