56, 57 Pengujian Persyaratan Instrumen Pengembangan Alat Pengumpul Data

5.Kecakapan Berkomunikasi 6.Kooperatif 1 Kemampuan verbal dalam bertukar gagasan dan perasaan 2 Kepercayaan pada anak 3 Kecakapan berkomunikasi 1 Menyeimbangkan kebutuhan sendiri dengan anak 2 Menyeimbangkan kebutuhan sendiri dan anak dengan orang lain 53, 54, 55 56, 57, 58 59, 60,61, 62, 63, 64 65, 66, 67, 70, 71, 68, 69, 72, 73, 74 39, 40, 41 42, 43 44, 45, 46,47, 48, 49, 50 51, 52, 53, 54,

55, 56, 57

III Bimbingan Guru 1. Pemahaman anak 2.Pemberian informasi 3. Penempatan 1 Kondisi keluarga dan kesehatan anak 2 Kemampuan- kemampuan anak 3 Kebiasaan anak 4 Sifat – sifat khusus anak 5 Perkembangan dan hambatan belajar 6 Penyimpangan perilaku anak 1 Disiplin sekolah 2 Anak yang jujur, rajin dan pintar 3 Anak yang disayangi Tuhan, Guru, Orangtua dan teman 4 Cara berbicara pada orang lain 1 Mempertimbangk an keadaan, kemampuan dan minat anak 2 Bergabung dalam kelompok dan kegiatan belajar yang sesuai dengan anak 1,2,3 4,5 6,7,8 9 10, 11 12, 13, 14 15, 16 17, 18, 19 20, 21, 22 23, 24 25, 26 27, 28 1,2,3 4,5 6,7,8 9 10, 11 12, 13, 14, 15, 16 , 18,19, 20 21, 22 23,24 25, 26 4. Pemberian nasihat 5. Pembiasaan 6. Bantuan pemecahan masalah 1 Cara berpakaian 2 Cara berkawan 3 Menghadapi guru dan orangtua 4 Menghadapi anak yang berbeda keadaan dengan dirinya 5 Cara belajar 6 Cara bermain 1 Membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan 2 Mengucapkan salam dan mencium tangan guru dan orangtua 3 Tertib dalam setiap kegiatan 4 Membereskan alat belajar dan mainan sendiri 5 Melakukan kegiatan – kegiatan kelompok 6 Membantu anak lain 1 Anak yang berkelainan fisik dan psikis 2 Anak yang berperilaku tidak baik 3 Kebiasaan anak yang tidak baik 4 Masalah belajar 5 Ketergantungan pada orangtua 29, 30 31, 32, 33 34, 35 36, 37 38, 39 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49 50, 51 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60 27, 28, 29, 30,31, 32, 33 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44 45 46, 47, 48, 49 50, 51, 52, Diolah dan dimodifikasi dari teori Daniel Goleman, Gottman DeClaire, Shapiro, Ernawulan dan Kuryati

3. Pengujian Persyaratan Instrumen

Sebelum instrumen digunakan sebagai alat ukur, maka perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan benar – benar sahih mengukur pola asuh orangtua, bimbingan guru dan persepsi orangtua terhadap kecerdasan emosional anak. Reliabilitas digunakan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan benar stabil atau masih berubah – rubah. Instrumen pengukuran yang baik adalah tepat sasaran dan stabil hasilnya.

a. Validitas

Untuk mengetahui kesahihan suatu tes, digunakan indeks angka yang menunjukan sejauhmana hasil pengukuran suatu alat ukur atau tes dapat mencerminkan secara tepat karakteristik atau tingkah laku yang diperoleh dari proses belajar dalam jangka waku tertentu. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument. Ridwan 2007: 109-110 menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. Sebelum instrumen pola asuh orangtua, bimbingan guru dan kecerdasan emosional anak digunakan, terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba dilaksanakan pada orangtua dan guru di TK Al- Wardah sebanyak 30 orang. Pemilihan lokasi dilaksanakan dengan asumsi, TK tersebut memiliki kondisi dan karakteristik yang relatif sama dengan sampel penelitian utama. Pengambilan sampel uji coba, diambil secara acak random sampling dari keseluruhan orangtua yang berjumlah 30 orang. Untuk menguji validitas alat ukur terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah: r hitung = { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 . . . . i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n Keterangan : r hitung = Koefisoen Korelasi Xi = Jumlah skor item Yi = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah responden Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut : Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup Antara 0,200 – 0,399 : rendah Antara 0,000 – 0,199 : sangat Rendah tidak valid Ridwan, 2007: 74. Pengolahan data yang telah diperoleh, di samping menggunakan rumus tersebut di atas, juga menggunakan program SPSS STATISTIK 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap nomor item, maka angka koefisien korelasi yang diperoleh, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel pada tarap signifikan tertentu. Kaidah pengujiannya adalah: 1. Jika nilai r hitung nilai r tabel,, maka item tersebut dinyatakan valid dan bisa dipakai. 2. Jika nilai r hitung nilai r tabel , maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak bisa dipakai Kriteria pengujian validitas item, item tersebut dapat digunakan bila r-nya minimal 0,36. Butir item yang memiliki validitas minimal 0,36 dipergunakan sebagai butir item penelitian, sedangkan bila validitasnya kurang dari 0,36 itu dibuang. Butir- butir item hasil analisis yang dapat digunakan untuk pengumpulan data. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Teknik yang digunakan dalam validitas isi adalah penilai ahli judgement. Para ahli memberikan penilaian terhadap kecocokan aspek dengan butir pernyataan yang dibuat. Analisis validitas dilakukan dengan merangking kecocokan diantara para ahli. Adapun penilai ahli dalam menilai instrumen ini ada dua orang dosen yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu : Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd dan Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.

