Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra koperindag
(2)
(3)
KATA PENGATAR
Langkah awal dari upaya Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh untuk mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan potensi potensi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) sudah dapat dirumuskan dalam bentuk Dokumen Rencana Strategis (Renstra) untuk masa perencanaan lima tahun ke depan, dimulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
Alhamdullillah, dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, proses dan tahapan penyusunan dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan ini sudah dapat di rampungkan. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 dan Petunjuk Pelaksanaannya melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010, bahwa penyusunan dokumen Rencana Strategis ini merupakan bagian dari Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dengan kata lain, Renstra ini adalah jabaran rinci dan kongkrit dari RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017 berdasarkan kewenangan urusan yang di kelola oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
Semoga dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dapat memberi manfaat bagi segenap Stakeholders terkait dengan pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok kedinasan. Dan ucapan terimakasih terhadap semua pihak serta tim perumus dan penyusun dokumen Rencana Strategis 2012-2017 ini, dengan harapan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam mewujudkan capaian Visi, Misi dan Program Pelaksanaan Pembangunan untuk masa lima tahun kedepan. Terima Kasih.
Payakumbuh, Februari 2013
a.n Kepala Dinas Koperindag Kota Payakumbuh Kabid Kendali Program
M. FAIZAL, SPt
(4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1 LATAR BELAKANG... 1.2 LANDASAN HUKUM... 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 1.3.1 MAKSUD ... 1.3.2 TUJUAN... 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN... BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRKTUR ORGANISASI SKPD... 2.1.1 TUGAS POKOK... 2.1.2 FUNGSI... 2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI... 2.2 SUMBER DAYA SKPD... 2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD... 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
SKPD... 2.4.1 BENTUK PELAYANAN... 2.4.2 BESARAN KEBUTUHAN PELAYANAN... 2.4.3 ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN PELAYANAN... BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI...
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD... 3.1.1 KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL... 3.1.2 PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL... 3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKILKEPALA DAERAH TERPILIH... 3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA... 3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS... 3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS... BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN...
4.1 VISI DAN MISI SKPD... 4.1.1 VISI... 4.1.2 MISI... 4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD... 4.2.1 TUJUAN... 4.2.2 SASARAN... 4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD... 4.3.1 STRATEGI... 4.3.2 KEBIJAKAN... BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
i ii 1 2 4 4 4 5 7 7 7 8 13 14 26 26 26 27 28 28 29 30 33 35 37 39 41 41 43 43 44 44 45 46 46 46
(5)
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATOR... BAB VII. PENUTUP ... DAFTAR TABEL... TABEL 2.1 ASSET / MODAL... TABEL 2.2 PERKEMBANGAN JUMLAH KOPERASI... TABEL 2.3 PERKEMBANGAN ANGGOTA KOPERASI... TABEL 2.4 VOLUME USAHA KOPERASI... TABEL 2.5 PERKEMBANGAN UMKM... TABEL 2.6 PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH... TABEL2.7 JUMLAH USAHA INDUSTRI BERDASARKAN KLASIFIKASI MENENGAH TABEL 2.8 PERKEMBANGAN PERIZINAN SIUP DAN TDP... TABEL 2.9 PERKEMBANGAN TDP... TABEL 2.10 PENERBITAN TDP BARU BERDASARKAN BENTUK PERUSAHAAN.... TABEL 2.11 KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN... TABEL 2.12 PRASARANA DAN FASILITAS PENDUKUNG PASAR... TABEL 2.13 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012... TABEL 2.14 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN... TABEL 6.1 INDIKATOR KINERJA 2012 -2017...
53 55 14 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 21 22 27 53
(6)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan dokumen perencanaan strategis 5 (lima) tahun kedepan yang menggariskan arah pelayanan publik dan langkah-langkah strategis yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan ekonomi masyarakat priode 2012-2017, sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
Penyusunan Rencana Strategis berpedoman dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 dengan memperhatikan isu-isu lingkungan strategis yang mempengaruhi, baik internal maupun eksternal sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan ini memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2012-2017).
Selain itu Rencana Strategis juga memuat tentang indikator capaian kinerja terukur dari masing-masing program dan kegiatan sehingga Rencana Strategis ini juga merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar yang akan
(7)
dievaluasi setiap akhir tahun dalam Loporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
1.2 LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Strategis Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara REpublik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
(8)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
8. Pereturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 16);
11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
(9)
12. Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);
13. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 01);
14. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 07);
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. MAKSUD
Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2012-2017 adalah memberikan arah kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan pembangunan yang ingin dicapai dalam jangka waktu lima tahun ke depan sesuai dengan kewenangan dan Tupoksi Dinas.
1.3.2. TUJUAN
Tujuan penyusunan Rencana strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2012-2017 adalah:
• Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan strategis selama 5 (lima) tahun
• Agar pelaksanaan Program/kegiatan lebih terarah dan terintegrasi dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Dinas
(10)
yang telah ditetapkan, serta penggunaan anggaran dan sumber daya lainnya yang lebih efektif dan efisien
• Untuk memudahkan pengukuran capaian kinerja dinas secara objektif sesuai indikator yang telah ditetapkan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Stuktur organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(11)
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII. PENUTUP
(12)
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD 2.1.1. TUGAS POKOK
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di Bidang Kopeasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.
2.1.2. FUNGSI
Untuk menyelenggaakan Tugas Pokok seperti tesebut diatas, maka Dinas Kopeasi, UMKM, Perindustrian dan Pedagangan Kota Payakumbuhmempunyai fungsi sebagai berikut :
• Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.
• Penyelenggaraan Urusan pemerintah dan Pelayanan Umum di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.
• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya.
(13)
2.1.3. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2008 tanggal 16 September 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :
• Kepala Dinas Tugas Pokok :
Membantu Walikota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan Bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan serta Pengelolaan Pasar
Fungsi :
1. Pengkoordinasian penyusunan program dan pedoman kerja di bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Pengelolaan Pasar; 2. Pengkoordinasian dan Pengawasan tugas kesekretariatan
Dinas
3. Pengkoordinasian evaluasi kinerja dan penyusunan pelaporan tugas-tugas Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
4. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas bidang dengan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
• Sekretaris /Sekretariat Dinas Tugas Pokok :
Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hokum daerah yang terkait dengan Dinas Koperasi, UMKM,
(14)
Perindustrian dan Perdagangan, menyelenggarakan administrasi umum surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran serta mengkoordinasikan pelaksanaan Evaluasi Kinerja dan Pelaporan
Fungsi :
1. Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan seluruh bidang
2. Penyelenggara tugas ketatausahaan Dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan serta administrasi umum dan perlengkapan
3. Pengkoordinasian Penyusunan Program Kerja Dinas
4. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran
5. Pengkoordinasian penyusunan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas Dinas
terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu : 1. Sub bagian Kepegawaian 2. Sub bagian Keuangan
3. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
• Bidang Kendali Program Tugas Pokok :
Menyusun program kerja dinas, melaksanakan pengendalian program kerja serta penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas.
(15)
Fungsi :
1. Penyusunan program kerja dinas dan perencanaan teknis bidang
2. Penyelenggara penyusunan dan pengembangan jaringan sistem informasi
3. Pelaksanaan pengendalian program kerja dinas
4. Pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan evaluasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :
1. Seksi Perencanaan Program 2. Seksi Pengendalian Program 3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan
• Bidang Industri dan Perdagangan Tugas Pokok :
Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pengembangan industri dan perdagangan perizinan, metrologi dan perlindungan konsumen serta pembinaan usaha dan investasi
Fungsi :
1. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pengembangan industri dan perdagangan dalam dan luar negeri
2. Penyelenggaraan perizinan, metrologi dan perlindungan konsumen
3. Pelaksanaan pemberian Bimbingan Usaha dan Investasi
terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :
1. Seksi Pengembangan Industri dan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
(16)
2. Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen 3. Seksi Bimus dan Investasi
• Bidang Koperasi dan UMKM Tugas Pokok :
Menyelenggarakan pembinaan usaha, hukum dan kelembagaan Koperasi dan UMKM, serta melaksanakan fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam melalui Koperasi serta melakukan pengembangan kemitraan dan kewirausahaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Fungsi :
1. Pelaksanaan pembinaan usaha, pembinaan hukum dan kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 2. Pelaksanaan fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam Koperasi
dan UMKM
3. Pelaksanaan pengembangan kemitraan dan kewirausahaan Koperasi dan UMKM
terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :
1. Seksi Bina Usaha, Hukum dan Kelembagaan 2. Seksi Fasilitasi dan Pembiayaan Simpan Pinjam 3. Seksi Pengembangan Kemitraan dan Kewirausahaan
• Bidang Pengelolaan Pasar Tugas Pokok :
Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan pemanfaatan sarana prasarana serta menyusun petunjuk operasional dan mengkoordinasikan pengaturan ketertiban dan
(17)
keamanan, penyelenggaraan pemungutan dan penggalian potensi pendapatan daerah.
