7
Berdasarkan pada seluruh pemaparan yang dilandasi oleh berbagai fakta dalam penerjemahan bahasa simbolis khususnya pada Kitab Wahyu, penelitian ini
dilakukan untuk meneliti secara mendalam, baik tipe, makna maupun proses transfer simbol verbal, dari BSu ke BSa. Mengingat simbol merupakan jenis
bahasa figuratif yang khusus dan sangat kompleks maka proses analisis dalam penelitian ini tidak hanya akan melibatkan teori terjemahan tetapi juga
memanfaatkan teori semantik dan semiotik, yang kesemuanya diterapkan secara eklitik agar dapat memahami makna simbol tidak hanya pada tataran teks tetapi
juga konteks kalimat. Mengenai hal ini, para pakar kajian penerjemahan tampaknya sepakat bahwa analisis teks yang ideal seharusnya dilakukan pada
tataran tekstual discourse. Nida dan Taber 1974:152 mengemukakan bahwa fokus dalam penerjemahan adalah pada tataran paragraf, bahkan dimungkinkan
sampai pada tataran wacana secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat dua masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1 Bagaimanakah tipe dan makna simbol yang terdapat pada Kitab Wahyu dilihat dari perspektif dikotomi terjemahan harfiah dan bebas?
2 Bagaimanakah korelasi ideologi terhadap strategi penerjemahan simbol dalam dikotomi terjemahan harfiah dan bebas serta
pengaruhnya terhadap kesepadanan formal pada terjemahan harfiah dan kesepadanan dinamis pada terjemahan bebas?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara rinci, kedua tujuan dimaksud terpapar berikut ini.
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk: 1 mengembangkan penelitian tentang terjemahan teks apokaliptik yang
terdapat di dalam Alkitab sekaligus menjawab fenomena global terjemahan Alkitab yang berada pada dua kubu ekstrem, yaitu
terjemahan harfiah dan terjemahan bebas; 2 memanfaatkan kajian terjemahan dalam menganalisis produk dari dua
versi terjemahan Alkitab bahasa Indonesia tentang simbol-simbol verbal yang terdapat dalam Kitab Wahyu;
3 menyelidiki penerapan strategi penerjemahan bahasa simbolis dalam Kitab Wahyu;
4 menarik perhatian para pembaca Alkitab untuk membaca dan memahami Kitab Wahyu yang selama ini dianggap sulit untuk
dimengerti.
1.3.2 Tujuan Khusus
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada subbab 1.2, tujuan khusus penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut.
1 Mengidentifikasi tipe-tipe simbol verbal religi yang terdapat dalam
versi terjemahan harfiah dan bebas Kitab Wahyu;
9
2 Mengidentifikasi makna simbol-simbol verbal religi yang terdapat
dalam versi terjemahan harfiah dan bebas Kitab Wahyu. 3 Mengidentifikasi ketepatan penerapan strategi penerjemahan atas
simbol-simbol verbal religi yang terdapat dalam versi harfiah dan bebas dari Kitab Wahyu.
