Dante Rigmalia, 2013 Program Bimbingan Kelompok Melalui Permainan Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Pada SD Penyelenggara Pendidikan Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun program bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa di sekolah
penyelenggara inklusif. Program bimbingan kelompok disusun berdasarkan kajian konsep dan teori keterampilan sosial, kajian konsep dan teori
bimbingan kelompok, kajian dan konsep permainan, kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan, analisis permasalahan keterampilan sosial siswa di
sekolah penyelenggara inklusif. Fokus penelitian, permasalahan, dan tujuan penelitian mengarahkan
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembanganresearch and development dengan metode campuran
siquential mixed methode designs. Penelitian dan pengembangan ini diarahkan untuk membuat sebuah produk berupa program. Program yang dimaksud
adalah program bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Langkah yang
dilakukan dalam rangka penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall 1989 adalah sebagai berikut: 1 studi pendahuluan, 2 perencanaan, 3
pengembangan model hipotetik, 4 penelaahan model hipotetik, 5 revisi, 6 uji coba terbatas, 7 revisi hasil uji coba, 8 uji coba lebih luas, 9 revisi
model akhir dan, 10 disiminasi dan sosialisasi. Pada penelitian ini peneliti
Dante Rigmalia, 2013 Program Bimbingan Kelompok Melalui Permainan Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Pada SD Penyelenggara Pendidikan Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
hanya melakukan tahapan penelitian dan pengembangan hingga tahap revisi hasil uji coba yang diuraikan pada tahapan-tahapan penelitian Lihat hal 93.
Hal ini didasarkan pada keterbatasan peneliti yang berkaitan dengan waktu dan kondisi, hal ini telah didiskusikan bersama dengan pembimbing.
Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu metode yang memadukan metode kuantitatif dan kualitatif di mana peneliti bekerja dengan
angka-angka sebagai perwujudan gejala yang diamati dan metode kualitatif di mana peneliti akan bekerja dengan informasi dan data, di dalam
menganalisanya tidak menggunakan analisa data statistik. Creswell, J. W. 1994 menyatakan terdapat tiga model pendekatan kuantitatif-kualitatif,
yaitu: two-phrase design, dominant-less dominant design, dan siquential mixed methode designs. Penelitian ini menggunakan sequential mixed
methode design, memadukan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengkaji keterampilan sosial dan keefektifan
program untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa SD di sekolah penyelanggara inklusif. Sementara itu pendekatan kualitatif digunakan untuk
mengetahui validitas rasional program bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa di SD penyelenggara pendidikan
inklusif. Pelaksanaan penelitian secara teknis dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: metode analisis deskriptif, metode partisipatif kolaboratif, dan metode quasi eksperimen. Metode analisis deskriptif
dilaksanakan untuk menjelaskan secara sistematis, dan akurat tentang fakta-
Dante Rigmalia, 2013 Program Bimbingan Kelompok Melalui Permainan Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Pada SD Penyelenggara Pendidikan Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
fakta penelitian. Hal ini dilakukan untuk menganalisis keterampilan sosial siswa SD penyelenggara pendidikan inklusif dan faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat pengembangan keterampilan sosial dan upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam rangka mengembangkan keterampilan
sosial para siswa di sekolahnya. Metode partisipatif kolaboratif dalam proses uji kelayakan program hipotetik bimbingan kelompok untuk meningkatkan
keterampilan sosial siswa di SD penyelenggara pendidikan inklusif. Uji kelayakan program dilaksanakan dengan uji rasional, uji keterbacaaan, uji
kepraktisan dan uji coba terbatas. Uji rasional melibatkan melibatkan tiga orang pakar bimbingan dan konseling, uji keterbacaan melibatkan melibatkan
sepuluh orang guru dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Kota Bandung, sedangkan uji kepraktisan dilakukan melalui diskusi dengan
melibatkan dosen pembimbing akademik dan beberapa dosen pada program studi bimbingan dan konseling Universitas Pendidikan Indonesia.
Metode quasi eksperimen dengan design pretest dan posttest dilaksanakan dalam uji lapangan program hipotetik untuk memperoleh
gambaran tentang efektifitas program bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa di SD penyelenggara pendidikan
inklusif. Berikut peneliti sajikan bagan rancangan penelitian.
Dante Rigmalia, 2013 Program Bimbingan Kelompok Melalui Permainan Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Pada SD Penyelenggara Pendidikan Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian
File terpisah
Dante Rigmalia, 2013 Program Bimbingan Kelompok Melalui Permainan Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Pada SD Penyelenggara Pendidikan Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Definisi Operasional Variabel