11. SALURAN DISTRIBUSI
Wilayah pemasaran dan jalur distribusi yang direncanakan:
1. Wilayah Pemasaran
2. Jalur Distribusi
3. Rencana Lokasi Counter Penjualan
C. ANALISIS PRODUKSI 1. PROSES PRODUKSI
Gambar 5. Proses Produksi
Lokal……………………80
Ekspor………………….20
Individu …………………35
Distributor………………65
Kolam Ikan Mas “Bona Pasogit”.
Pasar-pasar Tradisional.
PEMIJAHAN PENDEDERAN
PEMBESARAN
PEMANENAN PASCAPANEN
KOLAM
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
Kolam
Kolam yang digunakan dalam pembudidayaan ikan mas “Bona Pasogit” terbagi dua yaitu:
a Kolam yang segaja dibuat di darat khusus untuk pembibitan ikan mas, berupa
genangan air yang keadaanya dapat dikendalikan. Artinya genangan air tersebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai
keinginan. Kolam ini dingunakan untuk proses pemijahan dan pendederan ikan mas.
b Kolam berupa keramba jaring apung yang khusus untuk pembesaran ikan mas.
Dalam proses produksi dibutuhkan tiga kolam yaitu: • Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya. Bentuk kolam pemijahan empat persegi
panjang yang di buat di darat. Kolam pemijahan dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang
mengalir serta bersih. Kolam pemijahan tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumput-rumput liar.
Lebar kolam tidak terlalu beda dengan panjang kakaban ijuk yg dijepit dng bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur-telur ikan di
dalam kolam. Kedalaman kolam pemijahan cukup untuk tinggi air sekitar tiga perempat sampai satu meter. Dasar kolam berupa tanah yang keras supaya tidak
gampang keruh pada waktu ikan memijah sehingga dapat mengotori telurnya.
Universitas Sumatera Utara
Pengeringan merupakan faktor yang penting. Untuk memudahkan pengeringan dasar kolam dibuat agak miring kearah saluran pembuangan air. Kolam diairi
hingga mencapai 30-40 cm. Setelah diari, kolam ditebari induk dengan kepadatan 1 ekorm². Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1: 3. Luas kolam 40 m²
maka induk yang ditebarkan sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 10 ekor jantan dan 30 ekor betina. Dalam kolam pemijahan dibutuhkan lima buah kakaban.
• Kolam Pendederan Kolam pendederan di buat di darat yang bentuknya adalah segi empat.
Untuk kegiatan pendederan ini luas kolam 25 m² dengan lima buah kakaban. Kakaban merupakan tempat menempelkan telur, terbuat dari bahan ijuk pohon
enau yang dijepit oleh dua bilah bambu yang di paku. Pemasukan air dengan menggunakan pralon. Dasar kolam dibuatkan kemalir saluran dasar dan di dekat
pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar
kolam dibuat miring ke arah pembuangan. • Kolam Pembesaran
Khusus untuk pembesaran ikan mas kolam yang dingunakan adalah kolam keramba jaring apung di Danau Toba. Kerangka keramba jaring apung terbuat
dari kayu, karna harganya relatif murah dan ketersediaannya di lokasi budidaya sangat banyak. Ukuran kerangka keramba jaring apung satu petak adalah 5X5 m
dan Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak. Kerangka keramba jaring apung menggunakan pelampung berupa drum plastik yang berkapasitas 200
liter. Kerangka keramba dan pelampung diikat dengan menggunakan kawat
Universitas Sumatera Utara
ukuran 5mm . Keramba jaring apung harus memiliki jangkar agar keramba tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari semen
dan berat jangkar berkisar antara 50 – 75 kg. Jumlah jangkar untuk satu unit keramba adalah 4 buah yang diikat pada setiap sudut keramba. Jaring keramba
terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl, ukuran mata jaring yang digunakan adalah 1 cm.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan. Proses pemijahan yang dilakukan secara alami dengan menggunakan kakaban sebagai tempat
menempelnya telur. Induk yang digunakan baik jantan maupun betina adalah yang sudah matang kelamin. Ciri-ciri calon induk ikan mas betina yang baik diantara
lain kepala relatif kecil dibandingkan dengan badannya dan bentuknya agak meruncing, badan tebal berpunggung tinggi, sisik teraturrapi, sirip dada mulus.
Induk ikan mas betina hasil seleksi sudah dapat mulai dipijah setelah berumur satu setengah sampai dua tahun, setelah mencapai berat sekitar 2 kg. Ikan mas jantan
yang sudah siap untuk dipijahkan akan mengeluarkan cairan putih sperma apabila perut diurut kearah anus. Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan
dirangsang dengan cara membuat lingkungan kolam menyerupai keadaan lingkungan perairan umum, dimana ikan ini biasanya memijah secara alami.
Peralatan yang digunakan dalam proses pemijahan adalah hapa dan kakaban. Hapa adalah kantong yang dibuat kain terilin berwarna putih, dengan ukuran
panjang 7 m, lebar 4 m, dan tinggi 1 m. Hapa juga bisa dibuat dari jaring dengan mess lubang kecil, lebih kecil dari diameter telur. Kakaban adalah ijuk yang
Universitas Sumatera Utara
dijepit dengan bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur- telur ikan di dalam kolam. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan
ikan mas adalah : • Mengisi kolam pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
• Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 7 x 4 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak
mengambang. • Memasang kakaban didalam kolam pemihajan dalam hapa.
• Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Kepadatan kolam sebanyak 1 ekorm². Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3. Dengan
kolam 40 m² dapat diisi 30 ekor induk betina dan 10 ekor induk jantan. • Pemberian pakan. Pakan yang diberikan adalah pelet, dengan dosis pemberian
pakan 3-5 dari bobot tubuh induk ikan mas. Untuk 40 kg induk ikan mas dengan berat rata-rata 2 kg jumlah pakan yang diberikan setiap hari adalah 4
kg. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari. Pemijahan biasanya mulai berlangsung pada hari ke-7 setelah penebaran
induk. Untuk satu ekor induk ikan bisa menghasilkan telur sebanyak 1.000. Telur yang dihasilkan kemudian dierami dalam mulut ikan. Setelah telur berusia kurang
lebih dua hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva. Dua hari setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu
diberi makanan tambahan berupa kuning telur rebus. Seminggu setelah telur menetas larva siap dipanen untuk ditebar di kolam pendederan. Pemanenan
dilakukan pagi hari saat kandungan oksigen dalam air masih rendah. Kondisi ini
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan larva masih berada di permukaan air. Bila terlambat, larva sudah berada di tengah kolam sehingga penangkapan menjadi sulit. Pemanenan
dilakukan dengan cara ditangkap dengan sekup net besar atau waring. Setelah ditangkap, larva di masukkan ke ember dan ditampung dalam hapa halus yang
dipasang di kolam tersebut. Saat itu juga larva harus ditebarkan ke kolam pendederan.
Pendederan
Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan benih ikan berukuran 1-3 cm yang berasal dari kegiatan pemijahan hingga mencapai ukuran yang siap
dipelihara di kolam pembesaran. Pendederan dilakukan di kolam semen yang dasarnya tanah. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya,
tebarkan dua karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber
makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam 40 m
2
tebar 20.000 ekor larva, penebaran dilakukan pada pagi hari. Untuk hidup sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Dalam pembenihan secara
intensif diutamakan pemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam
amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Pakan tambahan diberikan setelah dua hari dari penebaran, karena pada awal penebaran, pakan
alami masih cukup tersedia. Pakan tambahan yang diberikan berupa pelet dalam bentuk tepung atau pelet yang dibasahi air. Pemberiannya dilakukan dua kali
sehari, yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 15.00. Dosisnya 20 gram 100 ekor
Universitas Sumatera Utara
berudu pada minggu pertama, 30 gram pada minggu kedua, demikian seterusnya dosis pakan ditambah sesuai dengan kebutuhan. Pemberian pakan tambahan
dilakukan dengan cara menebar langsung ke kolam secara merata. Pendederan dilakukan selama 6 minggu atau benih sudah mencapai ukuran 8-10 cm dengan
berat 15-20 gekor.
