Data Anthropometri Meja Bayi

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.43 Tabel Data Anthropometri Meja Bayi Dimensi cm Jenis Jenis Persentil Perhitungan cm Ukuran cm Jenis Perhitungan cm ukuran cm Panjang meja bayi Maksimum untuk kenyamanan bidanasisten bidan Jarak bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri 5 140 140 100 Lebar meja bayi Maksimum untuk kenyamanan bidanasisten bidan Jangkauan Tangan 5 61 61 60 Tinggi meja bayi Maksimum untuk kenyamanan bidanasisten bidan Tinggi siku berdiri - tebal perut 5 88,6 - 23,5 65.1 Tebal alas kaki 2 67,1 65 Keputusan Data Anthropometri cm Meja Bayi Jenis Patokan Data AnthropometriData Acuan Lainnya Allowance Total ukuran cm Interval Anthropometri cm Dimensi cm Jenis Jenis Persentil Perhitungan cm Ukuran cm Jenis Perhitungan cm ukuran cm Panjang ranjang Minimum Tinggi badan tegak 95 161.7 12 lebar bantal 15 176,7 200 Lebar ranjang Minimum Lebar bahu 95 45.4 keleluasaan 10 55,4 60 Tinggi ranjang Maksimum untuk kenyamanan bidanasisten bidan Tinggi siku berdiri 5 88.6 Tebal alas kaki bidan 2 90,6 75 Keputusan Data Anthropometri cm Brankar Roda Jenis Patokan Data AnthropometriData Acuan Lainnya Allowance Total ukuran cm Interval Anthropometri cm Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.7.2 Analisis Dimensi Rancangan Meja Bayi

Meja bayi ini merupakan rancangan baru untuk melengkapi kebutuhan ruang bersalin. Rancangan tersebut diusulkan untuk sarana bayi yang baru lahir, dimana bayi tersebut diletakan di meja bayi tersebut untuk proses pembersihan tubuh bayi. Meja bayi yang dirancang ini terdapat 2 buah laci dan 1 lemari dengan 2 pintu yang terletak tepat di bawah matras bayi, yang berfungsi untuk menyimpan peralatan bayi baru lahir yang sudah bersih. Bahan dari matras bayi ini adalah busa yang dibungkus dengan kulit imitasi. Tepat di sebelah kanan matras bayi terdapat meja yang dapat digunakan untuk menyimpan kebutuhan bayi yang akan digunakan seperti timbangan 7 kg, pompa penyedot lendir bayi, lap untuk bayi. Bahan dari meja bayi ini terbuat dari pipa stainless steel yang kuat untuk menahan beban. Warna yang akan digunakan adalah biru. Warna biru ini dapat memberi kesan yang membawa ketenangan, perasaan sejuk, memberi kenyamanan dan perlindungan. Data anthropometri yang digunakan adalah jarak bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri, jangkauan tangan, tinggi siku berdiri bidan, dan Tebal perut bayi. Panjang meja bayi ditentukan menggunakan jarak bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri. Patokan yang digunakan adalah patokan maksimum untuk kenyamanan bidanasisten bidan, dengan persentil 5 karena supaya bidan atau asisten bidan yang memiliki tubuh kecil dapat menjangkau seluruh meja bayi. Dari data anthropometri diperoleh nilai keputusan sebesar 100 cm. Untuk lebar meja bayi ditentukan menggunakan jangkauan tangan sebagai patokan maksimum untuk kenyamanan bidanasisten bidan dengan persentil 5. Penggunaan persentil ini dimaksudkan supaya bidan atau asisten bidan yang memiliki tubuh kecil dapat menjangkau seluruh tubuh bayi. Dari data anthropometri diperoleh nilai keputusan sebesar 60 cm. Tinggi ranjang ditentukan untuk kenyamanan bidan atau asisten bidan menggunakan tinggi siku berdiri tubuh bidan dengan persentil 5, dan tebal perut bayi dengan persentil 95. Patokan yang digunakan yaitu patokan maksimum. Penggunaan persentil tersebut dimaksudkan agar bidan atau asisten Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha bidan yang memiliki tubuh yang kecil dapat menjangkau seluruh tubuh bayi dengan baik. Dari data anthropometri diperoleh nilai keputusan sebesar 65 cm.

6.1.7.3 Spesifikasi Meja Bayi Tabel 6.44

Tabel Spesifikasi Meja Bayi Nama Produk Panjang 100 Lebar 60 Tinggi 65 Seat Terbuat dari busa dan jenis kulit imitasi Rangka terbuat dari pipa stainless steel Warna keseluruhan Meja Bayi Dimensi Meja Bayi cm Bahan biru Gambar 6.19 Gambar Meja Bayi

Dokumen yang terkait

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Fasilitas, Lingkungan Fisik dan K3 Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Restoran 'X' Di Bandung).

0 1 55

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, Lingkungan Fisik, dan K3 Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Bag. Spinning PT. Kurios Utama).

2 3 28

Analisis Perancangan Fasilitas, Tata Letak Fasilitas, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Catering Dienarsih).

2 4 34

Perancangan Tata Letak, Fasilitas Fisik dan Lingkungan Fisik Ruangan Penelitian Sistem Kerja Motion Capture Ditinjau Dari Segi Ergonomi Di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta.

0 2 31

Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak dan Peningkatan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dapur Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X", Bandung).

0 3 35

Analisis dan Perancangan Ulang Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik dan Tata Letak Pada Area Penerima Tamu Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X" Bandung).

0 0 31

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik dan Tata Letak Ruang Visual Di Laboratorium APK & E Teknik Industri UKM Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 0 91

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Perusahaan Auto City).

0 1 154

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Ruangan, dan Lingkungan Fisik Di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 0 71

Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik Serta Tata Letak Fasilitas Fisik Di Balai Pengobatan "X" Dilihat Dari Aspek Ergonomi.

0 0 25