Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra PU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk dapat melaksanakan kewajiban kita sebagai Aparatur Negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Shalawat dan salam kita mohonkan kepada Allah SWT agar disampaikan kepada nabi kita, Muhammad SAW.
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Pimpinan SKPD menyiapkan Rancangan Renstra SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJMD dan menetapkan Renstra SKPD setelah disesuaikan dengan RPJMD. Oleh karena itu, setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah yang dituangkan dalam RPJMD dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan daerah secara menyeluruh.
Rancangan rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum (Renstra Dinas PU) Kota Payakumbuh ini menguraikan tentang visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka peningkatan pelayanan bidang ke-PU-an untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah yang telah ditetapkan.
Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada Tim Penyusun Renstra Dinas PU Tahun 2013 yang telah mencurahkan segenap waktu dan fikirannya demi tersusunnya Rancangan Renstra Dinas PU 2013-2017 ini.
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PAYAKUMBUH,
Ir. MUSWENDRY EVYTES, Dipl.SE. NIP. 19601214 199003 1 003
(2)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat
Penjenjangan ... 22
Tabel 2.2 Kondisi Inventaris Kantor Tahun 2012 ... 24
Tabel 2.3 Kondisi Jenis Jalan Tahun 2012 ... 25
Tabel 2.4 Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012 ... 26
Tabel 2.5 Kondisi Sarana Prasarana Pengairan Tahun 2012 ... 27
Tabel 2.6 Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012 ... 28
Tabel 2.7 Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan ... 29
Tabel 2.8 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Bersih Tahun 2012 ... 30
Tabel 2.9 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Limbah Tahun 2012 ... 30
Tabel 2.10 Profil Kinerja Bidang PU dan Perumahan Tahun 2012 ... 31
(3)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan Dokumen Perencanaan
lainnya ... 13
Gambar 2 Bagan Keterkaitan Renstra Dinas PU dengan Dokumen Perencanaan Daerah ... 14
Gambar 3 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh (Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008) ... 17
Gambar 4 Persentase Pegawai Dinas PU Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan yang Telah Diikuti ... 23
Gambar 5 Kondisi Jenis Jalan Tahun 2012 ... 25
Gambar 6 Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012 ... 26
Gambar 7 Kondisi Sarana dan Prasarana Irigasi Tahun 2012 ... 27
Gambar 8 Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012 ... 28
Gambar 9 Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan Tahun 2012 ... 29
Gambar 10 Prinsip Triple Track Strategy ... 37
(4)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR TABEL...ii
DAFTAR GAMBAR ...iii
B BAABBII PPEENNDDAAHHUULLUUAANN...2
1.1. Latar Belakang...2
1.2. Landasan Hukum...5
1.3. Maksud dan Tujuan...11
1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan Lainnya...12
1.5. Sistematika Penulisan ...14
B BAABBIIIIGGAAMMBBAARRAANNPPEELLAAYYAANNAANNDDIINNAASSPPEEKKEERRJJAAAANNUUMMUUM ...16M 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum ...16
2.2. Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum ...21
2.3. Kinerja Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan...31
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum ...32
B BAABBIIIIIIIISSUU--IISSUUSSTTRRAATTEEGGIISSBBEERRDDAASSAARRKKAANNTTUUGGAASSDDAANNFFUUNNGGSSII ...34
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ...34
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH Terpilih...34
3.3. Telahaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Renstra SKPD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014 ...36
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...44
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis...47
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ...49
4.1. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum...49
4.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh ...51
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum...52
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN ...55
5.1. Program dan Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum ...55
5.2. Indikator Kinerja Dinas PU Kota Payakumbuh ...57
BAB VI P E N U T U P ...58
(5)
B
BA
AB
B
I
I
PE
P
EN
ND
DA
AH
HU
UL
LU
UA
AN
N
1.1. Latar Belakang
Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 tahun 2004 tentang Pengelolaan keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).
Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013 2017 sebagai penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPMJD dalam ruang lingkup Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum sebagai salah satu Institusi Teknis dalam melaksanakan pembangunan daerah di Kota Payakumbuh.
Paradigma Perencanaan Pembangunan dewasa ini menghendaki agar pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis,bottom-updantop down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis , terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya.
Dalam kaitan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis instansi Pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu
(6)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 3
menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientas pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran (Strategi) yang meliputi Kebijakan, Program dan Kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.
Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengandung nilai yang urgen dan strategis karena sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu :
a. Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi
Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era globalisasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan dasar (basic service)yang lebih prima bagi masyarakat, perlunya pengembangan sektor unggulan (core competences)daerah, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan tersedianya sumber daya yang strategis, Dinas Pekerjaan Umum dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya reaktif terhadap perubahan yang terjadi.
b. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan
Penyediaan Sumber daya akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan Sumber Daya yang Strategis, Dinas Pekerjaan Umum dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
(7)
c. Berorientasi pada masa depan
Sumber Daya yang Strategis memungkinkan Dinas Pekerjaan Umum untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. Sumber Daya yang strategis memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.
d. Adaptif
Fleksibilitas merupakan kriteria yang sangat penting dalam mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam pekerjaan teknis.
e. Pelayanan Prima (Service Excelence)
Dalam era globalisasi ini, pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping itu, dalam era keterbukaan masyarakat menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan dan stakeholder merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan stakeholder.
f. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) dan Pemerintah yang bersih (clean goverment)
Guna mewujudkangood governanceperencanaan strategis harus mengendepankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Paling tidak, ada tiga prinsip-prinsip yang harus selalu diperhatikan yakni transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Implementasi perencanaan strategis harus dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel baik dalam proses pengambilan keputusan yang teratur maupun dalam penentuan keberhasilan pencapaian
(8)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 5
tujuan organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum utama yang mengatur tentang sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang penyusunan Renstra SKPD khususnya dan perencanaan pada umumnya, yaitu:
A. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional
Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka definisi dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
Sistem perencanaan pembangunan nasional menghasilkan dokumen-dokumen rencana di tingkat daerah sebagai berikut:
1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
4) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) 5) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Di antara dokumen rencana tersebut, dokumen rencana yang wajib disusun oleh setiap SKPD adalah Renstra SKPD dan Renja SKPD. Dengan demikian Dinas Pekerjaan Umum wajib menyusun Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Renja Dinas Pekerjaan Umum. Dalam penyusunan dokumen rencana ini, UU Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu:
(9)
1) politik 2) teknokratik 3) partisipatif
4) atas-bawah(top-down)
5) bawah-atas(bottom-up)
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan
jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan
menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara
fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan
dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
Sedangkanpendekatan atas-bawahdanbawah-atasdalam perencanaan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.
Mengacu pada UU ini, maka penyusunan Renstra dan Renja Dinas Pekerjaan Umum juga harus menerapkan lima pendekatan perencanaan tersebut.
B. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU nomor 17 tahun 2003 walaupun tidak mengatur secara eksplisit tentang Renstra SKPD, namun mengatur tentang Peranan dan Kedudukan RKPD (yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra SKPD) dalam kaitannya dengan perumusan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Renja SKPD, RKA SKPD, dan RAPBD. Undang-undang ini menekankan tentang penganggaran berbasis kinerja (Performance Budgeting) dan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang meliputi
(10)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 7
akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan keuangan dan pemeriksanaan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
C. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU nomor 32 tahun 2004 mengemukakan tentang muatan pokok Renstra SKPD yang meliputi Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD dan berpedoman pada RPJMD. Undang-Undang ini menekankan sifat indikatif (Fleksibel) dari program dan kegiatan pembangunan dan Renstra SKPD.
D. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah
UU nomor 33 tahun 2004 seperti halnya UU nomor 17 tahun 2003 tidak mengatur secara langsung Renstra SKPD, namun mengatur tentang peranan dan kedudukan RKPD, Renja SKPD, RKA SKPD, dan APBD yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra SKPD. Undang-Undang ini menekankan tentang perlunya penyusunan Renja SKPD dan RKA SKPD berbasis penganggaran kinerja. Ini menunjukkan tentang perlunya Renstra SKPD juga menggambarkan target capaian Kinerja Pembangunan Daerah sehingga mudah untuk ditransformasi ke dalam rencana tahunan (RKPD).
E. PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Berdasarkan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka urusan dan kewenangan wajib bidang pekerjaan umum kabupaten/kota berdasarkan sub bidang adalah sebagai berikut :
1) Sumber daya air
2) Bina marga (jalan, jembatan, trotoar) 3) Perkotaan dan perdesaan
4) Air minum 5) Air limbah
(11)
6) Persampahan 7) Drainase 8) Permukiman
9) Bangunan gedung dan lingkungan 10) Jasa konstruksi
F. PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Peraturan Pemerintah (PP) ini menjamin hak warga untuk memperoleh jenis dan mutu minimal pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah, menjamin hak masyarakat untuk memperoleh informasi tentang rencana pencapaian target tahunan SPM serta realisasinya, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mereview dan mengevaluasi sejauh mana pelayanan dasar yang telah diberikan oleh pemerintah daerah. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.
Dalam RPJM Nasional 2010-2014 disebutkan bahwa hak dasar warga mencakup hal-hal sbb : 1) Memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanuasiaan.
2) Memperoleh perlindungan hokum. 3) Memperoleh rasa aman.
4) Memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan) yang terjangkau. 5) Memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan.
6) Memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan. 7) Memperoleh kedilan.
8) Berpartisipasi dalam politik dan perubahan. 9) Berinovasi.
10) Memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannnya. Dengan demikian, pengembangan sektor pekerjaan umum harus dapat menjamin setiap warga memperoleh akses atas kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas kota dan membantu memastikan setiap warga memperoleh pelayanan tersebut dengan jenis dan mutu yang
(12)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 9
G. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 mengemukakan tentang penyusunan Renstra SKPD perlu berpedoman pada RPJMD dan menekankan tentang RPJMD sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan APBD, RKPD, Renja SKPD, dan RKA SKPD sebagai penerjemahan RPJMD. H. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dalam pembangunan sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan mengacu pada Permen PU No 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yaitu:
1) Sumber daya air
a. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari 100% pada 2014
b. Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada system irigasi yang sudah ada 70% pada 2014
2) Jalan
a. Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/ kota 100% pada 2014
b. Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan 100% pada 2014
c. Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat 60% pada 2014
d. Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman 60% pada 2014
e. Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana 60% pada 2014
(13)
3) Air minum
Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari sangat buruk 40%, buruk 50%, sedang 70%, baik 80%, sangat baik 100% pada 2014.
4) Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan) a. Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai 60% pada 2014 b. Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota 5% pada 2014 c. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan 20% pada 2014 d. Tersedianya system penanganan sampah di perkotaan 70% pada 2014
e. Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (> 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun 50% pada 2014 5) Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan
Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan 10% pada 2014 6) Penataan Bangunan dan Lingkungan
a. Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota 100% pada 2014 b. Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota 100%
pada 2014 7) Jasa konstruksi
a. Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap 100% pada 2014
(14)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 11
I. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Menteri dalam Negeri No. 13 tahun 2006 yang merupakan penjabaran peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 telah mengatur secara rinci mekanisme, proses, dan prosedur penyusunan penganggaran tahunan daerah, termasuk di dalamnya RKPD, KUA, PPAS, RKA SKPD, RAPBD, dan APBD.
