Pengertian Pariwisata KAJIAN TEORITIS

6

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Secara Etimologis “Pariwisata” berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar,dan lengkap, dan “Wisata” yang berati perjalan atau berpergian. Dengan demikan pengertian kata pariwisata dapat disimpulkan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat lain. Kegiatan berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari suatu tempat menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiaanya adalah karena kepergianya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi,sosial,kebudayaan,politik,agama,kesehatan,maupun kepentingan lain,seperti karena rasa ingin tahu, menambah pangalaman,ataupun untuk belajar. Pariwisata adalah konsep yang sangat multidimensional. Tidak bisa dihindari bahwa beberapa pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan perspektif yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 7 Ketetapan MPRS No. I-II Tahun 1960, menyebutkan bahwa kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi liburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain pariwisata dalam negeri atau negara-negara lain pariwisata luar negeri. Menurut Oka A.yoeti 1996, secara tekhnis ilmu pariwisata adalah ilmu yang mempelajari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok didalam wilayah negaranya sendiri atau negara lain,dengan menggunakan kemudahan jasa pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah, dunia usaha dan industri agar terwujud keinginan wisatawan. Dari pengertian-pengertian tentang pariwisata yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang dilakukan dalam batas waktu tertentusementara dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungin melainkan untuk menikmati kebutuhan yang beraneka ragam baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani dengan syarat adanya dua unsur yaitu ruang space dan waktu time ditambah satu unsur utama yaitu manusia man sebagai pelaku kegiatan wisata itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 8

2.2 Pengertian Sarana dan Prasarana Kepariwisataan