Pembesaran
Pembesaran ikan mas dilakukan di kolam keramba jaring apung yang dipasang diperairan umum Danau Toba. Pemilihan lokasi penempatan jaring
dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan
arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dipasang sejajar dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas
kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1 m. Kualitas air mendukung pertumbuhan ikan mas
dengan suhu perairan 20 -30
C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mgl, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm. Ukuran benih ikan mas yang dibesarkan di
keramba jaring apung adalah 100 gram per ekor. Sementara padat penebarannya hanya sekitar 10-15 ekorm². Panjang keramba jaring apung 20 m, lebar 20 meter,
dan tinggi jaring 4 meter dari permukaan air. Penebaran benih ikan mas kedalam kolam pembesarankeramba jaring apung dilakukan pada pagi hari. Benih yang
ditebar sebanyak 13.000 ekor, dan ikan yang hidup diperkirakan sebanyak 12.500. Yang perlu diperhatikan dalam proses pembesaran ikan mas adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Pemberian pakan
Faktor pakan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Agar pertumbuhan tinggi, diperlukan pakan dalam kualitas dan jumlah yang memadai serta lingkungan yang
baik. Pakan yang dimanfaatkan ikan pertama-tama digunakan untuk merawat tubuh dan memperbaiki organ tubuh yang rusak, seperti menggerakkan jantung
dan usus, berenang, penyembuhan organ yang luka. Setelah itu baru kelebihan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan. Ikan mas di keramba jaring apung
dipelihara dalam kepadatan tinggi. Di dalam petak tambak terdapat pakan alami yang tumbuh di dalam petakan atau masuk bersama aliran air. Kendatipun
demikian dibanding dengan jumlah ikan yang tinggi, keberadaan pakan alami sebagai sumber pakan ikan jauh dari memadai, sehingga diperlukan pakan jenis
lain yang disebut pakan buatan. Pada budidaya intensif peranan pakan sangat penting karena sebagian besar biaya operasional digunakan untuk pembelian
pakan. Pengelolaan pemberian pakan dalam budidaya di keramba jaring apung pada dasarnya dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ikan dengan
menggunakan biaya pakan ikan serendah-rendahnya, melalui pemilihan pakan yang berkualitas, penentuan jumlah yang mencukupi dan cara pemberian pakan
yang tepat. Sebagai pengganti pakan alami, pakan buatan harus memiliki kandungan
gizi lengkap. Ada sumber kalori, protein, vitamin dan mineral. Kandungan protein yang diperlukan 25-30 dan kandungan kalori 2500 kalori. Bentuk pakan
bermacam, macam ada yang tepung, pelet atau remah. Pakan yang diberikan dalam proses pembesaran ini adalah pakan buatan berbentuk pelet atau butiran
Universitas Sumatera Utara
bukan berbentuk tepung karna akan banyak yang terbuang. Sifat pakan buatan berbentu pelet ada yang terapung atau tenggelam. Dalam proses pembesaran ini
menggunakan pelet terapung agar memudahkan kita memantau pakan yang diberikan apakah dimakan atau tidak.
Jumlah pakan yang diberikan setiap hari disesuaikan dengan berat ikan. Tingkat pemberian pakan 3-5 dari bobot tubuh ikan mas per hari, artinya untuk
13.000 ekor benih ikan mas dengan berat rata-rata per ekor 100 gram, diberi pakan sebanyak 39 kg 13.000 x 100 gram x 3 . Dosis pemberian pakan tiap
hari ditambah sejalan dengan pertambahan berat ikan mas, contoh pada saat berat ikan mas mencapai berat rata-rata 800 gram maka jumlah pakan yang diberikan
sebanyak 347 kg 13.000 x 800 gram x 3. Pemberian pakan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Pakan diberikan dengan cara ditebarkan secara merata
dengan harapan setiap individu akan mendapatkan jumlah pakan yang sama. b.
Penanggulangan penyakit ikan mas. Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan
yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor pakan yang diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada
padat penebaran ikan yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan misalnya kandungan zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang
tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang
oleh penyaki. Oleh karna itu, dibutuhkan keahlian khusus dalam penaganan ikan mas agar tidak mudah terserang penyakit. Tindakan awal yang perlu dilakukan
Universitas Sumatera Utara
adalah dengan cara memisahkan ikan yang terinfeksi penyakit supaya tidak menyebar kepada ikan yang lain. Beberapa jenis penyakit ikan dan cara
penaganannya yaitu: a.
