Tehnik Angket Hasil Uji Coba Variabel Sekolah Efektif Y

Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Prestasi siswa; 2 kepuasan kerja;

E. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Tehnik menunjuk pada suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian tes, dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi Riduwan, 2012:24

1. Tehnik Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon responden sesuai dengan permintaan pengguna Riduwan,2012:26. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta Riduwan,2012:26. Sedangkan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang terdiri dari sejumlah pernyataan dan berisikan kemungkinan-kemungkinan atau jawaban-jawaban yang tersedia pada kolom yang tersedia, responden hanya memberikan tanda check list √ pada jawaban yang dipilihnya. Alasan penggunaan teknik angket dalam penelitian ini adalah: a responden memiliki waktu yang lebih leluasa untuk menjawab pernyataan-pernyataan dalam angket, b setiap responden dihadapkan pada susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, c responden mempunyai kebebasan dalam memberikan jawaban, d kerahasiaan jawaban responden terjamin karena responden tidak diminta untuk mencantumkan nama, dan e efektif digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah besar banyak. Angket yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga,masing-masing untuk mengukur variabel 1 Sekolah Efektif, 2 Kepemimpinan Koordinatif, 3 Iklim Sekolah. Setiap variabel diurai dalam indikator dan sub indikator yang Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan yang mewakili setiap sub indikator.

2. Instrument Penelitian

a. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert.Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial Riduan,2012:12.Dalam penelitian gejala social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, alat pengumpul data yang digunakan untuk mengungkap data tentang variabel Kepemimpinan Koordinatif danIklim Sekolah pada sekolah mergerregrouping yaitu 5 = Selalu, 4 = Sering, 3 = Kadang-kadang, 2 = Jarang, 1 = Tidak Pernah. Sedangkan untuk pernyataan-pernyataan negative pembobotan alternative jawaban menjadi : 5 = tidak pernah, 4 = jarang, 3 = kadang-kadang, 2 = sering, 1= selalu. Untuk variabel Sekolah efektif menggunakan ukuran. 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Cukup Setuju, 2 = Kurang setuju, 1 = Tidak Setuju.Sedangkan untuk pernyataan negative pembobotan alternative jawaban menjadi : 5 = Tidak Setuju, 4 = Kurang setuju, 3 = Cukup Setuju, 2 = Setuju, 1 = Sangat Setuju.