Mengingat RPJMD dan Renstra SKPD dijadikan dasar bagi penyusunan Renja SKPD dan RAPBD, maka dokumen Renstra SKPD perlu sedemikian rupa sehingga mudah diterjemahkan kedalam rencana dan penganggaran tahunan daerah yang diatur dalam Permendagri nomor 13 tahun 2006 tersebut. Untuk itu, renstra SKPD perlu menggunakan kerangka fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan pemerintah daerah dalam menganalisis isu strategis, merumuskan strategi, kebijakan, dan menetapkan prioritas programnya, setiap program perlu mempunyai tolok ukur dan target kinerja capaian program yang jelas.
1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud
Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh adalah sebagai dokumen perencanaan program strategis Dinas Pekerjaan Umum untuk lima tahun kedepan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh tahun 2013 2017.
1.3.2. Tujuan
Secara Umum tujuan penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh adalah : a. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Tahunan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh. b. Sebagai Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum untuk mencapai tujuan dan sasaran
(15)
c. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai institusi/lembaga teknis dalam mendukung pembangunan daerah.
1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan Lainnya
Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun, dimana periode Renstra ini merupakan segmen awal dari periode RPJPD tersebut. RPJPD Kota Payakumbuh merupakan pedoman dalam penyusunan RPJMD Kota Payakumbuh, sementara RPJMD tersebut menjadi Pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum saat ini.
b. Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh. Rancangan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh berpedoman pada RPJMD Kota Payakumbuh. Selanjutnya Renstra Dinas Pekerjaan Umum ini ditetapkan setelah disesuaikan dengan RPJMD Kota Payakumbuh.
c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh merupakan dokumen Perencanaan Kota Payakumbuh untuk periode 1 (satu) tahun dan Penjabaran dari RPJMD Kota Payakumbuh. RKPD Kota Payakumbuh menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) dan berpedoman pada Renstra SKPD ini. Selanjutnya RKPD Kota Payakumbuh menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Kota Payakumbuh.
d. Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai dokumen perencanaan Dinas Pekerjaan Umum untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran dari Renstra Dinas Pekerjaan Umum ini. Oleh karena itu, penyusunannya berpedoman pada renstra ini dan mengacu pada RKPD Kota Payakumbuh.
(16)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 13
Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini : Gambar 1 : Bagan Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan
Dokumen Perencanaan lainnya
Diserasikan melalui musrenbang Diperhatikan Diacu Pedoman Diacu Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Dijabarkan Dijabarkan Pedoman Pedoman Diacu Renstra K/L Renja K/L RKA-K/L Rincian APBN RPJP Nasion al RPJM Nasiona l
RKP RAPBN APBN
RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah RAPBD APBD Renstra SKPD Renja SKPD RKA SKPD Rincian APBD P e m e rin tah P u sat P e m e rin tah D ae rah UU SPPN UU KN
(17)
Gambar 2 : Bagan Keterkaitan Renstra Dinas PU dengan Dokumen Perencanaan Daerah
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Dokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh meliputi enam bab pembahasan dan satu bab penutup, sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan mengenai latar lelakang pentingnya penyusunan dokumen perencanaan strategis Dinas Pekerjaan Umum, landasan hukum yang memayunginya, maksud dan tujuan penyusunan dokumen, hubungan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dengan dokumen perencanaan lainnya, dan sistematika penulisan.
b. Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh, menjelaskan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum berikut sumber daya, kondisi kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum.
Dijabarkan
Dipedomani Dipedomani
RPJPD Kota Payakumbuh
2005-2025
RPJMD Kota Payakumbuh
2013-2017
RKPD Kota Payakumbuh
APBD Kota Payakumbuh
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh
2013-2017
Renja Dinas PU Kota Payakumbuh
Dipedomani Diacu
(18)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 15
c. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, membahas identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum, telaahan visi, misi dan program KDH terpilih, telahaan Renstra KL dan Renstra dinas teknis terkait di Provinsi Sumatera Barat, serta telahaan RTRW dan KLHS dan penentuan isu-isu strategis.
d. Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan; membahas visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum, dan Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum.
e. Bab V Rencana Program Dan Kegiatan; menguraikan program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan.
f. Bab VI Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh; menjelaskan tentang penetapan indicator kinerja dalam pencapaian tujuan program selama lima tahun kedepan. g. Bab VII Penutup.
(19)
B
BA
AB
B
II
I
I
GA
G
AM
MB
BA
AR
RA
AN
N
PE
P
EL
LA
AY
YA
AN
NA
AN
N
DI
D
IN
NA
AS
S
PE
P
EK
K
ER
E
RJ
JA
AA
AN
N
UM
U
M
UM
U
M
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Berdasarkan Undang-Undang sektor ke-PU-an yang terdiri atas Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan permukiman telah dimandatkan secara tegas oleh ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut dan peraturan pelaksanaannya yang menjadi turunan dari Undang-Undang di atas.
Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum dan dinas-dinas lainnya di Kota Payakumbuh telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh, yang ditegaskan lagi dengan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh.
2.1.1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008, struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh meliputi; Kepala Dinas, Sekretaris, dan empat Kepala Bidang yaitu Bidang Kendali Program, Bina Marga, Cipta Karya dan Pengairan. Masing-masing Kepala Bidang dibantu oleh dua orang Kepala Seksi (Kasi), serta ada satu UPTD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai berikut.
