6 Serapan panjang gelombang diukur pada 400-800 nm dengan menggunakan
blangko akuades.
b. Penentuan Operating Time
Menggunakan larutan glukosa standar dengan konsentrasi 0,02 mgmL, dengan cara: larutan stok 0,1 dipipet 5 mL dan dimasukkan pada labu takar 25
mL ad 25 mL akuades. Larutan 0,02 mgmL dipipet 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 mL pereaksi Nelson-Somogyi dan
ditutup dengan kapas, segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit. Setelah 30 menit, diangkat dan didinginkan sampai suhunya mencapai
25 C. Setelah dingin ditambahkan 1 mL larutan arsenomolibdat. Endapan dikocok
sampai larut sempurna, kemudian diencerkan dengan akuades ad 10 mL dan dikocok sampai homogen. Diukur absorbansinya setiap satu menit hingga menit
ke sebelas pada panjang gelombang 761 nm dengan menggunakan blangko akuades.
c. Penyiapan Kurva Standar Glukosa Anhidrat
Larutan glukosa standar dibuat dalam lima seri konsentrasi : 0,002 ; 0,004 ; 0,006 ; 0,008 ; dan 0,010
b v
dengan cara dipipet 5 mL ; 10 mL ; 15 mL ; 20 mL ; dan 25 mL larutan stok 0,1 dan diencerkan ad 25 mL akuades dalam labu
takar 25 mL. Masing-masing larutan standar dipipet 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Masing-masing tabung ditambah 1 mL pereaksi Nelson-
Somogyi dan ditutup dengan kapas, segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit. Setelah 30 menit, diangkat dan didinginkan sampai
suhunya mencapai 25 C. Setelah dingin ditambahkan 1 mL larutan
arsenomolibdat. Endapan dikocok sampai larut sempurna, kemudian diencerkan dengan akuades ad 10 mL dan dikocok sampai homogen. Absorbansi diukur pada
panjang gelombang 761 nm dengan menggunakan blangko akuades.
d. Penetapan Kadar Glukosa Sampel
Filtrat hasil hidrolisis enzimatis dekokta dipipet 1 mL lalu diencerkan dalam labu takar 50 ml dan diambil 1 mL untuk dianalisis. Pereaksi Nelson-
Somogyi ditambahkan 1 mL dan ditutup dengan kapas, segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit. Setelah 30 menit, diangkat dan
7 didinginkan sampai suhunya mencapai 25
C. Setelah dingin ditambahkan 1 mL larutan arsenomolibdat. Endapan dikocok sampai larut sempurna, kemudian
diencerkan dengan akuades ad 10 mL dan dikocok sampai homogen. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 761 nm dengan menggunakan blangko akuades
dan pembacaan dilakukan dua kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Delignifikasi
Delignifikasi dilakukan dengan penambahan NaOH. NaOH ditambahkan untuk menghilangkan kandungan lignin yang ada di dalam daun mengkudu.
Ikatan silang dari struktur aromatik lignin dapat memperlambat penetrasi oleh enzim sehingga mempengaruhi proses hidrolisis. Larutan NaOH dapat menyerang
dan merusak struktur lignin pada bagian kristalin dan amorf serta memisahkan sebagian hemiselulosa Gunam Antara, 1999 cit Safaria et al., 2013. Ion OH
-
dari NaOH akan memutuskan ikatan-ikatan dari struktur dasar lignin, sedangkan ion Na
+
akan berikatan dengan lignin membentuk natrium fenolat. Garam fenolat ini bersifat mudah larut. Lignin yang terlarut ditandai dengan warna hitam pada
larutan yang disebut lindi hitam black liquor Safaria et al., 2013. Hasil delignifikasi dilakukan pengecekan pH larutan. pH larutan setelah
proses delignifikasi bersifat basa kuat yaitu 10,2 karena penambahan NaOH 1 . pH yang basa tersebut dinetralkan dengan penambahan HCl 2N sampai
didapatkan pH 7. pH 7 atau pH netral bertujuan agar pada saat proses pengeringan menggunakan oven suhu 60
C dapat kering dengan sempurna.
2. Penyiapan Enzim Selulase
Isolasi enzim selulase yang dihasilkan jamur Trichoderma reesei sebesar 60 mL dan dari jamur Aspergillus niger sebesar 50 mL. Hasil isolasi enzim selulase dapat
dilihat pada Gambar 1.