Perancangan Multimedia Interaktif Band Coffee Reggae Stone

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAND COFFEE REGGAE STONE

DK 26313 / Tugas Akhir Semester II 2013 – 2014

Oleh :

Gilang Karimata 52111002

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN...1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

I.6 Manfaat penelitian ...4

BAB II Multimedia Interaktif, Aplikasi Smartphone Android dan Band Coffee Reggae Stone ... 5

II.1 Pengertian Multimedia ... 5

II.1.1 Manfaat dan Peran Multimedia ... 6

II.1.2 Kelebihan Multimedia dalam Berkomunikasi ... 6

II.1.3 Jenis – Jenis Multimedia ... 7

II.1.4 Jenis – Jenis Multimedia Interaktif... 9

II.2 Aplikasi Smartphone Android ... 10

II.2.1 Aplikasi ... 10

II.2.2 Smartphone ... 10

II.2.3 Android ... 11

II.3 Promosi ... 12

II.3.1 Tujuan Promosi ... 13

II.3.2 Baruan Promosi ... 13


(5)

vii

II.4.1 Sejarah Musik Reggae ... 16

II.4.2 Perkembangan Musik Reggae ... 17

II.4.3 Perkembangan Musik Reggae di Indonesia ... 18

II.5. Band Coffee Reggae Stone ... 19

II.5.1 Eksistensi Band Coffee Reggae Stone ... 20

II.5.2 Produk dan Merchandise ... 24

II.5.3 Konsep Musik Coffee Reggae Stone ... 25

II.6 Karakter Visual Musik Reggae ... 26

II.7 Khalayak Sasaran ... 27

II.7.1 Geografis ... 27

II.7.2 Demografis ... 27

II.7.3 Psikografis ... 28

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 29

III.1 Strategi Perancangan ... 29

III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 29

III.1.1.1 Pendekatan Verbal ... 29

III.1.1.2 Pendekatan Visual ... 29

III.1.1.3 Tujuan Komunikasi ... 31

III.1.2 Materi Pesan ... 31

III.1.3 Strategi Kreatif ... 32

III.1.4 Strategi Media ... 35

III.1.4.1 Media Utama ... 35

III.1.4.2 Produk dan Merchandise ... 36

III.1.4.3 Media Pendukung ... 37

III.1.4.4 Gimmick ... 40

III.2 Konsep Visual ... 41

III.2.1 Format Desain ... 41

III.2.2 Tata Letak (Layout) ... 42

III.2.3 Tipografi ... 43

III.2.4 Ilustrasi ... 46

III.2.5 User Interface ... 47


(6)

viii

III.3 Musik ... 48

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 49

IV.1 Media Utama ... 49

IV.2 Teknis Pembuatan Aplikasi ... 49

IV.2.1 Pembuatan Sketsa ... 49

IV.2.2 Proses Digital ... 50

IV.2.2.1 Proses Tracing ... 50

IV.2.2.2 Proses Editing Foto ... 53

IV.2.2.3 Proses Perancangan Aplikasi ... 55

IV.3 Media Promosi ... 58

IV.3.1 Web Banner ... 58

IV.3.2 Facebook ... 59

IV.3.3 Twitter ... 60

IV.3.4 Youtube ... 61

IV.3.5 Flyer ... 62

IV.3.6 Google Play Store ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(7)

60 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Cetak :

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Deswita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kusnandar, A; dkk. (2007). Panduan Pengembangan Multi Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Noviana, W. (2011). Analisis Sistem Keamanan terhadap Serangan Virus pada Smartphone berbasis Android dan Symbian OS (Studi kasus pada Samsung Galaxy 550 dan Nokia E63). Proposal Penelitian. Jurnal Teknik Informatika. Universitas Paramadina. Jakarta.

Periangan. B. (2011). Perancangan Media Interaktif Belajar Mengenal Angka Bagi Anak Prasekolah. Tugas Akhir. Universitas Komputer Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

Rimadhona, I.S. (2010). Perancangan Aplikasi Multimedia Interaktif pada salon cantiq skin & body care di yogyakarta. Jurnal Skripsi. Sistem Informatika. Yogyakarta : Tidak diterbitkan.

Wahab, L.A. (2013). Perancangan Aplikasi Interaktif Alat Musik Calung Berbasis Android. Tugas Akhir. Universitas Komputer Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.


(8)

61 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet :

Admin. 2013 (14 Mei). DJARUM COKLAT EXTRA Bandung BerdanSka Reggae. http://www.djarumcoklat.com/coklatnews/djarum-coklat-extra-bandung-berdanska-reggae [4 November 2013]

Anonim. (2014). Android. Tersedia di: http://www.android.com/about/ [20 Mei 2014] Anonim. (Tanpa tahun). Sejarah Musik Reggae. Tersedia di :

http://www.indoreggae.com/artikel4.html [4 November 2013]

Ardhy N.E.S, 2011 (15 Agustus). Bauran promosi sebagai bagian dari bauran pemasaran. Tersedia di : http://arieardhy.blogspot.com/2011/08/bauran-promosi-sebagai-bagian-dari.html [15 mei 2014]

Damanik, E. 2013 (10 Agustus). Pengertian Promosi dan Bauran Promosi. Tersedia di : http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-promosi-dan-bauran-promosi.html [15 Mei 2014]

Fajar, A. 2012 (4 Juli). Perkembangan Musik Reggae Di Indonesia. Tersedia di : http://adibfajar.blogspot.com/2012/07/perkembangan-musik-reggae-diindonesia.html [5 November 2013]

Maulana, A.E. 2008 (7 Juni). The end of the line: Mengakhiri istilah ATL vs BTL. tersedia di : http://amaliamaulana.com/category/popular-article/ [17 Mei 2014]

Wibawa, D.P. 2012 (17 Oktober).Pengertian Multimedia Interaktif. tersedia di: http://wartamrisen.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html [25 Maret 2014]


(9)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah S.W.T., yang tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang, lindungan dan kekuatan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini, yang berjudul “PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAND COFFEE REGGAE STONE”. Penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir pada program studi Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini, masih jauh dari sempurna, dikarenakan masih banyak keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sangat mengharapkan saran maupun kritik yang membangun.

Terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat, tidak lupa kepada bapak Doddy Nursaiman, M.Ds selaku dosen pembimbing dan kepada para dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, masukan maupun kritik dengan segala ilmu pengetahuannya. Serta bapak Teguh Agus Priyanto S.Sn yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman berharga, Fitri Tiarasari yang selalu memberikan do’a, semangat dan inspirasi, semua rekan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah membantu menyusun laporan ini sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis berharap mudah-mudahan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat banyak pada umumnya. Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan menjadi amal kebaikan bagi semua.

Bandung, Agustus 2014


(10)

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut semua orang untuk lebih berinovasi dalam berbagai hal. Melalui koneksi internet setiap orang dapat dengan mudah menyampaikan ataupun menerima suatu pesan. Sehingga merubah dan mempengaruhi banyak hal, salah satunya industri musik. Di seluruh dunia genre musik terdiri dari berbagai jenis, seperti Rock, Jazz, Metal, Reggae dan lain-lain. Genre musik pun banyak mengalami perubahan dari berbagai hal baik aransemennya ataupun liriknya salah satunya genre Reggae. Reggae merupakan suatu genre musik yang merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan Ska dan Rocksteady.

Musik reggae di Indonesia saat ini mulai mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari mulai tumbuhnya komunitas reggae diberbagai pelosok daerah di Indonesia. Seiring berjalannya waktu musik reggae yang kebanyakan orang beranggapan sebagai musik “pantai”, kini telah tersebar diperkotaan hingga pedesaan.

Pergerakan musik reggae di kota Bandung sendiri mulai terlihat, yang tadinya musik beraliran ”keras” seperti genre Hardcore dan Metal yang menjadi ciri khas musik bagi kaum remaja di kota Bandung, kini musik reggae mulai masuk dan digandrungi oleh para remaja di kota Bandung. Admin (2013) menjelaskan “Animo masyarakat dalam mengapresiasi musik Ska dan Reggae di kota Bandung sangat besar. Dan Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan musik Ska dan Reggae di Indonesia”. Bandung yang terkenal dengan daya kreatifitas yang tinggi, banyak memunculkan band yang memiliki musikalitas yang unik, kemampuan bermusik yang maksimal dan bakat menulis lirik yang baik, sehingga membuat suatu persaingan yang sulit bagi band / musisi untuk berkembang di kota ini. Setiap band / musisi dituntut untuk mempertahankan dan


(12)

2 meningkatkan eksistensinya baik melalui karya musik, performance ataupun media promosi dan informasi tentang band / musisi tersebut.