Penyakit bintik putih. Gejala awal ikan mas terserang penyakit ini adalah adanya bintik putih
baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah dibawah 25°C.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kondisi perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup
oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air pada keadaan otimum. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi
dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 mlm3 air dan malachite green oxalat 0.15 gm3 air selama 24 jam.
b. Penyakit Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang
diakibatkan antara lain oleh kepadatan terlalu tinggi penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya
terutama pada keadaan temperatur air turun. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar
atau dinding kolam. Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan penanganan yang sempurna, penerapan
sanitasi wadah, air serta manajemen budidaya yang sempurna. Pengobatan dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 mlm3 air selama 24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mgl air selama 15 sampai 30 menit yang
dilakukan dalam bak atau wadah penampung. c.
Penyakit kutu ikan. Parasit ini terkenal dengan nama kutu ikan fish lice, bergerak sangat
cepat, bersifat sebagai parasit obligat. Namun demikian ia hanya dapat bertahan hidup sementara diluar tubuh inangnya. Selain sebagai parasit, Argulus juga dapat
menjadi penyebab timbulnya infeksi kedua antara lain oleh bakteri, jamur maupun virus karena akibat luka gigitannya. Pengobatan dapat dilakukan dengan
merendan ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah penampung dengan larutan garam dapur 1.25 selama 10-15 menit.
Pemanenan
Panen adalah pemungutan hasil ikan yang dipelihara. Jika pemeliharaan kita berhasil dengan cukup baik, pemanenan ikan mas hasil pembesaran dapat
dilakukan setelah ikan berumur 4-5 bulan terhitung sejak benih mulai ditebar dikolam pembesaran. Berat rata-rata dapat mencapai 600-900 gram per ekor.
Waktu pemanenan dilakukan hari tidak panas yaitu sore hari. Ini dimaksudkan agar ikan tidak mengalami stres akibat suhu siang hari yang panas. Apabila
pemanenan dilakukan sore atau malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai ketempat tujuan pemasaran. Alat yang digunakan dalam pemanenan adalah serok
bulat dengan tali jaring yang tebal. Pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Panen total
Pemanen total akan dilakukan apabila penjualan hasil panenpemasaran ikan sudah jelas.
b. Panen sebagian
Panen sebagian untuk mengatasi anjloknya harga ikan mas yang dikirim kepasaran. Karena anjloknya harga ikan sering disebabkan oleh suplai atau
pasokan ikan yang berlebihan dan tidak adanya pengaturan. Dengan cara ini, supali iakn mas dapat diatur frekuensi pemanenannya dan perputaran modal akan
lebih pendek sehingga kebutuhan yang lain dapat terpenuhi.
Pascapanen
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
Penanganan ikan hidup
Ikan mas akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan
hidup, segar dan sehat antara lain: -
Dalam pengangkutan menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 C.
- Waktu pengangkutan pada pagi hari atau sore hari.
- Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
Penanganan ikan segar
Ikan mas segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
- Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
Universitas Sumatera Utara
- Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dari lendir.
- Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup.
- Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7
C. Pembudidayaan ikan dilakukan dengan cara intensif
sehingga menghasilkan ikan mas yang berkualitas baik, dan jumlah produksi ikan yang
tinggi.
Tabel 3. Keunggulan Proses yang Dilakukan Kriteria
Tradisional Intensif
Spesifikasi kolam Sederhana
Mengikuti aturan tertentu Bibit
Penangkapan tanpa seleksi sehingga ukuran tidak
seragam Penangkapan terseleksi
sehingga ukuran seragam
Kepadatan penebaran Rendah
Tinggi Makanan
Alami, apa yang tersedia di tambak
Dipupuk dan diberi makanan tambahan
Tingkat keasaman air pH
Tidak memperhatikan tingkat keasaman air pH
Tingkat keasaman air adalah 7 pH
Universitas Sumatera Utara
2. BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Tabel 4. Bahan Baku Dan Bahan Penolong