4
Tabel 1. Penimbangan Daun Mengkudu
Hasil penimbangan Bobot
Daun mengkudu basah 3 Kg
Daun mengkudu kering 1,3 Kg
Serbuk daun mengkudu hasil blender 490 gram
Serbuk daun mengkudu yang terayak sampel 140 gram
Serbuk daun mengkudu yang tidak terayak 347 gram
Serbuk daun mengkudu yang digunakan sebagai sampel 100
Gram
3. Proses Penyerbukan
Daun mengkudu yang sudah melewati proses pengeringan kemudian dibuat dalam bentuk serbuk dengan cara diblender. Serbuk daun mengkudu yang
sudah diblender dilanjutkan ketahap pengayakan. Digunakan ayakan nomor 80 mesh agar didapatkan ukuran sampel yang optimum sebagai substrat untuk
dihidrolisis. 4.
Delignifikasi
Sebanyak 100 g tepung daun mengkudu dicampur dengan 1500 mL larutan NaOH 1 dan dipanaskan pada suhu 80
C selama 8 jam, kemudian larutan dinetralkan dengan penambahan HCl 2N sampai didapatkan pH 7. Setelah
didapatkan pH 7, larutan disaring dan diteruskan dengan proses pengeringan pada suhu 60
C selama 24 jam sampai sampel kering.
5. Penyiapan Enzim Selulase
Trichoderma reesei dan Aspergillus niger dikembangbiakkan pada media
potato dextrose agar PDA miring selama tujuh hari. Enzim dipersiapkan dengan cara menginkubasi T. Reesei dan A. niger dalam media padat daun
mengkudu padi 80 mesh dengan larutan nutrisi yang digunakan mengandung 1,0 g ekstrak ragi Oxoid-England, 1,5 g bakteriogikal pepton Oxoid-England, 1,4
g NH
4 2
SO
4
; 2,0 g KH
2
PO
4
, 0,005 g FeSO
4
·7H
2
O, 5 mL larutan CMC 1 dalam tiap liter larutan buffer asetat 0,1 M dengan pH 5,0.
Lima gram serbuk daun mengkudu dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL, ditambahkan 25 mL larutan nutrisi kemudian ditutup dengan kapas
yang dibalut kain kasa. Campuran tersebut disterilisasi pada temperatur 121ºC selama 15 menit. Bibit A. niger dan T. reesei dalam agar miring disuspensikan
dalam larutan salin 0,85 yang mengandung 0,1 Tween 80. Suspensi spora A. niger maupun T. reesei yang mengandung ±1,8 × 10
8
mL, diinokulasikan
5 secara aseptik ke medium dalam labu erlenmeyer. T. reesei diinkubasi selama 6
hari sedangkan A. niger diinkubasi selama 8 hari. Enzim dipanen menggunakan 100 mL larutan 1 Tween 80 dalam buffer asetat 0,1 M dengan pH 5,5 dan
diaduk pada 175 rpm selama 135 menit. Campuran enzim kemudian disentrifugasi pada 5.000 rpm selama 1 jam dan disaring untuk mendapatkan enzim kasar
supernatan.
6. Hidrolisis Enzimatis
Hidrolisis dilakukan dalam beaker glass 300 mL yang dilengkapi dengan pengaduk bermotor dan pemanas berpengendali. Daun mengkudu yang telah
didelignifikasi dan enzim dengan aktivitas tertentu masing-masing dipanaskan perlahan sampai 45ºC kemudian dicampur dan diaduk dengan waktu optimum 4
jam. Hidrolisis dilakukan dengan kondisi tetap berikut: berat daun mengkudu 5 g, ukuran partikel daun mengkudu 80 mesh, temperatur 45ºC, volume liquid 150 mL,
kombinasi enzim T. reesei dan A. niger dengan perbandingan 3:1, putaran pengaduk 160 rpm, dan pH 5. Sampel hasil hidrolisis kemudian dianalisis
kandungan glukosanya menggunakan metode gula reduksi Nelson-Somogyi dan diukur absorbansinya menggunakan spektro-fotometer dengan panjang
gelombang 761 nm. Analisis dilakukan dua kali Alharis et al., 2011.
7. Dekokta Daun Mengkudu
Sediaan dekokta diperoleh dengan cara memanaskan 5 g serbuk daun mengkudu yang sudah didelignifikasi dan 150 mL akuades dalam panci infusa
selama 30 menit dihitung sejak air yang ada dalam panci luar mendidih
8. Penetapan Kadar Glukosa Sampel
a. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Glukosa Standar
Larutan stok dibuat 0,1 dengan melarutkan 200 mg glukosa anhidrat dalam 200 ml akuades larutan glukosa 1 mgmL. Larutan glukosa 1 mgmL
dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi dan ditutup dengan kapas, ditambahkan 1 mL larutan Nelson dan segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30
menit. Diangkat dan didinginkan sampai suhu 25 C. Setelah dingin, ditambahkan
1 mL larutan arsenomolibdat, dikocok sampai semua endapan Cu
2
O larut sempurna, kemudian diencerkan ad 10 mL akuades dan dikocok sampai homogen.