(20)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 17
Gambar 3 : Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh (Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008)
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SEKSI PENGENDALIAN
EVALUASI DAN PELAPORAN
SEKSI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN
PROGRAM BIDANG KENDALI PROGRAM
SUB. BAG. KEPEGAWAIAN
SUB. BAG. KEUANGAN SUB. BAG. UMUM
& PERELENGKAPAN
SEKSI PEMELIHARAAN
JARINGAN PENGAIRAN
SEKSI PENINGKATAN
JARINGAN PENGAIRAN
BIDANG PENGAIRAN
SEKSI PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN SEKSI TATA BANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA
SEKSI PEMELIHARAAN PEMBANGUNAN SARANA JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI PENINGKATAN PEMBANGUNAN
SARANA JALAN DAN JEMBATAN
BIDANG BINA MARGA JABATAN FUNGSIONAL
UPTD ALAT BERAT
(21)
2.1.2. Tugas dan Fungsi
Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai unsur pelaksana Otonomi Daerah mempunyai Tugas Pokok Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas perbantuan urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum dan perumahan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pekerjaan umum dan perumahan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum dan perumahan; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh berpedoman pada Keputusan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas perbantuan bidang Pekerjaan umum dan Perumahan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai Fungsi :
1) Pengkoordinasian penyusunan program dan pedoman kerja di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan;
2) Pengkoordinasian dan pengawasan tugas kesekretariatan Dinas; 3) Pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi;
4) Pengkoordinasian penanganan Daerah Aliran Sungai, Jalan dan Jembatan pada wilayah perbatasan;
5) Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas bidang dan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
(22)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 19
b. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan tugas-tugas dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan Pekerjaan Umum, menyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretaris mempunyai fungsi :
1) Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan bidang kendali program, pengairan, bina marga dan cipta karya;
2) Penyelenggaraan tugas ketatausahaan dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi umum dan perlengkapan;
3) Pengkoordinasian penyusunan program kerja dinas;
4) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, penyusunan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas dinas.
c. Bidang Kendali Program
Bidang Kendali Program mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang Pengairan, Bina Marga dan Cipta Karya, melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Kendali Program mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan penyusunan program kerja dinas;
2) Penyelenggara penyusunan perencanaan teknis bidang Pengairan, Bina Marga Cipta Karya 3) Pelaksana pengendalian dan evaluasi program kerja;
4) Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan evaluasi kinerja satuan kerja. d. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan mempunyai tugas pokok menyelenggaraan sistem informasi sumber daya air, pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi, melakukan pemberdayaan
(23)
kelembagaan sumber daya air, melaksanakan pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai serta memberikan rekomendasi perizinan pengusahaan sumber daya air. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pengairan mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air;
2) Pelaksana pembangunan, peningkatan, exploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi; 3) Pelaksana pengawasan pengelolaan sumber daya air;
4) Pemberi rekomendasi pengusahaan sumber daya air wilayah sungai dan air tanah. e. Bidang Cipta Karya
Bidang Cipta Karya mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembangunan, mengkoordinasikan kerjasama swasta, masyarakat daam pembangunan kawasan siap bangun/lingkungan siap bangun (Kasiba/Lisiba), memberikan pertimbangan penyusunan kebijakan dan strategi penanggulangan dan pelaksanaan pengawasan permukiman kumuh, menyelenggarakan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan gedung milik pemerintah daerah, dan menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan trotoar/ jalur pedestrian dan drainase.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :
1) Penyelenggara pembangunan, evaluasi penyelenggaraan pembangunan kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun;
2) Pemberi pertimbangan penyusunan Strategi Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun;
3) Pemberi pertimbangan penanggulangan dan pengawasan serta pengendalian perkmukiman kumuh;
4) Penyelenggara pembangunan dan pengremajaan/perbaikan permukiman kumuh; 5) Penyelenggara pembangunan dan pemeliharaan gedung milik pemerintah daerah; 6) Penyelenggara pembangunan dan pemeliharaan trotoar/jalur pedestrian dan drainase.
(24)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 21
f. Bidang Bina Marga
Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, menyelenggarakan sistem informasi jaringan jalan dan jembatan, melakukan penyusunan pedoman operasioanal penyelenggaraan jalan kota, memberikan rekomendasi dispensasi pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan serta melaksanakan inventarisasi dan penilaian kondisi jaringan jalan dan jembatan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :
1) Penyelanggara pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 2) Penyelenggara sistem informasi jaringan jalan dan jembatan;
3) Penyusun pedoman operasioanal penyelenggaraan jalan dan jembatan; 4) Pelaksana inventarisasi dan penilaian kondisi jaringan jalan dan jembatan.
5) Pemberi rekomendasi dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang milik jalan, ruang manfaat jalan dan ruang pengawasan jalan;
2.2. Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum
Secara kelembagaan, eksistensi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengalami penguatan karena secara eksplisit mengemban amanat dari peraturan perundang-undangan yang ada. Oleh karenanya, amanat tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional dan efektif. Untuk memenuhi harapan tersebut, perlu diidentifikasi kemampuan sumber daya Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh saat ini.
2.2.1. Kondisi Sumber Saya Manusia
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, pegawai yang bertugas di Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh pada tahun 2012 berjumlah 114 orang yang terdiri dari 97 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 17 orang Tenaga Harian Lepas (THL), dengan rincian seperti tercantum pada tabel berikut.
(25)
Tabel 2.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan
NO URAIAN JUMLAH PERSENTS.
1 Tingkat Pendidikan
a. SD 17 14,91
b. SLTP 14 12,28
c. SLTA 51 44,74
d. D-3 10 8,77
e. S-1 19 16,67
f. S-2 3 2,63
2 Golongan
a. THL 17 14,91
b. I 14 12,28
c. II 42 36,84
d. III 37 32,46
e. IV 4 3,51
3 Diklat Penjenjangan
a. Pim IV 20 20,62
b. Pim III 9 9,28
c. Pim II 1 1,03
(26)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 23
Gambar 4 : Persentase Pegawai Dinas PU Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan yang Telah Diikuti
Tingkat Pendidikan Golongan
Diklat Penjenjangan
Data tersebut menunjukkan bahwa kualifikasi tingkat pendidikan pegawai di Dinas Pekerjaan Umum didominasi oleh pegawai yang berpendidikan dasar sampai menengah (SD s.d. SLTA) sebanyak 71,93%, sementara pegawai dengan pendidikan tinggi (diploma, sarjana dan pasca-sarjana) hanya sebesar 28,07%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia pada Dinas Pekerjaan Umum belum cukup untuk mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi. Idealnya minimal sepertiga (30%) dari jumlah pegawai adalah berpendidikan tinggi. Hal ini terkait dengan tingkat pemahaman dan penguasaan teknis pegawai terutama yang menduduki jabatan struktural.
