VALUASI EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA.

(1)

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar FPIPS: 1579/UN.40.2.4/PL/2013

VALUASI EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN

MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sabagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

Oleh

NEDDY MAULANI HIDAYAT 0901041

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Neddy Maulani Hidayat, 2013

VALUASI EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN

MAJALENGKA

Oleh

Neddy Maulani Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Neddy Maulani Hidayat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NEDDY MAULANI HIDAYAT

VALUASI EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN

MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.pd NIP. 1962 0512 198703 1 002

Pembimbing II

Ir. Yakub Malik, M.Pd NIP. 1959 0101 198901 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 1962 0304 198704 2 001


(4)

i

Neddy Maulani Hidayat, 2013

VALUASI EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA

(ABSTRAK)

Dewasa ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah beranjak maju mengikuti perkembangan ekonomi global. Tak terlepas dari industri properti yang membutuhkan bahan baku seperti pasir dan batu. Permintaan akan bahan baku meningkat yang mengakibatkan kerusakan terhadap lokasi pertambangan. Kecamatan Panyingkiran merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Majalengka yang memiliki potensi bahan galian di antaranya pasir. Pasir tersebut didapat dari penggalian sungai Cilutung yang ada di Kecamatan Panyingkiran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana aktifitas pertambangan, mengidentifikasi dampak pertambangan dan menganalisis nilai ekonomi kegiatan pertambangan tersebut dengan menggunakan metode valuasi ekonomi. Valuasi ekonomi dampak lingkungan merupakan proses kuantifikasi dan pemberian nilai (valuasi) ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam bentuk moneter, setelah dilakukan identifikasi dan penapisan dampak. Berkaitan dengan hal tesebut, penelitian ini menggunakan metode survey lapangan. Sampel penelitiannya adalah Desa Jatiserang, Desa Bonang dan Desa Leuwiseeng. Variabel Penelitiannya menggunakan hubungan variable asimetris, dimana variabel bebasnya berupa dampak penting dari penggalian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran sedangkan variabel terikatnya adalah valuasi ekonomi dampak dari pertambangan tersebut. Analisis penelitiannya menggunakan analisis deskriftif dan analisis statistik dengan formula prosentase (%) serta dengan analisis ekonomi lingkungan dengan teknik biaya pengganti. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan pasir sungai tersebut. Dampak positif yang timbul berupa, pertama terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar yang tidak mempunyai pekerjaan, kedua membuka peluang usaha baru seperti berjualan atau membuka warung-warung kecil di sekitar daerah lokasi pertambangan dan masuknya uang retribusi pajak dari pengusaha kepada desa yang terlewati mobilisasi truk-truk bermuatan pasir. Dampak negatif yang sudah terasa di antaranya menurunnya kualitas lingkungan terutama polusi udara yang diakibatkan mobilisasi truk-truk bermuatan pasir yang mempengaruhi terhadap kesehatan penduduk setempat, rusaknya infrastruktur jalan atau jalan berlobang dan menurunnya muka air tanah. Dalam segi ekonomi kegiatan pertambangan pasir sungai ini sangat Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan, kegiatan pertambangan pasir sungai di Kecamatan panyingkiran sangat menguntungkan. Meskipun yang diuntungkan hanya pihak-pihak tertentu saja, karena masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di daerah sekitar lokasi pertambangan belum merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Mayarakat masih harus mengeluarkan biaya penggantian yang diakibatkan oleh dampak negatif pertambangan pasir sungai.menguntungkan, dalam satu tahun keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 4.858.490.000 per tahunnya.


(5)

i

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ECONOMIC VALUATION OF THE IMPACT OF MINING RIVER SAND IN SUB DISTRICT PANYINGKIRAN MAJALENGKA

(ABSTRACT)

Currently, economic growth in Indonesia is already moving forward following the development of the global economy. Nobody apart from the property industry in need of raw materials such as sand and stone. Demand for raw materials increased resulting in damage to the location of the mines. Panyingkiran district is one of the subdistrict in Majalengka Regency that has potential minerals including sand. The sand obtained from the excavation of the Cilutung River in the District of Panyingkiran. As for the purpose of this research is to identify how the mining activities, identify the impact of mining and analyzing the economic value of such mining activities with the use of economic valuation methods. Economic valuation is the process of quantifying environmental impact and the granting of economic value (valuation) of the environmental impact in monetary form, after identification and filtering of the impact. Related to this, the study found those using the method of survey field. A sample of his work is the village of Jatiserang, village of Leuwiseeng and the villages of Bonang. His research using variable variable asymmetric relationship, where the free variables of the important impact of excavation of river sand in Panyingkiran while the variable terikatnya is the economic impact of the valuation of mining. His analysis using deskriftif analysis and statistical analysis with the formula percentage (%) as well as with the economic analysis of environmental engineering with the cost of replacement. Results of the study indicate that there is some impact arising from the river sand mining activities. Positive impact arising form, first open jobs for residents who don't have jobs, either open new business opportunities such as selling or open small stalls around the location of the mines and the influx of money the tax levy from employers to the village passed the mobilization of sand-laden trucks. The negative effects are already felt in declining environmental quality especially of air pollution due to the mobilization of the sand-laden trucks that affect the health of the local population, the destruction of the infrastructure of roads or streets have a cavity and face declining groundwater. In terms of economic activity is mining the sand River is based on it can be inferred, River sand mining activities in district of panyingkiran was very profitable. Although that benefited only certain parties only, due to the lower middle community who live in area around the mining location has yet to feel the benefits of such activities. Mayarakat still have to issue replacement cost caused by the negative impact of mining the sand River. profitable in one year, profits reached Rp. 4.858.490.000 each year.