Salah satu band yang memiliki musikalitas yang unik dan punya prestasi yaitu band Coffee Reggae Stone yang selanjutnya akan ditulis menjadi CRS. Band yang berdiri sejak tahun 2000 ini berasal dari Cicalengka Kabupaten Bandung yang mayoritas beraliran musik “keras”, namun band ini dengan berani mengusung aliran musik reggae dengan menyatukan beberapa jenis aliran musik dalam lagu seperti blues, etnik, folk, balada dan pop, membuat band CRS memiliki ciri khas tersendiri. CRS juga berhasil memasukan dan memadukan instrumen musik tradisional kedalam salah satu lagu yang mereka ciptakan yang berjudul “Pasir Putih”.

Nama band CRS mulai tidak asing lagi dikalangan pecinta musik reggae di kota Bandung. Antusiasme terhadap band CRS terlihat dari semakin banyak penggemarnya dalam event-event tertentu. Band CRS mengembangkan namanya melalui media online seperti Facebook, Twitter, Reverbnation, Youtube dengan pengikut hampir 10.000 dan media promosi cetak seperti poster, t-shirt, sticker dan mug. Coffee Dancer menjadi salah satu komunitas yang dikembangkan oleh band CRS sebagai sarana untuk para penggemar yang loyal dalam mengikuti perkembangan band ini. CRS beranggotakan 7 personil yang berambisi untuk menyebarkan musik reggae dengan versi mereka dan menambah warna di dunia musik khususnya di kota Bandung.

CRS telah merilis mini album pada awal tahun 2012 bertajuk “Kisah Usang” yang berisi 6 lagu, namun album yang diproduksi secara indie sebanyak 500 keping CD tersebut belum habis terjual. Satu buah video clip lagu “Pasir Putih” sebagai pelengkap untuk menunjukkan eksistensinya di dunia musik. Pada akhir tahun 2013, CRS telah selesai membuat 2 buah lagu terbaru yang dirilis pada tanggal 25 April 2014 yang berjudul “Pesona” dan “Puri Retno”. Band CRS mengangkat berbagai tema dalam musiknya, seperti percintaan, sosial, hingga kehidupan sehari – hari. Warna musik yang coba ditawarkan cenderung reggae new age. “Semua lagu lebih dominan reggae powerfull dengan tempo cepat dan tanpa roots skanking. CRS pun ingin menggunakan lirik yang lebih pada


(13)

3 musikalisasi puisi, dengan penggunaan kosakata yang jarang dipakai.” (Ridho CRS, 2013).

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah diatas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah :

1. Coffee Reggae Stone merupakan salah satu band indie bergenre reggae yang memiliki potensi dan mempunyai prestasi. Berkembang di kota Bandung yang didominasi oleh musik “keras” dan semakin pesatnya perkembangan musik reggae di kota ini, menuntut band Coffee Reggae Stone untuk meningkatkan eksistensinya agar lebih dikenal masyarakat luas.

2. Banyaknya penggemar musik Coffee Reggae Stone yang terlihat dibeberapa acara, komunitas dan media online menjadi berbeda jika dilihat dari kurangnya penjualan produk yang ditawarkan seperti, mini album.

3. Coffee Reggae Stone banyak berkarya baik lagu yang dikemas lewat mini album ataupun produk merchandise dan telah berpromosi dengan banyak cara baik melalui media online atau cetak. Namun, belum adanya media promosi berupa multimedia interaktif untuk band ini.

I.3. Rumusan Masalah

Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan musik di Indonesia sehingga membuat persaingan yang sulit bagi band / musisi untuk berkembang di kota ini. Seperti band Coffee Reggae Stone yang memiliki musikalitas yang unik, punya prestasi dan telah promosi diberbagai media, namun media promosi yang digunakan band Coffee Reggae Stone masih terbatas. Rumusan masalah adalah bagaimana meningkatkan minat masyarakat serta memperluas khalayak sasaran terhadap musik, produk dan merchandise yang ditawarkan band Coffee Reggae Stone melalui multimedia interaktif.


(14)

4 I.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka permasalahan akan dibatasi pada :

1. Produk dan merchandise yang ditawarkan band Coffee Reggae Stone; 2. Musik bergenre reggae;

3. Profil dan performance band Coffee Reggae Stone.

I.5. Tujuan Perancangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tujuan perancangan ini adalah : 1. Meningkatkan minat masyarakat terhadap perkembangan dari band Coffee

Reggae Stone melalui multimedia interaktif.

2. Memperkenalkan band Coffee Reggae Stone kepada masyarakat luas di Indonesia berikut Manca Negara.

3. Meningkatkan penjualan produk / merchandise yang ditawarkan band Coffee Reggae Stone.

I.6. Manfaat Perancangan

Ada pula manfaat yang dapat diambil dari perancangan ini, yaitu :

 Memberi pengetahuan tentang perkembangan musik reggae dari band Coffee Reggae Stone yang berkembang di kota Bandung.

 Mengetahui dampak yang akan muncul dari multimedia interaktif terhadap penjualan produk/jasa band Coffee Reggae Stone.


(15)

5

BAB II

MULTIMEDIA INTERAKTIF, APLIKASI SMARTPHONE ANDROID DAN BAND COFFEE REGGAE STONE

II.1. Pengertian Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Arsyad (2002), mengatakan bahwa media ( bentuk jamak dari kata medium ), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Association of Education and Communication Technology (AECT) menyatakan, media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Rachmat dan Alphone, 2005/2006 (seperti dikutip Wibawa, 2012) Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi.

Melihat pernyataan dari para ahli, media dapat dicontohkan seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer, instruktur dan lain - lain. Sehingga multimedia dapat diartikan sebagai media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang terdiri dari teks, gambar, grafis, foto, audio, video dan animasi yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Seperti yang didefinisikan Turban dkk (seperti dikutip wibawa, 2012), “Multimedia adalah Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar”.

Green & Brown (seperti dikutip wibawa, 2012) menjelaskan, terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menyajikan multimedia, yaitu:

1. Berbasis kertas (Paper-based), contoh: buku, majalah, brosur. 2. Berbasis cahaya (Light-based), contoh: slide shows, transparasi.


(16)

6

3. Berbasis suara (Audio-based), contoh: CD Players, tape recorder, radio. 4. Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh: televisi, VCR

(Video cassette recorder), film.

5. Berbasiskan digital (Digitally-based), contoh: komputer.

II.1.1. Manfaat dan Peran Multimedia

Manfaat multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk menyampaikan pesan, meningkatkan daya tarik khalayak, media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi dan lain-lain. Wahono, 2007 (seperti dikutip Wibawa, 2012) Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.

II.1.2. Kelebihan Multimedia Dalam Berkomunikasi

Kelebihan dari komunikasi menggunakan multimedia adalah untuk menyampaikan pesan sekaligus, digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan menggabungkan beberapa atau banyak media, secara langsung atau timbal balik, dimana pengguna secara aktif, akan memperoleh kebebasan, dalam mengakses pesan yang diperlukan.

Menurut Suyanto (seperti dikutip Periangan, 2011) kelebihan komunikasi via multimedia adalah:

1. Interaktif, yaitu pengguna secara aktif berinteraksi dengan alat, sehingga terjadi timbal balik antara pengguna dan piranti / perangkat yang dipakai. 2. Bebas dan repetitive, yaitu pengguna multimedia memperoleh kebebasan

dalam mengakses informasi, dan dapat melompat – lompat.

3. Pengekalan ingatan, yaitu multimedia melibatkan banyak media baik input (piranti), maupun output hasil dari gambar, teks, suara. Animasi, suara, maka hal ini dapat memperbesar ingatan khalayak pengguna komputer terhadap apa yang disampaikan. Karena menurut lembaga riset dan penerbitan komputer, Computer Technology Research (CTR) menyatakan


(17)

7

bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat, dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. II.1.3. Jenis – Jenis Multimedia

Menurut Wahono (seperti dikutip Warsita, 2008) multimedia dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Multimedia Linier

Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, contohnya adalah televise dan film, sehingga penggunanya hanya menjadi penonton dan menikmati multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Gambar II.1 Multimedia linier (Televisi dan Film)

Sumber : http://salestores.com/stores/images/images_747/21FG5.jpg (25 maret 2014) 2. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Melalui proses itu ada timbal balik antara pengguna dengan multimedia. Contoh multimedia interaktif diantaranya adalah multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain (Kusnandar dkk, 2007). Sedangkan menurut Hofstetter


(18)

8

(seperti dikutip Periangan, 2011) Multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tools yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berintraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

Menurut Thorn (seperti dikutip Rimadhona, 2010) ada enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, antara lain :

1. Kemudahan navigasi; 2. Kandungan kognisi; 3. Presentasi informasi; 4. Integrasi media; 5. Artistik dan estetika; 6. Fungsi secara keseluruhan.

