MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
22
.812
a
.659 .655
.99574 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, PLA
a. Dependent Variable: PLP
b.
penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, peneliti memiliki argumentasi alas an mengapa price consciousness tidak berpengaruh terhadap private label attitude karena
faktor karakteristik yang terdapat dalam diri responden. Jika kita lihat dari tingkat pendidikan responden, mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi karena mayoritas
menempuh perguruan tinggi. Scanzoni 1983 mengatakan bahwa jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka sisi rasionalitasnya juga akan tinggi.
Seseorang yang memiliki rasionalitas yang tinggi, cenderung mempertimbangkan pikiran dan tindakannya, dia lebih memperhitungkan cost dan benefit-nya. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti memiliki pendapat walaupun private label attitudes memiliki harga yang murah, namun responden mungkin memiliki pengetahuan bahwa produk-
produk seperti itu memiliki kualitas yang lebih buruk dibandingkan dengan produk- produk national brand. Sehingga dari sisi manfaat produk private label tidak
memberikan hal yang berarti benefit dibandingkan produk-produk national brand. Selain itu tingkat pendapatan responden yang berada dalam tingkatan menengah,
membuat mereka tidak memiliki urgensi tinggi untuk membeli produk-produk private label dibandingkan masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Sehingga
dalam pandangan mereka, produk-produk private label tidak begitu baik.
4.3. Pengujian Pengaruh Private label attitude terhadap Private Label Purchase
Tabel 4.12. Model Summary PLA-PLP
Sumber: data yang diolah 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat besarnya pengaruh Private label attitude terhadap Private
Label Purchase adalah 65,9, sedangkan sisanya 34,1 dipengaruhi faktor lain.
MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
23
161.098 1
161.098 162.479
.000
a
83.286 84
.991 244.384
85 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, PLA a.
Dependent Variable: PLP b.
.776 .487
1.595 .114
2.568 .201
.812 12.747
.000 Constant
PLA Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: PLP a.
Tabel 4.13. ANOVA PLA-PLP
Sumber: data yang diolah 2010.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 0,005. Hal ini berarti model dalam penelitian ini menggambarkan keadaan sebenarnya
mengenai pengaruh Private label attitude terhadap Private Label Purchase.
Tabel 4.14. Coefficient PLA-PLP
Sumber: data yang diolah 2010 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000
0,005. Hal ini berarti bahwa Private label attitude mempengaruhi Private Label Purchase. Hasil pengujian data tersebut menunjukkan bahwa teori hubungan antara
private label attitudes dan private label purchases berdasarkan teori sikap dan perilaku yang dipaparkan oleh Assael 1998 adalah benar. Perubahan sosial ekonomi
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli, baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder. Perubahan sosial ekonomi meliputi pendapatan dan tingkat pendidikan yang
merupakan karakteristik pembeli. Terdapat korelasi langsung antara tingkat pendidikan, pendapatan dan kemampuan membeli seseorang. Pendidikan secara langsung berkaitan
dengan kemampuan membeli karena terdapat korelasi yang kuat antara pendidikan dan
MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
24 pendapatan. Pendidikan mempengaruhi sikap konsumen dalam membuat keputusan,
konsumen yang pendidikannya tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap alternatif merek dan harga dibandingkan dengan konsumen berpendidikan yang lebih
rendah.
MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di hypermarket Giant Bandung, penulis dapat menarik kesimpulan dan mencoba untuk memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan private label attitudes terhadap private label purchases dengan price
conciusness.
5.1 Kesimpulan
Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama ditolak, dengan nilai signifikansinya sebesar 0,810 0,05. Hal ini berarti Price consciousness tidak berpengaruh terhadap Private label attitude. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, peneliti memiliki argumentasi alasan mengapa price consciousness tidak berpengaruh terhadap private label attitude
dikarenakan faktor karakteristik yang terdapat dalam diri responden seperti pendidikan responden, gaya hidup responden dan kemampuan membeli responden.
2. Hipotesis kedua yaitu Private label attitude mempengaruhi Private Label Purchase dinyatakan diterima. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,005. Hal ini berarti
bahwa Private label attitude mempengaruhi Private Label Purchase. Perubahan sosial ekonomi mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli, baik untuk kebutuhan
primer maupun sekunder. Perubahan sosial ekonomi meliputi pendapatan dan tingkat pendidikan yang merupakan karakteristik pembeli. Terdapat korelasi langsung antara
tingkat pendidikan, pendapatan dan kemampuan membeli seseorang. Pendidikan secara langsung berkaitan dengan kemampuan membeli karena terdapat korelasi yang kuat
antara pendidikan dan pendapatan. Pendidikan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan, konsumen yang pendidikannya tinggi mempunyai pandangan yang berbeda