Fungsi :
1. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana pasar
2. Pengkoordinasian penerapan ketertiban dan keamanan lingkungan pasar
3. Penyelenggaraan pemungutan dan penggalian potensi pendapatan daerah di Bidang Pengelolaan Pasar
terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1. Seksi Sarana dan Prasarana 2. Seksi Ketertiban dan Keamanan 3. Seksi Pendapatan Daerah
• Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk pengisian personil Dinas tersedia pegawai dengan komposisi sebagai berikut :
- Golongan IV 5 Orang
- Golongan III 26 Orang
- Golongan II 21 Orang
- Golongan I 6 Orang
- PTT 6 Orang
- Honor Lepas 36 Orang
JUMLAH 100 Orang
Selanjutnya distribusi pegawai menurut bidang-bidang adalah:
(18)
- Kepala Dinas 1 Orang
- Sekretariat 9 Orang
- Bidang Indag 15 Orang
- Bidang Koperasi, UMKM 8 Orang - Bidang Pengelolaan Pasar 62 Orang - Bidang Pengendalian Program 5 Orang
- Jabatan Fungsional - Orang
JUMLAH 100 Orang
Skema Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh pada Lampiran.
2.2. SUMBER DAYA SKPD
Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan dalam menjalankan tugas pokok, fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia yang tersedia dan asset/modal pendukung.
2.2.1. SUMBER DAYA MANUSIA
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh didukung oleh 60 orang Pegawai Negeri Sipil, 6 orang PTT dan 36 orang Pegawai Honor lepas yang terdiri dari 30 orang tenaga trantib di Pasar dan 6 orang tenaga pengelola Pondok Promosi. Dimana persentase PNS pendukung ini terdiri dari 8,6 % Pegawai Golongan IV, Pegawai Golongan III 44,8%, Pegawai Golongan II sebanyak 36,2% dan Pegawai Golongan I sebanyak 10,4%
(19)
2.2.2. ASET/MODAL
Aset/Modal pendukung Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan perdagangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut;
Tabel.2.1. Asset/Modal N
O. ASSET/MODAL
JUMLAH BARANG
PERSIL VOL/
JUMLAH
I GOLONGAN TANAH
01 Tanah 19 28.069
II GOLONGAN PERALATAN & MESIN
02 Alat-alat Angkutan - 25
03 Alat Bengkel dan alat Ukur - 162
04 Alat Kantor dan Rumah Tangga - 576
05 Alat Studio dan Alat Komunikasi - 31
III GOLONGAN GEDUNG DAN
BANGUNAN
06 Bangunan Gedung 44 10.948
07 Monumen 1
-2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD 2.3.1. GAMBARAN UMUM
Menurut Peraturan Daerah Nomor 03/2008 kewenangan, objek pelayanan dan pembinaan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh adalah pelayanan dan pembinaan terhadap Koperasi dan UMKM berikut dengan usahanya serta pelayanan publik pada Bidang Pengelolaan Pasar.
(20)
2.3.2. KOPERASI DAN UMKM • Jumlah Koperasi
Perkembangan Koperasi sampai akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut;
Tabel 2.2. Perkembangan Jumlah Koperasi
NO. JENIS KOPERASI JUMLAH UNIT/TAHUN
2010 2011 2012
1. Koperasi Unit desa 5 5 5
2. Koperasi Fungsional 46 44 43
3. Koperasi Karyawan 7 7 7
4. Koperasi serba Usaha 45 45 47
5. Koperasi wanita 5 7 7
6. Koperasi Tani 22 20 20
7. Koperasi Pondok
Pesantren 2 2 2
8. Koperasi Simpan
Pinjam 4 3 3
9. Koperasi Angkutan
Darat 1 1 1
10. Koperasi Pasar 2 2 2
11. Koperasi Peternak Sapi - 2 2
12. Koperasi PEPABRI - 1 1
13. Koperasi WERDATAMA - 1 1
14. Koperasi Veteran - 1 1
15. Koperasi Kepolisian - - 1
16. Koperasi Pedagang
Kaki Lima - - 1
17. Koperasi Jasa
Keuangan Syari ah 4 5 5
(21)
Perkembangan Koperasi sampai pada akhir tahun 2012 dari 149 unit Koperasi yang ada ini, 79,2% atau 118 unit Koperasi dikategorikan koperasi Aktif dan 31 unit Koperasi sisanya dikategorikan Koperasi Tidak Aktif.
• Jumlah Anggota
Pekembangan Jumlah anggota yang telah bergabung ke dalam Koperasi dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut;
Tabel 2.3. Perkembangan Anggota Koperasi
NO. TAHUN
2010 2011 2012
1. JUMLAH ANGGOTA
KOPERASI 19.105 19.266 17.475
2. TENAGA KERJA 177 150 148
3. MANAGER 16 17 15
4. KARYAWAN 151 133 133
• Volume Usaha
Perkembangan Volume Usaha seluruh Koperasi sampai akhir tahun 2012 dengan jumlah asset yang dimiliki oleh Koperasi dapat memberikan nilai SHU yang dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut;
Tabel 2.4. Volume Usaha Koperasi
NO. TAHUN
2010 2011 2012
1. VOLUME USAHA 101.771.515,- 103.608.242,- 113.145.261,-2. ASET 88.400.847,- 105.246.971,- 132.870.140,-3. NILAI SHU 2.850.369,- 3.381.394,-
(22)
3.887.807,-• Perkembangan UMKM
Perkembangan jumlah UMKM yang bergerak diberbagai bidang usaha sampai pada akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.5. berikut;
Tabel 2.5. Perkembangan UMKM
NO. JENIS USAHA TAHUN
2010 2011 2012
1. Usaha Mikro 13.222 13.883 14.160
2. Usaha kecil 4.680 4.914 4.963
3. Usaha Menengah-Besar 200 200 200
Jumlah 18.102 18.997 19.323
2.3.3. PERINDUSTRIAN
Perkembangan jumlah unit usaha dibidang industri keadaan tahun 2012 berjumlah 1.616 unit dengan nilai investasi sebesar Rp. 86.383.066.000,- serta telah menyerap tenaga kerja sebanyak 9.063 orang.
Adapun perkembangan usaha industri kecil menengah di Kota Payakumbuh selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.6. berikut :
Tabel 2.6. Perkembangan Industri Kecil Dan Menengah
NO. URAIAN
TAHUN
2010 2011 2012
1 Unit Usaha 966 1.616 1.616
2 Tenaga Kerja (orang) 6.344 9.063 9.063
3 Nilai Investasi (Rp.000) 60.468.146 86.383.066 86.383.066 4 NilaiProduksi (Rp.000) 159.221.570 227.459.389 227.459.389
(23)
Sedang jumlah usaha industri berdasarkan klasifikasi usaha selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut ;
Tabel 2.7. Jumlah Usaha industri Berdasarkan Klasifikasi Usahanya
NO. KLASIFIKASI USAHA TAHUN
2010 2011 2012
1 Formal 562 805 805
2 Non Formal 404 811 811
Jumlah 966 1616 1616
2.3.4. PERDAGANGAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah dibidang usaha perdagangan menunjukan kemajuan yang cukup baik bila ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas usaha. Hal ini terlihat dari perkembangan pengusaha yang mengurus perizinan sepeti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
Tabel berikut menunjukkan perkembangan perizinan berupa SIUP dan TDP di Kota Payakumbuh dalam tahun terakhir.
Tabel 2.8. Perkembangan Perizinan SIUP dan TDP
NO. URAIAN TAHUN
2010 2011 2012
1 Perusahaan Kecil (PK) 184 324 298
2 Perusahaan Menengah (PM) 15 44 59
3 Perusahaan Besar (PB) 8 -
-Sedangkan perkembangan penerbitan TDP selama 3 tahun terakhir adalah seperti tabel 2.9 berikut :
(24)
Tabel 2.9. Perkembangan TDP
NO KATEGORI TAHUN
2010 2011 2012
1 Baru 257 290 387
2 Perpanjangan 104 151 118
Jumlah 361 441 505
Sedangkan penerbitan TDP baru selama tahun terakhir berdasarkan bentuk perusahaannya dapat dilihat pada tabel 2.10. berikut;
Tabel 2.10. Penerbitan TDP Baru Berdasarkan Bentuk Perusahaan
NO BENTUK PERUSAHAAN JUMLAH PENERBITAN TDP
2010 2011 2012
1 PT 15 6 34
2 Koperasi 3 12 8
3 CV 45 46 89
4 Perusahaan perseorangan 194 226 328
5 Firma - -
-6 Bidang Usaha lainnya - -
-Jumlah 257 290 513
2.3.5. KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
TERHADAP STRUKTUR PEREKONOMIAN KOTA PAYAKUMBUH
Sektor industri dan perdagangan mempunyai peranan penting dalam membangun struktur perekonomian Kota Payakumbuh. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan PDRB Kota Payakumbuh, dimana pada konfigurasi PDRB Kota Payakumbuh pada tahun 2011 kontribusi sektor perdagangan berada pada peringkat ke 3
(25)
(tiga) dengan nilai Rp. 126 Milyar dan sektor industri berada pada peringkat ke 6 (enam) dengan nilai Rp. 48 milyar lebih.
