5. Blowing, akhir dari pemasakan, dimana bubur pulp yang dihasilkan dialirkan ke dalam blow tank dengan membuka katup pada jalur pulp yang akan
dihembuskan dari digester ke blow tank. Saat itu tekanan didigester turun hingga tekanan atmosfer. Maka penurunan tekanan akan menghasilkan gas
blow yang
menuju heat recovery system untuk menghasilkan air panas. Pada operasi normal
penghembusan dilakukan tiap 15 menit. Temperatur dan waktu pemasakan merupakan dua faktor yang saling
berpengaruh,kalau dalam pemasakan dilakukan pada temperatur yang lebih tinggi maka waktu yang diperlukan adalah lebih singkat. Walaupun demikian kedua faktor
temperatur dan waktu itu tidaklah cukup untuk mengontrol reaksi penghilangan lignin dalam suatu proses pemasakan, maka untuk memperbaiki proses pembuatan pulp
secara kimia dan agar selalu ada pedoman untuk mengatur waktu dengan bervariasinya temperatur dan atau sebaliknya maka faktor-faktor itu dikombinasikan
menjadi satu faktor perhitungan yang disebut dengan “H-Factor”
2.5.3 Washing Dan Screening
Tahap selanjutnya adalah pencucian dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Washing merupakan sebuah sistem alat pencuci berputar yang terdiri dari saringan yang menutupi silinder yang berputar didalan vat. Prinsip yang digunakan pada tahap ini
adalah menggunakan air yang sedikit mungkin dengan tingkat kebersihan pulp yang dihasilkan setinggi mungkin. Air pencuci menggunakan shower yang disemprotkan
dipermukaan bubur kayu secara terus menerus dan airnya tersebut turun ke ketangki filtrat dengan menggunakan vakum.
Pulp berwarna coklat dari digester plant selanjutnya dicuci dan disaring dimana pulp dibersihkan dari kayu yang tidak masak Knots dan dari serat kayu yang tidak terurai
Shives. Pulp dicuci dengan air panas atau dengan air kondesat untuk memudahkan proses pemutihan pada tahap selanjutnya, pulp hasil pencucian ini dikirim ke unbleach
Universitas Sumatera Utara
tank. Proses selanjutnya pulp disaring screaning agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp.
Proses penyaringan ada 2 tahap yaitu: 1. Penyaringan kasar
2. Penyaringan halus Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dari pulp. Lalu dikirim ke tahap bleaching
2.5.4. Bleaching
Bubur kertas ini kemudian dikelantang Bleaching dengan bahan kimia di dalam proses bleaching bertujuan untuk mencapai derajad keputihan sesuai standart ISO. Pada
bagian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu DO – EO – D1 – D2. Bleaching merupakan unit pemutihan pulp dimana lignin yang masih terdapat dalam
unbleached pulp dengan menggunakan bahan kimia pemutih yaitu cairan klorin dioksida ClO
2
, cairan Hidrogen Peroxide H
2
O
2
, gas Oksigen, dan cairan Caustic sebagai pengontrol pH.
2.5.5. Pulp Machine
Setelah dari unit bleaching selanjutnya dikirim Pulp Machine untuk dikeringkan menjadi lembaran pulp dengan kadar air 10 dengan dasar tertentu.
Pulp machine adalah bagian terpenting dari operasi pabrik pulp yang mana fungsi utamanya adalah mengambil air sebanyak mungkin seefisien mungkin tanpa merusak
lembaran pulp.
Universitas Sumatera Utara
Pulp Machine dirancang mengubah suspensi pulp dengan cara memisahkan air dari bubur pulp dengan efisien tanpa merusak struktur serat,berat dasar, dan formasi pulp yang
dihasilkan memiliki kekuatan lembaran yang maksimum dan yang selanjutnya diproses kedalam bentuk bal-bal untuk dikirim ke konsumen
Proses utama di Pulp Machine: 1. Bleach Screening yaitu pembersihan pulp dari kotoran-kotoran
2. Forming Section yaitu membentuk lembaran pulp diatas fourdrinier wire 3. Press Section, memadatkan lembaran pulp dengan cara di press
4. Dryer Section, pengeringan lembaran pulp sampai 10 kandungan air 5. Cutter Layboy,proses pemotongan lembaran pulp dengan ukuran tertentu
6. Baling Ball, penataan lembaran pulp menjadi bale dan unit setelah lembaran pulp dibungkus dan diikat pakai kawat selanjutnya siap untuk dikirim ke
pelanggan.
2.6. Tahapan Proses Pemutihan