(6)

iv

Neddy Maulani Hidayat, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sturktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumberdaya Alam ... 8

1. Daya dukung lingkungan ... 8

2. Macam-macam Sumberdaya Alam ... 10

3. Pasir sebagai Sumberdaya Alam ... 11

B. Pengelolaan Bahan Galian ... 12

1. Penggolongan Bahan Galian ... 12

2. Usaha Pertambangan Bahan Galian ... 13

3. Teknik Pertambangan Ramah Lingkungan untuk Galian Industri ... 14


(7)

v

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Peralatan Penambangan ... 16

6. Syarat teknis penambangan bahan galian industri ... 16

C. Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 17

1. Pengertian Lingkungan Hidup ... 17

2. Mutu Lingkungan Hidup ... 18

3. Lingkungan Hidup sebagai Sumberdaya ... 19

4. Manfaat dan Resiko Lingkungan hidup ... 20

D. Dampak Pertambangan Pasir ... 21

1. Kegiatan pertambangan pasir terkait dengan lingkungan hidup ... 22

2. Dampak Lingkungan Akibat Pertambangan Pasir ... 24

E. Ekonomi dan Lingkungan Hidup ... 25

1. Peran Lingkungan dalam Kehidupan Ekonomi ... 26

2. Penilaian Barang-barang Lingkungan ... 27

3. Konsep Valuasi Ekonomi ... 28

a. Metode dan pendekatan valuasi ekonomi ... 30

b. Prinsip dasar pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan ... 35

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dan pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan ... 35

d. Konsep nilai ekonomi total ... 36

e. Manfaat valuasi ekonomi dampak lingkungan ... 38

F. Kerangka Pemikiran ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 40

B. Variabel Penelitian ... 40

C. Definisi Operasional ... 41

D. Lokasi Penelitian ... 42

E. Populasi dan Sampel ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 47


(8)

vi

Neddy Maulani Hidayat, 2013

I. Teknik Analisis Data ... 48

J. Desain Penelitian ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Fisik daerah Penelitian ... 51

1. Letak dan Luas ... 51

2. Kondisi Iklim ... 53

3. Kondisi Geologi ... 57

4. Kondisi Geomorfologi ... 59

5. Kondisi Tanah ... 63

6. Penggunaan Lahan ... 63

B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 67

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk... 67

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 67

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 72

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 73

C. Hasil Penelitian ... 75

1. Karakteristik Populasi dan Sampel ... 75

2. Kondisi Sosial Responden ... 75

a. Komposisi responden berdasarkan pendidikan dengan usia ... 75

b. Komposisi responden berdasarkan pendidikan dan pendapatan ... 76

3. Kondisi Fisik Daerah Pertambangan pasir Sungai ... 77

D. Pembahasan ... 80

1. Aktivitas Pertambangan Pasir Sungai ... 80

a. Jenis Bahan Galian ... 80

b. Teknik Pertambangan Pasir Sungai ... 81

c. Potensi Bahan Galian ... 82

2. Dampak Pertambangan Pasir Sungai ... 82

a. Dampak Positif ... 82


(9)

vii

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Pasir Sungai ... 91

a. Perkiraan Dampak Penting ... 91

b. Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 99

B. Rekomendasi ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 104


(10)

viii

Neddy Maulani Hidayat, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Penduduk Desa Sampel ... 45

3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 46

3.3 Kriteria Penilaian Persentase ... 49

4.1 klasifikasi iklim berdasarkan Schmidt-Ferguson... 54

4.2 Jumlah Bulan Basah, Bulan Lembab dan Bulan Kering ... 54

4.3 Data curah hujan (2003-2012) Kecamatan Panyingkiran ... 55

4.4 Penggunaan Lahan Kecamatan Panyingkiran ... 64

4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 68

4.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

4.7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 72

4.8 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 74

4.9 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan dengan Usia ... 76

4.10 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan dengan Pendapatan ... 77

4.11 Fasilitas Kesehatan yang Dikunjungi Responden... 86

4.12 Jumlah Kunjungan Puskesmas Penduduk Sampel Tahun 2012 ... 87

4.13 Alat Transportasi Penduduk ... 88

4.14 Penurunan Muka Air Tanah... 90

4.15 Perhitungan Nilai Rata-rata Penurunan Muka Air Tanah ... 90

4.16 Dampak Penting Akibat Pertambangan Pasir Sungai di Kecamtatan Panyingkiran ... 91


(11)

ix

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Metode Valuasi Ekonomi ... 31

2.2 Rumus Nilai Ekonomi Total ... 37

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 39

3.1 Variabel penelitian ... 40

3.2 Desain Penelitian ... 50

4.1 Peta Administratif Kecamatan Panyingkiran... 52

4.2 Peta Geologi Kecamatan Panyingiran ... 58

4.3 Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Panyingkiran ... 61

4.4 Peta Geomorfologi Kecamatan Panyingkiran ... 62

4.5 Peta Jenis Tanah Kecamatan Panyingkiran ... 65

4.6 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Panyingkiran ... 66

4.7 Grafik Piramida Penduduk Kecamatan Panyingkiran ... 69

4.8 Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

4.9 Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 73

4.10 Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 74

4.11 Aktivitas Pertambangan Pasir Sungai di Kecamatan Panyingkiran ... 78

4.12 Peta Persebaran Pertambangan Pasir Sungai di Kecamtan Panyingkiran ... 79

4.13 Grafik Prosentase Fasilitas Kesehatan yang Dikunjungi Responden ... 86


(12)

x

Neddy Maulani Hidayat, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Survey lapangan ... 105 Lampiran 2. Surat Pengantar Penelitian dari Direkltur Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia ... 107 Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari KESBANGPOL Kab. Majalengka ... 108 Lampiran 4. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi dari Dekan FPIPS UPI ... 109 Lampiran 5. Lembar Frekuensi Bimbingan Skripsi ... 112 Lampiran 6. Riwayat Hidup ... 115