Perkembangan peranan sektor Industri dan Perdagangan terhadap PDRB dapat dilihat pada tabel 2.11. berikut;
Tabel 2.11. Kontribusi Sektor industri dan Perdagangan
NO. TAHUN
INDUSTRI PERDAGANGAN
NILAI (Rp. X
juta) %
NILAI (Rp. X
juta) %
1. 2009 119.876,05 7,4 309.908,63 17,80
2. 2010 140.158,60 7,43 363.137,27 18,32
3. 2011 162.393,29 7,53 421.136,68 18,58
Sumber: Payakumbuh Dalam Angka 2.3.6. PENGELOLAAN PASAR
Pasar tradisional Kota Payakumbuh terdiri dari Pasar Ibuh dan Pasar pusat pertokoan blok barat dan blok timur. Dimana Prasarana dan fasilitas pendukung yang telah tersedia pada pasar yang berfungsi sebagai pusat transaksi dagang di Kota Payakumbuh ini dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut;
(26)
Tabel 2.12. Prasarana dan Fasilitas pendukung Pasar
NO. JENIS PRASARANA/FASILITAS JUMLAH
(UNIT/PETAK)
I. Sarana Tempat transaksi
1. Toko 1.256
2. Kios 402
3. Los/Petak 142
4. Pedagang K5 (PKL) 2.325
II. Fasilitas Umum/Penunjang
1. WC/Toilet Umum 16
2. Fasilitas Parkir 2
3. Hydrant Umum
-4. Mesjid/Mushalla 3
5. Jembatan Penyeberangan 1
6. Terminal Angkutan 3
7. Gudang Sarana Pasar 1
8. Gudang Ikan 2
9. Kantor Bidang Pengelolaan Pasar
1
10. Rumah Potong Unggas 1
11. Radio Land Pasar Sehat 1
12. Klinik Pasar 1
2.3.7. CAPAIAN KINERJA DINAS
Tingkat capaian kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan sasaran/target Rencana Strategis priode 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 2.13. berikut;
(27)
Tabel 2. 14. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PAYAKUMBUH
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 Melembangan ya semangat berkoperasi dalam kehidupan berekonomi masyarakat
-Porsentase Penumbuhan Koperasi Baru
Program Peningkatan Kelembagaan
Koperasi 20 pra
koperasi
17 kop/pra koperasi
20 Pra koperasi
20 pra koperasi
-Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasi - Porsentase
Penguatan Kelembagaan Usaha Koperasi
- Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi
60 koperasi 60 koperasi 30 Koperasi 30 Koperasi
2 Terwujudnya kemitraan pengembanga n usaha dan Sistem Pendukung
- Meningkatnya Aktifitas Magang dan Kerja Usaha
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
- Menfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM
2 koperasi 2 koperasi
50 koperasi 50 koperasi
(28)
KUMKM - Penyaluran, Pengelolaan dan Pengawasan Fasilitas dan Dana Pemerintah/lemb aga Pembiayaan lainnya
- Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk usaha kecil menengah dan koperasi
120 Koperasi 90 Koperasi
- Koordinasi Penggunaan dana pemerintah bagi UMKM
30 Koperasi - Tersedianya media online promosi pemasaran produk UMKM
- Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
1 Paket 1 Paket
3 Meningkatnya jumlah koperasi berprestasi
- Porsentase jumlah koperasi dengan klasifikasi A selama 3 tahun Buku
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
- Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi
120 koperasi
120 koperasi
80 koperasi 80 Koperasi - Porsentase jumlah
penghargaan yang diterima Gerakan Koperasi
-Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
25%(35
koperasi) 35 koperasi 140 Koperasi 140 Koperasi
4 Terwujudnya iklim usaha yang kondusif - Porsentase pemenuhan standarisasi Alat Ukur dan
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2.400 alat di tera ulang
2.400 timbangan
1 paket
(29)
Formalitas Perizinan Usaha konsumen 5 Berkurangnya indikator kemiskinan bagi keluarga miskin - Terpenuhinya kebutuhan pokok KK Miskin pada saat fluktuasi harga pasar
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
-Penanggulangan dampak Fluktuasi harga sembilan bahan pokok (pasar murah)
3.142 KK Miskin
3.142 KK
Miskin 3.142 KK 3.142 KK
- Terbukanya Peluang Untuk Berusaha Bagi KK Miskin
- Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya
40 KK Miskin
40 KK Miskin 60 KK 60 KK
Program Peningkatan Kapasitas Iptek dan Sistem Produksi
- Pengembangan dan Pelayanan teknologi industri Pengolahan Limbah Ubi dan Tahu
6 Meningkatnya Daya Saing Produk UMKM - Porsentase Peningkatan Kualitas Produk Makanan Ringan (Kualitas Kemasan dan Standarisasi Kelayakan Produk)
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
-Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas
220 UKM 220 UKM 302 UMKM 302 UMKM
- Meningkatnya Kerjasama Pemasaran
- Fasilitasi kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil Menengah dengan Swasta
6 UKM 6 UKM
(30)
- Tersedianya Sarana Pendukung Promosi Produk UMKM
- Pembangunan Pasar Tradisional/Percontohan
1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
7 Terpenuhinya kelayakan dan kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pasar
- Jumlah sarana dan Prasarana yang dibangun
-Pengembangan pasar dan
distribusi barang/produk 56 kios 56 kios 1 paket 1 Paket 156 palung 156 palung
- Capaian PAD Pasar
- Peningkatan efisiensi kebijakan
dan pelaksanaan pengelolaan PAD 4.392.787.9 11 4.511.335.96 4,5 4.558.573.30 5,- 3.155.342.054, 75 -Jaminan Perlindungan Aset Pasar
Program Administrasi Perkantoran `
- Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
1 paket 1 paket
1 paket 1 Paket 8 Terwujudnya Ketertiban dan Kesehatan Lingkungan Pasar - Porsentase Tingkat Kedisiplinan PKL
- Pengawasan mutu dagangan pedagang K5 dan Asongan
200 PKL 200 PKL 200 PKL 200 PKL
- Berfungsinya Tenaga Trantib Pasar sesuai Tupoksinya
- Penataan tempat berusaha bagi pedagang K5 dan Asongan
(31)
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD 2.4.1. BENTUK PELAYANAN
Bentuk pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan saat ini terhadap objek sasaran dimaksud adalah sebagai berikut;
1. Pembinaan kualitas kelembagaan dan manajemen usaha bagi Koperasi dan UMKM
2. Memfasilitasi penumbuhan jaringan kemitraan usaha dan system pendukung usaha bagi KUMKM
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia pelaku KUMKM dalam mengelola usaha sehingga meningkatnya jumlah KUMKM yang berprestasi
4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan UMKM
5. Pengurangan indikator kemiskinan melalui bantuan dan membuka peluang berusaha
6. Peningkatan daya saing dan kualitas produk UMKM
7. Peningkatan prasarana dan sarana pendukung promosi dan perluasan pasar produk UMKM
8. Peningkatan kelayakan prasarana dan sarana penunjang pasar sehat
9. Mewujudkan ketertiban dan kesehatan lingkungan pasar 10. Memfasilitasi kemudahan akses permodal
2.4.2. BESARAN KEBUTUHAN PELAYANAN
Besaran kebutuhan pelayanan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 2.14. berikut;
(32)
Tabel 2.14. Alokasi dan Realisasi Anggaran
NO. TAHUN
ANGGARAN
JENIS BELANJA
TOTAL REALISASI %
LANGSUNG TDK
LANGSUNG
1. 2008 1.374.424.590 1.999.860.500 3.374.285.090 3.323.670.813 98.3
2. 2009 3.021.465.610 9.388.801.194 12.410.266.804 12.248.933.336 98.7
3. 2010 14.510.410.488 1.830.669.242 16.341.079.730 15.981.575.975 97.8
4. 2011 7.653.385.051 2.868.323.665 10.521.708.716 9.997.685.332 95.2
5. 2012 7.299.493.499 3.150.254.544 10.449.748.043 8.745.258.817 94
2.4.3. ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN PELAYANAN
Menurut Peraturan Daerah Nomor 03/2008 kewenangan, objek pelayanan dan pembinaan serta arah pengembangan pelayanan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh adalah pelayanan dan pembinaan terhadap Koperasi dan UMKM berikut dengan usahanya serta pelayanan publik pada Bidang Pengelolaan Pasar.
