commit to user
44
Surakarta, sehingga banyak perusahaan yang memanfaatkan event ini untuk memasang sebanyak-banyaknya reklame insidentil. Penerimaan pajak insidentil juga sangat
dipengaruhi oleh fasilitas panggung reklame yang sudah ada di beberapa titik jalan di Surakarta, karena panggung reklame sendiri merupakan sarana utama reklame insidentil
untuk diselenggarakan. Jika dari panggung reklame tidak terurus alias sudah kusam otomatis para penyelenggara reklame enggan tuk memasangnya di panggung reklame
tersebut. Hal ini terjadi pada tahun 2009, dimana panggung reklame dinilai tidak menunjukkan citra tempat iklan yang layak untuk media promosi.
Dalam penerimaan pajak insidentil relatif sedikit tiap tahunnya, reklame insidentil tetap di pertahankan dan terus dikembangkan inovasinya, karena reklame insidentil
merupakan alternatif fasilitas yang disediakan oleh Pemkot Surakarta untuk tetap menjalin hubungan dengan wajib pajak yang telah menyelenggarakan reklame tahunan
dan juga masih tetap menyelenggarakan reklame insidentil. Pemungutan pajak reklame insidentil juga berfungsi sebagai alat kontrol pemerintah untuk memantau perkembangan
reklame insidentil, baik itu mengenai jumlah atau pun perkembangan jenis reklamenya.
4. Analisis Penentuan Target dan Potensi Penerimaan Pajak Reklame Dengan
Metode Kecenderungan Lurus Linier Trend Method
Dalam bukunya The Power of Statistics, Supranto menjelaskan metode ini merupakan cara meramalkan dengan menggunakan data time series. Data time series
adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perubahan. Dari data time series dapat ditarik trend, yaitu garis yang menunjukkan arah perkembangan
secara umum, kemudian dibuat persamaan trend. Khusus untuk data kali ini penulis
commit to user
45
mencoba meramalkan penentuan target dan potensi penerimaan pajak reklame tahunan saja, untuk yang penerimaan pajak reklame insidentil tidak ada peramalan untuk target
dan potensinya, karena dari objek pajaknya sendiri tergantung dengan pembangunan infrastruktur panggung reklame, sehingga kemungkinan untuk penentuan potensi
dimungkinkan akan sama setiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat pada tabel II.8 dimana target dari pajak reklame insidentil tiap tahunnya relatif sama.
Untuk meramalkan target dan mencari potensi penerimaan pajak reklame digunakan persamaan sebagai berikut:
Keterangan: Y
= nilai yang akan diramalkan t
= variabel waktu a
= nilai Y jika t = 0 b
= koefisien arah sebagai perkiraan rata-rata kenaikan pertumbuhan n
= banyaknya tahun data
Data berikut ini merupakan data yang digunakan untuk meramalkan target tahun 2008-2010 dengan metode kecenderungan lurus. Tabel perhitungannya sebagai berikut:
Tabel II. 9 Peramalan Target Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2008-2010 Dengan Metode
Kecenderungan Lurus
Y = a + bt
Tahun REALISASI Y
t tY
2002 Rp 1.402.712.208
-5.00 25
Rp 7.013.561.040 2003
Rp 1.804.690.293 -3.00
9 Rp 5.414.070.879
2004 Rp 2.015.892.093
-1.00 1
Rp 2.015.892.093 2005
Rp 2.319.096.340 1.00
1 Rp 2.319.096.340
2006 Rp 3.579.599.930
3.00 9
Rp 10.738.799.790
commit to user
46
Dari data yang diperoleh, persamaannya menjadi : a
= ∑Y n
b =
∑ tY jadi
a =
= 2.427.291.321 b
= = 226.045.106
Sehingga peramalan target reklame pada tahun 2008 diperoleh: Target tahun 2008 = 2.427.291.321 + 226.045.106 7
= 4.009.607.064 Target tahun 2009 = 2.427.291.321 + 226.045.106 8
= 4.235.652.171 Target tahun 2008 = 2.427.291.321 + 226.045.106 9
= 4.461.697.277 Setelah mengetahui peramalan target penerimaan pajak reklame tahun 2008-2010
maka jika diambil persamaan
,
sedangkan untuk
commit to user
47
Tahun Realisasi Pajak
Reklame Target Menurut
Metode Kecenderungan
Lurus Potensi a x b
Target Seharusnya potensi th
sekarang : Realisasi th
sebelumnya a
b y
x 2008
3.527.909.910 4.009.607.064
14.145.532.497.938.000.000 4.109.974.132
2009 3.850.377.341
4.235.652.171 16.308.859.142.237.400.000
4.622.810.547 2010
4.697.717.016 4.461.697.277
20.959.791.217.643.200.000 5.443.568.087
besarnya potensi pajak reklame didapat dengan perkalian realisasi tahun sekarang dengan target yang telah diramalkan. Perhitungannya sebagai berikut:
Tabel II. 10 Peramalan Potensi Pajak Reklame Dalam Kaitannya Penentuan Target dengan
Metode Kecenderungan Lurus
Jadi dapat diketahui target seharusnya yang berpotensi dapat tertagih oleh pemerintah seperti di tabel II.10.
commit to user
48
Tabel II. 11 Perbandingan Target yang Ditentukan oleh DPPKA dengan Target yang Dicari
oleh Penulis
Tahun Realisasi Pajak
Reklame Target Dari
DPPKA Target yang
Diperoleh Penulis Selisih Target
2008 3.527.909.910
3.450.000.000 4.109.974.132
659.974.132 2009
3.850.377.341 4.500.000.000
4.622.810.547 122.810.547
2010 4.697.717.016
4.550.000.000 5.443.568.087
893.568.087 Jika dilihat dari tabel II.11, Pemkot Surakarta masih kehilangan pendapatan
daerah dari penerimaan pajak reklame selama tiga tahun terakhir sebesar Rp 1.676.352.766,- . Perhitungan di atas tentunya hanya sekedar gambaran kecil tentang
perkiraan pendapatan yang dimungkinkan dapat memaksimalkan pendapatan daerah di sektor pajak reklame dan juga untuk memantau kinerja dari pegawai pemerintah
daerah, terutama pada pemungutan pajak reklame tahunan. Dengan gambaran seperti di atas dapat diketahui kinerja dari pegawai pemerintah daerah kurang maksimal dalam
pencapaian target pendapatan daerah.
C. Hambatan Yang Timbul Saat Penyelenggaraan Reklame dan Pemungutan Pajak