Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Prestasi siswa;
2 kepuasan kerja;
E. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Tehnik menunjuk pada suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian tes,
dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi Riduwan, 2012:24
1. Tehnik Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon responden sesuai dengan permintaan pengguna
Riduwan,2012:26. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu
yang diminta Riduwan,2012:26. Sedangkan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang terdiri dari sejumlah
pernyataan dan berisikan kemungkinan-kemungkinan atau jawaban-jawaban yang tersedia pada kolom yang tersedia, responden hanya memberikan tanda check list
√ pada jawaban yang dipilihnya. Alasan penggunaan teknik angket dalam penelitian ini adalah: a responden
memiliki waktu yang lebih leluasa untuk menjawab pernyataan-pernyataan dalam angket, b setiap responden dihadapkan pada susunan dan cara pengisian yang
sama atas pertanyaan yang diajukan, c responden mempunyai kebebasan dalam memberikan jawaban, d kerahasiaan jawaban responden terjamin karena
responden tidak diminta untuk mencantumkan nama, dan e efektif digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah besar banyak.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga,masing-masing untuk mengukur variabel 1 Sekolah Efektif, 2 Kepemimpinan Koordinatif, 3 Iklim
Sekolah. Setiap variabel diurai dalam indikator dan sub indikator yang
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan yang mewakili setiap sub indikator.
2. Instrument Penelitian
a. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert.Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial Riduan,2012:12.Dalam penelitian gejala social ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, alat pengumpul data yang digunakan untuk
mengungkap data tentang variabel Kepemimpinan Koordinatif danIklim Sekolah pada sekolah mergerregrouping yaitu 5 = Selalu, 4 = Sering, 3 = Kadang-kadang,
2 = Jarang, 1 = Tidak Pernah. Sedangkan untuk pernyataan-pernyataan negative pembobotan alternative jawaban menjadi : 5 = tidak pernah, 4 = jarang, 3 =
kadang-kadang, 2 = sering, 1= selalu. Untuk variabel Sekolah efektif menggunakan ukuran. 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Cukup Setuju, 2 =
Kurang setuju, 1 = Tidak Setuju.Sedangkan untuk pernyataan negative pembobotan alternative jawaban menjadi : 5 = Tidak Setuju, 4 = Kurang setuju,
3 = Cukup Setuju, 2 = Setuju, 1 = Sangat Setuju.
b. Penyusunan Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator masing-masing variabel, yang diperoleh melalui pendefinisian dan studi kepustakaan untuk
memperoleh kesahihan konstruksi instrumen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan instrument adalah: 1 membuat kisi-kisi berdasarkan indikator
variabel, 2 mengembangkan kisi-kisi menjadi butir-butir pernyataan yang sesuai dengan indikator variabel, 3 melakukan analisis rasional untuk melihat
kesesuaian antara pernyataan dengan indicator, serta ketepatan dalam menyusun angket dari aspek yang diukur. Kisi-kisi instrument dari penelitian adalah sebagai
berikut:
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Sekolah Efektif Y
Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert dengan kisaran 1- 5
dengan alternatif jawaban, yaitu: Untuk pernyataan positif
5 = Sangat Setuju SS
4 = Setuju S
3 = Cukup Setuju CS
2 = Kurang Setuju KS
1 = Tidak Setuju TS
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Sekolah Efektif Y
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
- Achievement
Memiliki kualitas layanan dan lulusan,serta
prestasi yang diakui oleh masyarakat sekitar
sekolah -
Berkomitmen untuk memberikan layanan
yang memuaskan personel sekolah
- Konsisten menjaga
kualitas lulusan -
Melakukan inovasi yang berarti
sehingga terlihat berbeda dri sekolah
lainnya Ordinal
Ordinal Ordinal
1, 2
3, 4, 5, 6
7, 8
- Kepuasan
kerja guru
- Reward
- Pendekatan Personal
- Rewards yang
diterima sebandig dengan beban kerja
- Bentuk rewards
tidak hanya materi uang
- Rewards
mempengaruhi prestasikinerja
- Tugas yang
dibebankan sesuai Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal 9, 10
11
12
13,14, 15
Untuk pernyataan negative 1.
= Sangat Setuju SS 2.
= Setuju S 3.
= Cukup Setuju CS 4.
= Kurang Setuju KS 5.
= Tidak Setuju TS
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
- Pembagian Tugas
dengan kemampuan -
Kebebasan dalam mengembangkan
program pembelajaran
- Menetapkan standar
kerja -
Rasa nyaman dalam sekolah
Ordinal Ordinal
Ordinal 16,17,
18
19,20, 21
22
- Kinerja guru
- Tanggung jawab
- Tanggung jawab
sebagai guru -
Peran dalam ketercapaian visi
dan misi sekolah Ordinal
Ordinal 23, 24,
25, 26 27, 28,
29, 30
2 Kepemimpinan Koordinatif X1
Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert dengan kisaran 1- 5
dengan alternatif jawaban, yaitu: Untuk pernyataan positif
5 = Selalu SS
4 = Sering SR
3 = Kadang KD
2 = Jarang JR
1 = Tidak Pernah TP
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Koordinatif X1
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
1. Kepemimpinan
Berbasis Nilai 1
Berorientasi pada nilai;
- Menumbuhkan nilai-
nilai dasar kemanusiaan seperti kejujuran,
keterbukaan, keadilan, kepercayaan.