Gambar II.2 Contoh Multimedia interaktif (game platform“Becak Gowest Ekstrim”) Sumber : Dokumentasi pribadi (25 maret 2014)


(19)

9

II.1.4. Jenis – Jenis Multimedia Interaktif

Menurut Suyanto (seperti dikutip Periangan, 2011) jenis multimedia interaktif terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Multimedia Interaktif Online

Multimedia interaktif online adalah media interaktif yang cara penyampaiannya melalui jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya situs Web, yahoo messengers, dan lain sebagainya. Jenis media ini termasuk media lini atas, yang komunitas sasarannya luas, dan mencakup masyarakat luas.

Gambar II.3 Contoh Multimedia interaktif online (website band the sigit) Sumber : www.thesigit.com (15 april 2014)

b. Multimedia Interaktif Offline

Multimedia interaktif offline adalah media interaktif yang cara penyampainnya tidak melalui jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya CD interaktif. Media ini termasuk media lini bawah karena sasarannya, tidak terlalu luas dan hanya mencakup masyarakat pada daerah tertentu saja. Namun, dengan cara mengunggah file multimedia interaktif offline tersebut melalui internet dapat menjadi sangat luas jangkauan sasarannya, misalnya aplikasi smartphone android.


(20)

10

Gambar II.4 Contoh Multimedia interaktif offline (Katalog Digital Pameran “Posisi Dasar")

Sumber : Dokumentasi pribadi (15 april 2014) II.2. Aplikasi Smartphone Android

II.2.1. Aplikasi

Pengertian Aplikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998 (seperti dikutip Yosua, 2013) adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Sedangkan menurut Jogiyanto, 1999 (seperti dikutip Yosua, 2013) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

II.2.2. Smartphone

Smartphone apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti telepon pintar. Sedangkan pengertian smartphone itu sendiri menurut Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 (seperti dikutip Noviana, 2011) adalah telepon yang


(21)

11

Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator dan catatan.

Gambar II.5 Jenis - jenis Smartphone (Ponsel Pintar) Sumber : http://liputanislam.com/wpcontent/uploads/2014/04/

smartphones1.jpg ( 15 April 2014 )

Dalam hal fitur, berbagai macam smartphone yang telah beredar di Indonesia mempunyai fitur seperti miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh, kamera, sistem navigasi, pemutar musik, penjelajah internet, penjelajah foto, melihat klip video, kemampuan membaca dokumen dan lain-lain. Pada umumnya smartphone menggunakan berbagai macam sistem operasi yang berbeda. Sistem operasi yang dapat ditemukan di smartphone yang saat ini telah beredar di Indonesia diantaranya adalah Symbian Os, iPhone OS, RIM Blackberry, Windows Mobile, dan Android.

II.2.3. Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Awalnya dikembangkan oleh Android Inc. kemudian di akuisisi oleh Google pada pertengahan tahun 2005 dan mengubah nama penyedia aplikasi Android dari Android market menjadi Google Play Store. Android diresmikan pada


(22)

12

tahun 2007 dan ponsel Android pertama kali dijual pada Oktober 2008. Sejak awal kemunculannya pada tahun 2008 sampai kini, android telah meluncurkan beberapa versi. Dari Android versi 1.1 pada tahun 2009 sampai yang terbaru adalah Android versi 4.2 Jelly Bean pada tahun 2013. (www.android.com, 2014)

Dengan sistem distribusi open sources yang digunakan memungkinkan para pengembang untuk menciptakan beragam apikasi menarik yang dapat dinikmati oleh para penggunanya, seperti game, aplikasi dan lain-lain yang membebaskan pengguna.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi smartphone android merupakan suatu output program komputer yang digunakan untuk perangkat layar sentuh seperti ponsel pintar dan komputer tablet dengan sistem operasi android. Melihat dari yang sudah ada, aplikasi smartphone android dapat difungsikan sebagai hiburan, komunikasi, media informasi hingga promosi, seperti game, pemutar musik dan video, media sosial, company profile dan lain – lain.

II.3. Promosi

Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan / mengkomunikasikan suatu produk / jasa kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, sehingga akan mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang/konsumen bertindak (dalam hal ini membeli).

Menurut Basu Swastha (seperti dikutip Damanik, 2013), “Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Namun menurut Winardi (seperti dikutip Damanik, 2013), “Promosi adalah aktivitas - aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi, membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya”.


(23)

13

II.3.1. Tujuan Promosi

Ada 3 (tiga) tujuan dari promosi yang dilakukan perusahaan menurut Marwan Asri (seperti dikutip Damanik, 2013) :

1. Informing, yaitu memberitahukan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli tentang barang yang ditawarkan, siapa penjualnya, siapa pembuatnya, dimana memperolehnya, harganya dan sebagainya. Informasi yang digunakan dapat diberikan melalui tulisan, Gambar, kata-kata dan sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan. 2. Persuading, yaitu membujuk calon konsumen agar mau membeli

barang atau jasa yang ditawarkan. Perlu ditekankan di sini bahwasannya membujuk bukan berarti memaksa calon konsumen sehingga keputusan yang diambil mungkin justru keputusan yang negatif.

3. Reminding, yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu, yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu, ditempat tertentu dengan harga yang tertentu pula. Konsumen kadang-kadang memang perlu diingatkan, karena mereka tidak ingin bersusah payah untuk selalu mencari barang apa yang dibutuhkan dan dimana mendapatkannya.

II.3.2. Bauran Promosi

Gambar II.6 Bauran promosi

Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-G9DahGEDhuc/TkjV4IccMKI/ AAAAAAAAACw/v3oW8To0Ej0/s1600/Marketing+Mix.jpg ( 15 April 2014 )


(24)

14

Menurut Basu Swastha (seperti dikutip Ardhy, 2011) promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Kotler (seperti dikutip Ardhy, 2011) mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu:

1. Advertising : merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster.

2. Sales promotion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah titik/lokasi penting pemasaran, bingkisan, discount, kupon belanja.

3. Public Relation and Publicity : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Aplikasi dari komponen ini adalah ikut serta atau mengadakan acara - acara tertentu yang sifatnya tidak murni profit orientes dengan instansi lain, misalkan dengan menggelar acara malam bakti sosial atau penggalangan dana. 4. Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih

untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan. Contohnya adalah sales presentations, pertemuan / seminar penjualan. Intinya adalah dapat bertatap muka secara langsung atau melalui telepon.

5. Direct Marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.


(25)

15

Dalam dunia periklanan, terdapat pembagian dua jenis aktivitas utama iklan yang dikenal dengan istilah Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, majalah, dan billboard untuk menjangkau target audiens secara luas. Sedangkan BTL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media yang lebih spesifik di dalam menjangkau kelompok konsumen tertentu seperti melalui pembagian brosur, sampling produk, penyelenggaraan event – event tertentu dan sebagainya. (Amalia E. Maulana, 2008)

II.4. Pengertian Musik Reggae

Istilah reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady. Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Reggae telah menjadi subkultur baru Jamaika.

Gambar II.7 Bendera Jamaika

Sumber : http://d39d7e0lycucbl.cloudfront.net/images/Skins/DESIGN/500/DESIGN-FLAG-JAMAICA.jpg ( 15 April 2014 )

Di Jamaika, reggae dianggap penting. Rambut gimbal yang menjadi ciri musik reggae bisa jadi karena musik ini lahir di jalanan Getho, Kingston ibukota Jamaika. Jalan Getho memang dikenal sebagai kaum Rastafari, kaum dengan ajaran kebebasan, perdamaian dan keindahan alam. Rastafari berasal dari kata Ras Tafari, merupakan nama lahir dari Haile Selassie atau Ras Tafari (Makkonen). Dia merupakan Raja Ethiopia yang dianggap sebagai titisan dari Lion of Judah atau Yesus. Rastafari banyak mempengaruhi musik reggae, diantaranya dari lirik, penampilan dengan rambut gimbal (dreadlock), ganja dan warna merah, kuning


(26)

16

dan hijau yang menjadi ciri tersendiri dari musik reggae yaitu merah, kuning dan hijau. Lirik dalam musik reggae sarat akan pesan dan kritik sosial. Semisal, lirik dalam lagu “No Woman No Cry” yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Bob Marley. Lagu ini mengkritik kekerasan terhadap perempuan.

