5 secara aseptik ke medium dalam labu erlenmeyer. T. reesei diinkubasi selama 6
hari sedangkan A. niger diinkubasi selama 8 hari. Enzim dipanen menggunakan 100 mL larutan 1 Tween 80 dalam buffer asetat 0,1 M dengan pH 5,5 dan
diaduk pada 175 rpm selama 135 menit. Campuran enzim kemudian disentrifugasi pada 5.000 rpm selama 1 jam dan disaring untuk mendapatkan enzim kasar
supernatan.
6. Hidrolisis Enzimatis
Hidrolisis dilakukan dalam beaker glass 300 mL yang dilengkapi dengan pengaduk bermotor dan pemanas berpengendali. Daun mengkudu yang telah
didelignifikasi dan enzim dengan aktivitas tertentu masing-masing dipanaskan perlahan sampai 45ºC kemudian dicampur dan diaduk dengan waktu optimum 4
jam. Hidrolisis dilakukan dengan kondisi tetap berikut: berat daun mengkudu 5 g, ukuran partikel daun mengkudu 80 mesh, temperatur 45ºC, volume liquid 150 mL,
kombinasi enzim T. reesei dan A. niger dengan perbandingan 3:1, putaran pengaduk 160 rpm, dan pH 5. Sampel hasil hidrolisis kemudian dianalisis
kandungan glukosanya menggunakan metode gula reduksi Nelson-Somogyi dan diukur absorbansinya menggunakan spektro-fotometer dengan panjang
gelombang 761 nm. Analisis dilakukan dua kali Alharis et al., 2011.
7. Dekokta Daun Mengkudu
Sediaan dekokta diperoleh dengan cara memanaskan 5 g serbuk daun mengkudu yang sudah didelignifikasi dan 150 mL akuades dalam panci infusa
selama 30 menit dihitung sejak air yang ada dalam panci luar mendidih
8. Penetapan Kadar Glukosa Sampel
a. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Glukosa Standar
Larutan stok dibuat 0,1 dengan melarutkan 200 mg glukosa anhidrat dalam 200 ml akuades larutan glukosa 1 mgmL. Larutan glukosa 1 mgmL
dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi dan ditutup dengan kapas, ditambahkan 1 mL larutan Nelson dan segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30
menit. Diangkat dan didinginkan sampai suhu 25 C. Setelah dingin, ditambahkan
1 mL larutan arsenomolibdat, dikocok sampai semua endapan Cu
2
O larut sempurna, kemudian diencerkan ad 10 mL akuades dan dikocok sampai homogen.
6 Serapan panjang gelombang diukur pada 400-800 nm dengan menggunakan
blangko akuades.
b. Penentuan Operating Time
Menggunakan larutan glukosa standar dengan konsentrasi 0,02 mgmL, dengan cara: larutan stok 0,1 dipipet 5 mL dan dimasukkan pada labu takar 25
mL ad 25 mL akuades. Larutan 0,02 mgmL dipipet 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 mL pereaksi Nelson-Somogyi dan
ditutup dengan kapas, segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit. Setelah 30 menit, diangkat dan didinginkan sampai suhunya mencapai
25 C. Setelah dingin ditambahkan 1 mL larutan arsenomolibdat. Endapan dikocok
sampai larut sempurna, kemudian diencerkan dengan akuades ad 10 mL dan dikocok sampai homogen. Diukur absorbansinya setiap satu menit hingga menit
ke sebelas pada panjang gelombang 761 nm dengan menggunakan blangko akuades.
c. Penyiapan Kurva Standar Glukosa Anhidrat
Larutan glukosa standar dibuat dalam lima seri konsentrasi : 0,002 ; 0,004 ; 0,006 ; 0,008 ; dan 0,010
b v
dengan cara dipipet 5 mL ; 10 mL ; 15 mL ; 20 mL ; dan 25 mL larutan stok 0,1 dan diencerkan ad 25 mL akuades dalam labu
takar 25 mL. Masing-masing larutan standar dipipet 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Masing-masing tabung ditambah 1 mL pereaksi Nelson-
Somogyi dan ditutup dengan kapas, segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit. Setelah 30 menit, diangkat dan didinginkan sampai
suhunya mencapai 25 C. Setelah dingin ditambahkan 1 mL larutan
arsenomolibdat. Endapan dikocok sampai larut sempurna, kemudian diencerkan dengan akuades ad 10 mL dan dikocok sampai homogen. Absorbansi diukur pada
panjang gelombang 761 nm dengan menggunakan blangko akuades.
d. Penetapan Kadar Glukosa Sampel
Filtrat hasil hidrolisis enzimatis dekokta dipipet 1 mL lalu diencerkan dalam labu takar 50 ml dan diambil 1 mL untuk dianalisis. Pereaksi Nelson-
Somogyi ditambahkan 1 mL dan ditutup dengan kapas, segera dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit. Setelah 30 menit, diangkat dan