Ordinal
1,2,3,4, 5,6,7,8
Untuk pernyataan negative 1
= Selalu SS 2
= Sering SR 3
= Kadang KD 4
= Jarang JR 5
= Tidak Pernah TP
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
- Mengembangkan sikap
saling menghormati, menghargai dan
toleransi
- Menerapkan sikap
disiplin, patuh terhadap pimpinan, tanggung
jawab Ordinal
Ordinal
2. Kepemimpinan
transaksional 2
Empowering -
Memberikan tugas sesuai dengan
kemampuan
- Memberikan
penghargaanrewards sesuai dengan kapasitas
tugas yang dibebankan
- Melakukan evaluasi
secara berkala untuk memantau tarap
pencapaian kinerja guru Ordinal
Ordinal Ordinal
9
10,14
11,12
3. Kepemimpinan
transformasional 3
Kharismatik; -
Konsisten pada visi, misi dan tujuan
organisasi yang baru -
Konsisten terhadap strategi dan ide yang
disampaikan -
Konsisten pada program yang dikembangkan
Ordinal Ordinal
Ordinal 13, 14,
15 16, 17,
18 19, 20,
21
4 Inspiratif;
- Jelas dalam
menyampaikan visi dan misi organisasi
- Mendorong terciptanya
kerjasama tim yang solid
Ordinal Ordinal
22, 23 24, 25,
26
4. Kepemimpinan
visioner 5
Mengubah visi menjadi aksi
- Memberi keleluasaan
dalam mengembangkan program untuk
pencapaian visi
- Membangun partisipasi
Ordinal Ordinal
27, 28, 29
30,31,
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
dalam rangka memberdayakan
personel untuk mencapai visi
32
3 Iklim Sekolah X2
Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert dengan kisaran 1- 5
dengan alternatif jawaban, yaitu: Untuk pernyataan positif
5 = Selalu SS
4 = Sering SR
3 = Kadang KD
2 = Jarang JR
1 = Tidak Pernah TP
Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen VariabelIklim Sekolah X2
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
Openness -
Terbuka mengenai pengelolaan sekolah
- Memberikan
kesempatan kpd seluruh personel
untuk saling berinteraksi
- Memberikan
kesempatan kepada semua personel
sekolah untuk memberikan pendapat
- Memberikan
kesempatan semua personel untuk
mencari solusi baik dalam masalah
pembelajaran maupun masalah lainnya
Ordinal Ordinal
Ordinal
1-15
Untuk pernyataan negative 1
= Selalu SS 2
= Sering SR 3
= Kadang KD 4
= Jarang JR 5
= Tidak Pernah TP
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
- Terbuka terhadap
lingkungan sekitar sekolah
- Bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar sekolah
- Menjadi bagian dari
masyarakat sekitar sekolah
Ordinal Ordinal
16-25
- Terbuka terhadap
perubahan -
Menerima perubahan dengan antusias,
misalnya perubahan kurikulum
- Menerima dengan
terbuka personel baru Ordinal
Ordinal 26-35
Health Organization
- Interaksi kepala
sekolah dengan guru dan personel sekolah
lainnya -
Membantu menyelesaikan
masalah, baik tentang pembelajaran atau
masalah personal
- Menerima kritik atau
saran -
Terjalin hub yang harmonis antara
kepala sekolah, guru dan personel lain
- Standar kerja yang
ditetapkan tidak memberatkan
Ordinal Ordinal
Ordinal Ordinal
36,37, 38
45, 47, 50, 55,
56, 62, 63, 65
53, 60
- Interaksi personal
sekolah dengan luar sekolah
- Berhubungan baik
dengan stakeholder terkait
- Kebijakan sekolah
dapat dipengaruhi oleh pihak luar
Ordinal Ordinal
43, 51, 58,
42, 44, 52, 59
- Kenyamanan personel
sekolah -
Kebutuhan KBM tersedia dengan
lengkap -
Menyediakan sarana dan prasarana untuk
kebutuhan personel sekolah
Ordinal Ordinal
39, 48, 46, 54
- Tanggung jawab
terhadap tugas -
Menerima tugas dengan antusias
Ordinal 40, 41,
49, 61; 64
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimensi Indikator
Sub Indikator Skala
No item
- Bangga terhadap
sekolah Ordinal
57 Organizational
Citizenship Behavior OCB
Loyalitas terhadap lembaga
- Loyal terhadap tugas
sebagai pendidik
- Loyal terhadap
sesame personel lainnya
Ordinal Ordinal
66, 67, 70, 74,
77 68, 69,
76
Kepedulian terhadap personel lainnya
- Memberikan bantuan
kepada sesame rekan kerja
Ordinal 72, 75,
Kepatuhan -
Taat terhadap tata tertib sekolah
Ordinal 71, 73,
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen
Pengujian validitas dan reliabilitas instrument bertujuan untuk menghasilkan data penelitian yang dapat diandalkan, karena instrument penelitian
yang sahih. Kesahihan instrument menunjukkan ketepatan, kemantapan dan konsistensi instrument yang digunakan.Pelaksanaan pengujian instrument
dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan serta kekurangtepatan yang mungkin terjadi pada butir-butir pernyataan pada instrumen, baik dalam hal
redaksional, alternatif jawaban yang tersedia, maupun dalam pernyataan dan jawaban instrumen tersebut
a. Uji Validitas
Menguji validitas berarti melakukan pengujian terhadap ketepatan suatu instrument dalam melakukan pengukuran. Instrument yang valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2008:173.