(33)
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI PELAYANAN
Untuk mendukung terwujudnya kinerja pembangunan yang optimal dari suatu institusi sangat dipengaruhi oleh pencapaian pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok yang dilaksanakan. Dalan implementasinya ke dua unsur penting dari keberadaan suatu institusi pemerintah tersebut berdampak langsung pada masyarakat luas, karena sasaran akhir dan tujuan utamanya adalah memberdayakan semua aspek dan potensi kehidupan masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan yang dicita-catakan bersama, terutama bagi institusi pemerintah yang memiki fungsi pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok, Dinas Koperasi,UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai kewenangan mengelola 3 ( tiga) urusan pemerintahan dalam struktur Pemerintahan Kota Payakumbuh yaitu 1 urusan wajib (Koperasi dan UMKM) dan 2 Urusan pilihan (Perindustrian dan Perdagangan) belum sepenuhnya dapat melaksanakan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya secara optimal. Hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala dan permasalahan dalam lingkup pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok tersebut. Kendala dan permasalahan tersebut berasal dari Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mendukung fungsi pelayanan dan pelaksanaan tugas pokok, baik itu berasal dari internal institusi Dinas maupun eksternalnya.
(34)
3.1.1. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL Kekuatan (Strengthness)
• Tersedianya Sumber Daya Aparatur
• Tersedianya Anggaran Pendukung Pelaksanaan Program
• Tersedianya Dasar Hukum Dalam Pelaksanaan Tugas
• Dukungan Prasarana dan Sarana Untuk bekerja
• Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Pendek dan Menengah
• Struktur Organisasi Dinas Sebagai Wadah Untuk Melaksanakan Tupoksi
• Tersedianya Sistem Administrasi Kedinasan yang Baku
Kelemahan (Weakness)
• Kualitas Sumber Daya Aparatur yang Belum Merata
• Terbatasnya Jumlah Anggaran Yang Tersedia
• Belum Tersedianya Peraturan Daerah Sebagai Payung Hukum Untuk Pengembangan UMKM dan Pengelolaan Hak Sewa Pertokoan Pasar.
• Belum Optimalnya Ketersedian Sarana dan Fasilitas.
• Terbatasnya Ketersedian Anggaran Dalam APBD Untuk Pengembangan dan Penataan Pasar
• Belum Tertatanya Administrasi Kedinasan secara Baik.
• Belum Mendukungnya Struktur Organisasi Dinas Terhadap Capian Fungsi Pelayanan dan Tugas Pokok.
(35)
3.1.2. PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL Peluang (Opportunities)
• Tingginya Motivasasi Masyarakat Untuk Berwira Usaha.
• Tingginya Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh Dalam 3 Tahun Terakhir.
• Letak Geografis Payakumbuh yang Strategis Pada Perlintasan Jalur Ekonomi Antara Prov. Sumatera Barat Dengan Riau.
• Dukungan Topografi dan Luas Daerah yang Relatif Kecil.
• Dukungan Organisasi Non Pemerintahan Yang Menjadi Bagian Integral Dari Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Kedinasan.
• Tersedianya Dukungan Sarana Di Sektor Perdagangan Dan Pemasaran.
• Terbinanya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi
• Pangsa pasar yang semakin terbuka baik lokal, regional maupun internasional dengan letak geografis Kota Payakumbuh;
Ancaman (Theats)
• Belum Optimalnya Peningkatan Daya Saing Usaha, Terutama Untuk Produk-Produk spesifik Daerah.
• Tidak Tersedianya Tenaga Fungsional di Sektor Perdagangan dan Perindustrian.
• Belum Tuntasnya Penyelesaian Status Asset, Terutama Untuk Lingkup Pengelolaan Pasar.
• Belum Sinergisnya Pengelolaan Limbah Industri Kecil Dengan Lintas Sektoral.
(36)
• Minimnya Investasi Di Sektor Sarana Perindustrian dan Perdagangan.
• Telah Berlakunya AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA)
Dari inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut di atas dapat diperoleh gambaran tentang penyelenggaraan fungsi pelayanan menyangkut kewenangan dan Pelaksanaan tugas pokok Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, termasuk permasalahan-permasalahan dilingkup implementasinya.
Secara umum kendala dan permasalahan dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok dapat di kelompokan pada permasalahan teknis dan non teknis. Permasalahan yang bersifat teknis terkait dengan belum maksimalnya konstribusi faktor internal terutama potensi kekuatan dan belum ditindaklanjutinya solusi kelemahan institusi Dinas dalam mendukung tercapainya optimalisasi fungsi pelayanan. Kondisi ini terlihat dari belum meratanya kualitas aparatur yang berdampak pada dukungan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas yang muaranya adalah tidak tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Dari sisi penyelenggaraan tugas pokok khususnya tugas pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan UMKM, belum semuanya dapat terlaksana dengan mempedomani kebijakan yang telah dirumuskan. Beberapa faktor yang menjadi kendalanya, antara lain terbatasnya anggaran yang tersedia, sarana dan fasilitas kerja belum lengkap, untuk beberapa sasaran kerja belum didukung oleh payung hukum yang mendasarinya
(37)
hak sewa pasar. Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, dimana 2 (dua) urusan pilihan yaitu urusan Perindustrian dan urusan Perdagangan dijadikan dalam satu kewenangan bidang Industri dan Perdagangan serta ditambah dengan masuknya kewenangan pengelolaan pasar menjadi salah satu bidang disamping bidang lainnya. Situasi ini memberi ruang yang sempit bagi peningkatan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok, Alasan yang mendasar adalah tumpang tindihnya tupoksi di tataran teknisnya yaitu pada tingkat eselon IV, sehingga cakupan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya menjadi lebih luas dan bersifat umum. Fungsi pelayanan pada urusan perindustrian yang bersifat teknis tidak berjalan sebagai mana mestinya. Sementara itu bidang pengelolaan pasar yang semula pengelolaan kewenangannya dalam bentuk SKPD tersendiri menjadi bagian integral dalam kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan walaupun secara nomenklatur tidak dicantumkan, menimbulkan dilema pada penentuan skala prioritas fungsi pelayanan.
Dengan keterbatasan dukungan berbagai faktor tersebut di atas dan kompleksitas permasalahan serta dinamika lingkungan pasar yang bersentuhan erat dengan kepentingan berbagai lapisan masyarakat setiap harinya, maka akan selalu menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan, sehingga fokus pengelolaan urusan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan relatif kecil.
Permasalahan dan kendala dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok Dinas dari segi non teknis secara eksternal dengan belum optimalnya peningkatan daya saing
(38)
usaha, terutama untuk produk-produk spesifik daerah Kota Payakumbuh, sehingga produk-produk UMKM tersebut kalah bersaing di pasar, dan ditambah lagi dengan berlakunya pasar global ASEAN atau berlakunya AFTA (Asean Free Trade Area) yang merupakan ancaman yang paling besar untuk perkembangan dan pangsa pasar produk-produk UMKM. Disamping itu minimnya investasi di sektor sarana Perindustrian dan Perdagangan sangat mempengaruhi pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung perkembangan UMKM, sehingga Kota Payakumbuh memang hanya menghandalkan dana pemerintah yang bersumber dari seperti APBD, APBD Provinsi, APBN.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA
DAERAH
Dinas koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan bagian integral dari Pemerintah Kota Payakumbuh, maka dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas harus mengacu serta sinkron dan tidak bertentangan dengan kandungan muatan yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh, karena pada dasarnya Renstra Dinas merupakan penjabaran dari kandungan RPJMD sesuai dengan Tupoksi Dinas.
Dengan tersusunnya RPJMD kota Payakumbuh tahun 2013 2017 memberi arah dan muatan yang jelas dalam perumusan dan penyusunan Renstra Dinas, karena jabaran yang diuraikan merupakan rincian kongkrit dan mendalam terhadap kandungan
(39)
berbagai kebijakan pembangunan yang sinergis dengan kewenangan yang diamanatkan.
Dalam RPJM 2012 -1017 telah ditetapkan visi pemerintah Kota Payakumbuh :
“ Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan Pendididkan Yang Berlandasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabbulah"
Dari pengertian visi tersebut, terutama pada kataPro rakyat
terkandung maksud peningkatan kesejahteraan rakyat melalui berbagai kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh dalam kerangka RPJP 2005 -2025 yaitu : Terwujudnya Payakumbuh Sebagai Kota Maju dengan Pengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Upaya yang dilakukan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam mendukung tercapainya sasaran pada muatan visi tersebut adalah dalam bentuk mengoptimalkan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok. Karena sasaran tersebut sudah terakomodir dalam tugas pokok dan fungsi Dinas yaitu penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantu di bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian , Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.