Sementara jika dilihat dari data jumlah pegawai berdasarkan golongan sebanyak 64,03% pegawai bergolongan I dan II, sementara 35,97% lainnya bergolongan III dan IV. Kondisi ini dikarenakan Dinas Pekerjaan Umum adalah dinas teknis yang sangat erat kaitannya dengan
(27)
pekerjaan lapangan dan membutuhkan tenaga teknis/operasional. Terakhir dari data pegawai yang menduduki jabatan Eselon II, Eselon III dan Eselon IV sebanyak 19 orang, masih ada 4 orang (21%) yang belum mengikuti Diklat Struktural Penjenjangan.
2.2.2. Kondisi Sarana dan Prasarana Perkantoran
Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Dinas Pekerjaan Umum sampai dengan kondisi tahun 2012 secara garis besar dapat diuraikan pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2 : Kondisi Inventaris Kantor Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana Kondisi Jumlah
B RR RB
1 Peralatan Kantor
a. Meja & Kursi 195 32 10 237
b. Komputer 10 4 6 20
c. Printer 15 3 12 30
2 Bangunan 3 3
3 Kendaraan Bermotor
a. Sepeda Motor 23 1 24
b. Minibus 1 1
c. Pick-up 4 1 5
d. Truck (DT) 1 1
e. Truck Telescipit 1 1
f. Truck Tanki Tinja 1 1
g. Roller 2 1 3
h. Baby Roller 1 1
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Data di atas menunjukkan bahwa kondisi inventaris kantor untuk peralatan meja dan kursi yang berjumlah 237 unit sebagian besar masih dalam koondisi baik (82%), computer sebanyak 20 unit sebagiannya masih dalam kondisi baik (50%), sementara printer sebanyak 30 unit sebagiannya masih dalam kondoisi baik (50%). Untuk alat berat yang berjumlah 7 unit telah mengalami penyusutan atau umur pemakaian yang lama, selain itu sarana/prasarana kantor berupa bangunan berjumlah 3 unit dalam kondisi cukup baik, yaitu gedung kantor yang berlokasi di Kubu Gadang dengan luas 687 m2 digunakan untuk ruangan kepala dinas, secretariat, bidang kendali program, bidang bina marga, gudang dan ruangan penjaga kantor. Sementara gedung kantor yang berada di Labuh Baru (Simpang Benteng) ada dua bangunan, yaitu bangunan
(28)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 25
dengan luas 175 m2 digunakan sebagai ruangan Bidang Pengairan dan bangunan seluas 242 m2 digunakan sebagai ruangan Bidang Cipta Karya. Terakhir untuk kendaraan berupa kendaraan dinas, mobil operasional, alat angkutan dan kendaraan roda dua sebagian besar masih cukup baik. Sehingga dari data tersebut dapat diketahui bahwa peralatan yang menunjang operasional kegiatan terutama alat berat untuk mencapai target capaian perlu dilakukan perbaikan/pemeliharaan guna mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ke depan.
2.2.3. Kondisi Sarana dan Prasarana Kewilayahan A. Bidang Kebinamargaan
Kondisi sarana dan prasarana bidang kebinamargaan Kota Payakumbuh yang meliputi jalan dan jembatan ditinjau dari kondisinya sampai dengan tahun 2012 secara garis besar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.3 Kondisi Jenis Jalan Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak
(m) (m)
1. Jalan Aspal 226,610 123,158 71,399 32,053
2. Jalan Kerikil 2,769 - 0,047 2,722
3. Jalan Tanah 5,082 - - 5,082
4. Jalan Beton 2,124 1,175 0,503 0,446
Jumlah 236,585 124,333 71,949 40,303
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
(29)
Dari tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa prasarana jalan yang ada di Kota Payakumbuh pada tahun 2012 merupakan jalan dengan permukaan aspal dengan panjang 226,610 km, dimana 123,158 km dalam kondisi baik (54,35%), sementara untuk jalan dengan jenis permukaan Kerikil dengan panjang 2,769 km dengan kondisi sedang sepanjang 47 meter (1,7%) dan sisanya dalam kondisi rusak (98,3%).
Sementara untuk kondisi sarana/prasarana jembatan dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 2.4 Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana
Jumlah Baik Sedang Rusak
(unit) (m) (unit)
1. Jembatan Beton 61 396,4 27 33 1
2. Jembatan Baja 34 540,1 24 7 3
3. Jembatan Kayu 1 41 - - 1
Jumlah 96 977,5 51 40 5
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Gambar 6 : Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012
Dari data tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana jembatan di Kota Payakumbuh sampai dengan tahun 2012, didominasi oleh jembatan dengan jenis kontruksi beton berjumlah 61 unit dan total panjang 396,4 m, sementara untuk jenis kontruksi baja berjumlah 34 unit sepanjang 540,1 m dan jenis konstruksi kayu berjumlah 1 unit sepanjang 41 m yang kesemuanya tersebar di lima kecamatan.
(30)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 27
B. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air
Untuk sarana dan prasarana di bidang pengelolaan sumber daya air, sampai dengan akhir tahun 2012 telah terlaksana kegiatan pembangunan pengelolaan sumber daya air dengan hasil sebagai mana tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 2.5 Kondisi Sarana Prasarana Pengairan Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak
(m) (m)
1. Jaringan Irigasi Primer 50,303 33,700 14,603 2,000
2. Jaringan Irigasi Sekunder 55,772 37,300 16,172 2,300
3. Jaringan Irigasi Tersier 45,100 23,000 8,600 13,500
Jumlah 151,175 94,000 39,375 17,800
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Gambar 7 : Kondisi Sarana dan Prasarana Irigasi Tahun 2012
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Panjang Jaringan Primer sampai pada akhir tahun 2012 adalah 50.303 m, sementara untuk Jaringan Sekunder telah dicapai sepanjang 55.772 m, dan untuk Jaringan Tersier sepanjang 45.100 m.
C. Bidang Keciptakaryaan
Untuk sarana dan prasarana di bidang keciptakaryaan, sampai dengan akhir tahun 2012 telah terlaksana kegiatan pembangunan terutama di sektor penataan kawasan perumahan dan permukiman meliputi :
(31)
1. Kondisi saluran pembuang/drainase. 2. Jalan lngkungan permukiman/perdesaan. 3. Cakupan pelayanan air bersih dan air limbah.
Kondisi saluran pembuang/drainase yang telah dibangun sampai dengan akhir tahun 2012 seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.6 Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak
(m) (m)
1. Drainase Pasangan Batu 39.889 27.923 5.185 6.781
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Gambar 8 : Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012
Kondisi saluran/drainase sampai akhir tahun 2012 telah dibangun sepanjang 39.889 m, yang sampai saat ini dalam kondisi baik sepanjang 27.923 m dan yang rusak sepanjang 6.781 m. Jumlah panjang saluran tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan luas wilayah yang seharusnya dilayani, sehingga ke depan diharapkan adanya penambahan pembangunan saluran/drainase untuk memperlancar pembuangan limbah perumahan dan permukiman. Untuk kondisi jalan lingkungan/perdesaan yang merupakan bagian dari perumahan dan permukiman sampai dengan akhir tahun 2012 telah terlaksana seperti terilihat pada tabel berikut :
(32)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 29
Tabel 2.7 Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak
(m) (m)
1. Aspal Kulit 40.475,0 24.285,0 4.048,0 12.142,0
2. Beton 7.238,0 1.422,0 1.217,0 4.599,0
3. Kerikil 1.477,5 - 568 909,5
4. Hot Mix 200,0 200,0 -
-Jumlah 49.390,5 25.907,0 5.833 17.650,5
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Gambar 9 : Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan Tahun 2012
Kondisi jalan lingkungan/perdesaan yang telah dibangun sampai akhir tahun 2012 sepanjang 49.390,5 m, dengan kondisi baik sepanjang 25.907 m dan kondisi rusak sepanjang 17.650,5 m. Khusus pembangunan jalan lingkungan/perdesaan yang dilaksanakan melalui program PNPM-P2KP mulai tahun 2007-2012 dengan jenis semen beton telah dibangun sepanjang 46.701 m. Sarana dan prasarana di bidang keciptakaryaan lainnya adalah pelayanan air bersih dan air limbah. Sampai dengan akhir tahun 2012 cakupan pelayanan air bersih di Kota Payakumbuh seperti tercantum dalam tabel berikut :
(33)
Tabel 2.8 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Bersih Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak
(m) (m)
1. Brouncaptering 2 unit 2 unit -
-2. Pipa Ø 300 16.427 16.427 -
-3. Pipa Ø 250 2.671 2.671 -
-4. Pipa Ø 200 6.868 6.868 -
-5. Pipa Ø 150 28.577 28.577 -
-6. Pipa Ø 100 48.246 48.246 -
-7. Pipa Ø 90 47.586 47.586 -
-8. Pipa Ø 75 8.888 8.888 -
-9. Pipa Ø 63 103.959 103.959 -
-10. Pipa Ø 50 60 60 -
-11. Pipa Ø 40 22.527 22.527 -
-12. Pipa Ø 30 9.470 9.470 -
-Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Cakupan pelayanan air bersih untuk wilayah kota payakumbuh telah mencapai 96,15% atau telah melayani sebanyak 115.429 jiwa. Dilihat dari data yang ada, hal ini berarti bahwa belum semua masyarakat perkotaan terlayani kebutuhan air bersihnya sebesar 4.622 jiwa atau 3,85%, hal ini merupakan target penambahan jangkauan pelayanan di tahun 2013-2015 agar pada tahun 2015 sesuai dengan target MDG s seluruh masyrakat sudah memiliki akses terhadap layanan air bersih.
Sementara untuk cakupan pelayanan air limbah sampai dengan akhir tahun 2012 kondisi layanannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.9 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Limbah Tahun 2012
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak
(unit) (unit)
1. MCK Plus Plus 16 10 2 4
2. Septictank Komunal 49 48 - 1
3. Septictank Terpusat 18.463 18.463
Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012
Cakupan layanan air limbah perkotaan baik dengan system terpusat maupun sistem komunal, dengan jumlah sasaran penduduk Kota Payakumbuh sebanyak 120.051 jiwa baru terlayani 80%
(34)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 31
masyarakat terlayani kebutuhan pengelolaan air limbahnya. Hal ini merupakan proritas program pembangunan yang harus segera dituntaskan, sesuai dengan target MDG s sektor air bersih dan sanitasi yang sudah harus tuntas pada tahun 2015.
2.3. Kinerja Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Pencapaian kinerja bidang pekerjaan umum dan perumahan sampai dengan tahun 2012 ditinjau dari target MDG s, SPM dan RPJM Daerah, secara umum dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 2.10 Profil Kinerja Bidang PU dan Perumahan Tahun 2012
No Aspek Indikator Kinerja Target CapaianSaat Ini MDG s SPM Daerah
1 Aksesibilitas Proporsi panjang jalan dalam kondisi
baik
60% 58,37%
Panjang jalan dilalui roda 4 100% 236,585
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam)
60% 138,1
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
25% 17,49
2 Perumahan Persentase rumah tinggal bersanitasi 78,15%
Rasio rumah layak huni 0,19
Rasio permukiman layak huni 0,25
Rumah layak huni 24.870
3 Sanitasi Rumah tangga pengguna air bersih 60% 70% 24.193
Rumah tangga bersanitasi 60% 60% 22.150
Drainase dalam kondisi baik/aliran air tidak tersumbat
60% 50% 39.889
4 Sumber daya air Pembangunan turap di wilayah jalan
penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
2.150
Luas irigasi kabupaten keadaan baik 70% 70%
Rasio jaringan irigasi 70% 29,12
Sumber : Hasil Kompilasi, Dinas PU, 2012
Catatan : 1. Target Pencapaian MDG s tahun 2015 2. Target Pencapaian SPM tahun 2014
(35)
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum 2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman ke depan erat terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari 3 (tiga) pilar pembangunan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Tantangan pembangunan berkelanjutan di Kota Payakumbuh ialah bagaimana pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan dilakukan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan (menjaga kawasan dan lingkungan hunian agar tetap aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan).
