194
A. Tujuan Pembelajaran Menulis
Tujuan pembelajaran menulis yang dikembangkan dalam model merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi dasar
pengembangan tujuan pembelajaran menulis dalam model ini.
Standar Kompetensi:
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar:
Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.
Berdasarkan uraian tersebut, tujuan utama pembelajaran menulis ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Tujuan tersebut dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran yang lebih spesifik
sebagai berikut. 1.
Siswa dapat memilih topik utama karangan berdasarkan pengalaman interaksi di suatu lingkungan sosial.
2. Siswa dapat memilih topik penjelas untuk menyampaikan topik utama
dalam karangan. 3.
Siswa dapat memilih kata untuk menyampaikan topik dalam karangan. 4.
Siswa dapat menuliskan topik karangan sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia.
195
B. Bahan Ajar
Bahan ajar yang dikembangkan dalam pembelajaran adalah menulis karangan deskripsi. Pemilihan bahan ajar ini didasari oleh sejumlah
pertimbangan. Menurut Temple 1988: 1, “Writing is the act of expressing thoughts by means of written symbols. No one understands exactly how we
learn to do it, but it appears the we learn to write…. Children can discover how to write if adults surround them with print and encourage them to
produce print of their own.” Menulis adalah kegiatan menyampaikan hasil berpikir ke dalam lambang-lambang tertulis. Tidak ada seorang pun yang
mengetahui dengan pasti bagaimana belajar menulis, tetapi itu muncul bersamaan pada saat kita belajar menulis …. Anak-anak dapat menemukan
bagaimana cara untuk menulis apabila para orang dewasa di sekitar mereka menyediakan tulisan dan menyediakan peluang kepada mereka untuk
menghasilkan tulisan sesuai dengan kemampuan mereka. Untuk itu, bahan ajar untuk belajar menulis adalah menyediakan kondisi dan peluang bagi
siswa untuk melakukan kegiatan menulis sesuai dengan kemampuan siswa. Sejalan dengan itu, Tompkins 1994: 6-7 menegaskan, “Through
experiences with writing, students learn to write. As students learn to write, they discover the uniqueness of written from oral language. The writing
process is a way of looking of instructions in which the emphasis is shifted from student’s product to what students think and do as they write.” Siswa
dapat belajar menulis melalui penyediaan pengalaman menulis. Siswa dapat mempelajari keunikan dalam berbahasa tulis dibandingkan dengan berbahasa
196
lisan pada saat mereka belajar menulis. Untuk proses menulis merupakan salah satu cara mengembangkan langkah-langkah pembelajaran, siswa dapat
menuliskan hasil pemikirannya dan menghasilkan tulisan sesuai dengan pemikiran mereka. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan siswa dalam
menulis dapat diupayakan dengan melibatkan siswa dalam proses menulis. Untuk itu, rangkaian kegiatan dalam proses menulis dapat dijadikan bahan ajar
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar menulis. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis tulisan untuk
mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek dengan kata- kata sehingga pembaca memiliki penghayatan seolah-olah mengalami atau
menyaksikannya sendiri. Objek yang disampaikan dalam karangan dapat berupa manusia, tempat atau suasana, juga dapat berupa benda atau binatang.
Ada tiga cara untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan objek dengan kata-kata, yakni: ekspositoris, impresionistik, dan subjektif.
Sedangkan langkah-langkahnya adalah 1 menentukan “apa” objek atau topik utama yang akan dideskripsikan, 2 merumuskan hal-hal bahan-
bahan untuk mendeskripsikan objek atau topik utama sesuai dengan tujuan penulisan, 3 menyusun topik yang dideskripsikan menjadi bagian awal,
tengah, dan akhir, kemudian 4 menuliskan topik dalam bahasa tulis sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia Tompkins, 1994; Temple, 1988; Suparno,
2009; Santoso, 2004; Syafi’ie, 1988. Dibutuhkan strategi penalaran produktif dan pengendalian mekanisme
psikofisik dalam melaksanakan rangkaian kegiatan menulis. Hal itu
197
dibutuhkan oleh penulis dalam memilih, memilah dan menyusun pengetahuan dan pengalaman untuk disampaikan dalam tulisan. Strategi penalaran
produktif dengan pengendalian mekanisme psikofisik dalam menulis karangan deskripsi dibutuhkan ketika seseorang melakukan langkah-langkah penulisan.
Dengan strategi tersebut, penulis dapat menemukan, memilih dan menyusun pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki menjadi topik karangan yang
disampaikan dalam bahasa tulis. Dalam pembelajaran ini, hal tersebut dikembangkan menjadi langkah-langkah sebagai berikut.
1. Siswa mengobservasi atau memikirkan sebuah topik atau objek secara
menyeluruh untuk memperoleh gambaran secara utuh tentang topik karangan beserta kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan hal
itu. 2.