Band reggae dan para artis-artisnya sering membuat kontrak dengan perusahaan rekaman independen. Mereka biasanya mempromosikan musik ke dalam komunitas – komunitas penggemar musik reggae, dari mulut ke mulut, situs internet, fanzine.

II.4.1. Sejarah Musik Reggae

Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal munculnya genre reggae, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat dan dikenal hingga sekarang yaitu reggae. Ada kemungkinan hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang cocok dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.

Kata “reggae” berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik RnB yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, musikal RnB yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika.

Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional musik Afrika-Amerika dan blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah' dan lirik


(27)

17

yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Teknik para musisi Ska dan Rocksteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm gitar lebih menonjol serta Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal. Tema yang sering diangkat sekitar Rastafari, protes politik rudie (pahlawan hooligan) dan sosial.

II.4.2. Perkembangan Musik Reggae

Gambar II.8 Album “Catch A Fire” Bob Marley

Sumber : http://userserve-ak.last.fm/serve/_/90881067/Catch+A+Fire+Deluxe+ Edition+disc+1+folder.png ( 15 April 2014 )

Bob Marley merupakan salah satu pemusik yang berhasil membawa reggae keluar dari jamaika. Album “Catch A Fire” yang dirilis Bob Marley berhasil memperkenalkan musik reggae ke seluruh dunia. Oleh karena itu reggae dikenal dengan sosok Bob Marley yang identik dengan ganja dan gaya rambut dreadlock, walaupun tidak ada yang mengharuskan. Genre reggae pun berkembang seiring waktu dan penyebaran genre reggae yang luas memunculkan banyak sub genre dari reggae diantaranya, Early Reggae, Roots Reggae, Dub, Rockers, Lovers Rock, Hip-Hip dan Rap, Dancehall, Raggamuffin, Reggaeton, Reggae Fusion.


(28)

18

II.4.3. Perkembangan Musik Reggae di Indonesia

Sekitar tahun 1986 musik Reggae mulai diperkenalkan di Indonesia, seperti Barbet Community, Black Brothers Papua, Black Company merupakan sebuah band dengan genre reggae. Perkembangan musik reggae di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat. Hampir tiga hingga empat event dapat terselenggara dalam setiap minggunya dan puluhan ribu remaja di Indonesia ikut berpartisipasi dalam setiap eventnya. Bisa dikatakan musik reggae merupakan musik yang sedang digandrungi oleh remaja Indonesia diera ini dan dapat bersaing dengan genre musik lainnya.

Musik reggae Indonesia telah bangkit. Hal ini ditandai munculnya musisi reggae yang ikut meramaikan industri musik Indonesia dari jaman ke jaman. Banyaknya media-media yang mengangkat tema tentang perkembangan musik reggae di Indonesia belakangan ini juga merupakan sebuah indikasi “the uprising of Indonesia reggae music” telah dimulai. Seperti Tony Q Rastafara, Steven and Coconut Trees, Souljah, Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari, UpRising, Gangstarasta, Joni Agung and Double T sebagai “reggae musicians” yang turut meramaikan musik reggae tanah air.

Pergerakan musik reggae di kota Bandung sendiri mulai terlihat, yang tadinya musik beraliran ”keras” seperti genre Hardcore dan Metal yang menjadi ciri khas musik bagi kaum remaja di kota Bandung, kini musik reggae mulai masuk dan digandrungi oleh para remaja di kota Bandung. Admin (2013) menjelaskan “Animo masyarakat dalam mengapresiasi musik ska dan reggae di kota Bandung sangat besar. Dan Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan musik Ska dan Reggae di Indonesia”.

Bandung yang terkenal dengan daya kreatifitas yang tinggi, banyak memunculkan band yang memiliki musikalitas yang unik, kemampuan bermusik yang maksimal dan bakat menulis lirik yang baik. Banyak band yang telah berhasil memadukan berbagai macam genre menjadi satu kesatuan musik yang unik dan dapat dinikmati oleh masyarakat.


(29)

19

II.5. Band Coffee Reggae Stone

Band Coffee Reggae Stone lahir pada 29 Mei 2000 di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Nama Coffee Reggae Stone diambil dari beberapa kata yaitu Coffee berasal dari bahasa Inggris yang diartikan dalam bahasa Indonesia yang berarti Kopi, Reggae yang merupakan genre musik yang mereka bawakan dan Stone yang mereka artikan sebagai rokok. Dari kesamaan, kesukaan dan kebiasaan yang akhirnya mengawali terciptanya nama Coffee Reggae Stone.

Gambar II.9 Personil Band Coffee Reggae Stone

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/208380 ( 30 November 2013 ) Diperkrasai oleh Dempak Muhammad Hasta dan iday dan diproklamasikan dengan formasi awal sebagai berikut : Dempak “Muhamad” Hasta (vocal), David (gitar), Iday (bass), Putih (gitar) dan adi (drum). Pada tahun 2005 Coffee Reggae Stone mereformasi personilnya, mereka yang pergi adalah Dempak “Muhamad” Hasta, Iday, dan Putih yang sekarang menjabat Road manager Coffee Reggae Stone. Sejak itu, formasi Coffee Reggae Stone menempatkan Ridho sebagai vokalis, David (gitar), Nahoo (gitar), Doris (bass), Ombeh (perkusi), Bedu (keyboard) dan Adi (drum). Formasi ini bertahan sampai sekarang dengan mengusung aliran musik reggae dengan meyatukan beberapa jenis aliran musik dalam lagu seperti Blues, Etnik, Folk, Balada dan Pop, membuat band Coffee Reggae Stone memiliki ciri khas tersendiri.


(30)

20

Coffee Reggae Stone yang beraliran reggae banyak dipengaruhi oleh Steven & Coconut Trees, Souljah pada zamannya, album Imanez, Indonesia Reggae Revolution 1 dan Bob Marley turut mengiringi perjalanan band ini. Namun untuk kesukaan jenis musik dari masing - masing personil itu beragam mulai dari Slank, Iwan Fals, The Beatles, Rolling Stones, Blur, Punk, Rock dan lain - lain. Dari berbagai referensi itu munculah musik Coffee Reggae Stone.

II.5.1. Eksistensi Band Coffee Reggae Stone

Gambar II.10 LivePerformance Coffee Reggae Stone

Sumber : https://www.facebook.com/coffee.reggaestoneii/photos ( 30 November 2013 ) Band Coffee Reggae Stone mengembangkan namanya melalui berbagai event dan komunitas reggae di kota Bandung dan telah bermain di kota – kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Bogor hingga Makasar. Coffee Reggae Stone Pertama kali memunculkan lagu berjudul “Kasih” dan “Nikmati Saja”. Pada tahun 2008 Coffee Reggae Stone mencoba berkompetensi di ajang L.A Light Indiefest 2008 akan tetapi belum berhasil memenangkannya. Setelah itu Coffee Reggae stone berusaha bereksistensi lagi dengan membuat musik yang lebih menarik dan dapat diterima masyarakat.


(31)

21

Gambar II.11 Ajang kompetisi musik L.A. IndieFest 2009

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=Ec2lgo1lnmE ( 3 Desember 2013 ) Pada tahun 2009 Coffee Reggae Stone merubah strategi dalam memilah lagu yang mereka ciptakan untuk diikutsertakan kembali di ajang kompetisi musik L.A. Lights Indie Fest 2009. Dengan kerja keras dan sikap pantang menyerah, Coffee Reggae Stone dapat bertahan hingga menjadi salah satu finalis di ajang itu untuk Regional Bandung.

Gambar II.12 Cover Album Kompilasi L.A. Indiefest 2009

Sumber : http://hot.detik.com/music/read/2010/04/26/183009/1345858/217/ indiefest-compilation-vol-4-dari-blues-hingga-metal ( 2 Desember 2013 )

Dengan hits single andalan mereka berjudul "Demon", secara profesional musik Coffee Reggae Stone masuk sebagai lagu bergenre reggae pertama dan satu – satunya untuk album kompilasi L.A. Indiefest 2009 yang mendapat respon positif dari masyarakat khususnya pecinta musik reggae.

Coffee Reggae Stone terus bereksistensi dan telah menciptakan banyak karya berupa lagu – lagu ataupun produk merchandise dan 1 buah video klip yang berjudul “Pasir Putih” yang dikemas secara menarik. Untuk menunjukkan


(32)

22

eksistensinya di dunia musik, awal tahun 2012 Coffee Reggae Stone merilis mini album ( EP ) "Kisah Usang" yang berisi diantaranya yaitu, Demon, Kuingin, Cahaya, Hening, Pasir Putih dan Sepi. Namun, mini album yang dirilis awal tahun 2012 itu tidak habis terjual. Pada tanggal 25 April 2014 Coffee Reggae Stone telah merilis 2 (dua) lagu terbarunya yang bejudul “Pesona” dan “Puri Retno”.

