dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen, sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk pembelian ulang produk yang sama
Sudibyo, 2008. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya sedangkan ketidakpuasan
pasien timbul karena terjadinya kesenjangan antara harapan pasien dengan kinerja layanan kesehatan yang dirasakannya sewaktu menggunakan layanan kesehatan.
Pasien yang mengalami kepuasan terhadap layanan kesehatan yang
diselenggarakan cenderung mematuhi nasihat, setia, atau taat terhadap rencana pengobatan yang telah disepakati. Sebaliknya, pasien yang tidak merasakan
kepuasan atau kekecewaan sewaktu menggunakan layanan kesehatan cenderung tidak mematuhi rencana pengobatan, tidak mematuhi nasihat, berganti dokter atau
pindah ke fasilitas layanan kesehatan lainnya. Pohan, 2007.
3.2. Faktor –faktor yang mempengaruhi kepuasan
Menurut Muninjaya 2004 Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya.
Dalam hal ini, aspek komunikasi memegang peranan penting karena pelayanan kesehatan adalah high personal contact.
b. Empati sikap peduli yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. Sikap ini
akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien compliance.
Universitas Sumatera Utara
c. Biaya cost. Tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber
moral hazzard bagi pasien dan keluarganya. Sikap kurang peduli ignorance pasien dan keluarga menyebabkan mereka menerima saja jenis
perawatan dan tehnologi kedokteran yang ditawarkan oleh petugas kesehatan. Akibatnya, biaya perawatn menjadi mahal. Informasi terbatas
yang dimiliki oleh pihak klien dan keluarganya tentang perawatan yang diterima dapat menjadi sumber keluhan klien. Sistem asuransi kesehatan
dapat mengatasi masalah biaya kesehatan. d.
Penampilan fisik meliputi kerapian petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan tangibility.
e. Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan assurance.
Ketepatan jadwal pemeriksaan dan kunjungan dokter juga termasuk pada faktor ini.
f. Keandalan dan keterampilan reliability petugas kesehatan dalam
memberikan perawatan. g.
Kecepatan petugas memberikan tanggapan terhadap keluhan klien responsiveness.
Pohan 2007 menyatakan ada beberapa aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien yaitu kesembuhan, kebersihan, informasi yang lengkap tentang
penyakit, memberi jawaban yang dimengerti, memberi kesempatan untuk bertanya, ketersediaan obat, privasi atau keleluasaan pribadi dalam kamar periksa,
waktu tunggu, kesinambungan layanan oleh petugas yang sama, tersedianya toilet, biaya layanan kesehatan, dan tersedianya tempat duduk di ruang tunggu.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Klasifikasi kepuasan
Menurut Gerson 2004, untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan dalam beberapa tingkatan sebagai berikut :
a Sangat Memuaskan
Diartikan sebagai ukuran subjektif hasil penilaian perasaan pasien yang menggambarkan pelayanan kesehatan sepenuhnya atau sebagian besar
sesuai kebutuhan atau keinginan pasien, seperti sangat bersih untuk prasarana, sangat ramah untuk hubungan dengan dokter atau perawat,
atau sangat cepat untuk proses administrasi, yang seluruhnya menggambarkan tingkat kualitas pelayanan yang paling tinggi.
b Memuaskan
Diartikan sebagai ukuran subjektif hasil penilaian perasaan pasien, yang menggambarkan pelayanan kesehatan tidak sepenuhnya atau sebagian
sesuai kebutuhan atau keinginan seperti tidak terlalu bersih untuk sarana, agak kurang cepat proses administrasi, atau kurang ramah, yang
seluruhnya ini menggambarkan tingkat kualitas yang kategori sedang. c
Tidak Memuaskan Diartikan sebagai ukuran subjektif hasil penilaian perasaan pasien rendah,
yang menggambarkan pelayanan kesehatan tidak sesuai kebutuhan atau keinginan seperti tidak terlalu bersih untuk sarana, agak lambat untuk
proses administrasi, atau tidak ramah d
Sangat Tidak Memuaskan Diartikan sebagai ukuran subjektif hasil penilaian perasaan pasien yang
rendah, menggambarkan pelayanan kesehatan tidak sesuai kebutuhan atau
Universitas Sumatera Utara
keinginan seperti tidak bersih untuk sarana, lambat untuk proses administrasi, dan tidak ramah. Seluruh hal ini menggambarkan tingkat
kualitas yang kategori paling rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Konsep
Strategi DOTS merupakan strategi pengobatan dalam penanggulangan Tuberkulosis nasional yang telah direkomendasikan oleh WHO, mempunyai lima
komponen yaitu: komitmen politisi, penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis, pengobatan dengan paduan OAT dengan pengawasan
langsung oleh PMO Pengawas Minum Obat, jaminan tersedianya OAT Obat Anti Tuberkulosis secara teratur, menyeluruh dan tepat waktu dengan mutu
terjamin serta sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan penderita dan kinerja program secara
keseluruhan. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya Pohan, 2007. Dalam
penelitian ini kepuasan penderita TB Paru dapat dilihat dari pemahaman pengguna jasa terhadap pelayanan yang akan diberikan, sikap peduli yang ditunjukkan oleh
petugas kesehatan, penampilan fisik, jaminan keamanan yang diberikan, keandalan dan keterampilan petugas kesehatan, dan kecepatan petugas
memberikan tanggapan atas keluhan klien Muninjaya, 2004. Berdasarkan konsep di atas maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
dapat dijabarkan dengan menggunakan skema berikut ini:
Universitas Sumatera Utara