c. Profesionalisme Kami  membangun  nilai  profesionalisme  dengan  menerapkan  prinsip  kehati-
hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.
2.1.9.6  Indikator Kinerja Utama BPK-RI
1. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti 2. Persentase laporan tindak pidana yang ditindaklanjuti instansi penegak hukum
3. Indeks kepuasan pemangku kepentingan atas hasil pemeriksaan BPK 4. Jumlah LHP yang diterbitkan
5. Jumlah LHP kinerja yang diterbitkan 6. Ketepatan waktu proses pelaksanaan dan pelaporan pemeriksaan
7. Persentase pemenuhan quality assurance dalam pemeriksaan 8. Jumlah pendapat BPK yang diterbitkan
9. Persentase penyelesaian penetapan tuntutan perbendaharaan 10. Jumlah laporan pemantauan kerugian Negara yang diterbitkan
11. Persentase rekomendasi peer review yang ditindaklanjuti 12. Persentase pemenuhan penyusunan peraturan BPK
13. Persentase pemenuhan
ketersediaan perangkat
lunak pemeriksaannon
pemeriksaan 14. Persentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan
15. Persentase pemenuhan standar jam pelatihan pemeriksa 16. Indeks kepuasan kerja pegawai
17. Persentase pemenuhan standar sarana dan prasarana kerja
Universitas Sumatera Utara
18. Persentase  proses  bisnis  yang  telah  memanfaatkan  teknologi  informasi  dan komunikasi.
19. Opini atas laporan keuangan BPK 20. Persentase pemanfaatan anggaran.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dapat diuraikan melalui tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
Penulis Judul
Masalah Variabel
Hasil
1 Lavin
1976 Ikatan Keuangan,
Hubungan usaha klien, Pemberian
jasa lain
selain jasa audit, dan Lamanya
hubungan audit
Faktor-faktor yang
mempengaruhi independensi  akuntan
publik meliputi
variabel-variabel dimaksud
2 Shockly
1981 Pemberian
jasa konsultasi  manajemen
kepada klien, Persaingan antar KAP,
Besarnya KAP, Lamanya
hubungan Audit
Semua variabel
merupakan faktor-
faktor yang
mempengaruhi independensi  akuntan
publik di Amerika
3 Supriyon
o 1988
Faktor-faktor yang
mempengaruhi independensi
dalam penampilan
akuntan  publik di Indonesia
1.  Ikatan keluarga dan hubungan usaha
2. Persaingan antar KAP
3. Pemberian jasa selain jasa audit
4. Lamanya penugasan audit dan jumlah
yang besar Seluruhnya
berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
4 Ashton
1991 Menganalisis
berbagai tingkatan
auditor terhadap
pengetahuan auditor  tentang
dampak frekuensi
kesalahan laporan
keuangan industri
manufaktur Keahlian Audit
Pengalaman Pengetahuan
Frekuensi Kesalahan Terdapat
perbedaan pengetahuan
auditor pada
berbagai tingkatan
pengalaman, tidak
dapat  dijelaskan  oleh lamanya  pengalaman
atau pengalaman audit pada  industri  tertentu
atau jumlah klien yang sudah mereka audit.
5 Choo
Trotman 1991
Menguji pengaruh
kompetensi dan
independensi terhadap
pengambilan keputusan
tentang kelangsungan
usaha Kompetensi dan
Independensi Kompetensi
dan independensi
adalah dua  karakteristik  yang
bersifat yang
berpengaruh  terhadap pendapat
6 Kushary
anti 2003
Meneliti Faktor-faktor
kualitas  audit menurut
De Angelo
dan Catanach
Walker Kualitas Audit,
Besaran KAP, Audit Tenure,
Audit Fee, Jasa Non Audit
Banyak  faktor  yang memainkan
peran penting
dalam mempengaruhi
kualitas audit
dari sudut  pandang  auditor
individual, auditor tim maupun KAP.
Universitas Sumatera Utara
7 Nurchasa
nah  dan Rahmant
i 2003 Analisis
faktor-faktor penentu
kualitas audit Pengalaman melakukan
audit, memahami industri klien, respon
atas kebutuhan klien, taat pada standar
umum, keterlibatan pimpinan KAP,
independensi anggota tim audit, komunikasi
tim audit dan manajemen klien.