Dalam inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok, terdapat beberapa permasalahan dan unsur pendukung untuk terwujudnya capaian visi, misi dan program yang tertuang
(40)
dalam RPJM sebagaimana yang diamanatkan dalam paparan Renstra Dinas tahun 2012 -2-017. Di antara bentuk dukungan yang bersumber dari terlaksananya fungsi pelayanan dan tugas pokok adalah tersedianya program dan kegiatan yang berkesinambungan pada ke tiga urusan, Koperasi, perindustrian dan perdagangan serta Pengelolaan Pasar tradisional yang keseluruhan sasaran capaian programnya dalam bentuk pemberdayaan UMKM . Dukungan lainnya berupa tersedianya tenaga /aparatur yang memiliki pengalaman dan pemahaman yang jelas terhadap kondisi UMKM serta terbinannya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi dan pusat. Sebaliknya terdapat permasalahan-permasalahan yang kalau tidak ditindak lanjuti akan menjadi faktor penghambat capaian visi, misi dan program pembangunan daerah. Permasalahan tersebut antara lain struktur organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang perlu di revisi, terutama pemisahan antara urusan Perindustrian dengan Perdagangan serta kaji ulang terhadap Bidang Pengelolaan Pasar untuk dipisahkan dalam bentuk SKPD tersendiri. Faktor penghambatnya disini terjadi dalam bentuk beban kerja yang terlalu besar, tumpang tindih pelaksanaan fungsi pelayanan teknis dan sulitnya menentukan skala prioritas program pembangunan pada kondisi terbatasnya dukungan anggaran.
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD PROVINSI
Untuk lebih berdaya guna dan berhasil gunanya semua kandungan perencanaan yang terangkum dalam Renstra ini perlu beberapa referensi eksternal sebagai bahan rujukan dan
(41)
yang mempunyai skala dan jangkauan lebih luas serta mempunyai keterkaitan teknis.
Sebagai bagian integral dari pemerintah daerah, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh harus lebih responsif dalam menyikapi berbagai isu pembangunan yang berkaitan dengan urusan kewenangan yang dikelolanya, baik pada skala nasional maupun daerah / provinsi. Secara nasional, vertikalisasi program-program bidang Perindustrian , Perdagangan dan Koperasi yang diselenggarakan di daerah masih dilaksanakan sesuai dan mengacu pada program sejenis ditingkat pusat maupun provinsi. Beberapa program dan sasaran pemberdayaan masyarakat pelaku usaha pada tiga Kementerian (Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan ) di tingkat pusat maupun SKPD terkaitnya di tingkat provinsi yang dituangkan dalam masing-masing dokumen perencanaan strategisnya dilaksanakan didaerah dengan mengacu pada relevansi terhadap capaian visi, misi dan program yang termuat dalam RPJMD. Contoh program dimaksud antara lain Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi dengan indikatornya adalah :jumlah koperasi aktif, porsentase koperasi dengan klasifikasi
sehat dan porsentase penumbuhan koperasi. Pada bidang
Perindustrian dan Perdagangan terdapat beberapa sinkronisasi Program dengan pusat dan SKPD provinsi, seperti program Perlindungan Konsumen dan Perdagangan yang indikatornya adalah
capaian uji petik timbangan dan alat ukur, monitoring sembako dan
komoditi strategis, serta program Peningkatan Kapasitas Iptek
dalam proses Produksi dengan indikatornya adalah porsentase pemanfaatan TTG (Tekhnologi Tepat Guna ) dalam proses produksi IKM, porsentase penerapan UPL (unit Pengelolaan Limbah) pada IKM.
(42)
Sinkronisasi program dan kegiatan seperti diuraikan di atas berkontribusi positif bagi daerah, terutama melalui kerjasama dan koordinasi yang terbina memberi nilai tambah terhadap capaian sasarannya. Dari sinkronisasi dan koordinasi yang terbentuk dapat melahirkan berbagai kebijakan pusat dan provinsi bagi daerah, seperti kebijakan penyaluran dan bantuan fasilitas fisik, peralatan dan perkuatan modal kerja terhadap pelaku usaha di daerah.
3.4. TELAAHAN RTRW DAN KLHS
Pengembangan dan pemberdayaan sektor perdagangan dan perindustrian dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek seperti sosial / kemasyarakatan, potensi ekonomi, kebijakan, lingkungan, dan aspek lainnya termasuk pemanfaatan ruang wilayah kota. Dalam pemanfaatan ruang wilayah diatur dalam Peratuaran Daerah nomor : 1 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Payakumbuh. Sebagaimana dimuat dalam Perda tersebut bahwa RTRW Kota Payakumbuh menjadi pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan potensi potensi sektor perindustrian dan perdagangan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang merupakan jabaran rinci dari RPJMD 2012 -2017 telah mengacu dan terakomodir dalam dokumen RTRW Kota Payakumbuh. Seperti pengembangan potensi perdagangan dan jasa dengan memberdayakan dan merevitalisasi sarana dan fasilitas Pasar Tradisional pada lokasi Pasar Ibuh dan
(43)
pembangunan Pasar Satelit di Kel. Payobasung serta Peruntukan Pertokoan Modern di sepanjang koridor Jl Soekarno Hatta dan Jl. Sudirman. Termasuk pembangunan dan pengoperasionalan Pondok Promosi Industri (PPI) (koridor Jl. Soekarno Hatta) di Ngalau.
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, sesuai dengan perencanaan dan program pendukungnya melalui pemberdayaan industri kecil / industri rumah tangga sejenis yang sudah ada pada masing masing lokasi dijadikan sentra sentra produksi menurut jenis dan kelompoknya. Seperti kecamatan Payakumbuh Barat yang dominan industri makanan ringan di proyeksikan menjadi sentra industri makanan, dan kecamatan Payakumbuh Utara di proyeksikan menjadi sentra industri bordir dan konveksi. Pemetaan produksi dan kelompok industri ini sudah sejalan dengan RTRW yaitu bahwa untuk industri kecil /industri rumah tangga ditetapkan di setiap kecamatan dan dapat bercampur dengan lingkungan pemukiman dengan ketentuan tidak menimbulkan dampak negati bagi lingkungan dan kawasan sekitar.
Pembangunan kawasan sentra industri kecil di Parit Muko Aia dan kawasan industri menengah serta pergudangan di sepanjang jalan lingkar utara merupakan kegiatan kegiatan strategis jangka menengah yang capaiannya diharapkan terwujud diakhir perencanaan jangka menengah Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. Pada bagian lain pengembangan potensi industri kecil / industri rumah tangga pada masing-masing wilayah pemungkiman disertai dengan persyaratan kemampuan pengelolaan limbah. Pola Unit Pengelolaan Limbah (UPL) sederhana akan dikembangkan secara bertahap sesuai tingkat resiko dari limbah yang dihasilkan industri keci /industri rumah tangga.
(44)
.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Faktor faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan menjadi isu utama dalam dinamika penyelenggaraan tugas tugas kedinasan pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. Dari analisa bobot masing masing faktor dapat disimpulkan beberapa faktor yang bersifat menghambat /menjadi kendala dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas dan juga sebaliknya beberapa faktor menjadi pendukung optimalnya pelaksanaan fungsi dan tugas tersebut. Hasil analisa bobot yang dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal (Analisa SWOT) diperoleh beberapa isu utama yang menjadi tolak ukur penyelenggaran fungsi dan tugas kedinasan secara menyeluruh, diantaranya adalah : tingginya motivasi masyarakat dalam berwirausaha, belum optimalnya peningkatan daya saing usaha, mulai dilaksanakannya pasar bebas asean secara menyeluruh pada tahun 2014, belum tersedianya payung hukum daerah dalam pengembangan potensi KUMKM.
Dari isu-isu utama yang sudah input diperoleh satu isu strategis yang akan menjadi gambaran secara menyeluruh terhadap tujuan, sasaran dan kebijakan yang akan dilaksanakan dan dimplementasikan dalam program dan kegiatan-kegiatan pembangunan sektor KUMKM. Secara perspektif isu strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk mendukung capaian Visi, Misi dan Program pada Rencana Kerja (Renstra) tahun 2012 -2017 adalah
Meningkatnya Kinerja Daya Saing Usaha KUMKM Yang Didukung Oleh Kebijakan Yang Terukur Dalam Bentuk Peraturan Daerah Tentang KUMKM.
(45)
(46)
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. VISI DAN MISI 4.1.1. VISI
Dalam rangka pembangunan ekonomi kerakyatan Kota Payakumbuh untuk 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merumuskan Visi Dinas sebagai berikut:
TERWUJUDNYA KOPERASI, UMKM DAN PASAR YANG BERDAYA SAING, TANGGUH, MANDIRI DAN TAAT HUKUM
Dari pernyataan Visi di atas dapat dijabarkan pengertiannya sebagai berikut;
• KOPERASI
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
• USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
1. Bidang usaha UMKM adalah meliputi bidang Industri dan Perdagangan.
2. Bentuk usaha UMKM adalah Perseorangan dan Kelompok.
(47)
Kriteria UMKM sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
• PASAR
Maksud pengertian pasar dari 2 sudut pandang
1. Pengertian pasar secara fisik;
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya milik Pemerintah.
2. Pengertian Pasar secara prinsip;
Khusus dalam pengertian pasar secara prinsip pada visi di atas adalah merupakan tujuan akhir atau muara dari proses produksi (produk) yang menjadi tolak ukur tingkat kompetisi dan daya saing dari produk-produk UMKM Kota Payakumbuh atau dengan kata lain merupakan implementasi pemasaran produk UMKM Kota Payakumbuh.
3. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya milik Pemerintah.
Secara kuantitas/fisik, pasar tradisional dengan prasarana dan sarananya yang berfungsi sebagai pusat transaksi di Kota Payakumbuh, Secara kualitas, pangsa pasar bagi produk UMKM Kota Payakumbuh.
(48)
Tujuan akhir dari proses UMKM merupakan menjangkau pangsa pasar
• BERDAYA SAING
Berdaya saing adalah kemampuan untuk memaksimalkan potensi dari sisi ekonominya, memperhatikan kualitas dengan berbagai terobosan inovasi serta didukung oleh kebijakan yang berpihak.
Berdaya Saing memiliki 4 (empat) Komponen yaitu: 1. Potensi Ekonomi
2. Inovasi 3. Kualitas
4. Kebijakan strategis
• TANGGUH
Tangguh diartikan sebagai kemampuan KUMKM dalam menghadapi tekanan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam, sehingga pelaku KUMKM tetap eksis
• MANDIRI
Mandiri berarti yang mampu mengurus usahanya sendiri dalam segala aspek dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal dan tidak bergantung kepada pihak lain.
• TAAT HUKUM
Taat hukum berarti KUMKM yang mematuhi segala kewajibannya yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan dan regulasi yang berlaku.
4.1.2. MISI
(49)
1. Menumbuhkan dan mengembangkan Kelembagaan Koperasi yang Sehat dan Mandiri yang mampu berperan sebagai Wadah Penggerak Ekonomi Masyarakat.
2. Menciptakan dan Meningkatkan Kemampuan Teknis Serta Wawasan Pelaku UMKM agar dapat Menghasilkan Produk-produk yang Kompetitif serta Berdaya Saing di Pasaran. 3. Mewujudkan dan Mempertahankan Lingkungan Pasar
Tradisional yang Kondusif dan Sehat Untuk menjembatani Beragam Kepentingan Ekonomi Masyarakat.
4. Meningkatkan Prasarana dan Sarana Penunjang Untuk Memfasilitasi Berkembangnya Potensi-Potensi Usaha Ekonomi di Tengah Masyarakat.
5. Memfasilitasi Penerapan Tekhnologi dan Merangsang pengembangan Berbagai Inovasi Bagi penguatan Struktur Usaha ( Manajemen dan Proses Produksi) UMKM.
6. Mengembangkan Pola dan Sistem Pembinaan Terpadu Terhadap KUMKM Dengan Berbasiskan Data dan Informasi Untuk Mendukung Daya Saing Menuju Pasar Global.
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
4.2.1. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dengan misi yang diemban adalah sebagai berikut;
1. Menjadikan Koperasi Sebagai Lokomotif Penggerak Ekonomi di Semua Lapisan Masyarakat.
2. Menciptakan SDM Pelaku UMKM yang handal dan Kompetibel Dalam Mengelola Usaha.
(50)
3. Mewujudkan Suatu Kawasan dan Lingkungan Pasar Tradisional yang Representatif dan Modern.
4. Terwujudnya Iklim Berusaha Yang Kondusif dengan Dukungan Sarana dan Fasilitas yang Menunjang.
5. Terwujudnya Produk-Produk UMKM yang Berkualitas, dan Berdaya saing dengan jangkauan Pangsa Pasar yang Luas. 6. Terciptanya Efektifitas Kinerja Program Pembinaan Dalam
Bentuk Data dan Informasi yang Lengkap dan Akurat.
7. Terbentuknya Struktur Industri yang Kuat dan Mandiri Serta Teruwujudnya Sistim dan Iklim Perdagangan yang Efisien dan Dinamis.
4.2.2. SASARAN
Sasaran terukur yang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Kelembagaan Koperasi Menurut kriteria dan Ketentuan yang Berlaku
2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pelaku UMKM
3. Meningkatnya Kerja sama Usaha dan Perluasan Jaringan Pasar Produk KUMKM.
4. Meningkatnya Produktifitas Usaha, Daya Saing dan Perkuatan Permodalan Usaha KUMKM.
5. Meningkatnya Jumlah Sarana dan Fasilitas Pelayanan Bagi Masyarakat di Lingkungan Pasar Serta Terwujudnya suatu Manajemen Pengelolaan Pasar yang Modern dan Profesional.
(51)
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS 4.3.1. STRATEGI
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan di atas telah ditetapkan strategi prioritas sebagai berikut;
1. Pengoptimalan Potensi-Potensi Ekonomi Masyarakat Sebagai Nilai Tambah Penguatan Struktur Ekonomi Dalam Bentuk Pemberdayaan produk lokal melalui pengembangan KUMKM.
2. Peningkatan Partisipasi dan Motivasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pembangunan dan Rencana Pengembangan Sektor KUMKM.
3. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Proses Produksi Melalui Penerapan Manajemen Modern dan Tekhnologi Tepat Guna. 4. Peningkatan Produktifitas UMKM yang Bersinergi Dengan
Peningkatan Daya Saing Produk yang berorientasi pada pengembangan dan Perluasan Pasar.
5. Peningkatan Fungsi manejerial dan Fasilitas Pendukung Dalam Penataan Operasional Pasar.
4.3.2. KEBIJAKAN
Kebijakan yang diambil dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut;
1. Mendorong Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Ekonomi Berbasis Produk Unggulan Daerah
2. Menciptakan Iklim Usaha Yang Kondusif bagi KUMKM 3. Mendorong Kemandirian KUMKM Didasarkan Pada
(52)
4. Meningkatkan Peran Sektor Perdagangan Melalui Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Kelancaran Distribusi Barang.
5. Mengembangkan Kawasan-Kawasan Industri Kecil terpadu Yang Berwawasan Lingkungan.
6. Meningkatkan Sarana dan Fasilitas Pendukung Ekonomi Masyarakat.
(53)
B A B V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan ekonomi yang menjadi kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Paykumbuh dalam kurun waktu lima tahun ke depan, telah disusun program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
a. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
b. Kegiatan Koordinasi, Perencanaan dan Pelaksanaan Program Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag Kota Payakumbuh
c. Kegiatan Penyusunan RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD
d. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat.
2. Program Penciptaan Iklim UKM yang Kondusif
a. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan tentang UKM b. Kegiatan Fasilitasi Pembangunan UKM.
3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM
(54)
b. Kegiatan peningkatan Kerjasama di Bidang HAKI c. Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan d. Kegiatan Pelatian Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD e. Kegiatan Sosialisasi HAKI kepada UMKM.
4. Program Pengembangan System Pendukung Usaha bagi UMKM
a. Kegiatan Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah bagi UMKM b. Kegiatan Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana
Pemerintah bagi UMKM
c. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM.
5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
a. Kegiatan Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Koperasi b. Kegiatan Pembinaan Pengawasan Penghargaan Koperasi
Berprestasi
c. Kegiatan Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana/Manajemen Modern pada Jenis Usaha Koperasi
d. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi
e. Kegiatan Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi
f. Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi.
(55)
6. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang/Jasa b. Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Pengaduan Konsumen
c. Kegiatan Operasional dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
d. Kegiatan Penanggulangan Dampak Fluktuasi Harga Sembilan Bahan Pokok (Pasar Murah).
7. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
a. Kegiatan Koordinasi Pengolahan Isu-isu Perdagangan Internasional
8. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri
a. Kegiatan fasilitasi Kemudahan Perijinan Pengembangan Usaha b. Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi barang/Produk c. Kegiatan Pembangunan pasar Tradisional Percontohan (Pasar
Satelit)
d. Kegiatan Pengembangan Pasar Lelang Daerah
e. Kegiatan Peningkatan Sistim Jaringan Informasi Perdagangan f. Kegiatan Peningkatan Efisiensi Kebijakan dan Pelaksanaan
Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
g. Kegiatan Peningkatan Implementasi Teknologi Informasi Sistem Pemungutan Pendapatan Asli Daerah
(56)
h. Kegiatan Pengembangan Pasar/Revitalisasi Pasar
i. Kegiatan Peningkatan/Optimalisasi Manajemen Operasional Pasar.
9. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a. Kegiatan Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan b. Kegiatan Koordinasi Penyelesaian masalah Produksi dan Sektor
Industri.
10. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
a. Kegiatan Pembinaan Organisasi Pedagang kaki Lima dan Asongan
b. Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang kaki Lima dan Asongan
c. Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan.
11. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
a. Kegiatan Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi b. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri c. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pranata, Pengukuran,
Standarisasi Pengujian dan Kualitas.
12. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
(57)
13. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
a. Kegiatan Penyediaan Sarana Informasi yang dapat di Akses Masyarakat.
14. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
a. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri.
15. Program Pengembangan Industri Kecil dan menengah
a. Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah dengan Swasta
b. Kegiatan Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfataan Sumber Daya
c. Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri
d. Kegiatan Pembinaan Fasilitasi Kemudahan Akses Perbankan bagi IKM.
