berdasarkan haknya; KUHPerd. 1626, 1630. 3
. setiap peserta berhak mewajibkan para rekannya untuk ikut memikul biaya-biaya yang perlu untuk pemeliharaan barang-barang kekayaan perseroan; KUHPerd. 575, 579-1
4 . tanpa izin peserta lain, tidak seorang peserta pun boleh mengadakan pembaruan-pembaruan
pada barang tak bergerak kepunyaan perseroan dengan alasan bahwa pembaruan-pembaruan itu bermanfaat bagi perseroan. KUHPerd. 581.
Pasal 1640.
Semua peserta bukan pengurus perseroan tidak boleh memindahtangankan barang kekayaan perseroan, sekalipun barang bergerak, dan tidak boleh menggadaikannya atau meletakkan beban di
atasnya. KUHPerd. 1320, 1330-3-, 1636, 1639.
Pasal 1641.
Setiap peserta, walaupun tanpa izin para peserta lain, boleh menerima orang lain sebagai teman penerima bagian kepunyaan peserta dari perseroan itu; tetapi tanpa izin para peserta lain, ia tidak
boleh memasukkan temannya itu ke dalam perseroan sebagai peserta, meskipun ia ditugaskan mengurus barang-barang kekayaan perseroan. KUHPerd. 1636, 1639.
Bagian 3. Ikatan Para Peserta Terhadap Orang Lain. Pasal 1642.
Masing-masing peserta tidak terikat untuk seluruh utang perseroan dan tidak boleh mengikatkan para peserta lain, jika mereka ini tidak memberi kuasa untuk itu kepadanya. KUHPerd. 1639, 1644,
1655; KUHD 17 dst.
Pasal 1643.
Para peserta boleh ditagih oleh kreditur, yang berhubungan dagang dengan mereka, masing-masing untuk jumlah dan bagian yang sama, walaupun andil seorang peserta dalam perseroan itu lebih
kecil daripada andil peserta lain, kecuali jika pada waktu membuat utang itu ditentukan dengan tegas, bahwa para peserta wajib memikul utang itu bersama-sama menurut perbandingan saham
masing-masing dalam perseroan. KUHPerd. 1633, 1644.
Pasal 1644.
Perjanjian yang mengikatkan suatu perbuatan atas tanggungan perseroan, hanya mengikat peserta yang mengadakan perjanjian demikian, dan tidak mengikat peserta lain, kecuali jika mereka ini telah
memberi kuasa untuk itu kepada peserta yang membuat perjanjian tersebut, atau bila dengan tindakan termaksud temyata perseroan memperoleh untung. KUHPerd. 1636, 1639; KUHD 58.
Pasal 1645.
Jika salah seorang peserta mengadakan suatu perjajian atas nama perseroan, maka perseroan itu dapat menuntut supaya perjanjian itu dilaksanakan. KUHPerd. 1317, 1354, 1639, 1644, 1799.
Bagian 4. Pelbagai Cara Bubarnya Perseroan Perdata. Pasal 1646.
Perseroan bubar: 1
. karena waktu yang ditetapkan dalam perjanjian telah habis; KUHPerd. 1647, 1649. 2
. karena musnahnya barang yang dipergunakan untuk tujuan perseroan atau karena tercapainya tujuan itu; KUHPerd. 1444 dst., 1623, 1648.
3 . karena kehendak beberapa peserta atau salah seorang peserta; KUHPerd. 1649 dst.
4 . karena salah seorang dari peserta meninggal dunia, ditempatkan di bawah pengampuan atau
bangkrut atau dinyatakan sebagai orang yang tidak mampu, KUHPerd. 3, 433 dst., 1651; F. 22, 55.
Pasal 1647.
Pembubaran perseroan yang didirikan untuk suatu waktu tertentu, tidak boleh dituntut oleh seorang peserta sebelum lewat waktunya itu, kecuali jika ada alasan yang sah, seperti jika seorang peserta
tidak memenuhi kewajibannya atau sakit-sakitan sehingga tidak dapat mengurus perseroan itu, atau alasan lain semacam itu, yang pertimbangan tentang sah dan beratnya diserahkan kepada
pengadilan. KUHPerd. 1266, 1646.
Pasal 1648.
Jika salah seorang peserta sudah berjanji akan memasukkan hak milik atas barangnya ke dalam perseroan, tetapi kemudian barang ini musnah sebelum dimasukkan, maka perseroan menjadi
bubar terhadap para peserta, Demikian pula, dalam semua hal, perseroan bubar karena musnahnya barang, bila hanya
pemanfaatan barang itu saja yang diperoleh perseroan, sedangkan barangnya tetap menjadi milik peserta itu.
Akan tetapi perseroan tidak perlu bubar karena musnahnya barang itu, bila hak milik atas barang itu telah dimasukkan ke dalam perseroan. KUHPerd. 1237, 1444 dst., 1624 dst., 1631, 1646-2
.
Pasal 1649.
Perseroan boleh dibubarkan atas kehendak beberapa peserta atau hanya atas kehendak satu orang peserta, jika perseroan itu didirikan untuk waktu yang tak tentu.
Pembubaran demikian baru terjadi jika pemberitahuan pembubaran disampaikan kepada semua peserta dengan itikad baik dan tepat pada waktunya. KUHPerd. 1338, 1646-3-, 1647.
Pasal 1650.
Pemberitahuan pembubaran itu dianggap telah dilakukan dengan itikad buruk bila seorang peserta membubarkan perseroan itu dengan maksud untuk menikmati sendiri suatu keuntungan yang oleh
semua peserta diharapkan akan dinikmati bersama. Pemberitahuan pembubaran itu dianggap telah dilakukan pada waktu yang tidak tepat, bila barang-
barang kekayaan perseroan berkurang, sedang kepentingan perseroan menuntut pembubaran itu ditangguhkan. KUHPerd. 1338, 1618.
Pasal 1651.
Jika telah diperjanjikan, bahwa bila salah seorang peserta meninggal dunia, perseroan akan diteruskan dengan ahli warisnya, atau perseroan akan diteruskan di antara para peserta yang masih
hidup saja, maka perjanjian demikian wajib ditaati. Dalam hal perjanjian yang kedua ini, ahli waris peserta yang telah meninggal dunia itu tidak
mempunyai hak selain untuk menuntut pembagian perseroan itu menurut keadaan pada waktu meninggalnya peserta tersebut; ia harus mendapat bagian dari keuntungan, tetapi harus pula
memikul kerugian perseroan yang sudah terjadi sebelum meninggalnya peserta yang meninggalkan ahli waris itu. KUHPerd. 833, 955, 1646-31; KUHD 30.
Pasal 1652.
Semua aturan tentang pembagian warisan, tentang cara pembagian itu, begitu pula tentang kewajiban-kewajiban yang timbul dari aturan-aturan itu, berlaku juga untuk pembagian harta benda
perseroan di antara para peserta. KUHPerd. 1066 dst.; KUHD 32 dst.; F. 55; Rv. 102.
BAB IX. BADAN HUKUM Pasal 1653.