Hanya pengalaman
melakukan  audit  dan keterlibatan  pimpinan
KAP yang
berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
8 Sekar
Mayangs ari
2003 Pengaruh
keahlian  audit dan
independensi terhadap
pendapat audit: sebuah
kuasieksperim en
Keahlian dan independensi sebagai
variabel bebas dan pendapat audit sebagai
variabel terikat Auditor
yang memiliki  keahlian  dan
independensi akan
memberikan  pendapat tentang  kelangsungan
hidup perusahaan
yang  cenderung  besar dibandingkan
yang hanya  memiliki  salah
satu  karakteristik  atau sama
sekali tidak
memiliki keduanya. 9
Teguh Harhinto
2004 Pengaruh
Keahlian  dan Independensi
Terhadap Kualitas  Audit
Studi  Empiris Pada  KAP  di
Jawa Timur Keahlian diproksikan
dalam 2 sub variabel pengalaman dan
pengetahuan. Sedangkan
independensi diproksikan dalam
tekanan dari klien, lama hubungan dengan klien
dan telaah rekanan auditor
Keahlian dan
independensi berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.
Universitas Sumatera Utara
10 Chen
dkk 2005
Independensi auditor
dan kualitas  audit
dalam proses
negoisasi dengan klien
Jasa non audit servis; Lamanya auditor
mengaudit Tingkat  independensi
dipengaruhi  oleh  jasa non audit servis.
Tingkat  independensi auditor
tidak dipengaruhi
oleh lamanya
auditor mengaudit perusahaan
Auditor yang
memiliki  spesialisasi industri
akan menghasilkan
audit yang berkualitas
Ukuran  KAP  tidak mempengaruhi
kualitas audit
11 Hexana
Sri Lastanti
2005 Tinjauan
Terhadap Kompetensi
dan Independensi
Akuntan Publik:
Refleksi  Atas Skandal
Keuangan Kompetensi
diproksikan dalam strategi penentuan
keputusan, psikologis, pengetahuan,
kemampuan berpikir dan analisis tugas.
Sedangkan independensi
diproksikan dalam ikatan kepentingan
keuangan dan hubungan usaha dengan klien,
pemberian jasa lainnya kepada klien, lamanya
hubunganpenugasan audit, ukuran KAP,
persaingan KAP dan besarnya fee audit
Kepercayaan masyarakat  terhadap
laporan
keuangan auditan  dan  profesi
akuntan publik
ditentukan oleh
kompetensi dan
independensi  akuntan publik
dalam melaksanakan  proses
pengauditan.
Universitas Sumatera Utara
12 Frianty
Kartika Widhi
2006 Pengaruh
faktor-faktor keahlian
dan independensi
auditor terhadap
kualitas  audit Studi  empiris:
KAP
di Jakarta
Keahlian diproksikan dalam 2 sub variabel
pengalaman dan pengetahuan.
Sedangkan independensi
diproksikan dalam tekanan dari klien, lama
hubungan dengan klien dan telaah rekan
auditor. Keahlian
dan independensi
berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
13 Adi
Purnomo 2007
Persepsi auditor  tentang
pengaruh faktor-faktor
keahlian
dan Independensi
terhadap kualitas audit
Keahlian diproksikan dalam 2 sub variabel
pengalaman dan pengetahuan.
Sedangkan Independensi
diproksikan dalam tekanan dari klien, lama
hubungan dengan klien dan telaah rekan auditor
Menurut persepsi
auditor faktor-faktor
keahlian yaitu
pengalaman dan
pengetahuan berpengaruh  terhadap
kualitas audit.
Sedangkan faktor-
faktor independensi
menurut persepsi
auditor  hanya  tekanan klien
yang berpengaruh  terhadap
kualitas audit.
14 Kasidi
2007 Faktor-faktor
yang mempengaruhi
independensi auditor
persepsi manajer
keuangan perusahaan
manufaktur  di Jawa Tengah
1.  Ukuran kantor KAP 2. Lamanya hubungan
audit dengan klien 3. Besarnya jasa audit
4. Konsultasi manajemen yang
dilakukan akuntan publik
5. Keberadaan komite audit pada perusahaan
klien 1. Tidak berpengaruh
2. Tidak mempengaruhi
3. Tidak berpengaruh 4. Tidak berpengaruh
5. Tidak berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
15 Prabowo,
Deni, Samsudi
n 2009
Pengaruh tekanan
manajemen, klien  dan  audit
time
budget pressure
terhadap independensi
auditor 1. Intervensi
manajemen klien 2. Pemutusan hubungan
kerja dan penggantian auditor
3. 4. Tight audit time
budget 5. Sanksi atas audit
over time budget 1. Positif dan
signifikan 2. Tidak ada pengaruh
yang signifikan 3. Positif dan
signifikan 4. Tidak ada pengaruh
yang signifikan 5. Positif dan
signifikan
2.3  Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Pengalaman
Audit X
1
Tingkat Stress X
2
Pengetahuan X
3
Reward Punishment
X
4
Independensi Y
1
Universitas Sumatera Utara
Beberapa  faktor-faktor yang  diteliti  apakah  berpengaruh  terhadap
independensi  auditor  adalah  pengalaman  audit,  tingkat  stress,  pengetahuan,  serta imbalan dan sanksi.
Hubungan  pengalaman  audit  terhadap  pertimbangan  audit  dengan independensi  sebagai  intervening.  Semakin  tinggi  pengalaman  audit  seorang
auditor maka tingkat kematangan dalam mengambil pertimbangan semakin tinggi dengan  independensi  sebagai  variabel  yang  memperkuat  dan  memperlemah
hubungan tersebut. Hubungan tingkat stress terhadap pertimbangan audit dengan independensi
sebagai  intervening.  Semakin  tinggi  pengalaman  audit  seorang  auditor  maka tingkat  kematangan  dalam  mengambil  pertimbangan  semakin  tinggi  dengan
independensi  sebagai  variabel  yang  memperkuat  dan  memperlemah  hubungan tersebut..
Hubungan  tingkat  pengetahuan  terhadap  pertimbangan  audit  dengan independensi  sebagai  intervening.  Semakin  tinggi  tingkat  pengetahuan  auditor
seorang  auditor  maka  tingkat  kematangan  dalam  mengambil  pertimbangan semakin  tinggi  dengan  independensi  sebagai  variabel  yang  memperkuat  dan
memperlemah hubungan tersebut. Hubungan  reward  and  punishment  imbalan  dan  sanksi  terhadap
pertimbangan  audit  dengan  independensi  sebagai  intervening.  Semakin  tinggi reward  and  punishment  imbalan  dan  sanksi  seorang  auditor  maka  tingkat
kematangan dalam mengambil pertimbangan semakin tinggi dengan independensi sebagai variabel yang memperkuat dan memperlemah hubungan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis
Hipotesis  merupakan  proposisi  keilmuan  yang  disimpulkan  dari  kerangka konseptual  dan  merupakan  jawaban  sementara  terhadap  masalah  yang  diteliti  yang
dapat  diuji  berdasarkan  fakta  empiris  FE  USU,  2004:14.  Adapun  hipotesis  yang penulis  rumuskan  berdasarkan  perumusan  masalah  yang  dirumuskan  penulis  dan
teori-teori pendukung, adalah sebagai berikut: “Pengalaman  audit,  tingkat  stress,  pengetahuan  dan
imbalan  dan  sanksi  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  independensi  auditor BPK-RI”
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain  penelitian  yang  penulis  lakukan  adalah  statistik  deskriptif  kausal  yaitu desain  penelitian  yang  meneliti  suatu  objek  penelitian  dengan  tujuan  untuk
memberikan  informasi  mengenai  karakteristik  variabel  penelitian  yang  utama  dan data demografi responden jika ada. Desain ini berguna untuk menganalisis hubungan
antara  satu  variabel  dengan  variabel  lainnya  atau  bagaimana  suatu  variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30. Statistik deskriptif dalam penelitian
merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami  dan  diinterpretasikan.  Tabulasi  menyajikan  ringkasan,  pengaturan  atau
penyusunan data dalam bentuk tabel numerik. Ghozali  Ikhsan, 2006.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer
Data  primer  adalah  data  yang  diperoleh  langsung  dari  sumber  atau  tempat dimana penelitian dilakukan secara langsung. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. 2. Data Sekunder
Data sekunder  adalah sumber penelitian  yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Sebagai suatu penelitian empiris maka data sekunder
Universitas Sumatera Utara
dalam  penelitian  ini  diperoleh  artikel,  jurnal,  dan  penelitian-penelitian terdahulu.
3.3. Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh  auditor  independen  yang  bekerja  pada  Kantor  Badan  Pemeriksa
Keuangan BPK RI Perwakilan Sumatera Utara di Medan. 2. Sampel
Sampel  adalah  sebagian  atau  wakil  populasi  yang  akan  diteliti.  Sampel  yang dipilih  dari  populasi  dianggap  mewakili  keberadaan  populasi.  Adapun  teknik
pengambilan sampel menggunakan , hal ini dilakukan agar
data  yang  diperoleh  dengan  tujuan  penelitian  relatif  dapat  dibandingkan dengan  hasil  penelitian  sebelumnya.  Berdasarkan  metode  tersebut  maka
kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Responden  tidak  dibatasi  oleh  jabatan  auditor  pada  Kantor  Badan Pemeriksa  Keuangan  BPK  RI  Perwakilan  Sumatera  Utara  di  Medan
partner,  senior,  atau  junior  auditor  sehingga  semua  auditor  dapat diikutsertakan sebagai responden.
b. Responden  dalam  penelitian  ini  adalah  auditor  pada  Kantor  Badan Pemeriksa Keuangan BPK RI Perwakilan Sumatera Utara di Medan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  kriteria  tersebut  maka  responden  penelitian  sebanyak  114  seratus empat belas auditor BPK RI Sumut.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket kuesioner.  Kuesioner  adalah  pertanyaan  tertulis  yang  digunakan  untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari
tiga  tahap  yaitu  pendahuluan,  tahap  persiapan  penelitian  dan  tahap  pelaksanaan penelitian.
Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden. Responden diminta untuk  mengisi  daftar  pertanyaan  tersebut,  kemudian  memintanya  untuk
mengembalikannya melalui peneliti yang secara langsung akan mengambil angket yang  telah  diisi  tersebut.  Angket  yang  telah  diisi  oleh  responden  kemudian
diseleksi  terlebih  dahulu  agar  angket  yang  tidak  lengkap  pengisiannya  tidak diikutsertakan dalam analisis.
3.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Defenisi Operasional
Variabel  yang  digunakan  oleh  penulis  meliputi  variabel  independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel Dependen Variabel Terikat
Variabel  dependen  adalah  tipe  variabel  yang  dijelaskan  atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo, 2002:63.
Variabel dependen dari penelitian ini adalah independensi auditor Y. Kode  Etik  Akuntan  Publik  menyebutkan  bahwa  independensi  adalah
sikap  yang  diharapkan  dari  seorang  akuntan  publik  untuk  tidak mempunyai  kepentingan  pribadi  dalam  melaksanakan  tugasnya,  yang
bertentangan  dengan  prinsip  integritas  dan  objektivitas.  Independensi merupakan  syarat  yang  sangat  penting  bagi  profesi  akuntan  publik  untuk
memulai  kewajaran  informasi  yang  disajikan  oleh  manajemen  kepada pemakai informasi.
2. Variabel Independen Variabel Bebas
Variabel  independen  adalah  tipe  variabel  yang  menjelaskan  atau mempengaruhi  variabel  yang  lain  Indriantoro  dan  Supomo,  2002:63.
Variabel  independen  dalam  penelitian  ini  adalah:  pengalaman  audit  X1, tingkat stress X2, pengetahuan X3, serta reward and punishment
imbalan dan sanksi X4.
a. Pengalaman Audit X1
Libby  dan  Frederick  1990  dalam  Kusharyanti  2003  menemukan bahwa  auditor  yang  lebih  berpengalaman  mempunyai  pemahaman  yang
lebih  baik  atas  laporan  keuangan  sehingga  keputusan  yang  diambil  bisa lebih  baik.  Mereka  juga  lebih  mampu  memberi  penjelasan  yang  masuk
Universitas Sumatera Utara
akal  atas  kesalahan  dalam  laporan  keuangan.  Selain  itu  mereka  dapat mengelompokkan  kesalahan  berdasarkan  tujuan  audit  dan  struktur  dari
sistem akuntansi yang mendasari.
b. Tingkat Stress kerja X2
Beban  pekerjaan  atau  stress  kerja  seperti  tekanan  dari  klien,  tekanan personal,  emosional  atau  keuangan  dapat  mengakibatkan  independensi
auditor berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit.
c. Pengetahuan X3
Untuk melakukan
tugas pengauditan,
auditor memerlukan
pengetahuan  pengauditan  umum  dan  khusus,  pengetahuan  mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri klien. Oleh karena
itu  dalam  penelitian  ini  pengetahuan  diartikan  sebagai  pengetahuan  yang dimiliki  auditor  yang  meliputi  pengauditan  umum  dan  khusus,
pengetahuan  mengenai  bidang  auditing  dan  akuntansi  serta  memahami industri  klien.  Sehingga  indikator  yang  digunakan  untuk  mengukur
pengetahaun  auditor  adalah:  a.Pengetahuan  akan  prinsip  Akuntansi  dan standar
auditing, b.Pengetahuan
akan jenis
industri klien,
c.Pengetahuan  tentang  kondisi  perusahaan  klien,  d.Pendidikan  formal yang sudah ditempuh, e.Pelatihan, kursus dan keahlian khusus.
Universitas Sumatera Utara
d. Reward and Punishment imbalan dan sanksi X4
Faktor  reward  atau  imbalan  berupa  hadiah  atau  audit  fee  maupun sanksi  ataupun  punishment  yang  diterima  auditor  dalam  melakukan
pemeriksaan  bisa  saja  mempengaruhi  independensi  auditor  dalam memberikan opini atas hasil audit.
3.5.2 Pengukuran Variabel