5.Kecakapan Berkomunikasi
6.Kooperatif 1
Kemampuan verbal
dalam bertukar gagasan
dan perasaan 2
Kepercayaan pada anak
3 Kecakapan
berkomunikasi 1
Menyeimbangkan kebutuhan sendiri
dengan anak 2
Menyeimbangkan kebutuhan sendiri
dan anak dengan orang lain
53, 54, 55 56, 57, 58
59, 60,61, 62, 63, 64
65, 66, 67, 70, 71,
68, 69, 72, 73, 74 39, 40, 41
42, 43 44, 45, 46,47, 48,
49, 50 51, 52, 53, 54,
55, 56, 57
III Bimbingan
Guru
1. Pemahaman anak 2.Pemberian
informasi 3. Penempatan
1 Kondisi keluarga
dan kesehatan anak
2 Kemampuan-
kemampuan anak 3
Kebiasaan anak 4
Sifat – sifat khusus anak
5 Perkembangan
dan hambatan belajar
6 Penyimpangan
perilaku anak 1
Disiplin sekolah 2
Anak yang jujur, rajin dan pintar
3 Anak yang
disayangi Tuhan, Guru, Orangtua
dan teman
4 Cara berbicara
pada orang lain 1
Mempertimbangk an keadaan,
kemampuan dan minat anak
2 Bergabung dalam
kelompok dan kegiatan belajar
yang sesuai dengan anak
1,2,3 4,5
6,7,8 9
10, 11 12, 13, 14
15, 16 17, 18, 19
20, 21, 22 23, 24
25, 26 27, 28
1,2,3 4,5
6,7,8 9
10, 11 12, 13,
14, 15, 16 ,
18,19, 20 21, 22
23,24 25, 26
4. Pemberian nasihat 5. Pembiasaan
6. Bantuan pemecahan masalah
1 Cara berpakaian
2 Cara berkawan
3 Menghadapi guru
dan orangtua 4
Menghadapi anak yang berbeda
keadaan dengan dirinya
5 Cara belajar
6 Cara bermain
1 Membaca doa
sebelum dan sesudah kegiatan
2 Mengucapkan
salam dan mencium tangan
guru dan orangtua
3 Tertib dalam
setiap kegiatan 4
Membereskan alat belajar dan
mainan sendiri 5
Melakukan kegiatan –
kegiatan kelompok
6 Membantu anak
lain 1
Anak yang berkelainan fisik
dan psikis 2
Anak yang berperilaku tidak
baik 3
Kebiasaan anak yang tidak baik
4 Masalah belajar
5 Ketergantungan
pada orangtua 29, 30
31, 32, 33 34, 35
36, 37 38, 39
40, 41, 42, 43,
44, 45, 46,
47, 48, 49
50, 51 52, 53,
54, 55, 56, 57,
58, 59, 60
27, 28, 29, 30,31,
32, 33 34, 35, 36,
37, 38, 39,
40, 41, 42,
43, 44 45
46, 47, 48, 49
50, 51,
52,
Diolah dan dimodifikasi dari teori Daniel Goleman, Gottman DeClaire,
Shapiro, Ernawulan dan Kuryati
3. Pengujian Persyaratan Instrumen
Sebelum instrumen digunakan sebagai alat ukur, maka perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas digunakan untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan benar – benar sahih mengukur pola asuh orangtua, bimbingan guru dan persepsi orangtua terhadap kecerdasan emosional anak.
Reliabilitas digunakan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan benar stabil atau masih berubah – rubah. Instrumen pengukuran yang baik adalah tepat
sasaran dan stabil hasilnya.
a. Validitas
Untuk mengetahui kesahihan suatu tes, digunakan indeks angka yang menunjukan sejauhmana hasil pengukuran suatu alat ukur atau tes dapat
mencerminkan secara tepat karakteristik atau tingkah laku yang diperoleh dari proses belajar dalam jangka waku tertentu. Uji validitas dilakukan berkenaan
dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas
instrument. Ridwan 2007: 109-110 menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat
ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. Sebelum instrumen pola asuh orangtua, bimbingan guru dan kecerdasan
emosional anak digunakan, terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba dilaksanakan pada orangtua dan guru di TK Al- Wardah sebanyak 30 orang. Pemilihan lokasi
dilaksanakan dengan asumsi, TK tersebut memiliki kondisi dan karakteristik yang relatif sama dengan sampel penelitian utama. Pengambilan sampel uji coba,
diambil secara acak random sampling dari keseluruhan orangtua yang berjumlah 30 orang.
Untuk menguji validitas alat ukur terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap
butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah:
r
hitung =
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
. .
. .
i i
i i
i i
i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
Keterangan :
r
hitung
= Koefisoen Korelasi
Xi = Jumlah skor item
Yi = Jumlah skor total seluruh item
n = Jumlah responden
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut :
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat Rendah tidak valid Ridwan, 2007: 74.
Pengolahan data yang telah diperoleh, di samping menggunakan rumus
tersebut di atas, juga menggunakan program SPSS STATISTIK 17 for windows.
Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap nomor item, maka angka koefisien korelasi yang diperoleh, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor
total item nilai r
hitung
dibandingkan dengan nilai r
tabel
pada tarap signifikan tertentu. Kaidah pengujiannya adalah:
1. Jika nilai r
hitung
nilai r
tabel,,
maka item tersebut dinyatakan valid dan bisa dipakai.
2. Jika nilai r
hitung
nilai r
tabel
, maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak bisa dipakai
Kriteria pengujian validitas item, item tersebut dapat digunakan bila r-nya minimal 0,36. Butir item yang memiliki validitas minimal 0,36 dipergunakan sebagai butir
item penelitian, sedangkan bila validitasnya kurang dari 0,36 itu dibuang. Butir- butir item hasil analisis yang dapat digunakan untuk pengumpulan data.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Teknik yang digunakan dalam validitas isi adalah penilai ahli judgement. Para ahli
memberikan penilaian terhadap kecocokan aspek dengan butir pernyataan yang dibuat. Analisis validitas dilakukan dengan merangking kecocokan diantara para
ahli. Adapun penilai ahli dalam menilai instrumen ini ada dua orang dosen yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu : Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd dan
Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.
b. Reliabilitas
Setelah menguji validitas setiap instrumen, maka selanjutnya melakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
keterandalan atau keajegan alat pengumpul data instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan metode Gutman Split Half Coefisien.
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Gutman Split Half Coefisien sebagai berikut :
Langkah 1 : Memilih dan menghitung item ganjil dan item genap.
Langkah 2 : Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus : r
hitung =
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
. .
. .
i i
i i
i i
i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
Keterangan : r
hitung
= Koefisoen Korelasi
Xi = Jumlah skor item
Yi = Jumlah skor total seluruh item
n = Jumlah responden
Langkah 3 : Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Speaman Brown:
Keterangan : r
11
: Koefisien reliabilitas internal seluruh item r
b
: Korelasi Product Moment antara belahan ganjil-genap atau awal-akhir
Untuk mengefisienkan waktu perhitungan reliabilitas instrumen juga dengan
menggunakan SPSS STATISTIK 17 for windows, yaitu dengan Gutman Split Half
Coeffisien. Kaidah pengujian signifikansinya adalah Jika r
hitung
r
tabel
, maka
b b
r r
r +
= 1
. 2
11
instrumen itu reliabel. Sebaliknya jika r
hitung
r
tabel
, maka instrumen itu tidak reliabel.
Hasil uji validitas dan reabilitas instrumen dari ketiga variabel dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Hasil pengujian validitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, dari 74
item instrumen pola asuh orang tua, 56 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 18 item dinyatakan tidak valid. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas
dengan SPSS STATISTIK 17 for windows diperoleh nilai korelasi Gutman Spil Half Coeffisien = 0,952. Berarti korelasi berada pada kategori sangat tinggi.
Selanjutnya koefisien korelasi hitung r
hitung
dibanding dengan koefisien korelasi tabel r
tabel
, diketahui r
hitung
= 0,952 r
tabel
= 0,36. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen Pola Asuh Orang Tua adalah reliabel.
b. Hasil pengujian validitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, dari 60
item instrumen Bimbingan Guru, terdapat 52 item dinyatakan valid, dan sisanya sekitar 8 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas instrumen
dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, diperoleh nilai korelasi Gutman Split Half Coeffisien sebesar 0,934. Berarti korelasi berada pada kategori tinggi.
Selanjutnya koefisien korelasi hitung r
hitung
dibanding dengan koefisien korelasi tabel r
tabel
, diketahui r
hitung
= 0,934 r
tabel
= 0,36. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen Bimbingan Guru adalah reliabel.
c. Hasil pengujian validitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, dari 50
item instrumen Kecerdasan Emosional, terdapat 42 item dinyatakan valid, dan sisanya sekitar 8 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas
instrumen dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, diperoleh nilai korelasi Gutman Split Half Coeffisien sebesar 0,933. Berarti korelasi berada pada
kategori sangat tinggi. Selanjutnya koefisien korelasi hitung r
hitung
dibanding dengan koefisien korelasi tabel r
tabel
, diketahui r
hitung
= 0,933 r
tabel
= 0,36. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen Kecerdasan Emosional
adalah reliabel. Setelahnya melakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya menyusun
kembali item-item instrumen yang valid dan reliabel untuk digunakan pada penelitian yang sesungguhnya, sedangkan yang tidak valid dibuang dan diabaikan.
Kemudian penulis menggandakan lembaran angket dan lembar observasi yang item-itemnya valid, untuk selanjutnya disebarkan kepada 4 TK se-Kecamatan
Pandeglang Kabupaten Pandeglang pada tanggal 17 Mei sampai dengan tanggal 25 Juli 2009. Untuk menghindari beberapa lembaran angket dan observasi yang tidak
kembali, maka penulis menyebarkan sebanyak 85 lembar angket dan observasi
C. Penentuan Sampel Obyek studi