(13)

1

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, baik itu dalam hal politik maupun perkembangan ekonomi. Sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya cukup banyak dan berpotensi. Termasuk didalamnya bahan galian industri yang termasuk kedalam sumberdaya alam. Pemanfaatan sumberdaya alam khususnya bahan galian industri yang berada di berbagai daerah mempengaruhi perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam secara besar-besaran memang berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya terhadap efek lingkungan yang ditimbulkan. Maka dari itu suatu kegiatan yang memanfaatkan unsur alam harus dibarengi dengan suatu tidakan konservasi atau dengan melakukan kegiatan yang berwawasan lingkungan agar lingkungan tersebut dapat berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka (Soemarwotto, 2004:162). Syarat untuk dapat tercapainya pembangunan berkelanjutan tidak hanya fisik saja, yaitu tidak terjadinya kerusakan pada ekosistem tempat kita hidup melainkan juga harus adanya pemerataan hasil dan biaya pembangunan di suatu daerah.

Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumberdaya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumberdaya alam bersifat terbatas. Pentingnya pelestarian lingkungan dilakukan, karena dengan kegiatan pelestarian tersebut terjamin pula keajegan pasokan bahan baku industri sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung.


(14)

2

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Masalah lingkungan akan timbul dari adanya interaksi antara aktivitas ekonomi manusia dan sumberdaya alam, yang berawal dari adanya permintaan penduduk akan barang dan jasa, selanjutnya mengakibatkan meningkatnya permintaan sumberdaya alam. Melalui kegiatan ekonomi, sumberdaya alam tersebut dieksploitasi untuk menghasilkan sebuah produk berupa barang atau jasa. Jikalau yang terjadi adalah kegiatan eksploitasi sumberdaya alam yang semakin meningkat dan dilakukan terus-menerus tanpa diikuti oleh usaha lain untuk melestarikannya maka daya dukung lingkungan akan menjadi berkurang.

Hasil endapan sungai bisa menghasilkan berbagai jenis material, diantaranya pasir dan kerikil. Sedimentasi pada sungai terjadi apabila daya angkut sungai sangat berkurang akibat dari berkurangnya kecepatan pengaliran atau pengaliran terhenti sama sekali, atau bisa karena beban yang harus diangkut terlalu banyak, hingga melebihi daya angkut sungai yang bersangkutan. Dari hasil proses sedimentasi itu banyak material yang bisa terendapkan misalnya bahan galian industri khususnya pasir yang kemudian banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan pasir.

Kekayaan potensi bahan galian industri di Kecamatan Panyingkiran merupakan produk dari hasil sedimentasi yang terendapkan di Daerah Aliran Sungai yang melewati batas administrasi Kecamatan Panyingkiran. Tercatat ada beberapa perusahaan pertambangan pasir yang memanfaatkan hasil sedimentasi sungai tersebut, namun seluruhnya tidak memiliki izin atau memiliki surat izin pertambangan daerah (SIPD).

Bahan galian industri ada beberapa jenis diantaranya pasir kuarsa, marmer, batu apung, tanah liat dan kerikil, sedangkan bahan galian yang banyak dimanfaatkan di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka adalah bahan galian industri berupa pasir pluvial atau pasir sungai. Pasir tersebut tidak hanya mencukupi untuk kebutuhan bahan galian industri di Kecamatan Panyingkiran saja melainkan juga untuk daerah lainya bahkan sampai ke luar Kabupaten Majalengka.


(15)

3

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kebutuhan terhadap pasir untuk pembangunan properti mengakibatkan kerusakan terhadap pola kehidupan masyarakat terutama pada lokasi pertambangan. Kenyamanan masyarakat sekitar menjadi terganggu, antara lain oleh lalu lintas angkutan bermuatan pasir yang melebihi ketentuan batas maksimal sehingga mempercepat proses kerusakan jalan, kebisingan, debu dan perubahan topografi yang berpengaruh juga kepada kondisi keselamatan lingkungan kedepanya. Hal tersebut yang menimbulkan sikap pro dan kontra di kalangan masyarakat setempat.

Di samping banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut, kegiatan pertambangan bahan galian pasir di wilayah Kecamatan Panyingkiran juga memberikan keuntungan berupa lapangan pekerkerjaan bagi masyarakat setempat seperti keikutsertaan masyarakat menjadi buruh tambang, membuka warung kecil-kecilan di sekitar daerah pertambangan hingga masuknya uang kontribusi kepada beberapa pihak tertentu.

Kasus pertambangan pasir yang masuk kedalam bahan galian industri memiliki situasi yang berbeda di bandingkan kasus pertambangan semisal batubara dan mineral lainnya. Karena dalam pertambangan pasir biasanya orang lokal terlibat pada semua kegiatan mulai dari menggali, mengangkut dan sampai proses penjualan, sedangkan penambangan lainnya pada proses awal dilakukan oleh orang luar daerah sehingga orang lokal tidak mendapatkan hasil dari kekayaan alamnya.

Teknik pertambangan pasir yang terdapat di kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka bervariasi, sebagian sudah menggunakan alat modern seperti Excavator sebagai pengeruk material/bahan galian dan adapula yang masih menggunakan peralatan tradisional. Kegiatan tersebut memang tidak dapat dihentikan, namun harus balance antara material yang di ambil dan yang di endapkan sehingga terwujudnya kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan.