Gambar II.13 Media sosial online ( Facebook, Reverbnation dan Twitter )

Sumber : Media sosial online Facebook, Reverbnation dan Twitter ( 22 November 2013 ) Band Coffee Reggae Stone mengembangkan namanya diberbagai media online seperti Facebook, Twitter, Reverbnation, Youtube dengan pengikut hampir 10.000. Terlihat dari gambar diatas Coffee Reggae Stone telah memakai berbagai media social online untuk mempromosikan musiknya. Dapat terlihat pula, banyaknya masyarakat khususnya penikmat musik reggae yang mengikuti perkembangan band Coffee Reggae Stone.


(33)

23

Gambar II.14 Video klip “Pasir Putih” yang diunggah di Youtube

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=gu527BDEQXU ( 22 November 2013 ) Video Klip yang diunggah di youtube telah menarik perhatian penikmat musik khususnya reggae dan pengguna youtube. Pengguna yang melihat video dengan judul “Coffee Reggae Stone - Pasir Putih [Official video]” itu mencapai 212,466.

Pada akhir 2012 Coffee Reggae Stone mengembangkan komunitas yang diberi nama Coffee Dancer sebagai sarana untuk para penggemar yang loyal agar dapat mengikuti perkembangan band Coffee Reggae Stone.

Gambar II.15 Media sosial Twitter dan Facebook Coffee Dancer

Sumber : https://twitter.com/coffee_dancer | https://www.facebook.com/coffee.dancer ( 22 November 2013 )

Coffee Dancer dibentuk sebagai sarana komunikasi antar penikmat musik reggae khususnya penggemar band Coffee Reggae Stone. Selain itu, bertujuan


(34)

24

juga sebagai tempat sharing dan menampung masukan, saran ataupun kritikan terhadap band Coffee Reggae Stone. Dengan adanya komunitas ini diharapkan dapat membantu dalam perkembangan band Coffee Reggae Stone serta dapat memberi semangat untuk terus bereksistensi di dunia musik.

II.5.2. Produk & Merchandise

Produk berupa mini album dan merchandise berupa kaos dan mug yang telah dibuat oleh band Coffee Reggae Stone sebagai apresiasi kepada para penggemar yang loyal mengikuti perkembangan band ini.

Gambar II.16 T-ShirtOfficial Band Coffee Reggae Stone

Sumber : https://www.facebook.com/coffee.reggaestone/media_set?set=a. 185227294890760.48078.100002104722854&type=3 ( 22 November 2014 )

Kurangnya penjualan terhadap produk mini album, band Coffee Reggae Stone membuat berbagai promosi, salah satunya dengan cara “paket”. Promosi paket dilakukan dengan cara menyatukan produk utama berupa mini album dengan merchandise berupa kaos, mug dan tote bag. Dengan ketentuan harga yang lebih murah dibandingkan pembelian produk atau merchandise secara terpisah akan menarik minat audiens terhadap promosi paket tersebut.


(35)

25

Gambar II.17 Kerjasama dengan cloting 420 dan promosi paket.

Sumber : https://twitter.com/MISTERKIMS/status/258065164019060736, https:// twitter.com/CRS_BAND/status/389901240173596673/photo/1 ( 22 November 2014 )

II.5.3. Konsep Musik Coffee Reggae Stone

Coffee Reggae Stone selalu mencoba untuk terlihat beda dari band reggae pada umumnya. Coffee Reggae Stone menyadari bahwa musik yang mereka sajikan sebagai musik yang bukan berasal dari Indonesia, oleh sebab itu Coffee Reggae Stone selalu bereksplorasi dengan musiknya agar bisa di aplikasikan di Indonesia dan menjadi reggae khas Coffee Reggae Stone yang tidak terlepas dari pengaruh penyaji musik reggae terdahulunya seperti Tony Q Rastafara, Souljah, Steven and Coconuttrezz dll.

Nilai yang ingin disampaikan oleh Coffee Reggae Stone selain pesan pada lagunya masing-masing antara lain penggunaan lirik berbahasa Indonesia yang baik dan ingin menggunakan lirik yang lebih pada musikalisasi puisi, dengan penggunaan kosakata yang jarang dipakai. Sementara warna musik ditawarkan masih cenderung reggae new age. Semua lagu lebih dominan reggae powerfull dengan tempo cepat dan tanpa roots skanking.

Perbedaan Coffee Reggae Stone dengan band reggae lainnya dapat terdengar dari lagu - lagu yang mereka ciptakan. Coffee Reggae Stone berhasil memasukan dan memadukan intrumen musik tradisional kedalam salah satu lagunya yang berjudul “Pasir Putih”. Penggunaan alat – alat musik yang menarik dan berbeda menambah warna musik didalam lagu - lagu Coffee Reggae Stone. Permainan musik yang berbeda dengan musik reggae lainnya


(36)

26

membuat band ini memiliki musiknya sendiri. Banyaknya penikmat musik reggae khususnya di kota Bandung tidak menjamin untuk suatu band reggae dapat bertahan dilihat dari ciri kota Bandung itu sendiri dalam bermusik yang telah di dominasi oleh genre underground.

II.6. Karakter Visual Musik Reggae

Gambar II.18 Karakter visual musik reggae

Sumber : http://www.slapweh.com/p/photos.html?id=180&task=getPhoto ( 22 November 2013 )

Bob Marley sebagai salah satu musisi musik reggae yang telah menyebarkan musik ini ke seluruh dunia. Bob Marley mempunyai peran penting dalam perkembangan musik reggae, baik dalam hal musik ataupun karakter visual dari musik reggae.

Gambar II.19 Album “Soul Rebel” Bob Marley

Sumber : http://perlbal.hi-pi.com/blog-images/481807/gd/1261262712/BOB-MARLEY-SOUL-REBEL-20-REGGAE-HITS.jpg ( 22 November 2013 )


(37)

27

Bob Marley dianggap nabi bagi kaum Rastafari telah berhasil memperkenalkan sekaligus menyebarkan ajaran Rastafari melalui musik Reggae. Hingga saat ini reggae selalu diidentikan dengan gaya hidup yang bebas, perdamaian, rambut gimbal (dreadlock), ganja dan warna merah, kuning, hijau yang semua itu termasuk dalam ajaran Rastafari. Sedangkan untuk tipografi, tidak ada tipografi khusus yang mencirikan musik reggae kecuali penggunaan tipografi yang dirubah secara bebas baik bentuknya ataupun penempatannya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan karakter visual dari musik reggae, sebagai berikut :

1. Bergaya Vintage;

2. Merah, kuning, hijau sebagai warna yang mendominasi; 3. Tipografi bebas, bentuknya ataupun tata letaknya;

4. Kebebasan untuk penempatan tata letak tiap elemen grafis dalam sebuah desain tentang musik reggae.

II.7. Khalayak Sasaran

Masyarakat terutama remaja yang ingin mengetahui perkembangan musik reggae dari band Coffee Reggae Stone. Dengan meliputi khalayak sasaran seperti:

A. Geografis

Masyarakat remaja di kota Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya.

B. Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan cara membagi pasar atau target audience berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan dan pekerjaan.


(38)

28

Primary : Remaja berjenis kelamin pria dan wanita dengan rentang umur 15-21 tahun yang status pekerjaan yaitu pelajar dan mahasiswa. Kategori usia ini merupakan kategori umur yang paling banyak dan sering menggunakan smartphone sebagai aktivitasnya. Yaitu masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun) Deswita (2006). Dengan status ekonomi menengah keatas. Karena remaja pengguna smartphone yang paling banyak adalah dengan status ekonomi menengah keatas.

Sekunder : Masyarakat umum yang ingin tahu dengan aliran musik reggae.

C. Psikografis

Psikografis dapat diartikan sebagai segmentasi berdasarkan gaya hidup, kepribadian dan kelas sosial. Berikut psikografis khalayak sasaran antara lain, suka mendengarkan musik, punya rasa ingin tahu, senang bergaul, memiliki usaha dalam mewujudkan keinginan, mengikuti perkembangan teknologi, suka menggunakan internet. Selain itu, remaja cenderung memiliki ketertarikan terhadap teknik menempel dan menyusun.


(39)

29

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Strategi Perancangan

Strategi perancangan untuk mempromosikan mini album band Coffee Reggae Stone dilakukan dengan multimedia interaktif. Penggunaan dalam media ini dibuat untuk memperluas jaringan pasar dalam penjualan mini album. Selain itu aplikasi sebagai media terpilih ini dilengkapi dengan informasi mengenai band Coffee Reggae Stone, hal ini dirancang agar masyarakat dapat mengenal band ini.

