33
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikannya apa adanya.
D. Definisi Operasional
Kecemasan mahasiswa tingkat tiga D-III Keperawatan dalam menghadapi uji kompetensi adalah suatu keadaan yang membuat mahasiswa
D-III Keperawatan merasa tidak tenang, khawatir, takut dan tegang ketika akan menghadapi uji kompetensi yang baru pertama kali akan dilaksanakan
oleh calon para lulusan perawat dan uji kompetensi ini menentukan standar kelulusan sehingga mahasiswa D-III Keperawatan harus dapat mencapai nilai
sesuai dengan standar kelulusan uji kompetensi.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang mereka ketahui Arikunto, 2002: 128.
Instrumen penelitian yang digunakan diadaptasi dari item-item pertanyaan dalam Halmilton Anxiety Rating Scale HARS yang telah di
modifikasi oleh peneliti. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut terdiri dari 14 symtom sesuai dengan respon kecemasan yaitu respon fisiologi, kognitif,
perilaku dan afektif. Responden memilih satu dari lima pilihan jawaban yang ada pada kuesioner dengan menggunakan skala likert, menurut Sugiyono
Damarwati, 2012: 37, skala likert bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
seseorang.
34
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Tabel 3.1 Adapun cara penilaian tingkat kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan
kategori:
S
Tabel 3.2 Kisi-Kisi tingkat kecemasan
No Gejala Kecemasan
No Soal Jumlah
Soal 1 Gejala Kecemasan
1,2,3,4 4
2 Gejala Ketegangan 5,6,7,8,9
5
3 Gejala Ketakutan 11,12,13
3
4 Gejala Gangguan Tidur 14,15,16,17
4
5 Gejala gangguan kecerdasan 18,19,20
3
6 Gejala Depresi 10
1
7 Gejala somatik
21,22 2
8 Gejala sensorik 23
1
9 Gejala Kardiovaskuler 24,25
2
10 Gejala Pernapasan
26, 27 2
11 Gejala Gastrointestinal 28,29
2
12 Gejala Urogenetal 30
1
13 Gejala Vegetatif 31,32
2
14 Gejala Prilaku
33, 34, 35, 36, 37, 88,39,40
8
Pernyataan Alternatif Jawaban
Tidak pernah
1
Jarang
2 Kadang-kadang
3 Lumayan sering
4
Selalu
35
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Tabel 3.3 Kisi
– kisi kuesioner berdasarkan respon kecemasan
Indikator Butir Pertanyaan
Jumlah Respon Fisiologi 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,28, 29,30,31,32,
13
Respon Prilaku 33,34,35,36,37,38,39,40
9
Respon Kognitif
11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 10
Respon Afektif 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
10
Jumlah 40
1. Uji Validitas Instrumen.
Menurut Setiadi 2007: 204, bahwa sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya di ukur menurut
situasi dan kondisi tertentu. Dengan kata lain secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah instrumen dianggap valid jika instrumen itu benar-benar dapat
dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur. Menurut Suherman Supratman, 2009:190-191 untuk menguji
validitas butir soal tingkat kecemasan akan digunakan rumus korelasi product moment angka kasar dirumuskan sebagai berikut:
r
xy
= X
XY − X Y N X
2
− X
2
N Y
2
− Y
2
Keterangan:
xy
r = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N = banyak subjek responden
X
= Skor masing-masing butir soal
Y
= Skor total Untuk menentukan tingkat derajat validitas soal atau item
pernyataan angket maka perlu diinterpretasikan terlebih dahulu
36
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
menggunakan klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Hidayat 2007: 94 sebagai berikut:
0,800 – 1,000 : sangat tinggi
0,600 – 0,799 : tinggi
0,400 – 0,599 : cukup tinggi
0,200 - 0,399 : rendah 0,000
– 0,199 : sangat rendah tidak valid
Uji kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa yang mempunyai karakteristik yang sama pemahaman
responden terhadap item pernyataan yang ada dalam kuesioner. Uji validitas ini di hitung menggunakan bantuan komputer program
Microsoft Office Excel 2007. Dari hasil uji kuesioner maka dapat di tentukan beberapa pernyataan yang dikurangi ataupun disesuaikan.
