Perkecambahan Persiapan media tanam Perbanyakan rhizobium Persiapan inokulan mikoriza

3.3. Metode penelitian 3.3.1. Rancangan penelitian Rancangan yang digunakan RAK Faktorial. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah jenis BFN rhizobium B terdiri dari 3 taraf, yaitu: B0 = Kontrol B1 = Shinorhizobium sp S8.4 B2 = Rhizobium sp S10.3.1 Faktor kedua adalah perlakuan inokulan mikoriza terdiri dari 3 taraf, yaitu: M0 = Kontrol M1 = Glomus sp M2 = Gigaspora sp Dari kedua faktor tersebut didapat 9 kombinasi perlakuan, dengan jumlah ulangan 10 kali sehingga didapat 90 unit percobaan untuk setiap jenis tanaman. Dengan 4 jenis tanaman yang digunakan maka total pengamatan semuanya adalah 360 pengamatan. 3.3.2. Prosedur penelitian 3.3.2.1. Persiapan media perkecambahan Media perkecambahan menggunakan pasir sungai yang telah disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC; tekanan 1 atm selama 30 menit. Media didinginkan dan ditempatkan pada bak perkecambahan.

3.3.2.2. Perkecambahan

Benih yang digunakan direndam dalam Sodium hipoklorit 5 selama 5 menit. Benih yang terapung dibuang, dan dicuci dengan air steril sampai bersih. Kemudian disemai di atas bak perkecambahan dan ditutup kembali dengan media. Waktu perkecambahan dilakukan selama 2 minggu, dan penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi media.

3.3.2.3. Persiapan media tanam

Media yang digunakan adalah tanah yang diperoleh disekitar lokasi pasca penambangan semen PT. Holcim Indonesia Tbk Cibinong, yang diambil sampai kedalaman 20 cm. Tanah dimasukkan ke dalam karung, diayak dan sisterilisasi di dalam autoclave pada suhu 121 ºC dengan tekanan 1 atm selama 30 menit kemudian didiamkan sampai dingin. Selanjutnya tanah dimasukkan ke dalam polybag ukuran 10 x 15 cm.

3.3.2.4. Perbanyakan rhizobium

Isolat diperoleh dari Lab. Mikrobiologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam Bogor. Isolat diisolasi dari perakaran tegakan P. falcataria pada lahan pasca tambang batu bara PT. Bukit Asam. Isolat rhizobium diperbanyak pada media Yeast Manitol Agar YMA, kemudian disimpan dalam inkubator selama 1 minggu. Inokulan rhizobium hasil perbanyakan pada media YMA diisolasikan pada media Nutrient Broth NB, kemudian ditumbuhkan di atas shaker selama 3 hari dengan kecepatan 100 rpm. Setelah itu disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm sehingga air dan pellet cell terpisah. Pellet cell bakteri yang diperoleh ditambahkan larutan 0,7 NaCl, selanjutnya disentrifuse. Hal ini diulang sebanyak 2 kali dengan waktu dan kecepatan yang sama. Setelah selesai, larutan NaCl dibuang, kemudian ditambahakan air steril serta 0,8 gell gum. Dan inokulan rhizobium siap digunakan. Rata - rata CFU coloni forming unit dari jenis Rhizobium sp adalah 3,12 x 10 11 ml. Sedangkan rata - rata CFU dari Shinorhizobium sp adalah 2,23 x 10 11 ml.

3.3.2.5. Persiapan inokulan mikoriza

Inokulan FMA diperoleh dari hasil pot kultur yang sudah terdapat di Laboratorium Mikrobiologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam Bogor. Pot kultur adalah media steril dimana fungi mikoriza hasil isolasi dari tegakan P. falcataria dan Acacia auriculiformis yang terdapat di Musi Hutan Persada Palembang diinokulasikan pada tanaman inang P. javanica dengan media zeolit. Tanaman dipelihara selama 3 bulan kemudian seluruh pot dipanen dengan memotong bagian atas tanaman. Sebelum dipanen, dilakukan stressing selama 1 minggu. Akar dipisahkan dari zeolit dan dipotong - potong kemudian dicampur kembali dengan zeolit sampai homogen. Inokulan mikoriza siap digunakan.

3.3.2.6. Inokulasi mikoriza dan rhizobium

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan cendawan mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach LINN) pada Media Tailing Tambang Emas Pongkor

0 9 171

Pemanfaatan Mikoriza dan Rhizobium untuk Meningkatkan Pertumbuhan Semai Kayu Energi pada Media Tanah Bekas Tambang Semen

2 34 117

Potensi fungi mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach Linn) pada media tailing tambang emas

1 9 9

Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

0 11 5

Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

0 4 5

Pengaruh Pemberian Kompos dan Arang Kayu terhadap Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) pada Media Bekas Tambang Pasir

0 3 29

Peningkatan Kualitas Tanah Bekas Tambang Nikel Untuk Media Pertumbuhan Tanaman Revegetasi Melalui Pemanfaatan Bahan Humat Dan Kompos

1 13 69

Pemanfaatan cendawan mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach LINN) pada Media Tailing Tambang Emas Pongkor

0 1 86

APLIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DAN KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn.f.) PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG KAPUR (The Application of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and Compost to

0 0 10

Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Indigeneus terhadap Pertumbuhan Semai Jati (Tectona Grandis Linn. F) pada Media Tanah Bekas Tambang Kapur

0 0 9