16. Program Penataan Struktur Industri
(58)
VI
INDIKATOR KINERJA DINAS YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Payakumbuh. Indikator kinerja Dinas tersebut dapat dilihat pada tabel 6.1. berikut:
Tabel 6.1. INDIKATOR KINERJA 2012-2017
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOTA PAYAKUMBUH
NO. SASARAN INDIKATOR TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017
1 Meningkatn ya Jumlah dan Kualitas Kelembagaa n Koperasi menurut kriteria dan ketentuan yang berlaku - Jumlah
Koperasi 149 152 155 158 161
- Jumlah
Koperasi Aktif 119 124 129 134 139 - Jumlah
Koperasi dengan Klasifikasisehat
(A) 22 24 26 28 30
- Jumlah Koperasi
Berprestasi 2 2 2 2 2
2 Meningkatn ya kuantitas dan kualitas pelaku UMKM
- Jumlah pelaku KUMKM yang sudah mendapatkan
pelatihan teknis 15 15 15 15 15
- Porsentase Pertumbuhan Masyarakat
Pelaku UMKM 36,97% 37,00% 37,04% 37,07% 37,10% - Jumlah KUMKM
yang dikelola oleh tenaga
terlatih 45 30 45 30 45
3 Meningkatn ya Kerja sama Usaha dan -Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
13 17 21 25 29
(59)
Pasar Produk KUMKM
dibuat dan ditindal lanjuti
- Potensi produk yang sudah memiliki pasar
yang tetap 8 8 8 8 8
4 Meningkatn ya Produktifita s Usaha, Daya Saing dan Perkuatan Permodalan Usaha UMKM - Porsentase KUMKM yang memanfaatkan bantuan permodalan dari dana
pemerintah 200 200 200 200 200
- Jumlah KSP
yang terbentuk 5 5 5 35 35
- Jumlah LKM
5 5 6 6 7
- Pertumbuhan Jumlah IKM
1,616 1,688 1,759 1,959 2,101 - Porsentase
Jumlah Produk yang Memenuhi Standar Kelayakan
Pasar 5% 5% 5% 5% 5%
5 Meningkatn ya Jumlah Sarana dan Fasilitas Pelayanan bagi Masyarakat di Lingkungan Pasar serta Terwujudny a suatu Manajemen Pengelolaan yang Modern dan Profesional
- Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usah
a Informal 3 3 4 5 6
- Jumlah Toko,
Kios dan Los 1,800 1,970 2,179 2,354 1,424 - Jumlah
Pedagang
Formal 1,256 1256 1340 1340 1353 - Jumlah
Pedagang
Informal 2,325 2,380 2,440 2,510 2,585 - Jumlah Ketersediaan Fasilitas Umum Non Toko/Kios di Lingkungan Pasar
(60)
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh ini dirumuskan dan disusun sesuai dengan sistematika penulisan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Secara umum Renstra ini memuat arahan Perencanaan Taktis Strategis dalam pelaksanaan pembangunan terhadap berbagai program pemberdayaan dan pengembangan potensi potensi bidang Perkoperasian, Perindustrian dan bidang Perdagangan yang di dalamnya termasuk pembangunan dan pengembangan bidang pengelolaan Pasar. Untuk lebih terukurnya hasil hasil program pembangunan yang akan dilaksanakan, dalam Renstra ini dirumuskan beberapa sasaran capaian dengan indikator sasaran yang tepat dan terukur dengan harapan dapat dijadikan pedoman dan arahan dalam mewujukan Visi dan Misi dinas untuk lima tahun ke depan.
Disadari bahwa Keberhasilan mewujudkan Visi dan Misi Dinas tersebut tidak semata mata ditentukan Oleh lengkapnya materi arahan yang dimuat dalam Renstra ini, akan tetapi sangat tergantung pada tekat, semangat, ketaatan dan disiplin serta pemahaman Aparatur terhadap fungsi pelayanan dan tugas pokok masing masing. Tidak kalah pentingnya adalah peran aktif dan sikap mental masyarakat dalam mengapresiasi berbagai program pembangunan yang akan di laksanakan di lingkungan mereka.
(61)
Rencana Strategis ini dibuat dan disusun lebih komprehensif dengan mengedepankan logika perencanaan yang berbasis input dari lingkungan sekitar yang dijabarkan dalam berbagai isu isu strategis dan telaahan terhadap aspek aspek yang mempengaruhi perencanaan itu sendiri. Dengan adaanya Dokumen Renstra ini dapat di jadikan sebagai pedoman dan acuan dalam mewujudkan capaian kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang berdaya guna dan berhasil guna dalam memberdayakan segala potensi KUMKM di Kota Payakumbuh.
(62)
Output Outcome Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp.
1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PROGRAM
1 06 xx 21 I Program : Perencanaan Pembangunan Daerah
1 06 21 13 1 Kegiatan :
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Terlaksananya Evaluasi Monitoring Pelaksanaan Program dan Kegiatan Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Program/Kegia tan serta Pelaporan Capaian Kinerja
12 18.017.235 12 25.000.000 12 25.000.000 12 30.000.000 12 35.000.000 62 133.017.235 Koperinda
g
Kota Payakumb uh
1 06 21 20 2 Kegiatan
Koordinasi, Perencanaan dan Pelaksanaan Program Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag Kota Payakumbuh Tersusunnya Rumusan Kebijakan dalam Bentuk Perencanaan yang Komprehensif dan Berkesinambun gan Tersedianya Pelaksanaan Program Pembangunan yang Terarah dan Terukur bagi Pengembangan UKM
3 54.099.860 1 79.199.860 1 92.200.000 1 95.560.000 1 98.500.000 5 419.559.720 Koperinda
g
1 06 21 18 3 Kegiatan :
Penyusunan, RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD Terlaksananya Penyusunan RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD Tersedianya RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD
1 9.426.130 3 25.000.000 3 30.000.000 3 30.000.000 5 35.000.000 5 129.426.130 Koperinda
g Berkembangnya aktifitas perekonomiaan di Kota Payakumbuh sebagai pusat distribusi barang dan jasa baik skala lokal, regional, maupun persiapan sebagai pusat pasokan komoditi barang dan jasa untuk kebutuhan pasar ASEAN Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh dari 7,13 % pada tahun 2012 menjadi 8%-8,3% pada tahun 2017
dari 7,13 % pada tahun 2012 menjadi 8%-8,3% pada tahun 2017
TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
4
KEGIATAN
5 6
KODE
AKHIR PERIODE RENSTRA Penangg ungjawa b Lokasi SASARAN SASARAN TUJUAN AWAL PERENCANAAN
1 06 21 18 3 Kegiatan :
Penyusunan, RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD Terlaksananya Penyusunan RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD Tersedianya RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD
1 9.426.130 3 25.000.000 3 30.000.000 3 30.000.000 5 35.000.000 5 129.426.130 Koperinda
g
1 06 21 21 4 Kegiatan
Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Terlaksananya Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Pemberdayaan Potensi UKM Tersedianya Dokumen Perencanaan yang komprehensif tentang Pengembangan UKM dalam rangka Pengembangan Ekonomi Masyarakat
- - 1 100.000.000 1 112.000.000 1 120.000.000 1 125.000.000 4 457.000.000 Koperinda
g Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh dari 7,13 % pada tahun 2012 menjadi 8%-8,3% pada tahun 2017
(1)
[\]^ \] [\] _`a b cd e b] f^ g cd e b] f^ g c de b] f^ g c d e b] f^ g c d eb] f^ g cd e b] f^g
1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ch ijklm no ch ijkl m np ch ijklm nq chi jklmnr ch ijkl m ns