4 Mengidentifikasi korelasi antara ketepatan pemanfaatan strategi penerjemahan sesuai dengan ideologi yang dianut terhadap
kesepadanan formal pada terjemahan harfiah dan kesepadanan dinamis pada terjemahan bebas.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara rinci kedua manfaat dimaksud dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam: 1
mengembangkan model kajian terhadap penerjemahan simbol- simbol verbal khususnya yang sarat dengan muatan religi dengan
memanfaatkan kajian semiotik di dalam penerjemahan; 2
memperkaya teori penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, khususnya yang menyangkut studi perbandingan
dalam penerjemahan dan penerapan strategi penerjemahan yang tepat dalam menerjemahkan bahasa simbol yang sarat dengan muatan
religi dalam teks-teks apokaliptik; dan
10
3 memperkuat argumen bahwa dengan penerapan strategi yang tepat,
tingkat akurasi dan keterbacaan produk terjemahan pada kedua kubu terjemahan, yaitu harfiah dan bebas dapat ditingkatkan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: 1
mengungkapkan kiat-kiat penerjemahan bahasa simbolis yang dapat dimanfaatkan dalam memperbaiki terjemahan Alkitab mengingat
bahasa simbolis dipergunakan di seluruh bagian Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru;
2 mengungkapkan makna di balik simbol-simbol yang sarat dengan
muatan religi dalam Kitab Wahyu, penerapan teori semiotik sebagai strategi yang dipilih oleh penulis termasuk di dalamnya analisis
sintagmatik dan paradigmatik untuk mengamati hubungan simbol dengan tanda-tanda penting lainnya dalam kode yang sama, dan
mempelajari simbol berdasarkan pada arti dan referensinya sebagai tanda yang sudah dikenal atau digunakan dalam literatur lainnya
dengan memanfaatkan ensiklopedi, dan komentar dalam upaya untuk menemukan makna simbol secara universal;
3 mendorong peneliti lain untuk meneliti jenis karya sastra lainnya dalam Alkitab khususnya dalam bidang penerjemahan di antaranya
puisi misalnya pada Kitab Mazmur, Kitab Ratapan dan Kitab Kidung Agung, sastra nubuat misalnya pada Kitab Yosua, Kitab Hakim-
Hakim, Kitab Samuel dan lain-lain, sastra sejarah baik Perjanjian
11
Lama maupun Perjanjian Baru misalnya kitab Kejadian sampai Ester, serta karya sastra dalam bentuk surat-surat yang dalam bahasa
Inggris disebut epistles, misalnya surat-surat yang ditulis oleh Rasul Paulus;
4 menggugah minat peneliti lain untuk melakukan studi terhadap
beberapa versi lain terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah yang belum terjamah dalam penelitian ini.
Saat ini untuk terjemahan lengkap Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sudah terdapat 24 versi terjemahan Alkitab dalam bahasa
daerah di Nusantara termasuk bahasa Bali. Sedangkan untuk terjemahan sebagian Perjanjian Baru saja sudah diterjemahkan ke
dalam 67 bahasa daerah di Nusantara. Untuk versi sebagian, yang terakhir terbit adalah Alkitab dalam bahasa Alun Maluku yaitu
pada tahun 2012; 5
menjembatani tegangan antara dua kubu ekstrem penerjemahan Alkitab yang saling bertentangan yaitu harfiah dan bebas, khususnya
pada penerjemahan bahasa simbolis yang mudah menyebabkan salah penafsiran di kalangan pembaca Alkitab. Untuk itu penelitian ini
dilakukan berlandaskan asumsi bahwa penerapan teori penerjemahan yang tepat pada kedua versi terjemahan akan mampu mempersempit
jurang pemisah yang menimbulkan ketegangan kutub terjemahan harfiah dan bebas; dan
6 meningkatkan pemahaman teologis para pembaca Alkitab yang
berasal dari beberapa kalangan, acuan bagi penyatuan persepsi
12
terhadap Kitab Wahyu yang termasuk dalam kitab apokaliptik yang sulit untuk dipahami, dan membantu, masing-masing kalangan
pembaca di dalam memilih versi terjemahan Alkitab yang tepat.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian yang mengetengahkan “model komunikasi tiga bahasa”, dikembangkan oleh Nida 1960:46 secara
khusus untuk penerjemahan Injil. Model ini menekankan pada pemahaman pesan Injil yang mengacu ke dalam bahasa Yunani dan Ibrani, kemudian ke dalam
bahasa Inggris, lalu diterjemahkan lagi ke dalam bahasa ketiga yang mempunyai kekhususan bahasa dan budaya.
Jika dihubungkan dengan kategori yang dikemukakan oleh Holmes 1998b2000 tentang studi penerjemahan, yang membedakan antara terapan dan
murni dan membagi lagi studi penerjemahan murni menjadi teoretis dan deskriptif dan selanjutnya membagi studi terjemahan deskriptif menjadi studi yang
berorientasi pada produk dan proses, penelitian ini berfokus pada studi terjemahan yang berorientasi pada produk terjemahan. Akan tetapi hal ini tentunya tidak
terlepas dari proses yang dilakukan oleh penerjemah dalam menghasilkan produk terjemahan. Sehubungan dengan hal ini pula, penelitian ini mencakup tiga aspek
dalam penelitian penerjemahan seperti yang diungkapkan oleh Nababan 2007 yaitu aspek genetik yang mengungkap kompetensi yang dimiliki penerjemah,
aspek objektif yang menyangkut kualitas produk terjemahan, dan afektif yang menyangut tanggapan pembaca terhadap produk terjemahan.
13
Holmes 1998b2000 lebih lanjut mengungkapkan bahwa studi terjemahan yang berorientasi pada karya terjemahan mencakup pemaparan atau analisis
terjemahan BSu ke BSa atau analisis perbandingan dari beberapa BSa yang berasal dari BSu yang sama. Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini merupakan
studi yang memaparkan dan menganalisis dua tipe produk terjemahan, yaitu versi harfiah dan bebas, dari Alkitab terjemahan bahasa Inggris dan atau Yunani ke
bahasa Indonesia khususnya terhadap simbol-simbol verbal yang ditemukan di dalam kitab terakhir dari 66 kitab yang terangkum di dalam Alkitab umat Kristiani
yang dikenal dengan Kitab Wahyu.
Pembahasan penelitian ini berfokus pada pengidentifikasian tipe dan makna simbol verbal religi yang ditemukan dalam kitab Wahyu. Selanjutnya
dilakukan penyelidikan pada tingkat ketepatan penerapan strategi penerjemahan dalam menerjemahkan simbol-simbol verbal religi yang terdapat dalam versi
harfiah dan bebas Kitab Wahyu yang selanjutnya bermuara pada proses mengidentifikasi kesepadanan versi terjemahan harfiah dan bebas dari Kitab
Wahyu berdasarkan pada prinsip-prinsip kesepadanan formal pada terjemahan harfiah dan kesepadanan dinamis pada terjemahan bebas.
Data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan dari satu kelompok responden, yaitu grup pembaca yang dianggap awam dalam hal tidak mempelajari
Alkitab melalui studi formal. Data kemudian dianalisis guna mengetahui aspek emotif penerjemahan simbol dari TSu ke TSa.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP,
LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN
Secara umum, bagian ini terdiri atas empat bagian. Bagian pertama merupakan kajian pustaka, yang di dalamnya mengulas beberapa hasil pemikiran
ilmiah yang pernah ditulis dan penelitian yang sudah dilakukan mengenai terjemahan dan penerjemahan khususnya yang berkaitan dengan bahasa simbol
dan fenomena terjemahan yang berada pada dua kubu ekstrem, yaitu penerjemahan harfiah dan penerjemahan bebas. Bagian kedua menguraikan
konsep dasar yang meliputi pengertian tentang simbol verbal religi, pemahaman tentang tegangan dalam dunia terjemahan, dalam hal perbandingan antara
terjemahan harfiah dan terjemahan bebas, dan Kitab Wahyu sebagai kitab simbol. Bagian ketiga memuat landasan teori yang digunakan sebagai pijakan dalam
menganalisis data penelitian. Bagian keempat memuat model penelitian yang menjadi kerangka awal dalam mendisain penelitian ini.
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penerjemahan simbol-simbol verbal yang terdapat di dalam Kitab Wahyu dari bahasa Inggris Yunani ke bahasa
Indonesia dalam dua versi terjemahan yang berbeda, yaitu terjemahan harfiah dan terjemahan bebas. Oleh karena itu, dalam bagian ini dipandang perlu untuk
meninjau beberapa penelitian yang membahas penerjemahan simbol dan juga penelitian yang mengarah pada studi perbandingan antara terjemahan harfiah dan
terjemahan bebas. Kajian pustaka yang diuraikan dalam bagian ini terdiri atas dua bagian, yakni bagian pertama berkaitan dengan penelitian yang mengkaji
14