Latar Belakang Penelitian VALUASI EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA.

Neddy Maulani Hidayat, 2013 Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, baik itu dalam hal politik maupun perkembangan ekonomi. Sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya cukup banyak dan berpotensi. Termasuk didalamnya bahan galian industri yang termasuk kedalam sumberdaya alam. Pemanfaatan sumberdaya alam khususnya bahan galian industri yang berada di berbagai daerah mempengaruhi perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam secara besar-besaran memang berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya terhadap efek lingkungan yang ditimbulkan. Maka dari itu suatu kegiatan yang memanfaatkan unsur alam harus dibarengi dengan suatu tidakan konservasi atau dengan melakukan kegiatan yang berwawasan lingkungan agar lingkungan tersebut dapat berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka Soemarwotto, 2004:162. Syarat untuk dapat tercapainya pembangunan berkelanjutan tidak hanya fisik saja, yaitu tidak terjadinya kerusakan pada ekosistem tempat kita hidup melainkan juga harus adanya pemerataan hasil dan biaya pembangunan di suatu daerah. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumberdaya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumberdaya alam bersifat terbatas. Pentingnya pelestarian lingkungan dilakukan, karena dengan kegiatan pelestarian tersebut terjamin pula keajegan pasokan bahan baku industri sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung. 1 Neddy Maulani Hidayat, 2013 Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Masalah lingkungan akan timbul dari adanya interaksi antara aktivitas ekonomi manusia dan sumberdaya alam, yang berawal dari adanya permintaan penduduk akan barang dan jasa, selanjutnya mengakibatkan meningkatnya permintaan sumberdaya alam. Melalui kegiatan ekonomi, sumberdaya alam tersebut dieksploitasi untuk menghasilkan sebuah produk berupa barang atau jasa. Jikalau yang terjadi adalah kegiatan eksploitasi sumberdaya alam yang semakin meningkat dan dilakukan terus-menerus tanpa diikuti oleh usaha lain untuk melestarikannya maka daya dukung lingkungan akan menjadi berkurang. Hasil endapan sungai bisa menghasilkan berbagai jenis material, diantaranya pasir dan kerikil. Sedimentasi pada sungai terjadi apabila daya angkut sungai sangat berkurang akibat dari berkurangnya kecepatan pengaliran atau pengaliran terhenti sama sekali, atau bisa karena beban yang harus diangkut terlalu banyak, hingga melebihi daya angkut sungai yang bersangkutan. Dari hasil proses sedimentasi itu banyak material yang bisa terendapkan misalnya bahan galian industri khususnya pasir yang kemudian banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan pasir. Kekayaan potensi bahan galian industri di Kecamatan Panyingkiran merupakan produk dari hasil sedimentasi yang terendapkan di Daerah Aliran Sungai yang melewati batas administrasi Kecamatan Panyingkiran. Tercatat ada beberapa perusahaan pertambangan pasir yang memanfaatkan hasil sedimentasi sungai tersebut, namun seluruhnya tidak memiliki izin atau memiliki surat izin pertambangan daerah SIPD. Bahan galian industri ada beberapa jenis diantaranya pasir kuarsa, marmer, batu apung, tanah liat dan kerikil, sedangkan bahan galian yang banyak dimanfaatkan di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka adalah bahan galian industri berupa pasir pluvial atau pasir sungai. Pasir tersebut tidak hanya mencukupi untuk kebutuhan bahan galian industri di Kecamatan Panyingkiran saja melainkan juga untuk daerah lainya bahkan sampai ke luar Kabupaten Majalengka. Neddy Maulani Hidayat, 2013 Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kebutuhan terhadap pasir untuk pembangunan properti mengakibatkan kerusakan terhadap pola kehidupan masyarakat terutama pada lokasi pertambangan. Kenyamanan masyarakat sekitar menjadi terganggu, antara lain oleh lalu lintas