Analisis reliabilitas tes Analisis daya beda

Neng Soraya Latifah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Kemandirian Belajar Antara Siswa Yang Memperoleh Pembelajaran Inkuiri Dan Problem Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pobabilitas yang dihasilkan pada uji dua pihak sig. 2 tailed α = 0,05 maka butir soal tersebut valid. Ruseffendi, 1998. Hasil rekapitulasi uji validitas kemampuan koneksi matematis siswa menggunakan Microsoft Excell disajikan pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Data Hasil Uji Validitas Butir Soal Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Nomor Soal Koefisien Korelasi r xy Interprestasi Kesimpulan 1 0,69 Validitas Tinggi Dipakai 2 0,81 Validitas Sangat Tinggi Dipakai 3 0,80 Validitas Tinggi Dipakai 4 0,85 Validitas Sangat Tinggi Dipakai Tabel 3.3 menunjukkan bahwa koefisien korelasi soal 1 adalah 0,69 dan soal 3 adalah 0,80 sehingga memiliki validitas yang tinggi, sedangkan untuk soal 2 memiliki nilai koefisien korelasi 0,81 dan soal 4 memiliki nilai 0,85 termasuk kategori validitas yang sangat tinggi, sehingga semua soal dipakai.

b. Analisis reliabilitas tes

Suatu soal dikatakan memiliki reliabilitas yang baik bila soal itu dapat memberikan hasil yang relatif tetap sama konsisten walaupun dikerjakan oleh siapapun pada level yang sama, dimanapun dan kapanpun. Untuk menghitung reliabilitas soal tes kemampuan koneksi matematis siswa yang berbentuk uraian, rumus yang digunakan menurut Arikunto 2006: ∑ Keterangan: n = Banyaknya soal r 11 = Koefisien reliabilitas ∑ = Jumlah varians skor tiap item Neng Soraya Latifah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Kemandirian Belajar Antara Siswa Yang Memperoleh Pembelajaran Inkuiri Dan Problem Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Varians total Adapun untuk menginterprestasikan nilai reliabilitas digunakan kriteria koefisien reliabilitas seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 3.4 Tabel Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Kriteria Reliabilitas 0,80 r 11 ≤ 1,00 0,60 r 11 ≤ 0,80 0,40 r 11 ≤ 0,60 0,20 r 11 ≤ 0,40 r 11 ≤ 0,20 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Perhitungan uji reliabilitas menggunakan bantuan Microsoft Excell dengan hasil rekapituasi dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Data Hasil Uji Reabilitas Butir Soal Kemampuan Koneksi Matematis Siswa r 11 Interpretasi 0,79 Reliabilitas Tinggi Hasil uji reabilitas pada tabel 3.5 menunjukkan bahwa soal koneksi matematis siswa telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian yaitu reliabilitas dengan kategori tinggi.

c. Analisis daya beda

Daya beda sebuah soal adalah kemampuan suatu soal tersebut untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sebuah soal dikatakan memiliki daya beda yang baik bila siswa yang pandai dapat mengerjakan dengan baik, dan siswa yang kurang tidak bisa mengerjakan dengan baik. Analisis daya mengkaji apakah soal yang Neng Soraya Latifah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Kemandirian Belajar Antara Siswa Yang Memperoleh Pembelajaran Inkuiri Dan Problem Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diberikan punya kemampuan dalam membedakan siswa yang termasuk kedalam kategori yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah Untuk mengetahui baik atau tidaknya soal yang di ujicobakan dengan membagi dua subjek 50-50 setelah diurutkan menurut peringkat, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah perolehan skor hasil tes, rumus yang digunakan menurut Arikunto 2006: Keterangan: DB = Daya beda J A = Banyaknya siswa kelompok atas J B = Banyaknya siswa kelompok bawah B A = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal yang benar B B = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar P A = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar Adapun untuk mengetahui kriteria daya beda soal uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.6 Tabel Kriteria Daya Beda Angka DB Kriteria DB 0,00 0,00 ≤ DB 0,20 0,20 ≤ DB 0,40 0,40 ≤ DB 0,70 0,70 ≤ DB ≤ 1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik Hasil rekapitulasi uji daya beda tiap butir soal kemampuan koneksi matematis siswa menggunakan Microsoft Excell 2007 disajikan pada Tabel 3.7. Neng Soraya Latifah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Kemandirian Belajar Antara Siswa Yang Memperoleh Pembelajaran Inkuiri Dan Problem Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Data Hasil Uji Daya Beda Butir Soal Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Nomor Soal Koefisien Daya Beda Interpretasi 1 0,48 Baik 2 0,50 Baik 3 0,43 Baik 4 0,65 Baik Hasil uji daya beda pada Tabel 3.7 menunjukkan bahwa semua soal memiliki koefisien daya beda diantara 0,40 sampai 0,65 yaitu termasuk kategori yang baik, sehingga semua soal memadai untuk digunakan dalam proses penelitian selanjutnya.

d. Analisis tingkat kesukaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 DEWANTARA.

0 3 32

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 2 31

Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis dan Mathematics Self-Efficacy antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing.

0 3 44

Perbandingan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP antara yang Memperoleh Pembelajaran Model Problem Based Learning dan Guided Inquiry.

0 2 37

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING.

4 19 48

PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP ANTARA YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MODEL M-APOS DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING.

0 1 50

PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PROBLEM POSING TIPE PRE-SOLUTION DAN TIPE WITHIN-SOLUTION DALAM PENINGKATANKEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP.

3 5 42

PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING.

0 4 40

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING - repository UPI T MAT 1207156 Title

0 0 3