1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Radikal bebas merupakan suatu molekul yang sangat reaktif karena mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas sangat
reaktif karena kehilangan satu atau lebih elektron yang bermuatan listrik, dan untuk mengembalikan keseimbangannya maka radikal bebas berusaha
mendapatkan elektron dari molekul lain atau melepas elektron yang tidak berpasangan tersebut Dalimartha Soedibyo, 1998. Radikal bebas dalam
jumlah berlebih di dalam tubuh sangat berbahaya karena menyebabkan kerusakan sel, asam nukleat, protein dan jaringan lemak. Radikal bebas terbentuk di dalam
tubuh akibat produk sampingan proses metabolisme Dalimarta Soedibyo, 1998. Di dalam tubuh terdapat mekanisme antioksidan atau antiradikal bebas
secara endogenik Dyatmiko et al., 2000. Tetapi bila jumlah radikal bebas dalam tubuh berlebih maka dibutuhkan antioksidan yang berasal dari sumber alami atau
sintetik dari luar tubuh. Senyawa antioksidan ini akan menyerahkan satu atau lebih elektronnya kepada radikal bebas sehingga dapat menghentikan kerusakan
yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menetralisir atau
menstabilkan radikal bebas dengan cara melengkapi kekurangan elektron pada radikal bebas tersebut. Substansi ini mampu mencegah terjadinya reaksi berantai
dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stress oksidatif ketidakseimbangan antara prooksidan dan antioksidan Kikuzaki Nakatani
1993. Menurut Winarno 1997, antioksidan diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu sintetik dan alami. Antioksidan sintetik merupakan antioksidan hasil sintesis
reaksi kimia. Beberapa antioksidan sintetik yang sering digunakan butylated hydroxyanisole
BHA, butylated hydroxytoluene BHT, propilgalat PG, nordihidroguaricetic Acid
NDGA. Antioksidan sintetik tersebut adalah senyawa-senyawa fenol yang biasanya beracun, sedangkan antioksidan alami
diperoleh dari hasil ekstraksi bahan alami. Contoh antioksidan alami adalah tokoferol, sesamol, gosipol, dan asam askorbat. Tetapi saat ini penggunaan
antioksidan sintetik mulai dibatasi karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan antioksidan sintetik seperti BHT Butylated Hydroxy Toluena dapat
meracuni binatang percobaan dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu industri makanan dan obat-obatan beralih mengembangkan antioksidan alami dan mencari
sumber-sumber antioksidan alami baru Takashi dan Takayuni, 1997. Ada banyak bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan alami,
misalnya rempah-rempah, teh, coklat, dedaunan, biji-biji, serelia, sayur-sayuran, enzim dan protein. Kebanyakan sumber antioksidan alami adalah tumbuhan dan
umumnya merupakan senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tumbuhan baik di kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuk sari Sarastani, dkk.,
2002. Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah Lempuyang wangi Zingiber aromaticum Val. Lempuyang wangi merupakan tanaman yang
digunakan secara tradisional oleh masyarakat Jawa dan Sumatera. Rimpang tanaman ini sering digunakan untuk obat asma, mengurangi rasa nyeri, pembersih
darah, menambah nafsu makan, pereda kejang, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi
penyakit yang disebabkan cacing, dan masuk angin Sudarsono dkk., 2002. Ekstrak air rimpang Zingiber aromaticum Val telah terbukti memiliki aktivitas
penghambatan terhadap enzim CYP3A4 Usia, 2005. Khasiat rimpang Zingiber aromaticum
Val. sebagai obat dipengaruhi oleh kandungan metabolit sekundernya. Rimpang Zingiber aromaticum Val. mengandung saponin, flavonoid
dan tanin, disamping minyak atsiri Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991. Pada penelitian sebelumnya sudah ditentukan bahwa daun lempuyang gajah Zingiber
zerumbet Sm. mempunyai aktivitas antioksidan, dengan hasil yang didapat
adalah fraksi semipolar ekstrak etanol 96 daun lempuyang gajah memiliki
aktivitas antioksidan yang lemah karena lebih dari 200 µgmL, dengan IC
50
228,49 ppm menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan 255,35 ppm dengan alat
ELISA Reader Wicaksono, 2013. Oleh karena lempuyang wangi dan lempuyang
gajah mempunyai karakteristik yang hampir sama, beberapa kandungan kimia
yang sama dan kedua tanaman ini termasuk dalam marga yang sama yaitu zingiber. Sehingga pada penelitian ini diinginkan untuk menentukan aktivitas
antioksidan pada daun lempuyang wangi Zingiber aromaticum Val..
B. Perumusan Masalah