ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 1

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi permasalahan Dalam melaksanakan fungsi perencanaan, Bappeda Kota Payakumbuh masih dihadapkan pada beberapa permasalahan. Terdapat beberapa faktor internal yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi bappeda. Sumber daya manusia, anggaran, prasarana dan sarana, kelembagaan dan ketatalaksanan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis. Sumber daya manusia di bappeda dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan, yaitu jumlah SDM yang terbatas, dimana SDM tersebut belum sepenuhnya diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara optimal. Dari sisi kelembagaan belum optimalnya pengelolaan database, belum optimalnya monitoring dan evaluasi program perencanaan pembangunan serta kurangnya koordinasi internal antar bidang. Masalah lainnya adalah lemahnya koordinasi Bappeda dengan SKPD terkait, seperti dalam mendapatkan data yang akurat. Hal ini menyebabkan terganggunya pelaksanaan fungsi-fungsi Bappeda seperti keterlambatan dalam penyusunan dokumen perencanaan serta belum konsistennya pelaksanaan program dengan dokumen perencanaan sehingga menyebabkan rendahnya capaian kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh. Selain faktor internal diatas, beberapa faktor eksternal juga ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi bappeda, antara lain : 1. Peraturan perundang-undangan Penyusunan perencanan pembangunan daerah, sebagian bagian dari sistem manajemen pembangunan tidak terlepas dari landasanacuan hukum yang berlaku baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, PerpresKepres, PermenKepmen terkait, Perda dan peraturan-peraturan lainnya. Dengan berubahnya landasanacuan hukum yang mendasari, disadari bahwa seluruh peraturan perundang-undangan tersebut masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah 2. Jumlah penduduk yang terus bertambah Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan sehingga menyebabkan merosotnya mutu lingkungan dan sumber daya alam. Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 2 3. Terbatasnya SDM di bidang perencanaan pembangunan Terbatasnya sumber daya manusia pada bappeda yang memiliki komptensi untuk melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan secara baik dan akuntabel. Permasalahan dibidang ekonomi .antara lain : 1. Belum optimalnya Laju Pertumbuhan Ekonomi kota Payakumbuh yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat; 2. Belum optimalnya kinerja Tim Koordinasi dan Kerja Sama Daerah TKKSD dalam rangka optimalisasi anggaran; 3. Belum optimalnya peningkatan kesejahteraan petani; 4. Belum optimalnya penangananpusat-pusat pertumbuhan ekonomi 5. Pelaksanaan koordinasi yang belum efektif dan efisien dengan SKPD terkait Kendala lain yang ditemui dalam rangka pelaksanaan tugas Bappeda adalah :  Peraturan yang menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan sering berubah yang mengakibatkan lemahnya pemahaman perencana dalam penyusunan perencanaan.  Belum tersedianya analisis dan evaluasi yang memadai terhadap hasil pembangunan pada masing-masing SKPD, sementara analisis dan evaluasi merupakan salah satu instrument penting dalam penyusunan rencana tahun berikutnya.  Masih ada SKPD yang belum mampu mengelola potensi dan mempelajari permasalahan yang berkaitan dengan tupoksinya. Sehingga sering program dan kegiatan yang diajukan tidak bersinggungan dengan tupoksinya tersebut.  Masih lemahnya koordinasi Bappeda dengan SKPD terkait, seperti dalam mendapatkan data yang akurat. Hal ini mengakibatkan terganggunya pelaksanaan fungsi-fungsi Bappeda seperti keterlambatan dalam penyusunan dokumen perencanaan. Kurang solidnya koordinasi ini juga menyebabkan penanganan masalah secara terpadu belum terlaksana dengan baik.  Belum terintegrasinya proses perencanaan dan penganggaran karena belum adanya rumusan kebijakan alokasi anggaranpagu indikatif baik berdasarkan urusan maupun berdasarkan SKPD terkait dengan capaian target kinerja tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan terjadinya deviasi yang cukup besar antara usulan yang diajukan dengan alokasi anggaran yang ditetapkan.  Belum konsistennya pelaksanaan program dengan dokumen perencanaan yang menyebabkan rendahnya capaian kinerja Pemerintah kota Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 3 3.2 Telahaan Visi Misi Kepala Daerah Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Yang Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan pelayanan Faktor Penghambat Pendorong 1 Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh Masih belum optimalnya pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh Belum tersusunnya RDTR Kota Payakumbuh Telah ditetapkannya RTRW Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030 3.3 Telaahan Renstra KementerianLembaga 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan RTRW Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong No Rencana Tata Ruang Wilayah Terkait Tugas dan Fungsi Permasalahan pelayanan Faktor Penghambat Pendorong 1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota Payakumbuh Terbatasnya prasarana dan sarana  Belum optimalnya kapasitas SDM Perencana  Belum optimalnya pengelolaan database Motivasi kerja yang kuat dengan pola kerja yang sistemik dan terjadwal Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 4 Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong No Hasil KLHS Terkait Tugas dan Fungsi Permasalahan pelayanan Faktor Penghambat Pendorong 1 Koordinasi Pembangunan berwawasan lingkungan Belum optimalnya koordinasi dengan SKPD terkait Belum optimalnya kapasitas kelembagaan untuk mendukung peningkatan kapasitas kinerja Motivasi kerja yang kuat dengan pola kerja yang sistemik dan terjadwal 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan uraian diatas selanjutnya ditentukan isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Kota Payakumbuh. Isu-isu strategis dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Sumber daya manusia yang terbatas, yang belum sepenuhnya diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga belum optimal 2. Belum tersedianya data-data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan 3. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan 4. Perubahan peraturan perundang-undangan yang belum sepenuhnya dapat terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah 5. Belum meratanya kualitas SDM Perencana 6. Masih belum optimalnya kapasitas kelembagaan untuk mendukung peningkatan kinerja bappeda 7. Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi kota Payakumbuh 8. Optimalisasi kinerja Tim Koordinasi dan Kerja Sama Daerah TKKSD dalam rangka optimalisasi anggaran. 9. Peningkatan Kesejahteraan Petani. 10. Penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. 11. Pelaksanaan koordinasi yang efektif dan efisien

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN