pihak yang berperkara, atau kepada orang lain yang diangkat oleh pengadilan karena jabatan. Dalam kedua hal tersebut, orang yang telah diserahi urusan itu harus memenuhi semua kewajiban
yang ditetapkan dalam perjanjian tentang sekuestrasi itu, dan atas tuntutan kejaksaan, ia wajib menyerahkan suatu perhitungan ringkas setiap tahun kepada hakim tentang urusan penitipan
barang itu, dengan menunjukkan barang-barang yang dipercayakan kepadanya; tetapi jika perhitungan itu kemudian tidak disetujui oleh orang-orang yang berkepentingan, penyimpan tidak
dapat menyanggah dengan mengatakan, bahwa perhitungan itu sudah disetujui oleh pengadilan. KUHPerd. 1733 dst.; KUHD 94; Rv. 55-41.
Pasal 1738.
Pengadilan dapat memerintahkan supaya dilakukan sekuestrasi: KUHPerd. 473, 1885; KUHD 94; Rv. 508.
1 . atas barang-barang bergerak yang telah disita dari tangan seorang debitur; Rv. 454, 718, 723,
753. 2
. atas suatu barang bergerak atau barang tak bergerak, yang hak milik mutlak eigendom atau besit atas barang itu menjadi sengketa antara dua orang atau lebih; KUHPerd. 561, 833, 956.
3 . atas barang-barang yang ditawarkan oleh seorang debitur untuk membayar utangnya.
KUHPerd. 1412; Rv. 809 dst.
Pasal 1739.
Pengangkatan seorang penyimpan oleh pengadilan, menimbulkan kewajiban-kewajiban timbal-balik antara penyita dan penyimpan.
Penyimpan wajib memelihara barang yang disita itu sebagai seorang kepala rumah tangga yang baik.
la wajib menyerahkan barang itu, baik untuk dijual guna melunasi piutang si penyita, maupun untuk dikembalikan kepada orang yang barangnya kena sita, jika penyitaan atas barangnya itu telah
dicabut. Kewajiban penyita ialah membayar upah penyimpan yang ditentukan dalam undang-undang.
KUHPerd. 1706 dst., S. 1851-27 pasal 48.
BAB XII. PINJAM-PAKAI Bagian 1. Ketentuan-ketentuan Umum.
Pasal 1740.
Pinjam-pakai adalah suatu perjanjian, dalam mana pihak yang satu menyerahkan suatu barang untuk dipakai dengan cuma-cuma kepada pihak lain, dengan syarat, bahwa pihak yang mencrima
barang itu, setelah memakainya atau setelah lewat waktu yang ditentukan, akan mengembalikan barang itu. KUHPerd. 1389, 1429-2, 1697, 1714.
Pasal 1741.
Orang yang meminjamkan itu tetap menjadi pemilik mutlak barang yang dipinjamkannya itu. KUHPerd. 1746, 1748, 1752, 1755.
Pasal 1742.
Segala sesuatu yang dipergunakan orang dan tidak dapat musnah karena pemakaiannya, dapat menjadi pokok perjanjian ini. KUHPerd. 505, 537, 1332, 1740, 1744.
Pasal 1743.
Semua perjanjian yang lahir dari perjanjian pinjam-pakai, beralih kepada ahli waris orang yang meminjamkan dan ahli waris peminjam.
Akan tetapi jika pemberian pinjaman dilakukan hanya kepada orang yang menerimanya dan khusus kepada orang itu sendiri, maka seniua ahli waris peminjam tidak dapat tetap menikmati barang
pinjaman itu. KUHPerd. 833, 955, 1318, 1717, 1721, 1826.
Bagian 2. Kewajiban-kewajiban Orang yang Menerima Barang Pinjam Pakai.
Pasal 1744.
Barangsiapa menerima suatu barang yang dipinamnya, wajib memelihara barang itu sebagai seorang kepala keluarga yang baik.
Ia tidak boleh menggunakan barang itu selain untuk maksud pemakaian yang sesuai dengan sifatnya, atau untuk keperluan yang telah ditentukan dalam perjanjian. Bila menyimpang dari
larangan ini, peminjam dapat dihukum mengganti biaya, kerugian dan bunga, kalau ada alasan untuk itu.
Jika peminjam memakai barang itu untuk suatu tujuan lain atau lebih lama dari yang semestinya, maka wajiblah ia bertanggung jawab atas musnahnya barang itu, sekalipun musnahnya barang itu
disebabkan oleh suatu peristiwa yang tidak disengaja. KUHPerd. 1235, 1245 dst., 1391, 1444, 1708, 1740, 1746.
Pasal 1745.
Jika barang pinjaman itu musnah karena suatu peristiwa yang tidak disengaja, sedang hal itu dapat dihindarkan oleh peminjam dengan jalan memakai barang kepunyaan sendiri, atau jika peminjam
tidak memperdulikan barang pinjaman sewaktu terjadinya peristiwa termaksud, sedang barang kepunyaannya sendiri diselamatkannya, maka peminjam wajib bertanggung jawab atas musnahnya
barang itu. KUHPerd. 1235 dst., 1245, 1444, 1707 dst.
Pasal 1746.
Jika barang itu telab ditaksir harganya pada waktu dipinjamkan, maka musnahnya barang itu, meskipun hal ini terjadi karena peristiwa yang tak disengaja, adalah atas tanggungan peminjam,
kecuali kalau telah dijanjikan sebaliknya. KUHPerd. 1245, 1631.
Pasal 1747.
Jika barang itu menjadi berkurang harganya semata-mata karena pemakaian yang sesuai dengan maksud peminjaman barang itu, dan bukan karena kesalahan si peminjam, maka ia tidak
bertanggungjawab atas berkurangnya harga itu. KUHPerd. 1391.
Pasal 1748.
Jika pemakai telah mengeluarkan biaya untuk dapat memakai barang yang dipinjamnya itu, maka ia tidak dapat menuntut biaya tersebut diganti. KUHPerd. 1752.
Pasal 1749.
Jika beberapa orang bersama-sama meminjam satu barang, maka mereka masing-masing wajib bertanggungjawab atas keseluruhannya kepada pemberi pinjaman. KUHPerd. 1282, 1301 dst.
Bagian 3. Kewajiban kewajiban Pemberi Pinjaman. Pasal 1750.