Tahap selanjutnya yaitu penyarian dengan aquadest. Sesaat sebelum dipanaskan, simplisia dibasahi dengan cairan penyari. Tujuannya untuk
memberikan kesempatan kepada penyari untuk memasuki pori-pori simplisia, mengganti udara di pori-pori simplisia yang kering dengan cairan penyari. setelah
itu baru dibuat infusa dengan dipanaskan pada suhu 90
o
C selama 15 menit. Pembuatan infusa dilakukan sesaat sebelum pemberian sediaan uji, untuk
menghindari tumbuhnya jamur karena air merupakan media pertumbuhan jamur. Aquadest
dipilih sebagai cairan penyari karena di dalam Plantago mayor L. terdapat senyawa yang bersifat polar. Keuntungan air dibanding pelarut lainnya
yaitu murah, mudah didapat, tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan alamiah. Sedangkan kelemahan air sebagai cairan penyari yaitu tidak
selektif, mudah ditumbuhi kapang, dan cepat rusak.
C. Hasil Penetapan Waktu Serapan Optimum Operating Time
Penentuan operating time ditujukan untuk mengetahui waktu serapan optimum ketika glukosa standar dan GOD-PAP bereaksi membentuk warna
merah stabil yaitu kuinonimin. Mekanisme reaksinya dapat dilihat pada Gambar 2. Warna merah kuinonimin merupakan hasil reaksi bertahap antara glukosa
darah dengan GOD-PAP. Tahap pertama yaitu pembentukan asam gukonat dari glukosa dengan katalis enzim glukose oksidase GOD. Senyawa lain yang
dihasilkan dari reaksi tersebut yaitu hidrogen peroksidase H
2
O
2
. Tahap selanjutnya yaitu pembentukan kuinonimin. Hidrogen peroksidase yang
dihasilkan akan bereaksi dengan 4 – amino – antipirin dan fenol dengan katalis
enzim peroksidase menghasilkan kuinonimin yang berwarna merah intensif Henry dkk., 1974 .
Gambar 2. Pembentukan Senyawa Berwarna Merah Kuinonimin pada Reaksi Enzimatis dengan Reagen GOD-PAP Henry dkk., 1974
Serapan dibaca pada panjang gelombang 500 nm sesuai panjang gelombang yang tertera pada leaflet reagen GOD-PAP, tiap 5 menit selama 60
menit. Parameter stabil yaitu jika pada waktu tertentu larutan menunjukkan serapan yang bernilai sama berturut-turut. Hasil penetapan operating time
disajikan pada Tabel 2. Sedangkan kurva hubungan antara waktu inkubasi dengan nilai absorbansi disajikan pada Gambar 3.
GOD-PAP merupakan enzim yang memerlukan waktu tertentu untuk bereaksi optimum, sehingga perlu diinkubasi. Gambar 3 dan Tabel 2
menunjukkan bahwa waktu yang memberikan serapan optimum terjadi pada menit
ke 15 - 20. Jika waktu inkubasi kurang dari waktu inkubasi optimum operating time
nya, maka enzim tidak akan bereaksi sempurna dengan substratnya glukosa. Apabila waktu inkubasi melebihi 20 menit maka senyawa yang terbentuk akan
terdegradasi.
Gambar 3. Kurva Hubungan antara Waktu Inkubasi dengan Nilai Absorbansi Tabel 2. Hasil Penetapan Operating Time dari Glukosa Standar dengan Pereaksi
GOD-PAP Diasys pada Panjang Gelombang 500 nm selama 60 Menit
Waktu menit Absorbansi
0 0,184 5 0,273
10 0,279 15 0,266
20 0,266 25 0,286
30 0,265 35 0,279
40 0,272 45 0,272
50 0,277 55 0,287
60 0,277
D. Hasil Penetapan Panjang Gelombang yang Memiliki Absorbansi