Siswa merenung berpikir dengan proses asosiasi bebas untuk memunculkan gagasan, ide atau konsep-konsep yang berkaitan dengan
topik utama yang akan disampaikan dalam karangan. 3.
Siswa memilih setiap gagasan, ide atau konsep yang berhasil dimunculkan untuk mendeskripsikan topik utama karangan sehingga gagasan, ide atau
konsep yang tidak dipandang relevan diabaikan. 4.
Siswa mencatat atau mendaftar gagasan, ide atau konsep yang berhasil dipilih dalam bentuk kata-kata kunci atau frase.
5. Siswa memilah gagasan, ide atau konsep perihal topik utama karangan
dalam bagian awal, tengah, dan akhir. Misalnya: siswa memilah gagasan, ide, atau konsep tersebut menjadi tiga bagian dalam bentuk peta konsep.
198
Untuk membantu siswa dalam memunculkan gagasan, ide atau konsep untuk menjelaskan topik utama karangan, guru dapat menggunakan
pertanyaan berikut. 1.
Pertanyaan untuk topik utama karangan berupa objek fisik adalah: a.
Apa ciri-ciri fisik bentuknya, warnanya, materinya dari objek tersebut?
b. Bagaimana wujud atau struktur objek tersebut?
c. Bagaimana proses pembuatan dari objek tersebut?
d. Apa kegunaan dari objek tersebut?
e. Siapa pengguna dari objek tersebut?
f. Bagaimana cara penggunaan dari objek tersebut?
g. Adakah objek lain yang menyerupai objek tersebut?
h. Bagaimana persamaan dari kedua objek tersebut?
i. Bagaimana cara memperoleh kedua objek tersebut?
2. Pertanyaan untuk topik utama karangan berupa kejadian atau peristiwa
adalah: a.
Apa kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan topik utama karangan?
Awal
Topik Utama
Tengah Akhir
199
b. Di mana kejadian atau peristiwa itu?
c. Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Siapa yang terlibat dalam kejadian atau peristiwa itu?
e. Mengapa kejadian atau peristiwa itu terjadi?
f. Apa pengaruh atau dampak dari kejadian atau peristiwa tersebut?
g. Bagaimana keterkaitan pengaruh dari kejadian atau peristiwa tersebut?
h. Adakah kejadian atau peristiwa lain menyerupai hal tersebut?
i. Bagaimana persamaan antara kedua kejadian atau peristiwa tersebut?
j. Bagaimana perbedaan antara kedua kejadian atau peristiwa tersebut?
3. Pertanyaan untuk topik utama karangan berupa konsep atau ide adalah:
a. Bagaimana membatasi konsep atau ide yang menjadi topik utama
karangan? b.
Apa pengertian konsep atau ide itu menurut sumber lain yang relevan? c.
Bagaimana penerapan konsep atau ide itu dalam kehidupan sehari- hari?
d. Apa manfaat praktis dari konsep atau ide itu dalam kehidupan sehari-
hari? e.
Apa dampak negatif dari penerapan konsep atau ide tersebut? f.
Bagaimana peluang pengembangan dari konsep atau ide tersebut? g.
Apakah ada konsep atau ide tersebut yang sejenis saat ini? h.
Apa perbedaan dari kedua konsep atau ide tersebut? i.
Apa persamaan dari kedua konsep atau ide tersebut? j.
Bagaimana peluang implementasi dari kedua konsep atau ide tersebut?
200
Selain dengan pertanyaan, guru dapat membantu siswa dengan menggunakan media dan alat peraga atau gambar untuk memunculkan topik
utama karangan maupun topik penjelasnya. Adapun langkah-langkah penyajiannya adalah sebagai berikut.
1. Guru menyajikan media, alat peraga atau gambar kepada siswa di kelas
sebagai sumber utama pemunculan topik karangan yang akan ditulis oleh siswa.
2. Guru menjelaskan bagian-bagian atau hal-hal yang terdapat dalam media
tersebut kepada siswa. 3.
Guru menugaskan siswa untuk memilih hal yang dianggap layak dijadikan topik utama karangan.
4. Guru menugaskan siswa memilih hal-hal yang dapat digunakan untuk
menjelaskan topik utama karangan dari media yang disajikannya. 5.
Guru menugaskan siswa mendaftar hal-hal yang digunakan untuk menjelaskan topik utama karangan.
6. Guru menugaskan siswa menyusun hal-hal yang akan dijelaskan dalam
karangan menjadi bagian awal, tengah, dan akhir. Susunan hal-hal tentang topik karangan diwujudkan dalam bentuk peta konsep sebagai berikut.
Awal
Topik Utama
Tengah Akhir
201
C. Prosedur Pembelajaran