Penerapan CSR di Indonesia dan Negara Lain 1.

lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada Ayat 2 tersebut merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Kemudian pada Pada konteks ini nilai hakiki dari tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut dengan adanya penetapan biaya perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Anggaran itu harus dimuat dalam laporan tahunan perseroan.

B. Penerapan CSR di Indonesia dan Negara Lain 1.

Penerapan CSR di Indonesia Saidi dan Abidin mengatakan sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia. 118 a Keterlibatan langsung, yaitu perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk 118 Saidi, Zaim dan Hamid Abidin, Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial di Indonesia, Jakarta, 2004, Piramedia. hlm. 64-65. Universitas Sumatera Utara menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat senior, seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation. b Melalui Yayasan atau organisasi sosial perusahaan yaitu perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto perusahaan pertambangan, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund. c Bermitra dengan pihak lain yaitu perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosialorganisasi non-pemerintah NGOLSM, instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Berbagai lembaga sosialOrnop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia PMI, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia YKAI, Dompet Dhuafa, instansi pemerintah Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaLIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos, universitas UI, ITB, IPB, media massa DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar. Universitas Sumatera Utara d Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium yaitu perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama. Ada lagi penerapan tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini baru dilakukan diantaranya adalah: 119 a Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk globalisasi dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak ketiga distributor, buyer, client, dan shareholder yang menjadi bagian atau mitra kerja dari perusahaan lokal. Mereka dapat menetapkan suatu kondisi yang harus diikuti oleh perusahaan lokal dalam memenuhi tanggung jawab sosialnya. Kondisinya ini biasanya dialami oleh perusahaan yang berada di negara miskin dan berkembang dimana 119 http:jsofian.wordpress.com20070610mencari-bentuk-ideal-tanggung-jawab-sosial- perusahaan diakses tanggal 20 Mei 2008. Universitas Sumatera Utara memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada investor dari negara maju. b Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi tanggung jawab sosial adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha ekplorasi alam tambang, minyak, hutan. Perusahaan tambang lebih mendapatkan perhatian dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan non tambang terutama LSM. Perusahaan tersebut diwajibkan untuk melakukan penyeimbangan sebagai dampak dari eksplorasi yang dilakukan seperti melakukan reklamasi alam, reboisasi, mendukung pecinta alam, berpartisipasi dalam pengolahan limbah dan sebagainya. Kenyataannya apakah perusahaan tersebut benar-benar menaruh perhatian terhadap alam dan lingkungan sekitarnya, bukankah mungkin tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan hanya sebagai kedok untuk melegalkan dan mengamankan kegiatan perusahaan sehingga tidak dikritik oleh masyarakat. c Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah pemberian fasilitas kepada para pekerja atau buruh. Kenyataannya bahwa pemberian fasilitas baru akan terealisasi jika adanya ancaman mogok atau unjuk rasa dari para buruh. Ini berarti tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para buruh didasarkan sebagai suatu negosiasi antara manajemen dengan para buruh. Manajemen tentunya akan memperhitungkan dampak Universitas Sumatera Utara yang ditimbulkan dengan adanya ancaman tersebut jika dinilai akan merugikan perusahaan maka biasanya tuntutan akan direalisasikan. d Bentuk lainnya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian sumbangan, hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum. Musibah, bencana, atau malapetaka yang terjadi dapat dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang membentuk citra dan reputasi baik di mata masyarakat. Masih banyak contoh penerapan tanggung jawab sosial perusahaan pada saat ini yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan atau mengikuti aturan main supaya perusahaan dapat tetap menjaga citra dan eksistensinya dihadapan para stakeholdernya. Perusahaan yang berhasil dalam penerapan tanggung jawab sosial jumlahnya relatif sedikit karena mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder harus diuji melalui waktu. Komitmen dan konsistensi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial akan terlihat hasilnya secara bertahap bukan secara instan. Marten J.H.K, dkk. dalam studi kasus tentang CSR mengidentifikasi konflik yang pernah terjadi antara perusahaan Multinasional dengan masyarakat sekitar. Identifikasi mereka menunjukkan berbagai hal: 1 berkurangnya sumber air, 3 rendahnya kepedulian terhadap perekonomian masyarakat dan pengawasan Universitas Sumatera Utara perusahaan yang berlebihan, 3 hilangnya jalan setapak dan terancamnya fungsi pembangunan kerekatan sosial. 120 PT Riau Andalan Pulp And Paper Riaupulp terus meningkatkan realisasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dengan berbagai jenis program pemberdayaan masyarakat sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan CSR terhadap masyarakat. Salah satu diantaranya adalah outsourcing yakni pengalihan pelaksanaan beberapa kegiatan pendukung operasional perusahaan inline untuk membuka kesempatan berusaha kepada masyarakat sekitar khususnya pelaku dunia Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM. Pola outsourcing yang dilakukan Riaupulp ini diharapkan mampu mengembangkan potensi UMKM yang dimiliki pengusaha lokal yang sekaligus diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Outsourcing adalah bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang dituangkan Riaupulp melalui Small and Medium Enterprises SME’s Program sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR. Dalam pola outsourcing, Riaupulp tidak hanya sekedar memberikan order pekerjaan kepada mitra bina, akan tetapi juga membantu dalam hal pelatihan, pendampingan dan permodalan. Dari aspek pembiayaan modal kerja dan investasi yang dibutuhkan mitra bina, Riaupulp sejak beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga keuangan dan perbankan. Salah satu perbankan yang diajak Riaupulp bekerjasama dalam mendukung kelancaran operasional program outsourcing ini adalah Bank Tabungan Negara BTN Syariah. Kerjasama dengan BTN Syariah ini difokuskan dalam hal pembiayaan modal kerja dan investasi mitra bina. Melalui kerjasama ini, pihak bank sebagai mitra kerja Riaupulp akan menyalurkan kredit UMKM kepada mitra bina Riaupulp. Kerjasama ini adalah bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosial Riaupulp dalam upaya pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaan khususnya mitra bina. Melalui kerjasama Riaupulp dengan BTN Syariah Pekanbaru ini diharapkan kebutuhan modal kerja mitra bina SME’s Program CSR Riaupulp dapat dipenuhi sehingga kegiatan usaha mitra bina dapat berjalan dengan lancar. Adapun CV Sumpit Mas akan melakukan pengerjaan penanaman dan pemeliharaan pohon akasia di areal Hutan Tanaman Industri Riaupulp wilayah Estate Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi. 121 120 Marten. J.H., dkk., Corporate Social Responsibility Perusahaan Multinasional Kepada Masyarakat Sekitar : studi kasus, Usahawan No. 03. Tahun. XXXVI, hlm. 9. 