angkutan bermuatan pasir yang melebihi ketentuan batas maksimal sehingga mempercepat proses kerusakan jalan, kebisingan, debu dan perubahan topografi yang berpengaruh juga kepada kondisi keselamatan lingkungan kedepanya. Hal tersebut yang menimbulkan sikap pro dan kontra di kalangan masyarakat setempat. Di samping banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut, kegiatan pertambangan bahan galian pasir di wilayah Kecamatan Panyingkiran juga memberikan keuntungan berupa lapangan pekerkerjaan bagi masyarakat setempat seperti keikutsertaan masyarakat menjadi buruh tambang, membuka warung kecil-kecilan di sekitar daerah pertambangan hingga masuknya uang kontribusi kepada beberapa pihak tertentu. Kasus pertambangan pasir yang masuk kedalam bahan galian industri memiliki situasi yang berbeda di bandingkan kasus pertambangan semisal batubara dan mineral lainnya. Karena dalam pertambangan pasir biasanya orang lokal terlibat pada semua kegiatan mulai dari menggali, mengangkut dan sampai proses penjualan, sedangkan penambangan lainnya pada proses awal dilakukan oleh orang luar daerah sehingga orang lokal tidak mendapatkan hasil dari kekayaan alamnya. Teknik pertambangan pasir yang terdapat di kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka bervariasi, sebagian sudah menggunakan alat modern seperti Excavator sebagai pengeruk materialbahan galian dan adapula yang masih menggunakan peralatan tradisional. Kegiatan tersebut memang tidak dapat dihentikan, namun harus balance antara material yang di ambil dan yang di endapkan sehingga terwujudnya kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan. Kegiatan pertambangan pasir di Kecamatan Panyingkiran mengakibatkan berbagai dampak. Baik itu dampak negatif maupun dampak positif yang sebagian telah diuraikan diatas. Dari permasalahan lingkungan yang timbul sehingga Neddy Maulani Hidayat, 2013 Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu terjadinya ketikseimbangan lingkungan hingga ke permasalahan sosial yang terjadi akibat kegiatan petambangan pasir di daerah tersebut. Identifikasi dampak penting perlu dilakukan sebelum divaluasi, yakni pemberian nilai moneter terhadap dampak penting tersebut. Dampak penting yang sudah terasa dari kegiatan pertambangan bahan galian pasir yang ada di Kecamatan Panyingkiran diantaranya: menurunnya kualitas udara akibat polusi dari kendaraan pengangkut bahan galian, kerusakan infrastruktur jalan dan penurunan muka air tanah. Dampak-dampak tersebut kemudian akan dikuantifikasi kedalam bentuk moneter. Namun tidak semua barang lingkungan dapat dinilai ke dalam bentuk moneter. Sehingga disini penulis akan menggambarkan sebuah perhitungan valuasi ekonomi dari dampak kegiatan pertambangan pasir. Sehingga hasilnya dapat diketahui seberapa besar manfaat dan kerugian yang terjadi dengan adanya kegiatan pertambangan pasir tersebut. Masyarakat akan tahu nilai cost and benefit yang diperoleh. Dengan analisis valuasi ekonomi, suatu kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam akan mempuyai batatasan dalam hal pemanfaatannya sehingga tidak berlebihan. Termasuk dalam kegiatan pertambangan pasir sungai ini, betapa pentingnya melakukan analisis valuasi ekonomi terhadap suatu kegiatan proyek pertambangan. Dalam tulisan ini yang akan diuraikannya adalah kondisi fisik daerah pertambangan, aktivitas pertambangan, dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan pertambanagan serta perhitungan nilai ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam bentuk moneter. Dari latar belakang di atas yang telah telah di uraikan, penulis tertarik untuk kemudian mengkaji masalah dampak dari kegiatan pertambangan bahan galian industri khususnya pasir sungai yang berada di Kecamatan Panyingkiran, dengan mengambil judul: “VALUASI EKONOMI DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA” Neddy Maulani Hidayat, 2013 Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rumusan Masalah