klien, 2.Jasa-jasa lainnya selain jasa audit, 3.Lamanya hubungan audit antara akuntan publik dengan klien, 4.Persaingan antar KAP, 5.Ukuran KAP, dan
6. . Adapun dalam penelitian ini, faktor-faktor yang yang akan dibahas
yang mempengaruhi independensi auditor adalah pengalaman audit, tingkat stres kerja, pengetahuan dan
2.1.6.1 Pengalaman Audit
Pengalaman merupakan akumulasi gabungan dari semua yang diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara berulang-ulang dengan sesama, benda
alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan. Audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Seorang auditor menjadi ahli
terutama diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman. Seorang auditor yang lebih berpengalaman akan memiliki skema yang lebih baik dalam mendefinisikan
kekeliruan-kekeliruan daripada auditor yang kurang berpengalaman. Libby dan Frederick 1990 dalam Kusharyanti 2003 menemukan bahwa
auditor yang lebih berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan sehingga keputusan yang diambil bisa lebih baik. Mereka juga
lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas kesalahan dalam laporan keuangan. Selain itu mereka dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan
tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari.
Universitas Sumatera Utara
Auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalam hal : 1. Mendeteksi kesalahan, 2. Memahami kesalahan secara akurat, 3. Mencari
penyebab kesalahan. Semakin berpengalaman auditor, mereka semakin peka dengan kesalahan, semakin peka dengan kesalahan yang tidak biasa dan semakin
memahami hal-hal lain yang terkait dengan kesalahan yang ditemukan.
2.1.6.2 Tingkat Stress kerja
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam
kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan
psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian
stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis auditor karena adanya tekanan dari
dalam ataupun dari luar diri auditor yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Beban pekerjaan atau stress kerja seperti tekanan dari klien, tekanan personal, emosional atau keuangan dapat mengakibatkan independensi auditor
berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6.3 Pengetahuan