Kegiatan pertambangan pasir di Kecamatan Panyingkiran mengakibatkan berbagai dampak. Baik itu dampak negatif maupun dampak positif yang sebagian telah diuraikan diatas. Dari permasalahan lingkungan yang timbul sehingga


(16)

4

Neddy Maulani Hidayat, 2013

terjadinya ketikseimbangan lingkungan hingga ke permasalahan sosial yang terjadi akibat kegiatan petambangan pasir di daerah tersebut. Identifikasi dampak penting perlu dilakukan sebelum divaluasi, yakni pemberian nilai moneter terhadap dampak penting tersebut. Dampak penting yang sudah terasa dari kegiatan pertambangan bahan galian pasir yang ada di Kecamatan Panyingkiran diantaranya: menurunnya kualitas udara akibat polusi dari kendaraan pengangkut bahan galian, kerusakan infrastruktur jalan dan penurunan muka air tanah.

Dampak-dampak tersebut kemudian akan dikuantifikasi kedalam bentuk moneter. Namun tidak semua barang lingkungan dapat dinilai ke dalam bentuk moneter. Sehingga disini penulis akan menggambarkan sebuah perhitungan valuasi ekonomi dari dampak kegiatan pertambangan pasir. Sehingga hasilnya dapat diketahui seberapa besar manfaat dan kerugian yang terjadi dengan adanya kegiatan pertambangan pasir tersebut. Masyarakat akan tahu nilai cost and benefit yang diperoleh.

Dengan analisis valuasi ekonomi, suatu kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam akan mempuyai batatasan dalam hal pemanfaatannya sehingga tidak berlebihan. Termasuk dalam kegiatan pertambangan pasir sungai ini, betapa pentingnya melakukan analisis valuasi ekonomi terhadap suatu kegiatan proyek pertambangan. Dalam tulisan ini yang akan diuraikannya adalah kondisi fisik daerah pertambangan, aktivitas pertambangan, dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan pertambanagan serta perhitungan nilai ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam bentuk moneter.

Dari latar belakang di atas yang telah telah di uraikan, penulis tertarik untuk kemudian mengkaji masalah dampak dari kegiatan pertambangan bahan galian industri khususnya pasir sungai yang berada di Kecamatan Panyingkiran,

dengan mengambil judul: “VALUASI EKONOMI DAMPAK KEGIATAN

PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN


(17)

5

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka?

2. Bagaimana dampak yang ditibulkan dari kegiatan pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka?

3. Bagaimana valuasi ekonomi akibat pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terutama untuk:

1. Mengidentifikasi aktivitas pertambangan pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabuppaten Majalengka.

2. Mengidentifikasi dampak pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.

3. Menganalisis valuasi ekonomi dampak lingkungan akibat pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan sedikit banyaknya dapat memberikan manfaat, diantaranya untuk:

1. Dapat dijadikan bahan masukan pada pelajaran geografi tingkat sekolah menengah atas.

2. Dapat menjadi masukan untuk menambah kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya.

3. Menambah wawasan serta meningkatkan pemahaman konsep dan aplikasi teori geografi bagi peneliti.

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam menentukan kebijakan mengenai masalah pertambangan.


(18)

6

Neddy Maulani Hidayat, 2013

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan berbagai kajian teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yang dikaji, meliputi teori sumberdaya alam, pengelolaan bahan galian industri, pengelolaan lingkungan hidup, dampak pertambangan pasir dan teori mengenai ekonomi lingkungan terutama tentang valuasi ekonomi dampak lingkungan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian mengungkapkan bagaimana suatu proses penelitian dilakukan yaitu meliputi alat apa dan bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Berkaitan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa penjelasan mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab hasil penelitian dan pembahasan membahas pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan penelitian. Di dalamnya membahas kondisi geografis Kecamatan Panyingkiran baik dari segi fisik maupun sosial, mengidentifikasi aktivitas pertambangan pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran, mengidentifikasi dampak dari kegiatan pertambangan pasir sungai serta analisis valuasi ekonomi dampak pertambangan pasir sungai dengan menggunakan teknik biaya pengganti.


(19)

7

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab kesimpulan dan rekomendasi memaparkan hasil temuan penelitian secara rangkum dan rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian itu sendiri.


(20)

40

Neddy Maulani Hidayat, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Untuk proses pengumpulan dan menampilkan data hasil sebuah penelitian maka diperlukan sebuah metode. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2). Jadi metode penilitian adalah mengungkapkan bagaimana suatu proses penelitian dilakukan yaitu meliputi alat apa dan bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Dalam pelaksanaan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data berupa survey.

B. Variabel Penelitian

Sebelumnya perlu diketahui bahwa memahami variabel penelitian harus megetahui hubungan yang paling dasar antara variabel pengaruh atau variabel bebas (independent variable) dan variabel terpengaruh atau variabel tergantung (dependent variable) (Mantra dalam Yani, 2008;38). Dalam penelitian kali ini, hubungan antar varabelnya menggunakan hubungan asimetris yang beberapa variabel bebas berpengaruh terhadap satu variabel terpengaruh. Hubungan asimetris yaitu variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya (Yani, 2008;40).