b. Penyusunan Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator masing-masing variabel, yang diperoleh melalui pendefinisian dan studi kepustakaan untuk memperoleh kesahihan konstruksi instrumen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan instrument adalah: 1 membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel, 2 mengembangkan kisi-kisi menjadi butir-butir pernyataan yang sesuai dengan indikator variabel, 3 melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian antara pernyataan dengan indicator, serta ketepatan dalam menyusun angket dari aspek yang diukur. Kisi-kisi instrument dari penelitian adalah sebagai berikut: Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Sekolah Efektif Y Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert dengan kisaran 1- 5 dengan alternatif jawaban, yaitu:  Untuk pernyataan positif 5 = Sangat Setuju SS 4 = Setuju S 3 = Cukup Setuju CS 2 = Kurang Setuju KS 1 = Tidak Setuju TS Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Sekolah Efektif Y Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item - Achievement Memiliki kualitas layanan dan lulusan,serta prestasi yang diakui oleh masyarakat sekitar sekolah - Berkomitmen untuk memberikan layanan yang memuaskan personel sekolah - Konsisten menjaga kualitas lulusan - Melakukan inovasi yang berarti sehingga terlihat berbeda dri sekolah lainnya Ordinal Ordinal Ordinal 1, 2 3, 4, 5, 6 7, 8 - Kepuasan kerja guru - Reward - Pendekatan Personal - Rewards yang diterima sebandig dengan beban kerja - Bentuk rewards tidak hanya materi uang - Rewards mempengaruhi prestasikinerja - Tugas yang dibebankan sesuai Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 9, 10 11 12 13,14, 15  Untuk pernyataan negative 1. = Sangat Setuju SS 2. = Setuju S 3. = Cukup Setuju CS 4. = Kurang Setuju KS 5. = Tidak Setuju TS Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item - Pembagian Tugas dengan kemampuan - Kebebasan dalam mengembangkan program pembelajaran - Menetapkan standar kerja - Rasa nyaman dalam sekolah Ordinal Ordinal Ordinal 16,17, 18 19,20, 21 22 - Kinerja guru - Tanggung jawab - Tanggung jawab sebagai guru - Peran dalam ketercapaian visi dan misi sekolah Ordinal Ordinal 23, 24, 25, 26 27, 28, 29, 30 2 Kepemimpinan Koordinatif X1 Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert dengan kisaran 1- 5 dengan alternatif jawaban, yaitu:  Untuk pernyataan positif 5 = Selalu SS 4 = Sering SR 3 = Kadang KD 2 = Jarang JR 1 = Tidak Pernah TP Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Koordinatif X1 Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item 1. Kepemimpinan Berbasis Nilai 1 Berorientasi pada nilai; - Menumbuhkan nilai- nilai dasar kemanusiaan seperti kejujuran, keterbukaan, keadilan, kepercayaan. Ordinal 1,2,3,4, 5,6,7,8  Untuk pernyataan negative 1 = Selalu SS 2 = Sering SR 3 = Kadang KD 4 = Jarang JR 5 = Tidak Pernah TP Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item - Mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan toleransi - Menerapkan sikap disiplin, patuh terhadap pimpinan, tanggung jawab Ordinal Ordinal 2. Kepemimpinan transaksional 2 Empowering - Memberikan tugas sesuai dengan kemampuan - Memberikan penghargaanrewards sesuai dengan kapasitas tugas yang dibebankan - Melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau tarap pencapaian kinerja guru Ordinal Ordinal Ordinal 9 10,14 11,12 3. Kepemimpinan transformasional 3 Kharismatik; - Konsisten pada visi, misi dan tujuan organisasi yang baru - Konsisten terhadap strategi dan ide yang disampaikan - Konsisten pada program yang dikembangkan Ordinal Ordinal Ordinal 13, 14, 15 16, 17, 18 19, 20, 21 4 Inspiratif; - Jelas dalam menyampaikan visi dan misi organisasi - Mendorong terciptanya kerjasama tim yang solid Ordinal Ordinal 22, 23 24, 25, 26 4. Kepemimpinan visioner 5 Mengubah visi menjadi aksi - Memberi keleluasaan dalam mengembangkan program untuk pencapaian visi - Membangun partisipasi Ordinal Ordinal 27, 28, 29 30,31, Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item dalam rangka memberdayakan personel untuk mencapai visi 32 3 Iklim Sekolah X2 Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala Likert dengan kisaran 1- 5 dengan alternatif jawaban, yaitu:  Untuk pernyataan positif 5 = Selalu SS 4 = Sering SR 3 = Kadang KD 2 = Jarang JR 1 = Tidak Pernah TP Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen VariabelIklim Sekolah X2 Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item Openness - Terbuka mengenai pengelolaan sekolah - Memberikan kesempatan kpd seluruh personel untuk saling berinteraksi - Memberikan kesempatan kepada semua personel sekolah untuk memberikan pendapat - Memberikan kesempatan semua personel untuk mencari solusi baik dalam masalah pembelajaran maupun masalah lainnya Ordinal Ordinal Ordinal 1-15  Untuk pernyataan negative 1 = Selalu SS 2 = Sering SR 3 = Kadang KD 4 = Jarang JR 5 = Tidak Pernah TP Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item - Terbuka terhadap lingkungan sekitar sekolah - Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sekolah - Menjadi bagian dari masyarakat sekitar sekolah Ordinal Ordinal 16-25 - Terbuka terhadap perubahan - Menerima perubahan dengan antusias, misalnya perubahan kurikulum - Menerima dengan terbuka personel baru Ordinal Ordinal 26-35 Health Organization - Interaksi kepala sekolah dengan guru dan personel sekolah lainnya - Membantu menyelesaikan masalah, baik tentang pembelajaran atau masalah personal - Menerima kritik atau saran - Terjalin hub yang harmonis antara kepala sekolah, guru dan personel lain - Standar kerja yang ditetapkan tidak memberatkan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 36,37, 38 45, 47, 50, 55, 56, 62, 63, 65 53, 60 - Interaksi personal sekolah dengan luar sekolah - Berhubungan baik dengan stakeholder terkait - Kebijakan sekolah dapat dipengaruhi oleh pihak luar Ordinal Ordinal 43, 51, 58, 42, 44, 52, 59 - Kenyamanan personel sekolah - Kebutuhan KBM tersedia dengan lengkap - Menyediakan sarana dan prasarana untuk kebutuhan personel sekolah Ordinal Ordinal 39, 48, 46, 54 - Tanggung jawab terhadap tugas - Menerima tugas dengan antusias Ordinal 40, 41, 49, 61; 64 Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi Indikator Sub Indikator Skala No item - Bangga terhadap sekolah Ordinal 57 Organizational Citizenship Behavior OCB Loyalitas terhadap lembaga - Loyal terhadap tugas sebagai pendidik - Loyal terhadap sesame personel lainnya Ordinal Ordinal 66, 67, 70, 74, 77 68, 69, 76 Kepedulian terhadap personel lainnya - Memberikan bantuan kepada sesame rekan kerja Ordinal 72, 75, Kepatuhan - Taat terhadap tata tertib sekolah Ordinal 71, 73,