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu instrument penelitian, sehingga benar-benardapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrument
disebut valid apabila mampumengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang ditelitisecara tepat. Tinggi rendahnya
validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yangterkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk menguji validitas instrument penelitian, harus mencari terlebih dahulu harga korelasi antara bagian-bagian dari instrumen secara keseluruhan, dengan
cara mengkorelasikan setiap butir instrumen dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas instrument, digunakan
rumus Pearson Product Moment sebagai berikut :
} .
}.{ .
{ .
2 2
2 2
i i
i i
i i
i i
hitung
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
Keterangan : r hitung = Koefisien korelasi
∑ Xi = Jumlah skor item ∑Yi = Jumlah skor total seluruh item
n = Jumlah responden. Selanjutnya melakukan uji signifikansi yang dihitung dengan uji t, yang
bertujuan untuk menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variabel Y. Uji signifikasi ini dengan menggunakan rumus yang dikemukakan
oleh Susetyo, Budi 2010:171, yaitu:
ℎ� ��
= �
� − 2 1
− �
2
Keterangan: r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah responden t = Uji signifikansi
Distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 2, dengan keputusan, jika t
hitung
t
tabel
berarti valid, sebaliknya jika t
hitung
t
tabel
berarti tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut:
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat konsistensi instrument penelitian yang digunakan. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2008:173.
Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal, dengan hanya melakukan satu kali pengujian
sehingga dapat lebih efisien. Sedangkan rumus yang digunakan adalah rumus koefisien alpha.
Keterangan : r
11
= Nilai Reliabilitas S
i
= Jumlah varians skor tiap – tiap item
S
t
= Varians total k = Jumlah item
Sumber: Sugiyono, 2013:365 Koefisien Alpha Cronbach
Cα merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Menurut Sekaran
dalam Zulganef 2006: 297 suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama
dengan 0,70.
4. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas
a. Hasil Uji Coba Validitas
1. Hasil Uji Coba Variabel Sekolah Efektif Y
Berdasarkan hasil uji coba instrumen untuk variabel Sekolah Efektif Ydiperoleh kesimpulan bahwa ke-30 item tersebut tidak semuanya valid. Item
t i
S S
k k
r 1
. 1
11
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang tidak valid adalah no 8, 12, 13, 16, 17, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30.Keputusannya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Uji Validitas Item Variabel Sekolah Efektif Y
ITEM r
hitung
R table ∝ = 0,05; n = 20
Keputusan
No. 1
.814
0, 444 Valid
No. 2
.629
0, 444 Valid
No. 3
.722
0, 444 Valid
No. 4
.628
0, 444 Valid
No. 5
.614
0, 444 Valid
No. 6
.504
0, 444 Valid
No. 7
.521
0, 444 Valid
No. 8
.302
0, 444 Tidak valid
No. 9
.828
0, 444 Valid
No. 10
.775
0, 444 Valid
No. 11
.509
0, 444 Valid
No. 12
-.074
0, 444 Tidak valid
No. 13
.342
0, 444 Tidak valid
No. 14
.584
0, 444 Valid
No. 15
.592
0, 444 Valid
No. 16
.411
0, 444 Tidak valid
No. 17
.236
0, 444 Tidak valid
No. 18
.677
0, 444 Valid
No. 19
.399
0, 444 Tidak valid
No. 20
.570
0, 444 Valid
No. 21
.472
0, 444 Valid
No. 22
.598
0, 444 Valid
No. 23
-.074
0, 444 Tidak valid
No. 24
.342
0, 444 Tidak valid
No. 25
.541
0, 444 Valid
No. 26
.432
0, 444 Tidak valid
No. 27
-.111
0, 444 Tidak valid
No. 28
.085
0, 444 Tidak valid
No. 29
.303
0, 444 Tidak valid
No. 30
.143
0, 444 Tidak valid
Untuk instrumen yang tidak valid, yaitu no 8, 12, 13, 16, 17, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30 karena mewakili indicator dari dimensi variabel, maka
perlakuan yang dikenakan adalah merubah redaksi kalimat dalam kuesioner.
Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah
Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Hasil Uji Coba Variabel Kepemimpinan Koordinatif X1