Gambar. 3.1 Variabel Penelitian Variabel X

Dampak pertambangan pasir sungai

Kerugian kesehatan Kerusakan jalan

Penurunan muka air tanah

Variabel Y Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan

Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran


(21)

41

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “ Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka” untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul penelitian maka penulis memberikan batasan definisi operasional sebagai berikut:

1. Valuasi Ekonomi

Secara umum dapat didefinisikan bahwa valuasi ekonomi adalah upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan terlepas dari apakah nilai pasar (market prices) tersedia atau tidak (Purwanto dan Gustami 2002:58). Dalam penerapannya metode valuasi dapat diterapkan terhadap berbagai kegiatan yang memanfaatkan sumberdaya alam. Dalam penelitian kali ini diterapkan dalam proyek kegiatan pertambangan bahan galian pasir sungai di kecamatan Panyingkiran, untuk dapat melihat keuntungan dan kerugian terhadap proyek tersebut digunakan metode valuasi dampak lingkungan. Sebagaimana dikemukakan oleh Askary Muhammad (2001:2) ”Valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah proses kuantifikasi dan pemberian nilai (valuasi) ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam bentuk moneter, setelah dilakukan identifikasi dan penapisan dampak”.

2. Dampak

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dampak lingkungan adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Dampak terkait dalam penelitian ini adalah suatu perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya kegiatan pertambangan pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran.

3. Pertambangan Pasir

Menurut Sukandarrumidi (2009:252) usaha pertambangan adalah semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut lagi untuk kepentingan manusia. Usaha yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Panyingkiran adalah kegiatan pertambangan pasir sungai.


(22)

42

Neddy Maulani Hidayat, 2013

D. Lokasi Penelitian

Kecamatan panyingkiran merupakan bagian wilayah Kabupaten Majalengka, yang berbatasan dengan Kecamatan Kadipaten di sebelah utara, Kecamatan Majalengka di sebelah selatan, Kecamatan dauwan di sebelah timur dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sumedang. Letak astronomisnya berada pada 108o 07’BT- 108o12’BT dan 6o45’ LS-6o52’LS dengan rata-rata ketinggian 51mdpl.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi wilayah dan populasi manusia. Populasi wilayah meliputi lokasi pertambangan pasir di Kecamatan Panyingkiran. Sedangkan populasi manusianya adalah seluruh penduduk yang terkena dampak dari pertambangan pasir di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Tika Pabundu, 2005:24). Sampel yang di ambil dalam penelitian ini terdiri atas dua sampel, yaitu:

a. Sampel wilayah

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel wilayah yaitu Desa yang terkena dampak dari kegiatan pertambangan pasir. Berikut merupakan tiga Desa yang dijadikan sampel yaitu Desa jatiserang, Desa Bonang dan Desa Leuwiseeng.

b. Sampel manusia

Dalam menentukan jumlah sampel tidak ada aturan yang pasti, tetapi untuk menentukannya harus dapat mewakili jumlah populasi. Berdasarkan batasan tersebut, maka penelitian ini mengambil sampel manusia yaitu penduduk sekitar penambangan pasir.


(23)

43

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan formula dari Dixon dan B.Leach (Tika Pabundu, 2005:25), sebagai berikut:

Menentukan persentase karakteristik (P):

Menentukan Variabilitas (V):

Menentukan jumlah sampel:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Convidence level atau tinggkat kepercayaan 95% dilihat dalam tabel z hasilnya (1,96)

V = Variabel yang diperoleh dengan rumus diatas C = Convidence limit atau batas kepercayaan (10)

= 29,8

√ √

[ ] 2


(24)

44

Neddy Maulani Hidayat, 2013

[ ] 2

n = 80,28 = 80 (dibulatkan)

c. Menentukan jumlah sampel yang dikoreksi (dibetulkan) dengan rumus:

[ ]

= 79 sampel (dibulatkan) Keterangan :

N’ = Jumlah sampel telah dikoreksi

n = Jumlah sampel yang dihitung dalam rumus sebelumnya

N = Jumlah populasi / yang menjadi populasi yaitu jumlah kepala keluarga

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara teknik area sampling atau cluster sampling, dengan demikian sampel yang dipakai adalah empat desa yang terdapat pertambangan pasirnya. Namun karena penduduk desa itu berstrata maka pengambilan sampel ini disempurnakan dengan menggunakan teknik sampel acak berstrata (stratified random sampling), yaitu cara pengambilan sampel dimana populasinya mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen atau berstrata secara proposional (Sugiyono, 2012:82). Sehingga sampel dalam penelitian ini di ambil 86 orang penduduk yang berada di tiga Desa sampel di Kecamatan Panyingkiran.


(25)

45

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1

Jumlah penduduk Desa sampel

Desa Jumlah Penduduk

Desa Leuwiseeng 4.637

Desa Bonang 3.370

Desa Jatiserang 3.797

Jumlah 11.804

Sumber:Laporan kependudukan Kecamatan Panyingkiran Februari 2013

Sampel Desa jatiserang =

= 25,4

= 25 (dibulatkan)

Sampel Desa Leuwiseeng =

= 31,03

= 31 (dibulatkan)

Sampel Desa Bonang = = 22,55

= 23 (dibulatkan)

A. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:102). Instrumen yang digunakan adalah berupa checklist untuk observasi kondisi fisik daerah pertambangan dan angket yang disebar kepada masyarakat yang terkena dampak pertambangan pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Adapun kisi-kisi instrument dapat dilihat pada tabel 3.2.