121 http:www.riauterkini.comriaupulp.php?arr=18799 diakses tanggal 7 Agustus 2009. Universitas Sumatera Utara Kaltim Prima Coal KPC sejak berdiri tahun 1992 telah memusatkan diri pada pengembangan masyarakat sekitar dengan menjadi bagian dari kegiatan usaha perusahaan pertambangan. Penelitian yang seksama melandasi seluruh program CSR mereka, dan studi-studi tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen pendapatan lokal di Kutai Timor, yang merupakan basis operasi KPC, merupakan hasil kegiatan per- tambangan. Oleh karena itu, program-program KPC mencakup kegiatan- kegiatan seperti mengajarkan para petani untuk menggunakan lahan yang telah dibebaskan setelah kegiatan pertambangan dihentikan, untuk tujuan seperti menanam patchouli atau nilam untuk memproduksi laba panen minyak nilam. Survei-survei KPC yang lain telah meneliti langkah-langkah yang dapat diambil oleh KPC untuk membantu para petani, nelayan, bisnis dan lain-lain di dalam komunitas untuk memperluas pasaran mereka. Walaupun upaya ini, program-program KPC tetap menghadapi tantangan- tantangan. Studi KPC tahun 2005 terhadap lebih dari 2000 warga lokal menunjukkan bahwa 75 persen komunitas memandang berbagai upaya pembangunan sebagai tanggung jawab KPC semata – bukan sebagai upaya bersama. Selain itu, sebagai suatu perusahaan yang terlibat di suatu industri yang terpandang, KPC menarik cukup banyak kritik dari LSM lokal, yang terkadang mendorong berbagai kegiatan CSR yang tidak selalu sejalan dengan model bisnis KPC. Tetapi KPC memiliki visi yang jelas mengenai cara menjunjung misi CSR mereka. Ujar Hery last name, kepala Corporate Affairs di KPC, “Tantangannya adalah memberikan pemahaman tentang pembangunan, dan bahwa pembangunan merupakan suatu proses panjang yang harus ditempuh dan dicapai bersama-sama dan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab perusahaan saja.” 122 PT. Djarum memiliki 5 lima nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahaan. Nilai-nilai itu adalah 1. Fokus pada pelanggan, 2. Profesionalisme, 3. Organisasi yang terus belajar, 4. Satu Keluarga, dan 5. Tanggung Jawab Sosial. Salah satu tanggung jawab sosial ini merupakan stategi PT. Djarum yang mampu memberikan profit dan keuntungan bagi perusahaan secara jangka panjang. Program CSR bermanfaat jangka panjang yang dimaksud yaitu program-program yang memiliki dampak positif untuk kemajuan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan kalau memungkinkan dapat menciptakan sebuah hubungan psikologis seumur hidup. Bidang kegiatan yang dilakukan dalam CSR berupa pemberdayaan pembangunan kota, bantuan pendidikan utamanya pemberian beasiswa, bidang olahraga, 122 Edward Manik,“Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Sebuah Konteks Indonesia”, dalam Competitiveness at the Frontier, Juni 2008, hlm. 5, lihat www.senada.or.id. diakses tanggal 26 Juli 2009. Universitas Sumatera Utara seni dan budaya dll. Sebagai contoh dalam bidang pendidikan PT. Djarum memberikan beasiswa bagi siswa, mahasiswa yang berprestasi sampai dengan Strata 2. Diharapkan mahasiswa yang menerima program Beasiswa PT. Djarum akan mendapat tantangan menciptakan manusia yang cakap intelektual, emosional maupun spiritual, guna mewujudkan manusia Indonesia mendatang yang tangguh dalam menghadapi setiap problematik yang dihadapi di kemudian hari baik di tingkat nasional maupun internasional. PT. Djarum memberikan beasiswa ke mahasiswa yang berprestasi dengan harapan dapat tercipta hubungan psikologis, yang mana apabila mahasiswa yang berprestasi tersebut telah menyelesaikan pendidikannya maka mahasiswa itu dapat memberikan kontribusi kepada PT. Djarum untuk lebih mengembangkan perusahaan PT. Djarum tersebut. Contoh lain adalah dimana PT. Djarum juga melakukan pencegahan global warming dengan melakukan penghijauan atau penanaman hutan kembali. 123 Dalam praktik, belum banyak perusahaan yang melakukan kegiatan CSR. Mengutip hasil penelitian tahun 2003, hanya 20 persen perusahaan besar di Indonesia yang melakukan CSR. Dari 24 persen itu, hanya sedikit yang memberikan laporan CSR secara menyeluruh. 124

2. Penerapan CSR di Manca Negara

Penerapan CSR di manca negara belajar dari pengalaman negara-negara lain, tidak ada satupun negara yang dengan presisi mencantumkan persentase atau jumlah yang harus dikeluarkan untuk investasi sosial perusahaan. Akan sangat mustahil menemukan negara yang berbuat demikian, karena yang banyak dikembangkan oleh negara-negara maju adalah sistem insentif yang mendorong perusahaan melakukan 123 www.beswandjarum.com. diakses tanggal 23 Juli 2009. 124 http:pemberdayaan-lifeskill-csr.blogspot.com200805perdebatan-csr-di-mediabahan- bagi. html, diakses pada tanggal 26 November 2008. Universitas Sumatera Utara