III.1.1. Pendekatan Komunikasi

Penyampaian pesan utama untuk mempromosikan mini album band Coffee Reggae Stone dalam multimedia interaktif dilakukan dalam bentuk band profile tentang band Coffee Reggae Stone. Penggunaan dalam media ini akan terlihat menarik dan dibuat untuk memudahkan audiens dalam memahami pesan yang ingin disampaikan oleh media ini.

III.1.1.1. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal menggunakan bahasa Inggris yang difungsikan untuk ikon menu dan bahasa Indonesia untuk isi konten, hal ini bertujuan agar dapat dimengerti oleh masyarakan luas.

III.1.1.2. Pendekatan Visual

Pendekatan visual akan dilakukan berdasarkan dari karakter musik serta pendekatan terhadap khalayak sasaran. Gaya visual dari musik reggae yang santai, bebas, ceria serta menggunakan teknik menempel berupa potongan – potongan foto seperti teknik foto montase berdasarkan dengan musik band Coffee Reggae Stone, selain itu khalayak sasaran yang cenderung memiliki ketertarikan terhadap teknik menempel.


(40)

30

Gambar III.1 Cover Album “Akustik” Tony Q Rastafara Sumber : http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/akustik%20

kurangtambah.jpg (20 Maret 2014)

Gambar III.2 Cover Album “King Of Kings” Jimmy Cliff

Sumber : http://eil.com/images/main/Jimmy+Cliff+-+King+Of+Kings%3A +The+Best+Of+-+DOUBLE+CD-456319.jpg (20 Maret 2014)


(41)

31

III.1.1.3. Tujuan Komunikasi

Tujuan dari perancangan multimedia interaktif ini adalah mempromosikan mini album dan merchandise band Coffee Reggae Stone. Perancangan media ini juga bertujuan untuk memperkenalkan band Coffee Reggae Stone kepada masyarakat luas.`

III.1.2. Materi Pesan

Gambar III.3 Site Map

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Pesan yang akan disampaikan kepada audiens melalui menu pilihan pada multimedia interaktif mengenai band Coffee Reggae Stone, antara lain :

1. Menu Home : Memperkenalkan band Coffee Reggae stone yang merupakan band berkualitas, berprestasi dan berpotensi serta band yang unik karena dapat menggabungkan beberapa genre musik seperti blues, etnik, folk, balada dan pop.


(42)

32

2. Menu Profile : Memperkenalkan personil dari band Coffee Reggae Stone dimulai dari nama, tempat tanggal lahir dan hobby.

3. Menu Photo : Dapat mengetahui perkembangan band Coffee Reggae Stone melalui galeri photo.

4. Menu Music : Dapat mendengarkan sample musik dan lirik dari tiap lagu band Coffee Reggae Stone. Selain itu, terdapat 2 lagu terbaru yang berjudul “Pesona” dan “Puri Retno”.

5. Menu Video : Dapat mengetahui perkembangan band Coffee Reggae Stone melalui audio visual berupa video – video liveperformance. 6. Menu Store : Memperkenalkan produk dan merchandise yang

ditawarkan band Coffee Reggae Stone secara detail baik jenis, harga dan cara memesannya.

7. Menu Contact : Mengetahui Kontak dari band Coffee Reggae Stone untuk keperluan booking band ataupun media sosial untuk para penggemar.

Adapun site map yang akan dibuat sebagai kerangka perancangan multimedia interaktif ini, sebagai berikut :

III.1.3. Strategi Kreatif

Perancangan media ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk mini album, sehingga didalam media ini tersedia lagu – lagu dari mini album “Kisah Usang” yang telah dikurangi durasinya sebagai sample produk. Selain itu ada 2 lagu terbaru yang berjudul “Pesona” dan “Puri Retno” dari band Coffee Reggae Stone untuk menambah minat audiens terhadap media ini. Pengguna juga dapat melihat perkembangan band ini melalui photo dan video serta dapat lebih mengenal dari tiap personil.

Konsep visual dari media ini menggunakan teknik foto montase digital, berupa penggabungan potongan - potongan foto dari berbagai sumber didalam


(43)

33

satu media kosong yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001), montase (montage) adalah komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber. Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Ini merupakan salah satu contoh dari karya montase :

Gambar III.4 Album Bob Marley “B is for Bob” dengan teknik Montase.

Sumber : http://perfectporridge.com/2009/07/21/bob-marley-b-is-for-bob/ (20 Mei 2014) Penggunaan teknik ini merupakan sebagai salah satu perwujudan dari filosofi band Coffee Reggae Stone yang mengusung aliran musik reggae dengan meyatukan beberapa jenis aliran musik dalam lagu seperti Blues, Etnik, Folk, Balada dan Pop. Karena jika dirunut pada latar belakang masing-masing personilnya, para personilnya memiliki beragam influence dalam bermusik yang cenderung berbeda-beda, antara lain, Slank, Iwan Fals, The Beatles, Rolling Stones, Blur, Punk, Rock dan lain – lain yang menjadikan band ini memiliki kekhasannya tersendiri mengenai musiknya.


(44)

34

Gambar III.5 Tempelan stiker pada laptop dan helm

Sumber : (Laptop) http://www.wiretotheear.com/wpcontent/uploads/2007/11/sticker_ laptop.jpg | (Helm) http://2.bp.blogspot.com/_AV59j5tCTAE/TMWQt6C_ FhI/AAAAAAAAAGw /iEQLQl5R03M/s400/IMG0013E.jpg (20 Maret 2014)

Selain itu teknik montase digunakan sesuai pendekatan terhadap sasaran khalayak yang akan dituju, yaitu remaja berusia 15 – 21 tahun. Pada rentang usia tersebut, remaja cenderung memiliki ketertarikan terhadap teknik menempel dan menyusun, hal itu terlihat dari stiker yang ditempel diberbagai media seperti helm, kaca rumah, lemari, sepeda motor dan laptop.

Teknik ini dirancang dengan menggunakan elemen – elemen visual yang menghasilkan kesan klasik dengan penggunaan warna – warna yang cerah sesuai karakter visual dari musik bergenre reggae.

Gambar III.6 Album Jimmy Cliff “The Harder They Come”

Sumber : http://www.theattackzone.com/wp-content/uploads/2013/09/The-Harder-They-Come.jpg (20 Maret 2014)


(45)

35

Gambar III.7 Contoh gambar ilustrasi bernuansa pantai dengan teknik montase Sumber :

http://images.gofreedownload.com/summer-beach-background-vector-204260.jpg (20 Maret 2014)

Tema dalam multimedia interaktif tentang band Coffee Reggae Stone akan dibuat mengilustrasikan suasana pantai. Selain untuk terlihat menarik hal ini dirancang sesuai pendekatan terhadap salah satu lagu andalan band ini dan lagu yang paling digemari oleh audiens yang berjudul “Pasir Putih”.

III.1.4. Strategi Media

Strategi media dirancang guna memastikan sasaran audiens mendapatkan informasi yang ingin disampaikan, mengenai band Coffee Reggae Stone. Pemilihan media disesuaikan dengan sasaran audiens yang akan dituju.

III.1.4.1. Media Utama

Media yang dipilih sebagai media untuk mempromosikan mini album band Coffee Reggae Stone adalah multimedia interaktif berupa aplikasi di smartphone android. Media ini dipilih karena jangkauannya yang luas dan dapat meliputi berbagai media dan bersifat praktis, tahan lama dan dapat digunakan/dibaca berulang – ulang.


(46)

36

III.1.4.2. Produk dan Merchandise

Adapun produk dan merchandise yang akan ditawarkan oleh band Coffee Reggae Stone didalam multimedia interaktif adalah :

1. Mini Album

Gambar III.8 Mini Album “Kisah Usang” Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Mini album ini bertajuk “Kisah Usang”, berisi 6 lagu andalan dari band Coffee Reggae Stone antara lain, Demon, Kuingin, Cahaya, Hening, Pasir Putih dan Sepi.

2. T-shirt

Gambar III.9 T-Shirt Merchandise Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)


(47)

37

T-shirt atau kaos merupakan media promosi yang telah dilakukan oleh band Coffee Reggae Stone. Terdapat beberapa model kaos dengan berbagai desain. Adapun yang dijual secara paket dengan mini album dan mug.

3. Mug

Gambar III.10 Mug Merchandise Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Band ini tidak melewatkan media promosi berupa mug. Media ini dijual secara paket dengan mini album dan t-shirt. Hal ini bertujuan untuk menarik minat calon pembeli untuk membeli produk mereka.