(26)

46

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen penelitian

No. Variabel Indikator Jumlah

soal

No. butir

soal 1. Kondisi fisik 1. Topografi

2. Lereng 3. Tanah 4. Vegetasi 5. Sungai 6. Batuan 7. Infrastrukturjalan 8. Fasilitas 1 1 2 1 2 1 2 4 1 2 2,3 5 6,7 8 9,10 11-14 2. Penduduk sekitar

pertambangan pasir

1. Identitas pribadi 2. Pekerjaan 3. Dampak positif 4. Pekerja tambang 5. Dampaknegatif 6. Perusahaan

pertambangan 7. Kualitas udara 8. Aksesibilitas 9. Penurunanmuka air

tanah 10. Kenyamanan masyarakat 11. Pertanian 4 2 2 2 3 4 3 5 4 2 8

1, 2, 3, 4 5, 6 7, 8 9-12 13, 14 15-18 19-21 22-26 27-30 31,32 33-40


(27)

47

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 untuk menentukan plot-plot daerah penambangan di Kecamatan Panyingkiran

2. Global Positioning System (GPS) untuk lebih menetukan letak daerah yang dijadikan penambangan pasir di Kecamatan Panyingkiran

3. Pedoman Wawancara, sebagai pedoman dalam melakukan wawacara terhadap responden

4. Kamera, digunakan untuk mendokumentasikan objek peneltian di lapangan

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi fisik dan sosial di daerah penelitian sebagai data awal. Teknik ini dilakukan dengan datang langsung ke lokasi penelitian dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya pengambilan data penduduk (monografi/profil desa), pengamatan kondisi fisik dan sosial, foto/gambar, ploting lokasi.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik yang dapat membantu dalam melengkapi pengumpulan data yang tidak diungkapkan oleh teknik observasi. Teknik ini dilakukan dengan mewawancarai masyarakat yang terkena dampak dari kegiatan pertambangan pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran.

3. Studi kepusatakaan

Studi kepustakaan merupakan pengkajian literatur yang digunakan penulis untuk menguasai teori, prinsip, konsep dan hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian.

4. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai variabel-variabel yang berupa transkrip, catatan-catatan,


(28)

48

Neddy Maulani Hidayat, 2013

buku-buku, foto-foto, peta dan sebagainya yang sesuai dan dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.

D. Teknik Analis Data

Seluruh data yang telah diperoleh harus diolah terlebih dahulu agar lebih mudah untuk dianalisis. Langkah-langkah yang dilakukan agar data-data yang telah diperoleh lebih mudah dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan pengecekan terhadap instrumen baik kelengkapan pengisian, kejelasan informasi dan kebenaran dalam pengisian.

2. Mengklasifikasikan dan mentabulasi data sesuai dengan yang diharapkan. 3. Data yang ada dianalisis secara kuantitatif untuk menjelaskan dan menjawab

masalah-masalah yang diajukan dengan menggunakan analisis prosentase untuk mengetahui kecenderungan responden dan fenomena-fenomena lapangan dengan menggunakan rumus:

Keterangan: P = Prosentase

f = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih

n = Jumlah seluruh frekuensi alternatif jawaban yang jadi pilihan 100 = Konstanta

Setelah dilakukan perhitungan maka hasil prosentase tersebut diklasifikasikan dengan kategori yang tertera pada tabel 3.3.

Pendekatan yang dipakai untuk menghitung nilai ekonomi pada kegiatan pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran adalah pendekatan nilai pasar (Market Value Appoaches). Dengan teknik biaya pengganti yaitu valuasi ekonomi dengan metode yang berdasarkan biaya ganti rugi asset produktif yang rusak, karena penurunan kualitas lingkungan atau kesalahan pengelolaan sehingga masyarakat harus menerima kerugian atau masyarakat harus membayar sejumlah tertentu untuk mendapatkan kembali barang atau jasa yang telah hilang.


(29)

49

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Prosentase Persentase Kriteria

100% Seluruhnya

75-99% Sebagian besar

51-74% > setengahnya

50% Setengahnya

25-49% < setengahnya

1-24% Sebagian kecil

0% Tidak ada


(30)

50

Neddy Maulani Hidayat, 2013

E. Desain penelitian

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Data sekunder :

1. Monografi kecamatan

2. Dokumen majalengka dalam

angka

Mencari masalah penelitian

Judul penelitian

Latar belakang penelitian

Penentuan variabel penelitian

Variabel x: Dampak penting

pertambangan pasir sungai

Kerugian kesehatan

Kerusakan jalan

Penurunan muka air tanah

Variabel y:

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir

Sungai Di Kecamatan Panyingkiran

Pengumpulan data

Data primer:

1. Observasi lingkungan fisik

2. Wawancara masyarakat

yang terkena dampak pertambangan

Pengolahan data

Analisis data Pemetaan


(31)

99

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembanahan skripsi mengenai “Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka” maka dapat dijabarkan beberapa kesimpulan mengenai kegiatan pertambangan pasir sungai tersebut. Secara morfologi Kecamatan Panyingkiran relatif datar. Kegiatan pertambangan pasir terdapat di Daerah aliran Sungai Cilutung dengan rata-rata lebar sungai 500 meter dan rata-rata debit aliran 354,37 m3/detik dengan warna air sungai yang coklat. Selain dimanfaatkan dalam kegiatan pertambangan pasir, sungai-sungai di sekitar daerah penelitian juga dimanfaatkan untuk pengairan sawah, ladang dan kebun yang letaknya berdekatan dengan sungai tersebut. Vegetasi yang ada di daerah sekitar lokasi penelitian merupakan kebun warga yang ditanami berbagai macam tumbuhan, seperti tebu, mangga dan jambu biji.

