Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah Candy di Lippo Cikarang, Bekasi. Rumah dipilih sebagai lokasi penelitian karena di rumah Candy bisa lebih santai dan merasa tidak tertekan saat akan belajar, mengingat suasana pembelajaran pun harus mendukung.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah dan cara yang dilakukan oleh peneliti dalam suatu penelitian. Langkah penelitian awal adalah studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi objektif melalui penelitian kualitatif. Aspek yang diteliti adalah gangguan artikulasi pada anak autis. Setelah itu, langkah berikutnya adalah membuat daftar lagu. Setelah ketiga langkah tersebut dilalui, maka diaplikasikan model pembelajaran bernyanyi untuk meningkatkan artikulasi bicara pada anak autis. Langkah-langkah penelitian: Studi Lapangan Studi Analisis Pendahuluan Studi Literatur Aplikasi

E. Desain Penelitian

Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain penelitian tindakan model Kemmis dan Taggart. Lagu Model Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Penelitian Tindakan Menurut Kemmis Taggart http:physicsed.buffalostate.edudanownerKemmisAR.gif Pola ini menjelaskan langkah-langkah kunci dalam melakukan penelitian partisipasi tindakan yang secara umum terkait dengan sebuah spiral atas putaran refleksi diri, yaitu: 1. perencanaan planning 2. tindakan acting 3. observasi observation 4. refleksi reflection Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Data penelitian diperoleh melalui desain penelitian yang dipakai, serta hasil tes akhir dan hasil tes siklus. Ada satu anak yang menjadi subjek penelitian, yang telah didasarkan oleh kriteria: anak autis yang artikulasi tidak jelas dan dapat menerima musik. Perlakuan dilakukan sesuai dengan desain plan yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan orang tua. Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Perencanaan Planning Perencanaan ini berlaku untuk tujuh kali pertemuan. Jenis Kegiatan Kegiatan yang Dilakukan 1. Pre Test Pre Test dilakukan oleh peneliti kepada Candy pada observasi awal. Pre Test ini bertujuan untuk melihat beberapa fonem dan kata yang tidak dapat diucapkan dengan jelas oleh Candy. Pada kegiatan ini, peneliti akan membuat data baseline sebagai kondisi awal Candy. Orang tua Candy membantu peneliti untuk mengajak Candy mengucapkan kata-kata yang telah dikuasai Candy. Peneliti akan mencatat kata-kata tersebut beserta dengan pengucapan kata-kata tersebut. Data inilah yang akan menjadi data awal peneliti untuk melihat peningkatan artikulasi pada Candy. 2. Kegiatan Inti 1. Kegiatan bermain untuk menarik perhatian Candy sehingga Candy tertarik untuk ikut bergabung dalam kegiatan permainan. Permainan ini dikondisikan dengan suasana hati Candy dan digunakan beberapa kali pertemuan. 2. Kegiatan bernyanyi Pada kegiatan bernyanyi, Candy diajarkan lagu sederhana. Lagu tersebut disesuaikan dengan kebutuhan Candy, yang mendukung peningkatan artikulasi pada fonem-fonem yang belum jelas. Kegiatan bernyanyi ini tidak monoton hanya bernyanyi saja, namun dilakukan juga gerakan serta permainan yang mendukung agar siswa tidak merasa bosan dan tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Diaplikasikan : 2 kali dalam seminggu 7 kali pertemuan Lama : 1 x 30 menit 3. Post Test Tes terakhir dilakukan peneliti pada Candy untuk melihat peningkatan artikulasi bicara. Tes yang diberikan adalah mengajak Candy mengucapkan kata- Heidy Claudia, 2013 Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kata yang telah dicatat pada saat Pre Test. 2. Pelaksanaan Untuk tahap pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan desain yang telah disusun. Pada kegiatan pembuka kegiatan pembelajaran, Ibu Irma akan mengajak Candy untuk bermain dan mengucapkan beberapa kata sebagai pembuka dan pemanasan sebelum masuk ke inti pembelajaran. 3. Pengamatan Tahap pengamatan ini adalah sebuah tahapan peneliti mengamati kondisi di lapangan pada saat suatu perlakuan diberikan kepada subjek penelitian. Kegiatan ini dicatat oleh peneliti sebagai data tambahan untuk menganalisis data nantinya. Selain mencatat, pengamatan dilakukan dengan menggunakan bantuan rekaman video dan foto yang berfungsi untuk melihat kembali proses pembelajaran dan hal-hal yang tidak tercacat oleh pengamat. 4. Refleksi Refleksi adalah tahap terakhir dari siklus I ini. Tahap refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Pada tahap refleksi ini peneliti mendiskusikan semua hal yang terjadi dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti melihat secara keseluruhan, terutama data baru, yaitu nilai Pre Test dengan nilai Post Test. Hasil dari siklus I direfleksikan untuk membuat perencanaan baru di siklus II dan seterusnya.

F. Teknik Pengumpulan Data