III.1.4.3. Media Pendukung

Media pendukung diperlukan untuk menyebarkan informasi tentang adanya media utama yang berupa multimedia interaktif. antara lain :


(48)

38

1. Flyer

Gambar III.11 Media Pendukung Flyer Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)

Media pendukung berupa flyer akan disebarkan ketika band Coffee Reggae Stone live performance.

2. Web Banner

Gambar III.12 Media Pendukung Web Banner Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)

Bentuk iklan yang dipakai di jaringan internet. Bentuk iklan ini biasanya merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian dan menyampaikan informasi kepada pengguna internet. Web banner ditempatkan pada website yang sering dikunjungi.


(49)

39

3. Media Sosial Online

Gambar III.13 Media Pendukung Facebook, Twitter, Youtube Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)

Media sosial yang dipakai untuk menyampaikan informasi mengenai adanya multimedia interaktif ini adalah :

1. Facebook. 3. Youtube. 2. Twitter.

4. Google Play Store

Gambar III.14 Media Pendukung Google Play Store Sumber : Dokumentasi pribadi (28 Juli 2014)


(50)

40

Google Play Store sebagai sarana untuk mendistribusikan berbagai aplikasi, ebook dan permaianan untuk smartphone android. Banner pada Google Play Store ditempatkan di tempat unduhan aplikasi band Coffee Reggae Stone.

III.1.4.4. Gimmick 1. Stiker

Gambar III.15 Gimmick Stiker Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Juli 2014)

Sebagai bonus untuk pembelian produk berupa mini album dan merchandise.

2. Pin

Gambar III.16 Gimmick Pin

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Juli 2014)

Sebagai bonus untuk pembelian produk berupa mini album dan merchandise.


(51)

41

III.2. Konsep Visual

Konsep visual dalam perancangan multimedia interaktif ini adalah memberikan kesan klasik agar dapat menarik perhatian target audience dengan penggunaan unsur visual seperti warna, tata letak, tipografi serta musik yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi interaktif ini.

III.2.1. Format Desain

Format dalam perancangan desain multimedia interaktif ini disesuaikan dengan tampilan pada smartphone dengan penyesuaian sesuai kebutuhan untuk menempatkan isi atau konten yang terdapat dalam multimedia interaktif. Format akhir dari aplikasi interaktif adalah Android Application Package (.apk), format tersebut merupakan format aplikasi standar untuk sistem operasi Android. Format desain menggunakan mode orientasi portrait beresolusi 800 pixel x 480 pixel fullscreen pada layar smartphone.

III.2.2.

Gambar III.17 Format Desain

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

800 p

ix

el


(52)

42

III.2.2. Tata Letak (Layout)

Perancangan layout atau tata letak untuk aplikasi interaktif ini dirancang meliputi penempatan teks, gambar dan elemen visual lainnya dengan pengaturan yang dinamis dengan balance atau keseimbangan yang merata.

Keseimbangan yang merata pada sisi bawah untuk tampilan interface bagian penempatan tombol pilihan bertujuan untuk memudahkan interaksi pengguna terhadap tombol pilihan pada aplikasi ini.

Gambar III.18 Penempatan tombol menu pilihan pada sisi bawah Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Tombol pilihan dapat disembunyikan melalui tombol menu utama pada sisi kanan bawah yang bertujuan untuk memaksimalkan tampilan, sehingga tampilan akan terlihat lebih luas.


(53)

43

Gambar III.19 Penempatan tombol menu utama pada sisi kanan bawah Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

III.2.3. Tipografi

Penggunaan tipografi pada multimedia interaktif ini berdasarkan pendekatan citra visual dari logo band Coffee Reggae Stone, Salah satu album Bob Marley musisi reggae terdahulu yang menjadi ikon reggae. Berikut gambar – gambar yang menjadi indikator dalam pemilihan font :

Gambar III.20 Logo Band Coffee Reggae Stone Sumber : Ridho CRS (25 Mei 2013)


(54)

44

Gambar III.21 Bentuk tipografi pada Cover Album Bob Marley

Sumber : https://m1.behance.net/rendition/modules/34278057/disp/905c166ce13dac68d4 e2ef51788dc352.jpg (25 Mei 2014)

Gambar III.22 Bentuk tipografi bernuansa pantai

Sumber : http://thumb9.shutterstock.com/display_pic_with_logo/925694/145331776 /stock-vector-retro-vintage-summer-poster-design-with-typography-145331776.jpg

(25 Mei 2014)

Dari beberapa indikator diatas dapat dilihat karakter yang dimiliki antara lain, jenis font yang santai, tidak kaku, simple, dinamis namun masih mudah terbaca. Adapun jenis font yang mendekati :


(55)

45

Forte

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789 , . ? : \ ! @ # ( ) ” |

Constantia

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789 , . ? : \ ! @ # ” |

Gambar III.23 Jenis font yang akan digunakan Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)


(56)

46

III.2.4. Ilustrasi

Ilustrasi yang akan digunakan dalam pembuatan multimedia interaktif ini meliputi potongan – potongan gambar dan foto yang disusun sedemikian rupa sehingga akan terlihat menarik.

Gambar III.24 Website dengan teknik foto Montase Sumber : www.mrbrainwash.com (25 Mei 2014)

Foto – foto yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan untuk aplikasi ini, selain itu dipilih berdasarkan karakteristik dari band Coffee Reggae Stone yang mengusung musik reggae. Berikut beberapa foto yang digunakan sebagai elemen visual pada aplikasi ini :

Gambar III.25 Beberapa foto yang menjadi elemen visual diaplikasi Sumber : dokumen pribadi (25 Mei 2014)


(57)

47

III.2.5. User Interface

Ada beberapa macam tampilan antarmuka atau interface pada multimedia interaktif ini yakni tombol-tombol untuk memilih pilihan agar memudahkan pengguna. Berikut sketsa perancangan tombol – tombol untuk pilihan yang selanjutnya akan diproses melalui teknik digital :

Gambar III.26 Sketsa tombol pilihan Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014)

Selain itu ada juga sketsa awal untuk tampilan menu Home, Profile, Photo, Music, Video, Store, Contact dan Exit, sebagai berikut :

Home Profile Profile 2 Photo

Music Video Store Contact Gambar III.27 Sketsa tampilan menu


(58)

48

III.2.6. Warna

Penggunaan warna – warna cerah dan berkesan klasik pada media interaktif ini dipilih berdasarkan pendekatan citra visual dan maksud yang akan disampaikan. Adapun warna yang mendominasi pada multimedia interaktif ini adalah :

R : 187 G : 22 B : 5

R : 223 G : 218 B : 0

R : 6 G : 78 B : 20 R : 0

G : 0 B : 0

R : 255 G : 255 B : 159

R : 255 G : 255 B : 159 Gambar III.28 Warna

Sumber : Dokumentasi pribadi (25 Mei 2014) III.3. Musik

Dalam sebuah perancangan multimedia interaktif ini, elemen musik digunakan juga sebagai bagian dari perancangan untuk backsound dan fitur musik dalam multimedia interaktif ini. Dalam hal ini penulis memakai music dari band Coffee Reggae Stone yang berjudul “Pasir Putih” sebagai backsound atau latar suara. Lagu – lagu yang akan dijadikan sebagai produk sample mini album “Kisah Usah” antara lain :

1. Demon; 2. Kuingin; 3. Cahaya; 4. Hening; 5. Pasir Putih; 6. Sepi.

Selain itu ada 2 lagu terbaru dari band Coffee Reggae Stone, diantaranya : 1. Pesona


(59)

49

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1. Media Utama

Media utama yang dipilih adalah aplikasi smartphone android, aplikasi ini dirancang dengan ukuran 800 pixel x 480 pixel yang merupakan ukuran standar dari aplikasi ini, dengan orientasi portrait. Perancangan dengan ukuran tersebut mengikuti aplikasi – aplikasi yang sudah ada seperti BBM, Instagram dan lain – lain. Selain itu, untuk kenyamanan pengguna dalam menggunakan aplikasi tersebut.

IV.2. Teknis Pembuatan Aplikasi

Proses pembuatan aplikasi dilakukan secara bertahap dengan urutan membuat sketsa, proses digitalisasi, pembuatan animasi hingga pemrograman yang diperlukan. Adapun urutan proses pembuatannya secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

IV.2.1. Pembuatan Sketsa

Sketsa secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah karya. Atau dalam bahasa sehari-hari berarti sekumpulan coretan-coretan yang nantinya akan menjadi sebuah gambar. Dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas, diatas kanvas maupun secara digital, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut.