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian validitas dan reliabilitas instrument bertujuan untuk menghasilkan data penelitian yang dapat diandalkan, karena instrument penelitian yang sahih. Kesahihan instrument menunjukkan ketepatan, kemantapan dan konsistensi instrument yang digunakan.Pelaksanaan pengujian instrument dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan serta kekurangtepatan yang mungkin terjadi pada butir-butir pernyataan pada instrumen, baik dalam hal redaksional, alternatif jawaban yang tersedia, maupun dalam pernyataan dan jawaban instrumen tersebut

a. Uji Validitas

Menguji validitas berarti melakukan pengujian terhadap ketepatan suatu instrument dalam melakukan pengukuran. Instrument yang valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2008:173. Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu instrument penelitian, sehingga benar-benardapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrument disebut valid apabila mampumengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang ditelitisecara tepat. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yangterkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk menguji validitas instrument penelitian, harus mencari terlebih dahulu harga korelasi antara bagian-bagian dari instrumen secara keseluruhan, dengan cara mengkorelasikan setiap butir instrumen dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas instrument, digunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut :  } . }.{ . { . 2 2 2 2 i i i i i i i i hitung Y Y n X X n Y X Y X n r            Keterangan : r hitung = Koefisien korelasi ∑ Xi = Jumlah skor item ∑Yi = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah responden. Selanjutnya melakukan uji signifikansi yang dihitung dengan uji t, yang bertujuan untuk menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variabel Y. Uji signifikasi ini dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Susetyo, Budi 2010:171, yaitu: ℎ� �� = � � − 2 1 − � 2 Keterangan: r = Koefisien Korelasi n = Jumlah responden t = Uji signifikansi Distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 2, dengan keputusan, jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya jika t hitung t tabel berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut: Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup Antara 0,200 – 0,399 : rendah Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat konsistensi instrument penelitian yang digunakan. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2008:173. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal, dengan hanya melakukan satu kali pengujian sehingga dapat lebih efisien. Sedangkan rumus yang digunakan adalah rumus koefisien alpha. Keterangan : r 11 = Nilai Reliabilitas  S i = Jumlah varians skor tiap – tiap item S t = Varians total k = Jumlah item Sumber: Sugiyono, 2013:365 Koefisien Alpha Cronbach Cα merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Menurut Sekaran dalam Zulganef 2006: 297 suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70.

4. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

a. Hasil Uji Coba Validitas

1. Hasil Uji Coba Variabel Sekolah Efektif Y

Berdasarkan hasil uji coba instrumen untuk variabel Sekolah Efektif Ydiperoleh kesimpulan bahwa ke-30 item tersebut tidak semuanya valid. Item               t i S S k k r 1 . 1 11 Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang tidak valid adalah no 8, 12, 13, 16, 17, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30.Keputusannya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8 Uji Validitas Item Variabel Sekolah Efektif Y ITEM r hitung R table ∝ = 0,05; n = 20 Keputusan No. 1 .814 0, 444 Valid No. 2 .629 0, 444 Valid No. 3 .722 0, 444 Valid No. 4 .628 0, 444 Valid No. 5 .614 0, 444 Valid No. 6 .504 0, 444 Valid No. 7 .521 0, 444 Valid No. 8 .302 0, 444 Tidak valid No. 9 .828 0, 444 Valid No. 10 .775 0, 444 Valid No. 11 .509 0, 444 Valid No. 12 -.074 0, 444 Tidak valid No. 13 .342 0, 444 Tidak valid No. 14 .584 0, 444 Valid No. 15 .592 0, 444 Valid No. 16 .411 0, 444 Tidak valid No. 17 .236 0, 444 Tidak valid No. 18 .677 0, 444 Valid No. 19 .399 0, 444 Tidak valid No. 20 .570 0, 444 Valid No. 21 .472 0, 444 Valid No. 22 .598 0, 444 Valid No. 23 -.074 0, 444 Tidak valid No. 24 .342 0, 444 Tidak valid No. 25 .541 0, 444 Valid No. 26 .432 0, 444 Tidak valid No. 27 -.111 0, 444 Tidak valid No. 28 .085 0, 444 Tidak valid No. 29 .303 0, 444 Tidak valid No. 30 .143 0, 444 Tidak valid Untuk instrumen yang tidak valid, yaitu no 8, 12, 13, 16, 17, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30 karena mewakili indicator dari dimensi variabel, maka perlakuan yang dikenakan adalah merubah redaksi kalimat dalam kuesioner. Widayati, 2013 Sekolah Dasar Efekti Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim sekolah Terhadap Sekolah Efektif Pada Sekolah Dasar Merger Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil Uji Coba Variabel Kepemimpinan Koordinatif X1

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 1 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kemampuan Profesional Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Sekolah Dasar Di Ekskawedanan Ambarawa Kabupaten Semarang

0 2 14

PENDAHULUAN Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kemampuan Profesional Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Sekolah Dasar Di Ekskawedanan Ambarawa Kabupaten Semarang.

0 1 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG.

0 3 65

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 97

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SEKOLAH DASAR NEGERI TERAKREDITASI A DI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 5 60

PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KOTA CILEGON.

4 13 68

KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA TASIKMALAYA.

1 3 88

SEKOLAH DASAR EFEKTIF : Studi Analisis Kontribusi Kepemimpinan Koordinatif Dan Iklim Sekolah Terhadap Sekolah Dasar Merger di Kota Bandung.

0 1 58

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMPN KOTA BANDUNG.

0 0 62