Kegiatan pertambangan pasir sungai ini menuai kontroversi di masyarakat setempat, pasalnya dengan dengan adanya kegiatan tersebut selain ada yang di untungkan adapula yang dirugikan. Namun jika kegiatan ini tidak berlangsung atau kegiatan ini terhenti akan timbul masalah pula untuk kedepannya seperti pendangkalan sungai yang akan mengakibatkan banjir. Adapun dampak negatif yang sudah terasa dari kegiatan tersebut diantaranya menurunnya kualitas lingkungan terutama polusi udara yang diakibatkan mobilisasi truk-truk bermuatan pasir yang mempengaruhi terhadap kesehatan penduduk setempat, rusaknya infrastruktur jalan atau jalan berlobang dan menurunnya muka air tanah. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut diantaranya, pertama terbukannya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar yang tidak mempunyai pekerjaan, kedua membuka peluang usaha baru seperti berjualan atau membuka warung-warung kecil di sekitar daerah lokasi pertambangan dan masuknya uang retribusi pajak dari pengusaha kepada desa yang terlewati mobilisasi truk-truk bermuatan pasir. Tarif pajak retribusi untuk setiap truknya


(32)

100

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Rp. 10.000, dalam satu hari rata-rata dapat mencapai hingga 50 truk, sehingga didapat dalam satu tahun penerimaan pajak mencapai Rp. 158.500.000.

Dalam segi ekonomi kegiatan pertambangan pasir sungai ini sangat menguntungkan, dalam satu tahun keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 4.858.490.000 per tahunnya. Valuasi ekonomi dampak kegiatan pertambangan pasir sungai akan melihat sejauh mana masyarakat akan mengeluarkan uang yang diakibatkan dari kerugian adanya kegiatan tersebut. Perhitungannya hanya dilihat dari tiga dampak penting, yakni kesehatan masyarakat yang terganggu, infrastruktur jalan rusak dan penurunan muka air tanah. Nilai yang didapat dari total biaya pengganti, sebagian besar penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani yang harus meneluarkan biaya pengganti dari dampak kegiatan tersebut.

Jadi kesimpulannya, kegiatan pertambangan pasir sungai di Kecamatan panyingkiran dalam segi ekonomi sangat menguntungkan. Meskipun yang di untungkan hanya pihak-pihak tertentu saja, karena masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di daerah sekitar lokasi pertambangan belum merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Mayarakat masih harus mengeluarkan biaya penggantian yang diakibatkan oleh dampak negatif pertambangan pasir sungai.

B. Rekomendasi

Adapun masukan atau saran rekomdasi dari peneliatian ini diantaranya: 1. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk

menambah kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya dan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam menentukan kebijakan mengenai masalah pertambangan.

2. Setelah melihat kondisi di lapangan yang cukup memprihatinkan, kegiatan pertambangan pasir sungai harus dilakukan dengan berwasan lingkungan. Maksudnya normalisasi daerah aliran Cilutung tetap berlangsung namun tetap mengindahkan kelestarian lingkungan.

3. Dalam skripsi valuasi ekonomi dampak pertambangan pasir sungai yang ada di Kecamatan Panyingkiran, hanya menggunakan satu teknik valuasi yakni dengan menggunakan teknik biaya pengganti yang dilihat dari segi kesehatan,


(33)

101

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kerusakan infrastruktur jalan dan penurunan muka air tanah. Penulis menyarankan agar penelitian ini dapat dikembangan dengan menggunakan metode-metode valuasi lain sehingga didapat sebuah karya dari mahasiswa Pendidikan Geografi yang beragam.


(34)

102

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Daftar Pustaka

Adiwikarta Sudardja. 1983. Dasar-dasar Geomorfologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi UPI

Askary Muhammad. 2001. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan untuk Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Jakarta: Pusat pengembangan dan Penerapan AMDAL

Djajadiningrat Surna Tjahya. 2001. Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan. Bandung: Studi Tekno Ekonomi, Departemen Teknik Industri, ITB

Hardjowigeno Sarwono.2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta:Akademika Pressindo

Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 8 tahun 1995, tentang Pengenlolaan Lingkungan Lahan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C.

Purwanto, Arif Budi. dan Gustami. 2002. Ekonomi Lingkungan untuk Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup

Rafi’i Suryatna. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung:

ANGKASA

Sukandarrumidi. 2009. Bahan Galian Industri.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Soedarmo dan Hadiyan. 1980. Petunjuk Praktek Bahan Galian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: PT Penerbit Djembatan

Soerjani, Mohcamad. 1987. Lingkungan sumberdaya alam dan kependudukan dalam pembangunan. Jakarta: UI Press

Sumaatmadja Nursid. 1989. Studi lingkungan hidup. Bandung: kotak pos 272


(35)

103

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suparmoko dan Koesworo. 2002. Ekonomi Lingkungan untuk Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup

Tika Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang ketentuan pokok pertambangan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Yani, Ahmad. 2008. Mencari Masalah Tanpa Masalah. Bandung: CV. Buana Nusantara

Yakin Addinul. 2004. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Jakarta: Akademika Presi ndo


(1)

E. Desain penelitian

Gambar 3.2 Desain Penelitian Data sekunder :

1. Monografi kecamatan

2. Dokumen majalengka dalam

angka Mencari masalah penelitian

Judul penelitian

Latar belakang penelitian

Penentuan variabel penelitian

Variabel x: Dampak penting

pertambangan pasir sungai

Kerugian kesehatan

Kerusakan jalan

Penurunan muka air tanah

Variabel y:

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir

Sungai Di Kecamatan Panyingkiran

Pengumpulan data

Data primer:

1. Observasi lingkungan

fisik

2. Wawancara masyarakat

yang terkena dampak pertambangan

Pengolahan data

Analisis data Pemetaan


(2)

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembanahan skripsi mengenai “Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka” maka dapat dijabarkan beberapa kesimpulan mengenai kegiatan pertambangan pasir sungai tersebut. Secara morfologi Kecamatan Panyingkiran relatif datar. Kegiatan pertambangan pasir terdapat di Daerah aliran Sungai Cilutung dengan rata-rata lebar sungai 500 meter dan rata-rata debit aliran 354,37 m3/detik dengan warna air sungai yang coklat. Selain dimanfaatkan dalam kegiatan pertambangan pasir, sungai-sungai di sekitar daerah penelitian juga dimanfaatkan untuk pengairan sawah, ladang dan kebun yang letaknya berdekatan dengan sungai tersebut. Vegetasi yang ada di daerah sekitar lokasi penelitian merupakan kebun warga yang ditanami berbagai macam tumbuhan, seperti tebu, mangga dan jambu biji.