(60)

50

Gambar IV.1 Sketsa Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.2.2. Proses Digital

Proses digital menggunakan beberapa perangkat lunak (software) desain, yaitu Corel X4, Adobe Ilustrator CS3 dan Adobe Flash Professional CS6. Berikut akan dipaparkan secara detail tentang teknis pembuatan aplikasi ini :

IV.2.2.1. Proses Tracing

Proses tracing merupakan proses digitalisasi sketsa manual dengan menggunakan software Corel X4 ataupun Adobe Ilustrator CS3. Hasil tracing berupa vector yang selanjutnya dapat diolah kembali.

Gambar IV.2 Tampilan awal Corel X4 Sumber : Dokumentasi Pribadi


(61)

51

Setelah muncul tampilan awal Corel, selanjutnya memilih menu new blank untuk memulai. Masukkan gambar kedalam Corel, selanjutnya memulai tracing logo menggunakan tools Bezier yang berada pada sub menu Freehand di toolbar. Tujuan tracing gambar yang sudah ada bertujuan agar tidak pecah. Lalu penambahan tulisan menggunakan jenis font Forte.

Gambar IV.3 Proses Tracing Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.4 Proses pewarnaan Sumber : Dokumentasi Pribadi


(62)

52

Proses tracing sketsa tombol menu menggunakan software Adobe Ilustrator CS6 atau sering disebut AI. Masukkan gambar sketsa yang telah di scan kedalam AI, dengan menggunakan Pen Tool pada menu toolbar. Cara yang dilakukan adalah dengan mengikuti garis sketch yang ada.

Gambar IV.5 Proses tracing tombol menu Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.6 Hasil tracing Sumber : Dokumentasi Pribadi


(63)

53

IV.2.2.2. Proses Editing Foto

Setelah pengolahan melalui Corel dan AI telah selesai, selanjutnya membuka software photoshop untuk proses dikarenakan 80% dari perancangan ini menggunakan photo. Masukan photo, lalu seleksi bagian kepala dengan tujuan memisahkan bagian kepala dengan badan. Setelah terpisah perbesar gambar bagian kepala. Photo dengan kepala besar akan difungsikan untuk tombol menu profile band.

Gambar IV.7 Proses manipulasi foto Sumber : Dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pembuatan background maupun konten yang menggunakan potongan – potongan photo. Photo disunting ke Adobe Photoshop.


(64)

54

Gambar IV.8 Proses Editing foto Sumber : Dokumentasi Pribadi

Agar mencapai hasil sesuai sketsa, foto yang ada lalu diubah secara bentuk dengan menggunakan tool warp. Tool warp difungsikan untuk mengubah bentuk secara bebas dari sebuah photo berada di menu Edit > Transform > Warp.

Gambar IV.9 Proses Transform Warp Sumber : Dokumentasi Pribadi

Penambahan efek pada setiap bahan menggunakan efek Stroke dan Drop shadow.


(65)

55

Gambar IV.10 Proses penambahan efek Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.2.2.3. Proses Perancangan Aplikasi

Buka adobe flash pilih menu untuk AIR for Android. Menu tersebut hanya terdapat pada Adobe Flash Professional CS5.5 atau lebih.

Gambar IV.11 Tampilan Adobe Flash Professional CS6 Sumber : Dokumentasi Pribadi

Memulai dengan menempatkan bahan – bahan foto yang telah diedit sebelumnya kedalam latar di adobe flash.


(66)

56

Gambar IV.12 Hasil penempatan di Adobe Flash Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah disusun penempatan bahan dan animasi, selanjutnya memfungsikan tombol – tombol dan animasi tersebut dengan pemrograman Action Script 3.0. Referensi code banyak mengambil dari media – media online, seperti situs resmi adobe flash, blogspot, website tutorial dan youtube.

Gambar IV.13 Proses Script Sumber : Dokumentasi Pribadi


(67)

57

Setelah selesai dapat di preview Control > Test movie > in AIR Debug Laucher (Mobile). Ini merupakan simulator pada android.

Gambar IV.14 Preview Sumber : Dokumentasi Pribadi


(68)

58

Gambar IV.15 Hasil akhir Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.3. Media Promosi

Pembuatan media promosi bertujuan untuk media pemberi tahu tentang adanya media utama.

IV.3.1. Web Banner

Web banner ditempatkan pada website yang sering diakses oleh masyarakat luas, website yang dipilih adalah website kaskus.co.id. Web banner di situs ini menggunakan resolusi 728 pixel X 90 pixel landscape berupa animasi dengan format akhir Graphics Interchange Format (.GIF).


(69)

59

Gambar IV.16 Web banner “kaskus.co.id” Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.3.2. Facebook

Media social online facebook akan digunakan sebagai media promosi, tata letak yang dipakai adalah bagian atas Cover foto dengan ukuran 850 pixel X 315 pixel landscape.

Gambar IV.17 Facebook “Coffee Reggae Stone” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(70)

60

Gambar IV.18 Facebook “Coffee Reggae Stone II” Sumber : Dokumentasi Pribadi

IV.3.3. Twitter

Media social Twitter dengan ukuran 1500 pixel X 360 pixel landscape.

Gambar IV.19 Twitter “@CRS_BAND” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(71)

61

IV.3.4. Youtube

Pada media youtube banner diletakkan pada foto sampul profile band Coffee Reggae Stone dengan ukuran 2560 pixel X 1440 pixel landscape.

Gambar IV.20 Youtube “Coffee Reggae Stone” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(72)

62

IV.3.5. Flyer

Flyer merupakan media promosi yang banyak digunakan, media promosi ini tepat pada sasaran karena cara pendistribusiannya dengan memberikan langsung kepada audiens ataupun dengan cara disebar dari atas panggung kepada penonton. Selain itu biaya produksi yang terbilang murah dengan ukuran kecil. Dengan Ukuran 14,8 cm X 10,5 cm menggunakan material art paper 180gr dicetak digital laser.

Gambar IV.21 Flyer Sumber : Dokumentasi Pribadi


(73)

63

IV.3.6. Google Play Store

Google play store sebagai tempat untuk mendistribusikan berbagai aplikasi, ebook, permainan dan lain – lain. Media promosi ditempatkan pada halaman unduhan aplikasi Coffee Reggae Stone dengan ukuran 480 pixel X 200 pixel (Landscape).

Gambar IV.22 Google Play Store Sumber : Dokumentasi Pribadi


(1)

58

Gambar IV.15 Hasil akhir Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.3. Media Promosi

Pembuatan media promosi bertujuan untuk media pemberi tahu tentang adanya media utama.

IV.3.1. Web Banner

Web banner ditempatkan pada website yang sering diakses oleh masyarakat luas, website yang dipilih adalah website kaskus.co.id. Web banner di situs ini menggunakan resolusi 728 pixel X 90 pixel landscape berupa animasi dengan format akhir Graphics Interchange Format (.GIF).


(2)

59 Gambar IV.16 Web banner “kaskus.co.id”

Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.3.2. Facebook

Media social online facebook akan digunakan sebagai media promosi, tata letak yang dipakai adalah bagian atas Cover foto dengan ukuran 850 pixel X 315 pixel landscape.

Gambar IV.17 Facebook “Coffee Reggae Stone” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(3)

60 Gambar IV.18 Facebook “Coffee Reggae Stone II”

Sumber : Dokumentasi Pribadi IV.3.3. Twitter

Media social Twitter dengan ukuran 1500 pixel X 360 pixel landscape.

Gambar IV.19 Twitter “@CRS_BAND” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(4)

61 IV.3.4. Youtube

Pada media youtube banner diletakkan pada foto sampul profile band Coffee Reggae Stone dengan ukuran 2560 pixel X 1440 pixel landscape.

Gambar IV.20 Youtube “Coffee Reggae Stone” Sumber : Dokumentasi Pribadi


(5)

62 IV.3.5. Flyer

Flyer merupakan media promosi yang banyak digunakan, media promosi ini tepat pada sasaran karena cara pendistribusiannya dengan memberikan langsung kepada audiens ataupun dengan cara disebar dari atas panggung kepada penonton. Selain itu biaya produksi yang terbilang murah dengan ukuran kecil. Dengan Ukuran 14,8 cm X 10,5 cm menggunakan material art paper 180gr dicetak digital laser.

Gambar IV.21 Flyer Sumber : Dokumentasi Pribadi


(6)

63 IV.3.6. Google Play Store

Google play store sebagai tempat untuk mendistribusikan berbagai aplikasi, ebook, permainan dan lain – lain. Media promosi ditempatkan pada halaman unduhan aplikasi Coffee Reggae Stone dengan ukuran 480 pixel X 200 pixel (Landscape).

Gambar IV.22 Google Play Store Sumber : Dokumentasi Pribadi