Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

68 Universitas Kristen Maranatha X 2 = Place X 3 = Promotion X 4 = Price X 5 = People X 6 = Process X 7 = Physical evidence a = Bilangan konstanta b1, b2, b3, … = Koefisien regresi b1, b2, b3, …. Nilai regresi di atas dihitung dengan bantuan komputer program software SPSS for windows versi 16.

3.6.2.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square OLS.Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi statistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji Multikolinearitas tidak dapat dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional. Uji asumsi klasik juga tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu.Ada lima uji asumsi klasik, yaitu uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, uji Normalitas, uji Autokorelasi dan uji Outlier. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Pada penelitian ini 69 Universitas Kristen Maranatha peneliti menggunakan analisis jalur yang hanya menggunakan uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan uji Heteroskedastisitas.

3.6.2.3. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto 2005, uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali 2001, Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal probability plot, uji chi square, skewness dan kurtosis atau uji kolmogorov smirnov.Tidak ada metode yang paling baik atau paling tepat, Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov.

3.6.2.4. Uji Multikolinearitas

Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi mendekati sempurna antar variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu model regresi yang bebas multiko adalah sebagai berikut mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10 Ghozali, 2001.

3.6.2.5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas adalah kesalahan penggangu. Kesalahan pengganggu merupakan variabel bebas, akan tetapi dengan varians dan untuk setiap nilai X nilai konstan 70 Universitas Kristen Maranatha yang berbeda di mana X merupakan variabel bebas. Supranto; 2001; 273. Menurut Ghozali 2005:105, prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2005:108 dengan menggunakan persamaan regresi. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain maka tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:105. Langkah-langkah melakukan uji asumsi heteroskedastisitas, yaitu: 1. Menentukan instrumen yang akan dianalisis. 2. Melakukan evaluasi terhadap pola gambar scatterplot. Jika pola gambar scatterplot memenuhi keempat kriteria di atas, maka model regresi dinyatakan terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. 3. Melakukan intepretasi hasil uji asumsi heteroskedastisitas. Jika model regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas, maka model regresi dapat digunakan sebagai model penelitian. Kriteria yang digunakan pada uji heterokedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser adalah jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, atau dengan kata lain nilai Sig. variabel independen lebih kecil dari α yang digunakan sebesar 0,05 maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2006: 109. Oleh karena itu, nilai Sig. variabel independen harus lebih besar dari α yang digunakan yaitu 0,05. 71 Universitas Kristen Maranatha

3.6.2.6. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)

10 130 71

Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Pada Toko Buku Gramedia Medan

6 79 130

Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh

0 52 9

PENGARUH FAKTOR FAKTOR BAURAN PEMASARAN TEHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG SEPEDA MOTOR HONDA

0 3 95

PENGARUH VARIABEL BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SEPEDA Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Honda Pada Pt. Central Sakti Motor Cabang Wonogiri.

0 1 13

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT.

0 0 12

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda di PT. Nusantara Surya Sakti Pontianak Abstrak - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda di PT. Nusantara Surya Sakti Pontianak

0 0 7

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 735 Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda Di PT. Nusantara Surya Sakti Pontianak Abstrak - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda Di PT. Nusantara

0 1 5