Upaya Pengelolaan Dan Pelestarian Lingkungan Hidup Masyarakat Di Kawasan Ekowisata Tangkahan

43 lingkungan hidup, yaitu Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan, PP No. 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran Danau atau Perusakan Laut, dan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, serta Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Adapun inti dari peraturan-peraturan tersebut adalah bagaimana manusia dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya lingkungan secara arif dan bijaksana tanpa harus merusaknya.Apabila ada penduduk baik secara individu maupun kelompok melanggar aturan tersebut maka sudah sepantasnya dikenai sanksi yang setimpal tanpa memandang status. Di lain pihak, masyarakat hendaknya mendukung program-program pemerintah yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan.

4.3.1 Upaya Pengelolaan Dan Pelestarian Lingkungan Hidup Masyarakat Di Kawasan Ekowisata Tangkahan

Beberapa contoh bentuk upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup Masyarakat di Kawasan Ekowisata Tangkahan, antara lain sebagai berikut: 1. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah- daerah perbukitan yang telah gundul. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif. 3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan. 4. Menjaga daerah resapan air catchment area diupayakan senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah. Salah satu contoh pada akhir tahun 2013, Masyarakat mulai menanam di pinggiran kiri kanan jalan menuju ekowisata Tangkahan di Sei Musam Kecamatan Batang Serangan Langkat mulai dihijaukan dengan penanaman ribuan pohon mahoni.Tujuannya untuk mengembalikan kelestarian lingkungan dalam membenahi kawasan ekowisata Tangkahan yang telah gundul. Titik penanaman pohon terutama di pinggiran Sungai Batang Serangan yang memisahkan antara kawasan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL dengan tanah milik HGU PTPN2.Karena dataran tinggi PTPN2 ini pada bibir sungainya yang dahulu ditanami kelapa sawit, saat ini dijadikan kawasan pendukung obyek wisata dengan bangunan rumah, penginapan, tempat peristirahatan, parkir, kantin dan usaha jasa kebutuhan wisata. Penanaman pohon mahoni itu berlangsung hari terakhir kegiatan Tangkahan Green FestivalTGF, oleh duta siswa-siswi SLTP dari Kecamatan Bohorok, Sei Lepan, Batang Serangan, Sawit Seberang, Hinai dan Kecamatan Stabat yang telah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 dicetak sebagai duta pahlawan lingkungan oleh Yayasan Orang Utan Sumatera Lestari Orangutan Information Centre YOSL-OICdan United Nations Educational Scientific and Cultural Organisation UNESCO. Dengan melibatkan pihak Balai Taman Nasional Gunung Leuser BTNGL Dinas Pendidikan dan Pengajaran Dikjar Langkat, Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT, dan UNEP. Sedangkan duta-duta pelajar SLTP yakni siswa-siswi 10 sekolah dari Kecamatan Bohorok, Stabat, Hinai, Batang Serangan, Sei Lepan,dan Kecamatan Sawit Sebrang Sebelum melakukan penanaman pohon, duta pahlawan lingkungan diberi pelatihan. Peserta diberikan sertifikat setelah 3 hari mengikuti pelatihan,kata Founding Director YOSL-OIC. Didampingi Project Coordinator UNESCO, Nurhasanah, dan Kepala Resort TNGL Tangkahan F Simbolon, Panut menambahkan, pentingnya penanaman pohon di kawasan ekowisata Tangkahan oleh remaja yang masih sekolah, guna menanamkan kecintaan mereka terhadap lingkungannya. Jika selama ini siswa-siswi tidak mengetahui adanya kekayaan alam di negerinya yang sangat mahal nilainya, hingga lingkungan TNGL sudah menjadi kawasan warisan dunia.Dengan TGF mereka sudah langsung bersentuhan dengan lingkungannya. Mereka kini telah merasa memiliki untuk melestarikannya, dengan melakukan upaya pencegahan dari unsur- unsur yang menuju pengrusakan ekosistem lingkungan, dan diharapkan mereka memanfaatkan apa yang mereka dapat dikemudian hari setelah mereka dewasa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 46

4.3.2 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan