Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

9 2 Mengidentifikasi makna simbol-simbol verbal religi yang terdapat dalam versi terjemahan harfiah dan bebas Kitab Wahyu. 3 Mengidentifikasi ketepatan penerapan strategi penerjemahan atas simbol-simbol verbal religi yang terdapat dalam versi harfiah dan bebas dari Kitab Wahyu. 4 Mengidentifikasi korelasi antara ketepatan pemanfaatan strategi penerjemahan sesuai dengan ideologi yang dianut terhadap kesepadanan formal pada terjemahan harfiah dan kesepadanan dinamis pada terjemahan bebas.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara rinci kedua manfaat dimaksud dapat dikemukakan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam: 1 mengembangkan model kajian terhadap penerjemahan simbol- simbol verbal khususnya yang sarat dengan muatan religi dengan memanfaatkan kajian semiotik di dalam penerjemahan; 2 memperkaya teori penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, khususnya yang menyangkut studi perbandingan dalam penerjemahan dan penerapan strategi penerjemahan yang tepat dalam menerjemahkan bahasa simbol yang sarat dengan muatan religi dalam teks-teks apokaliptik; dan 10 3 memperkuat argumen bahwa dengan penerapan strategi yang tepat, tingkat akurasi dan keterbacaan produk terjemahan pada kedua kubu terjemahan, yaitu harfiah dan bebas dapat ditingkatkan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: 1 mengungkapkan kiat-kiat penerjemahan bahasa simbolis yang dapat dimanfaatkan dalam memperbaiki terjemahan Alkitab mengingat bahasa simbolis dipergunakan di seluruh bagian Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru; 2 mengungkapkan makna di balik simbol-simbol yang sarat dengan muatan religi dalam Kitab Wahyu, penerapan teori semiotik sebagai strategi yang dipilih oleh penulis termasuk di dalamnya analisis sintagmatik dan paradigmatik untuk mengamati hubungan simbol dengan tanda-tanda penting lainnya dalam kode yang sama, dan mempelajari simbol berdasarkan pada arti dan referensinya sebagai tanda yang sudah dikenal atau digunakan dalam literatur lainnya dengan memanfaatkan ensiklopedi, dan komentar dalam upaya untuk menemukan makna simbol secara universal; 3 mendorong peneliti lain untuk meneliti jenis karya sastra lainnya dalam Alkitab khususnya dalam bidang penerjemahan di antaranya puisi misalnya pada Kitab Mazmur, Kitab Ratapan dan Kitab Kidung Agung, sastra nubuat misalnya pada Kitab Yosua, Kitab Hakim- Hakim, Kitab Samuel dan lain-lain, sastra sejarah baik Perjanjian 11 Lama maupun Perjanjian Baru misalnya kitab Kejadian sampai Ester, serta karya sastra dalam bentuk surat-surat yang dalam bahasa Inggris disebut epistles, misalnya surat-surat yang ditulis oleh Rasul Paulus; 4 menggugah minat peneliti lain untuk melakukan studi terhadap beberapa versi lain terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah yang belum terjamah dalam penelitian ini. Saat ini untuk terjemahan lengkap Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sudah terdapat 24 versi terjemahan Alkitab dalam bahasa daerah di Nusantara termasuk bahasa Bali. Sedangkan untuk terjemahan sebagian Perjanjian Baru saja sudah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa daerah di Nusantara. Untuk versi sebagian, yang terakhir terbit adalah Alkitab dalam bahasa Alun Maluku yaitu pada tahun 2012; 5 menjembatani tegangan antara dua kubu ekstrem penerjemahan Alkitab yang saling bertentangan yaitu harfiah dan bebas, khususnya pada penerjemahan bahasa simbolis yang mudah menyebabkan salah penafsiran di kalangan pembaca Alkitab. Untuk itu penelitian ini dilakukan berlandaskan asumsi bahwa penerapan teori penerjemahan yang tepat pada kedua versi terjemahan akan mampu mempersempit jurang pemisah yang menimbulkan ketegangan kutub terjemahan harfiah dan bebas; dan 6 meningkatkan pemahaman teologis para pembaca Alkitab yang berasal dari beberapa kalangan, acuan bagi penyatuan persepsi 12 terhadap Kitab Wahyu yang termasuk dalam kitab apokaliptik yang sulit untuk dipahami, dan membantu, masing-masing kalangan pembaca di dalam memilih versi terjemahan Alkitab yang tepat.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian