MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
20
.026
a
.001 -.011
.53913 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, PC
a. Dependent Variable: PLA
b.
5,8, 24 tahun = 2 orang 2,3, 25 tahun = 3 orang 3,5, 26 tahun = 1 orang 1,2, 28 tahun = 1 orang 1,25, dan 31 tahun = 1 orang 1,2. Hal ini berarti
sebagian besar responden dalam penelitian ini masih tergolong usia muda.
4.1.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Gender
Sumber: data yang diolah 2010 Dari tabel di atas, dapat dilihat jumlah responden pria dalam penelitian ini sebanyak 32
orang 37,2, dan wanita = 54 orang 62,8. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah wanita.
4.2. Pengujian Pengaruh Price consciousness terhadap Private label attitude
Tabel 4.9. Model Summary PC-PLA
Sumber: data yang diolah 2010
Dari tabel di atas menunjukkan besarnya pengaruh Price consciousness terhadap Private label attitude adalah hanya sebesar 1, sedangkan sisanya 99 dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Meskipun dalam model summary menunjukkan bahwa ada besarnya pengaruh, tetapi kita juga harus melihat dalam tabel
Anova dan Coefficient-nya. Deveny 1993 dalam Burton et al 1998 mengatakan bahwa peningkatan pangsa pasar produk private label secara umum dikaitkan dengan isu seputar
produk private label itu sendiri, isu spesifikasi ataupun standarisasi mungkin berhubungan dengan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk private
32 37.2
37.2 37.2
54 62.8
62.8 100.0
86 100.0
100.0 Pria
Wanita Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Tabel 4.8. Gender
MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
21
.017 1
.017 .058
.810
a
24.415 84
.291 24.432
85 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, PC a.
Dependent Variable: PLA b.
2.265 .381
5.945 .000
.009 .038
.026 .241
.810 Constant
PC Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: PLA a.
label. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, peneliti memberikan argumentasi bahwa 99 faktor lainnya dapat dikaitkan dengan faktor pendidikan konsumen, kualitas produk,
saluran distribusi, dan promosi produk private label. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat atas standarisasi atau spesifikasi produk-produk private
label maka membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk private label. Ketersediaan dan kelengkapan produk membawa pengaruh dalam
memilih produk yang diperlukan konsumen, sama seperti kualitas produk yang mengikuti standar mutu produk nasional. Informasi manfaat dan kelebihan produk private label baik
dari sisi harga, mutu, pilihan, garansi dan material produk dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi produk private label, hal ini dapat
ditingkatkan melalui kegiatan promosi perusahaan.
Tabel 4.10 ANOVA PC-PLA
Sumber: data yang diolah 2010 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansinya adalah 0,810 0,05. Hal ini
berarti model dalam penelitian ini tidak menunjukkan gambaran nyata mengenai pengaruh Price consciousness terhadap Private label attitude.
Tabel 4.11 Coefficients PC-PLA
Sumber: data yang diolah 2010 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,810 0,05. Hal
ini berarti Price consciousness tidak berpengaruh terhadap Private label attitude. Hasil
MENINGKATKAN PRIVATE LABEL PURCHASE
STUDI KASUS PADA GIANT Di BANDUNG 2011
22
.812
a
.659 .655
.99574 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, PLA
a. Dependent Variable: PLP
b.
penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, peneliti memiliki argumentasi alas an mengapa price consciousness tidak berpengaruh terhadap private label attitude karena
faktor karakteristik yang terdapat dalam diri responden. Jika kita lihat dari tingkat pendidikan responden, mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi karena mayoritas
menempuh perguruan tinggi. Scanzoni 1983 mengatakan bahwa jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka sisi rasionalitasnya juga akan tinggi.
Seseorang yang memiliki rasionalitas yang tinggi, cenderung mempertimbangkan pikiran dan tindakannya, dia lebih memperhitungkan cost dan benefit-nya. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti memiliki pendapat walaupun private label attitudes memiliki harga yang murah, namun responden mungkin memiliki pengetahuan bahwa produk-
produk seperti itu memiliki kualitas yang lebih buruk dibandingkan dengan produk- produk national brand. Sehingga dari sisi manfaat produk private label tidak
memberikan hal yang berarti benefit dibandingkan produk-produk national brand. Selain itu tingkat pendapatan responden yang berada dalam tingkatan menengah,
membuat mereka tidak memiliki urgensi tinggi untuk membeli produk-produk private label dibandingkan masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Sehingga
dalam pandangan mereka, produk-produk private label tidak begitu baik.
4.3. Pengujian Pengaruh Private label attitude terhadap Private Label Purchase