Mencermati kondisi sumber daya dan tingkat kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagaimana diuraikan diatas dan dengan memperhatikan potensi dan tantangan yang dihadapi ke depan, maka tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum selam 5 (lima) tahun kedepan dapat digambarkan seperti di bawah ini :
a. Kualitas Sumber Daya Manusia
Pada tahun 2017, diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualifikasi di bidang teknik. Kualitas tersebut ditandai dengan meningkatkanya kompetensi aparat teknik secara memadai di berbagai bidang dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum. Komptensi yang dimaksud mencakup kemampuan intelektual, keterampilan dan sikap yang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang teknik dan prasarana pembangunan fisik. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dicapai terutama melalui berbagai diklat keterampilan teknis. Selain itu juga ditunjang oleh Pendidikan Formal dan diklat struktural yang diikuti oleh aparat di bidang teknik. Karena aparat di bidang teknik bukan hanya di Dinas Pekerjaan Umum, maka berbagai diklat juga ditujukan pada aparat yang berada di SKPD lain termasuk Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, bahkan sampai kepada kelembagaan masyarakat. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksana pembangunan fisik dan prasarana di daerah.
(36)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 33
b. Kualitas Sarana dan Prasarana Pembangunan Daerah
Dari sisi kualitas Sarana dan Prasarana pembangunan daerah pada tahun 2017 diharapkan semakin meingkat. Hal ini ditandai dengan tersedianya fasilitas di bidang sarana dan prasarana pembangunan yang berkualitas, terpadu, terkoordinasi, dan partisipatif. Sarana dan Prasarana tersebut mencakup pembangunan fisik yang berjangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, baik berupa Jalan, Jembatan, Irigasi maupun Perumahan dan Permukiman serta pembangunan fisik lainnya. Disamping itu diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh juga telah memiliki database dan masterplan pekerjaan fisik diberbagai sektor/bidang pembangunan. Dengan adanyadatabasedanmasterplantersebut maka hasil pembangunan fisik dapat diidentifikasi sejauh mana pekerjaan fisik tersebut dilaksanakan, umur dari pekerjaan fisik, besar biaya yang dianggarkan serta seberapa besar manfaat pembangunan fisik tersebut bagi masyarakat. Pada tahun 2017 tersebut, juga diharapkan telah tersedia sarana dan alat penunjang setiap pekerjaan teknis yang layak dan modern.
c. Penerapan Transpransi dan Akuntabilitas Hasil Pembangunan Infrastruktur Daerah
Berkaitan dengan penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur kota, diharapkan pada tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh dapat menjadi lembaga yang lebih transpran dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembangunan infrastruktur kota. Hal ini ditandai dengan tersedianya sarana, prasarana dan utilitas yang dibutuhkan masyarakat dan stekeholder secara merata sesuai dengan amanat PP No 65 Tahun 2005 dan Permen PU No 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal. Selain itu, diharapkan pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur telah berjalan efektif. Dengan demikian hasil monitoring dan evaluasi tersebut selain menjadi bahan untuk perencanaan fisik berikutnya juga menjadi bahan pengendalian pembangunan fisik agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
(37)
B
BA
AB
B
II
I
II
I
IS
I
SU
U-
-I
IS
SU
U
ST
S
T
RA
R
AT
T
EG
E
GI
IS
S
BE
B
ER
RD
DA
AS
SA
AR
RK
KA
AN
N
TU
T
UG
GA
AS
S
DA
D
AN
N
FU
F
UN
NG
G
SI
S
I
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengalami beberapa permasalahan bagi perwujudan program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh yaitu sebagai berikut :
a. Kemampuan staf dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan teknis belum merata. b. Jumlah personil belum seimbang dengan beban tugas.
c. Masih kurangnya data yang dibutuhkan untuk perencanaan teknis. d. Jumlah sarana dan prasarana penunjang kerja belum optimal.
e. Rendahnya kemampuan fiskal daerah dan minimnya anggaran Dinas Pekerjaan Umum dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.
f. Masih kurangnya koordinasi antar bidang.
g. Belum adanya sistem dan prosedur kerja yang memadai.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH Terpilih
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dirumuskan sebagai berikut :
Terwujudnya Kota Payakumbuh Menjadi Kota yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan yang Berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Untuk mewujudkan visi tersebut disusunlah Misi yang kemudian dijadikan pedoman dalam penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah, sebagai berikut :
a. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat. b. Menciptakan iklim perekonomian yang bergairah bagi setiap pelaku ekonomi serta rasa
aman dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktifitas usaha.