b. Reliabilitas

Setelah menguji validitas setiap instrumen, maka selanjutnya melakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan keterandalan atau keajegan alat pengumpul data instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan metode Gutman Split Half Coefisien. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Gutman Split Half Coefisien sebagai berikut : Langkah 1 : Memilih dan menghitung item ganjil dan item genap. Langkah 2 : Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus : r hitung = { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 . . . . i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n Keterangan : r hitung = Koefisoen Korelasi Xi = Jumlah skor item Yi = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah responden Langkah 3 : Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Speaman Brown: Keterangan : r 11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item r b : Korelasi Product Moment antara belahan ganjil-genap atau awal-akhir Untuk mengefisienkan waktu perhitungan reliabilitas instrumen juga dengan menggunakan SPSS STATISTIK 17 for windows, yaitu dengan Gutman Split Half Coeffisien. Kaidah pengujian signifikansinya adalah Jika r hitung r tabel , maka b b r r r + = 1 . 2 11 instrumen itu reliabel. Sebaliknya jika r hitung r tabel , maka instrumen itu tidak reliabel. Hasil uji validitas dan reabilitas instrumen dari ketiga variabel dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Hasil pengujian validitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, dari 74 item instrumen pola asuh orang tua, 56 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 18 item dinyatakan tidak valid. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows diperoleh nilai korelasi Gutman Spil Half Coeffisien = 0,952. Berarti korelasi berada pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya koefisien korelasi hitung r hitung dibanding dengan koefisien korelasi tabel r tabel , diketahui r hitung = 0,952 r tabel = 0,36. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen Pola Asuh Orang Tua adalah reliabel. b. Hasil pengujian validitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, dari 60 item instrumen Bimbingan Guru, terdapat 52 item dinyatakan valid, dan sisanya sekitar 8 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, diperoleh nilai korelasi Gutman Split Half Coeffisien sebesar 0,934. Berarti korelasi berada pada kategori tinggi. Selanjutnya koefisien korelasi hitung r hitung dibanding dengan koefisien korelasi tabel r tabel , diketahui r hitung = 0,934 r tabel = 0,36. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen Bimbingan Guru adalah reliabel. c. Hasil pengujian validitas dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, dari 50 item instrumen Kecerdasan Emosional, terdapat 42 item dinyatakan valid, dan sisanya sekitar 8 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan SPSS STATISTIK 17 for windows, diperoleh nilai korelasi Gutman Split Half Coeffisien sebesar 0,933. Berarti korelasi berada pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya koefisien korelasi hitung r hitung dibanding dengan koefisien korelasi tabel r tabel , diketahui r hitung = 0,933 r tabel = 0,36. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa instrumen Kecerdasan Emosional adalah reliabel. Setelahnya melakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya menyusun kembali item-item instrumen yang valid dan reliabel untuk digunakan pada penelitian yang sesungguhnya, sedangkan yang tidak valid dibuang dan diabaikan. Kemudian penulis menggandakan lembaran angket dan lembar observasi yang item-itemnya valid, untuk selanjutnya disebarkan kepada 4 TK se-Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang pada tanggal 17 Mei sampai dengan tanggal 25 Juli 2009. Untuk menghindari beberapa lembaran angket dan observasi yang tidak kembali, maka penulis menyebarkan sebanyak 85 lembar angket dan observasi

C. Penentuan Sampel Obyek studi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK 'AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL GODEGAN

0 2 73

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini Di PAUD Saymara Kartasura Tahun Pelajaran 2014.

0 1 14

UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK Upaya Mengembangkan Kecerdasan Emosional Melalui Bermain Balok Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak Di Tklkmd I Kopen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 10

KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK PADA TAMAN KANAK-KANAK: Studi Analisis Deskriptif Pada Taman Kanak- Kanak Di Kota Pekanbaru-Riau.

2 14 50

KONTRIBUSI BIMBINGAN ORANGTUA DAN GURU TERHADAP PERILAKU KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI: Studi Deskriptif Analitis terhadap Perilaku Kemandirian Anak Taman Kanak-kanak Kelompok B di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

8 258 56

KONTRIBUSI BIMBINGAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PERILAKU KOGNITIF ANAK USIA DINI : Studi Deskriptif Analisis terhadap Perilaku Kognitif Anak Usia Dini Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok B di Kecamatan Palabuhan Ratu Sukabumi.

0 2 65

KONTRIBUSI POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ANAK USIA DINI: Studi Analitik Deskriptif Terhadap Anak Kelompok B di TK Kecamatan Serang).

1 2 54

KONTRIBUSI BIMBINGAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI :Studi Deskriptif Analitik terhadap Perilaku Sosial-Emosional Anak Taman Kanak-Kanak Kelompok B di Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Tahun ajaran 2008/2009.

1 2 53

View of HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEBIASAAN ENURESIS PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK FRATER TERATAI MAKASSAR

0 1 7

BIMBINGAN GURU TERHADAP ORANG TUA DALAM PEMBERIAN GIZI KEPADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PONTIANAK BARAT

0 0 12