Kegiatan pertambangan pasir sungai ini menuai kontroversi di masyarakat setempat, pasalnya dengan dengan adanya kegiatan tersebut selain ada yang di untungkan adapula yang dirugikan. Namun jika kegiatan ini tidak berlangsung atau kegiatan ini terhenti akan timbul masalah pula untuk kedepannya seperti pendangkalan sungai yang akan mengakibatkan banjir. Adapun dampak negatif yang sudah terasa dari kegiatan tersebut diantaranya menurunnya kualitas lingkungan terutama polusi udara yang diakibatkan mobilisasi truk-truk bermuatan pasir yang mempengaruhi terhadap kesehatan penduduk setempat, rusaknya infrastruktur jalan atau jalan berlobang dan menurunnya muka air tanah. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut diantaranya, pertama terbukannya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar yang tidak mempunyai pekerjaan, kedua membuka peluang usaha baru seperti berjualan atau membuka warung-warung kecil di sekitar daerah lokasi pertambangan dan masuknya uang retribusi pajak dari pengusaha kepada desa yang terlewati mobilisasi truk-truk bermuatan pasir. Tarif pajak retribusi untuk setiap truknya


(3)

Rp. 10.000, dalam satu hari rata-rata dapat mencapai hingga 50 truk, sehingga didapat dalam satu tahun penerimaan pajak mencapai Rp. 158.500.000.

Dalam segi ekonomi kegiatan pertambangan pasir sungai ini sangat menguntungkan, dalam satu tahun keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 4.858.490.000 per tahunnya. Valuasi ekonomi dampak kegiatan pertambangan pasir sungai akan melihat sejauh mana masyarakat akan mengeluarkan uang yang diakibatkan dari kerugian adanya kegiatan tersebut. Perhitungannya hanya dilihat dari tiga dampak penting, yakni kesehatan masyarakat yang terganggu, infrastruktur jalan rusak dan penurunan muka air tanah. Nilai yang didapat dari total biaya pengganti, sebagian besar penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani yang harus meneluarkan biaya pengganti dari dampak kegiatan tersebut.

Jadi kesimpulannya, kegiatan pertambangan pasir sungai di Kecamatan panyingkiran dalam segi ekonomi sangat menguntungkan. Meskipun yang di untungkan hanya pihak-pihak tertentu saja, karena masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di daerah sekitar lokasi pertambangan belum merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Mayarakat masih harus mengeluarkan biaya penggantian yang diakibatkan oleh dampak negatif pertambangan pasir sungai.

B. Rekomendasi

Adapun masukan atau saran rekomdasi dari peneliatian ini diantaranya: 1. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk

menambah kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya dan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam menentukan kebijakan mengenai masalah pertambangan.

2. Setelah melihat kondisi di lapangan yang cukup memprihatinkan, kegiatan pertambangan pasir sungai harus dilakukan dengan berwasan lingkungan. Maksudnya normalisasi daerah aliran Cilutung tetap berlangsung namun tetap mengindahkan kelestarian lingkungan.

3. Dalam skripsi valuasi ekonomi dampak pertambangan pasir sungai yang ada di Kecamatan Panyingkiran, hanya menggunakan satu teknik valuasi yakni dengan menggunakan teknik biaya pengganti yang dilihat dari segi kesehatan,


(4)

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kerusakan infrastruktur jalan dan penurunan muka air tanah. Penulis menyarankan agar penelitian ini dapat dikembangan dengan menggunakan metode-metode valuasi lain sehingga didapat sebuah karya dari mahasiswa Pendidikan Geografi yang beragam.


(5)

Daftar Pustaka

Adiwikarta Sudardja. 1983. Dasar-dasar Geomorfologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi UPI

Askary Muhammad. 2001. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan untuk Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Jakarta: Pusat pengembangan dan Penerapan AMDAL

Djajadiningrat Surna Tjahya. 2001. Pemikiran, Tantangan dan

Permasalahan Lingkungan. Bandung: Studi Tekno Ekonomi,

Departemen Teknik Industri, ITB

Hardjowigeno Sarwono.2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta:Akademika Pressindo

Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 8 tahun 1995, tentang Pengenlolaan Lingkungan Lahan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C.

Purwanto, Arif Budi. dan Gustami. 2002. Ekonomi Lingkungan untuk Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup

Rafi’i Suryatna. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung:

ANGKASA

Sukandarrumidi. 2009. Bahan Galian Industri.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Soedarmo dan Hadiyan. 1980. Petunjuk Praktek Bahan Galian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: PT Penerbit Djembatan

Soerjani, Mohcamad. 1987. Lingkungan sumberdaya alam dan kependudukan dalam pembangunan. Jakarta: UI Press

Sumaatmadja Nursid. 1989. Studi lingkungan hidup. Bandung: kotak pos 272


(6)

Neddy Maulani Hidayat, 2013

Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suparmoko dan Koesworo. 2002. Ekonomi Lingkungan untuk Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup

Tika Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang ketentuan pokok pertambangan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Yani, Ahmad. 2008. Mencari Masalah Tanpa Masalah. Bandung: CV. Buana Nusantara

Yakin Addinul. 2004. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Jakarta: Akademika Presi ndo