commit to user
15
a Visi DPPKA Visi DPPKA adalah mewujudkan peningkatan pendapatan daerah yang optimal
untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.
b Misi DPPKA Misi DPPKA adalah sebagai berikut:
1. Menggali sumber pajak dan retribusi tiada henti. 2. Meningkatkan pendapatan daerah tiada kenal menyerah.
3. Mengutamakan kualitas pelayanan ketertiban.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Kecenderungan globalisasi dan regionalisasi membawa tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan di Indonesia. Era otonomi daerah yang disebut-sebut sebagai
kebijakan yang sesuai untuk memeratakan pembangunan daerah saat ini, membuat kepala daerah harus bisa menggali potensi semaksimal mungkin untuk peningkatan pendapatan
asli daerah. Salah satu objek untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah reklame, yang kini semakin digemari sebagai media promosi, mulai dari baliho, billboard,
selebaran, dan sebagainya. Menurut perda no.5 tahun 1990 yang dimaksud reklame adalah benda, alat-alat, atau
media yang bentuk dan coraknya beragam yang dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan dan memujikan barang, jasa atau orang ataupun untuk menarik perhatian
commit to user
16
umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum.
Berdasarkan PERDA Kota Surakarta No. 5 tahun 1999 tentang Pajak Reklame, penyelenggaraan reklame meliputi :
a. Reklame papan billboard b. Reklame kain
c. Reklame melekat stiker d. Reklame selebaran
e. Reklame berjalan f. Reklame kendaraan
g. Reklame peragaan h. Reklame udara
i. Reklame suara j. Reklame film slide
Ada beberapa pengecualian dalam pengenaan pajak reklame yaitu penyelenggaraan reklame melalui televisi, radio, warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan yang
sejenisnya. Bentuk, ukuran, konstruksi, penempatan dan izin penyelenggaraan reklame
ditentukan dan ditetapkan oleh Walikotamadya Kepala Daerah, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi daerahnya. Dalam pemasangan reklame dibutuhkan tempat-
tempat yang strategis, namun juga tidak bisa memasang reklame disembarang tempat.
commit to user
17
Ada tempat-tempat yang dilarang untuk memasang reklame, seperti di jalur-jalur atau jalan-jalan utama.
Tujuan pemasangan reklame sendiri adalah untuk mempromosikan barang atau pun jasa kepada kalayak umum supaya tertarik untuk membeli atau menggunakan jasa yang
ditawarkan. Di era serba modern ini, dimana kecanggihan teknologi terus berkembang demi
memudahkan segala urusan manusia, media promosi sangat berperan aktif dalam keberhasilan terjualnya sebuah produk di pasaran. Perusahaan-perusahaan besar dan kecil
pun beramai-ramai untuk bersaing ketat memikat konsumennya. Dengan media reklame salah satunya, yang sering kita jumpai adalah spanduk, umbul-umbul, billboard,
selebaran kertas yang dibagikan dijalan ataupun yang terpasang dipinggiran jalan. Dengan pemasangan reklame yang banyak dan menarik, diharapkan konsumen akan
tertarik untuk mencoba produk mereka, dan tanpa disadari reklame yang terpasang tersebut secara tidak langsung merusak keindahan kota itu sendiri. Populasi pemasangan
reklame yang semakin meningkat, membuat pemerintah harus bertindak tegas dalam rangka mengendalikan pemasangan reklame yang kian hari kian bertambah dengan tetap
memperhatikan para penyelenggara reklame sebagai wajib pajak dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di sektor pajak reklame. Dengan kata lain,
pemerintah harus tetap menjaga ketertiban pemasangan reklame dan menjaga para wajib pajak agar tidak merasa dirugikan atas kebijakan-kebijakan yang akan diambil. Oleh
karena itu, penulis ingin mengetahui lebih dalam dengan membuat Tugas Akhir yang berjudul :
commit to user
18
”ANALISIS PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME TAHUNAN DAN PAJAK REKLAME INSIDENTIL DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008-2010”.
C. PERUMUSAN MASALAH