Uji validitas dilaksanakan di POLTEKES TNI AU pada tanggal 06 Mei 2013. Jumlah sampel yang di gunakan 25 orang. Adapun 42 item
pernyataan yang ada dalam kuesioner, dari 42 item pernyataan terdapat 40 item yang valid di gunakan sebagai instrumen dan sebanyak 2 item
tidak valid tidak digunakan sebagai instrumen di buang. Hal ini dikarenakan semua pernyataan kuesioner yang digunakan sebagai
instrumen telah mewakili semua indikator tingkat kecemasan
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang
berbeda Setiadi, 2007: 207. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Arikunto, 2002: 154. Pada penelitian ini nilai reliabilitas dihitung
37
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach menurut Suherman Supratman, 2009:192 adalah
Keterangan:
11
r
= koefisien reliabilitas
n
= banyak butir soal
2
i
S
= jumlah varians skor setiap item
2 t
S = varians skor total Kriteria koefisien reliabilitas menurut J.P. Guilford Suherman,
2003:139; Supratman, 2009:192 adalah sebagai berikut:
0,20 r
11
= reliabilitas sangat rendah
0,40 r
20 ,
11
= reliabilitas rendah
0,70 r
40 ,
11
= reliabilitas sedang
0,90 r
70 ,
11
= reliabilitas tinggi
1,00 r
90 ,
11
= reliabilitas sangat tinggi Dari hasil uji reliabilitas kuesioner tingkat kecemasan mahasiswa tingkat
tiga D-III Keperawatan dalam menghadapi uji kompetensi di Universitas Pendidikan Indonesia di dapatkan nilai Alpha Cronbach 0,947 sehingga menurut
kriteria koefisien reliabilitas nilai ini sangat tinggi dan layak untuk di gunakan.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat
ukur pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa kuisionerangket, observasi, wawancara, atau gabungan ketiganya Hidayat, 2007: 86.
Menurut Arikunto Mulyani, 2012: 34, data adalah pencatatan penelitian baik yang berupa fakta ataupun data. Menurut Mustafa 2009: 92, data dapat
38
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
di bedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan pengukuran secara langsung oleh peneliti dari
sumbernya subyek penelitian. Data sekunder adalah data yang telah di kumpulkan oleh pihak lain dan telah terdokumentasikan, sehingga peneliti
tinggal menyalin data tersebut untuk penelitianya. Baik data primer maupun dan sekunder dalam pengumpulan atau pengukurannya selalu menggunakan
alat pengukur yang lazim disebut dengan instrumen. Berikut adalah teknik yang dilakukan peneliti dalam pengambilan data lapangan. Ditinjau dari cara
atau metode pengumpulannya terdapat metode pengumpulan data, yaitu: 1.
Studi pendahuluan. Menurut Hidayat 2007: 28, dalam melakukan studi pendahuluan, peneliti dapat menggali data-data yang berhubungan dengan
penelitian, baik sampel yang akan digunakan maupun data tentang landasan teori yang ada, cara yang digunakan dalam studi pendahuluan adalah:
a. Studi literatur. yaitu dengan cara membaca literatur yang ada, baik
literatur teori maupun hasil kajian atau penelitian terdahulu. Litertur merupakan salah satu sumber acuan peneliti dalam memahami beberapa
masalah penelitian, literatur juga mempermudah peneliti dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan penelitian sehingga
dapat menguatkan data penelitian yang akan digunakan. Studi literatur dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, majalah, jurnal
penelitian, surat kabar dan artikel penelitian. b.
Tinjauan tempat penelitian, studi pendahuluan dapat dilakukan dengan mengadakan tinjauan terhadap tempat atau lokasi penelitian.
2. Angket atau kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner
dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini bila responden jumlahnya besar atau tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Angket atau keusioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup atau berstruktur dimana
angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal
39
Novi Anggraeni, 2013 Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Tiga D-Iii Keperawatan Dalam
Menghadapi Uji Kompetensi Di Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada dan memilih dengan cara checklish
pada daftar kolom pertanyaan yang sudah disediakan sesuai dengan hasilnya yang di inginkan Hidayat, 2007: 86.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian