Pengujian Asumsi Klasik 1. Pengujian Normalitas Data Uji Heteroskedastisitas
                                                                                Dari  tabel  tersebut  terlihat  bahwa  variabel  X2  tertinggi  dari  pengamatan pada  68  observasi  mencapai  nilai  32,  terendah  18  dan  nilai  rata  –  rata  mencapai
23,08 kurang mendekati skor maksimal 32 dengan deviasi standar dari rata - rata sebesar 3.61.
Dari  tabel  tersebut  terlihat  bahwa  variabel  X3  tertinggi  dari  pengamatan pada  68  observasi  mencapai  nilai  31,  terendah  21  dan  nilai  rata  –  rata  mencapai
27,35 paling mendekati skor maksimal 31 dengan deviasi standar dari rata - rata sebesar 2.08.
Dari  tabel  tersebut  terlihat  bahwa  variabel  X4  tertinggi  dari  pengamatan pada  68  observasi  mencapai  nilai  32,  terendah  18  dan  nilai  rata  –  rata  mencapai
27,30  mendekati  skor  maksimal  32  dengan  deviasi  standar  dari  rata  -  rata sebesar 3.12.
Dari  tabel  tersebut  terlihat  bahwa  variabel  Y  tertinggi  dari  pengamatan pada  68  observasi  mencapai  nilai  29,  terendah  20  dan  nilai  rata  –  rata  mencapai
24,11  mendekati  skor  maksimal  29    dengan  deviasi  standar  dari  rata  -  rata sebesar 2.32.
Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman audit, reward  punishment, dan independensi  auditor  sudah  cukup  baik,  terutama  pengetahuan.  Namun  untuk
tingkat stress masih belum begitu baik, masih perlu ditingkatkan atau dijaga.
4.2.3. Pengujian Asumsi Klasik 4.2.3.1. Pengujian Normalitas Data
Universitas Sumatera Utara
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi variabel  terikat  dan  variabel  bebas  keduanya  mempunyai  distribusi  normal  atau
tidak.  Untuk  menguji  apakah  data  penelitian  ini  terdistribusi  normal  atau  tidak dapat  dideteksi  melalui  Analisis  Grafik.  Berdasarkan  pada  Gambar  1.1  dibawah
Ghozali  2005  menyatakan  jika  distribusi  data  adalah  normal,  maka  tidak melewati  kurva  baik  kiri  maupun  di  kanan.  Hasil  output  tersebut  terlihat  bahwa
data berdistribusi normal.
•
Pengujian Normalitas Data dengan Analisis Grafik Histogram
Sumber : Data DiolahOutput SPSS Lampiran X
Gambar 4.1. Grafik Normalitas Data 4.2.3.2.  Pengujian  Multikolinearitas
Pengujian  multikolinearitas  dilakukan  untuk  melihat  apakah  pada  model regresi ditemukan  adanya korelasi antar variabel  bebas. Model regresi  yang baik
seharusnya  tidak  terjadi  multikolinearitas.  Cara  mendeteksinya  adalah  dengan
Universitas Sumatera Utara
melihat  nilai  . VIF.    Menurut  Santoso  2002,  pada
umumnya  jika  VIF  lebih  besar  dari  10,  maka  variabel  tersebut  mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
Tabel 4.5. Pengujian Multikolinieritas
+ ,-
. a. Dependent Variable: Y1
Sumber : Data DiolahOutput SPSS Lampiran 2
Pada output SPSS pada Tabel 5.3 tersebut menunjukkan variabel X1, X2, X3 dan X4 memiliki angka VIF jauh di bawah 10 dan
mendekati 0.1, hal ini  menunjukkan  tidak  terjadi  multikolinearitas  dan  memiliki  arti  tidak  ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95.
                