4
tf [ufhvwh k xyuz hch k
5 6
x[wy
zkwzx hc[fxz kyf{h
x[kwz|zxz kyf{hth wh hx izftyfz[wyfy k|cfh
j}~] xbd |x tw tb}d}e e \}edd ` d ~ chfuycwh kty kwh khh kz kwz x hcz
zkwzx hc[f |h|hfhk |h|hfh k cj{jh k
2 07 15 04 3 Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dan kualitas Terlaksananya bantuan kemasan, perizinan kesehatan MD (Makanan Dalam Negeri) sertifikat halal, barcode
- - 30 100.000.000 30 100.000.000 30 100.000.000 30 100.000.000 120 400.000.000 Koperinda g
2 07 zz t` eda
tb}~ }e d ] d} xba da^ \d} c b}`` e~z}\ ]~
2 07 1 Kegiatan : Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri Terlaksananya Sosialisasi dan Pembinaan IKM Meningkatkan Kemampuan Manajemen Operasional IKM
- - 180 168.740.660 180 185.614.726 180 204.176.199 180 224.593.818 180 783.125.403 Koperinda g
2 07 xx 19 zz z t` eda tb}ebad}e d} |b}]d b}]d z}\ ]~t` ] b} ~d
2 07 19 02 1 Kegiatan : Penyediaan sarana Informasi yang dapat di akses masyarakat Terlaksananya Promosi Daerah Kawasan Wisata Payakumbuh sebagai Kota Kuliner Terbentuknya Image Kota (City Branding), sebagai Kota Kuliner
- - 3 789.650.200 4 968.500.300 3 868.615.220 3 955.476.742 13 3.582.242.462 Koperinda g 2 07 19 02 1 Kegiatan :
Penyediaan sarana Informasi yang dapat di akses masyarakat Terlaksananya Promosi Daerah Kawasan Wisata Payakumbuh sebagai Kota Kuliner Terbentuknya Image Kota (City Branding), sebagai Kota Kuliner
- - 3 789.650.200 4 968.500.300 3 868.615.220 3 955.476.742 13 3.582.242.462 Koperinda g
2 07 xx 17 z t` eda tb}~ }e d ] d} xba da^ \d} c b}`` e~z}\ ]~
2 07 17 02 1 Kegiatan : Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Terlaksananya Pelatihan Kerajinan, Diversifikasi Produk Makanan, Pembinaan Inovasi dan Teknologi Tepat Guna bagi IKM Pengolah Produk Hulu ke Hilir
Munculnya Design Kerajinan UP To Date dan Variasi Produk Makanan Baru dari Industri yang ada dan IKM Mandiri dalam Pengolahan Produk Hulu-Hilir
- - 85 299.860.495 85 329.846.545 85 362.831.199 85 399.114.319 325 1.391.652.558 Koperinda g
2 07 xx 16 t` eda tb}ebad}e d} z}\ ]~xb_~ d}
(2)
¡ ¢£ ¤ ¡ ¥ ¦ ¢£ ¤ ¡ ¥ ¦ ¢ £¤ ¡ ¥ ¦ ¢ £ ¤ ¡ ¥ ¦ ¢ £ ¤¡ ¥ ¦ ¢£ ¤ ¡ ¥¦
1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
¢§ ¨©ª«¬ ® ¢§ ¨©ª« ¬ ¯ ¢§ ¨©ª«¬ ° ¢§¨ ©ª«¬± ¢§ ¨©ª« ¬ ²
4
³¥ ´¥§µ¶§ ª ·¸´¹ §¢§ ª
5 6
·¶¸
¹ª¶¹· §¢¥·¹ ª¸¥º§
·ª¶¹»¹·¹ ª¸¥º§³§ ¶§ §· ¨¹¥³¸¥¹¶¸¥¸ ª»¢¥§
©¼½ ·¡¾¿£ »· ³¶ ³¡¼£¼¤ ¤ ¼¤¿£À£ Á Âà £Ä½ ¢§¥´¸¢¶§ ª³¸ ª¶§ ª§§ ª¹ ª¶¹ · §¢¹Å
¹ª¶¹· §¢¥ »§»§¥§ª »§»§¥§ ª
¢©º©§ ª
Æ ÇÈ ÇÉÇÊ ÇË ÇÌ Ê Ç ÆÇÈÇÍÎÌ
ÇÏÇÐ ÊÑÒÑ ÌÉÇÌ ÇÇÌ
2 07 16 06 1 Kegiatan : Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah dengan Swasta keikutsertaan pada Kegiatan Dekranasda dan Magang untuk IKM Makanan Ringan dan Temu Kemitraan dengan Pihak Swasta Meningkatnya Wawasan Pelaku Usaha dalam Memproduksi dan Memasarkan Produk dan Terjadinya Kerjasama Kemitraan
9 159.101.200 - - 30 100.000.000 30 100.000.000 30 100.000.000 99 459.101.200 Koperinda g
2 07 16 01 2 Kegiatan : Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Terlaksananya Pelatihan dalam Meningkatkan Produktivitas SDM Meningkatnya Produktivitas SDM
40 123.832.400 30 140.000.000 40 140.000.000 30 140.000.000 40 140.000.000 180 683.832.400 Koperinda g
2 07 16 02 3 Kegiatan : Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri Terlaksananya Pembinaan IKM Meningkatnya Kemampuan IKM
- - 10 90.000.000 10 90.000.000 10 90.000.000 10 90.000.000 40 360.000.000 Koperinda g
2 07 16 05 4 Kegiatan : Pemberian Fasilitasi Kemudahan Akses Perbankan Bagi IKM
Terlaksananya Pelatihan Pengelolaan Administrasi Keuangan Tersusunnya Neraca Keuangan IKM
- - 30 125.000.000 40 140.000.000 30 125.000.000 40 140.000.000 140 530.000.000 Koperinda g
2 07 xx 18 Ó¹ ³
2 07 xx 18 Ó¹ ³¾ ¤¾£ Ô ³¡¼£ £ £¼»¾Ã ¾ ¹¼Õľ½
2 07 18 02 1 Kegiatan : Penyediaan Sarana maupun Prasarana Klaster Industri Tersedianya Kawasan Sentra-sentra Industri Kecil Adanya Lokasi Kawasan Sentra-sentra Industri Kecil
- - Pemet aan IKM
150.000.000 Papan Sentra
350.000.000 Sarana Pendu kung Promo
si Sentra
250.000.000 - - 750.000.000 Koperinda g
Ö×Ø ÙÚÛ ÜÝ ÞÚ ×ßÛà á ââ NIP. 19610404 198703 1 006 Payakumbuh, Februari 2013 Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag
(3)
ãäåæ äå ãäå çèé ê ëì í êå îæ ï ëì í êå îæ ï ë ìí êå îæ ï ë ì í êå îæ ï ë ì íêå îæ ï ëì í êå îæï
1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ëð ñòóôõ ö÷ ëð ñòóô õ öø ëð ñòóôõ öù ëðñ òóôõöú ëð ñòóô õ öû
4
üî ãýîðþÿð ó ý ðëð ó
5 6
ãÿ
óÿ ðëãî óîð
ãóÿ óîðüð ÿð
ð ñîüîãÿîóëîð
òå êì
üÿ üêìí í äíì ì
è ì ëðîýëÿð óü óÿð óðð ó óÿðë
óÿðëãî
ððîðó ððîð ó
ëòòð ó
(4)
2013
2014
2015
2016
2017
-
Jumlah Koperasi
149
152
155
158
161
-
Jumlah Koperasi Aktif
119
124
129
134
139
-
Jumlah Koperasi dengan Klasifikasisehat (A)
22
24
26
28
30
-
Jumlah Koperasi Berprestasi
2
2
2
2
2
2 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelaku
UMKM
-
Jumlah pelaku KUMKM yang sudah mendapatkan
pelatihan teknis
15
15
15
15
15
-
Porsentase Pertumbuhan Masyarakat Pelaku UMKM
36,97%
37,00%
37,04%
37,07%
37,10%
-
Jumlah KUMKM yang dikelola oleh tenaga terlatih
45
30
45
30
45
-
Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
13
17
21
25
29
-
Jumlah kerjasama usaha yang dibuat dan ditindal lanjuti
3
3
3
3
3
1
Meningkatnya Jumlah dan Kualitas
Kelembagaan Koperasi menurut kriteria dan
ketentuan yang berlaku
!" #$% &'(!(&#$% ' )% &#$% * * !" )# + !'(,
'-2343 6 74 6 86 7 4 9
:;< =>
>?@ A;A;B;> C>D CE; :?B
Meningkatnya Kerja sama Usaha dan
Perluasan Jaringan Pasar Produk KUMKM
3
-
Jumlah kerjasama usaha yang dibuat dan ditindal lanjuti
3
3
3
3
3
-
Potensi produk yang sudah memiliki pasar yang tetap
8
8
8
8
8
-
Porsentase KUMKM yang memanfaatkan bantuan
permodalan dari dana pemerintah
200
200
200
200
200
-
Jumlah KSP yang terbentuk
5
5
5
35
35
-
Jumlah LKM
5
5
6
6
7
-
Pertumbuhan Jumlah IKM
1.616
1.688
1.759
1.959
2.101
-
Porsentase Jumlah Produk yang Memenuhi Standar
Kelayakan Pasar
5%
5%
5%
5%
5%
-
Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal
3
3
4
5
6
-
Jumlah Toko, Kios dan Los
1.800
1.970
2.179
2.354
1.424
Meningkatnya Kerja sama Usaha dan
Perluasan Jaringan Pasar Produk KUMKM
3
Meningkatnya Produktifitas Usaha, Daya
Saing dan Perkuatan Permodalan Usaha
UMKM
4
5
Meningkatnya Jumlah Sarana dan Fasilitas
Pelayanan bagi Masyarakat di Lingkungan
Pasar serta Terwujudnya suatu Manajemen
Pengelolaan yang Modern dan Profesional
(5)
-
Jumlah Pedagang Formal
1.256
1256
1340
1340
1353
-
Jumlah Pedagang Informal
2.325
2.380
2.440
2.510
2.585
-
Jumlah Ketersediaan Fasilitas Umum Non Toko/Kios di
Lingkungan Pasar
32
34
35
49
49
5
Meningkatnya Jumlah Sarana dan Fasilitas
Pelayanan bagi Masyarakat di Lingkungan
Pasar serta Terwujudnya suatu Manajemen
Pengelolaan yang Modern dan Profesional
(6)
F