(38)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 35
d. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat.
e. Mewujudkan pemerataan dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi secara ilmu dan moral.
f. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
g. Melakukan revitalisasi nagari dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan kota Payakumbuh.
h. Mengembangkan sarana dan prasarana olah raga, infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya.
i. Memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Program pembangunan prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang telah disampaikan kepada masyarakat sebagai janji politik dalam Pemilukada yang lalu antara lain : a. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pendidikan tinggi di Payakumbuh.
b. Pembangunan bandar udara.
c. Pembangunan kawasanIslamic centredan Masjid Agung Kota Payakumbuh. d. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan yang modern dan berkualitas. e. Pembangunan kawasan pusat kebudayaan asli Luhak Limo Puluah di Payakumbuh.
f. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui; peningkatan insentif dan tunjangan kepada penggiat dakwah, guru TPA/TPSA, imam masjid/garin dan perangkat Rt/RW se Kota Payakumbuh, pemberian pinjaman bergulir bagi UKM, pembentukan bank pupuk dan bank peternak bagi petani dan peternak.
g. PenetapanCity BrandingKota Payakumbuh sebagai kota kuliner.
h. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi kota seperti; pembangunan pasar satelit, gedung olah raga/sport hall/stadion, terminal agribisnis dan terminal penumpang tipe A(p).
Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai dinas teknis yang terkait dengan perwujudan visi, misi dan program pembangunan prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,
(39)
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab (bersama SKPD terkait lainnya), untuk mewujudkan misi ke-8 yaitu mengembangkan sarana dan prasarana olah raga, infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya, dan misi ke-9 yaitu memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Faktor utama yang dapat menjadi penghambat di dalam pencapaian visi, misi dan program pembangunan prioritas adalah faktor rendahnya kemampuan fiskal daerah dan minimnya anggaran Dinas Pekerjaan Umum dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, namun demikian dengan strategi pelibatan seluruh stakeholder pembangunan yaitu pemerintah (pusat, pemprov dan pemkot), pihak swasta dan masyarakat, faktor penghambat tersebut dapat diatasi.
3.3. Telahaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Renstra SKPD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014
3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014
Pemerintah Indonesia telah merumuskan new deal pembangunan ekonomi Indonesia yang secara prinsip memuat triple track strategy, yaitu: pro-growth, pro-job, dan pro-poor. Track pertama dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengutamakan ekspor dan investasi. Track kedua dilakukan dengan menggerakkan sektor riil untuk menciptakan lapangan kerja, dan track ketiga, dilakukan dengan merevitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan ekonomi perdesaan untuk mengurangi kemiskinan. Secara diagramatis,triple track strategydapat dilihat pada gambar berikut.
(40)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 37
Gambar 10 Prinsip Triple Track Strategy
Sejalan dengan prinsip tersebut, maka peran pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman dalam pembangunan nasional pada dasarnya sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan. Dukungan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dilaksanakan melalui upaya-upaya terutama: (i) program-program pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja; (ii) program-program pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah, dukungan terhadap kawasan perbatasan dan kawasan terpencil serta terisolir; dan (iii) program-program pembangunan infrastruktur PU dan permukiman yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat.
Dukungan terhadap peningkatan kualitas lingkungan dilaksanakan melalui upaya-upaya: (i) penerapan prinsip-prinsip green construction dalam pelaksanaan seluruh pembangunan infrastruktur PU dan permukiman; (ii) mendorong pembangunan secara umum dan khususnya pembangunan infrastruktur PU dan permukiman yang berbasiskan penataan ruang; dan (iii) pembangunan infrastruktur PU dan permukiman dalam rangka adaptasi terhadap perubahan iklim. Secara diagramatis, peran infrastruktur PU dan permukiman dalam pembangunan nasional dapat dilihat pada gambar berikut.
(41)
Gambar 11 Peran Infrastruktur PU dan Permukiman dalam Pembangunan Nasional
Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014 Visi:
Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025 .
Misi:
1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi&keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. 3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.
(1)
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017
59
(2)
. ( ) . ( ) . ( ) . ( ) . ( ) . ( )
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
!"
# $ # #
%% & ' '()(* ( + ( , ( ' - ( .
/0!" 1
23
4 #
3
# 5
4 # "
3
# 5
1 2 3
6788 678 8 90632,175 2,00 5.095,392 2,00 5.604,932 2,00 6.165,425 2,00 6.781,968 12,00 28.279,892
Meningkatkan prasarana dan sarana sumber daya air
Meningkatnya kualitas sistem irigasi dengan rasio terhadap luas lahan budi daya pertanian
Rehabilitasi dan pemeliharaan terhadap prasarana dan sarana sistem irigasi
:. ' '(; ( (
, ('(<< ( = )( ( %) - ), > , (= )( (%) - ) ? ) ((@ 1. Perencanaan
pembangunan jaringan irigasi
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan jaringan irigasi
Pedoman dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan fisik jaringan irigasi
Meter 1.000,00 - - 1.000,00 120,000 1.000,00 138,000 1.000,00 160,000 1.000,00 185,000 5.000,00 603,000
2. perencanaan pembangunan pintu air
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan pintu air
Pedoman dan acuan dalam pembangunan pintu air
Unit 10,00 - - 9,00 90,000 6,00 60,000 8,00 70,000 10,00 80,000 43,00 300,000
3. Perencanaan normalisasi saluran sungai
Terlaksananya perencanaan penataan dan pengamanan DAS
Tersedianya dokumen perencanaan penataan dan pengamanan DAS
DAS 1,00 2,00 4.808,108 2,00 580,000 2,00 450,000 1,00 400,000 1,00 300,000 9,00 6.538,108
4. Pembangunan pintu air Terlaksananya pembangunan pintu air di Kota Payakumbuh
Berfungsinya maksimalnya pengaturan dan pembagian air irigasi untuk kebutuhan masyarakat petani di Kota Pyk
Unit 10,00 - - 4,00 200,000 5,00 250,000 6,00 300,000 8,00 400,000 33,00 1.150,000
4
A BCDE CEF AG HAE I
,
JBH KELEC,
K CMKJ E LG AJK CBA N E,
JBOG IF G JPEPEAE CME CF B CME CEECKC MKJ E L KQMKCEPF R( + - ( % (, )* + - ( ' , ( S) (
% (, )* S)(
+ (
T U ) ( ' , V (
.> < ' ( ( (
S)( ' , ( S (* '(, ( ( S(, )-) S)( ' , .*V)
'), (- +S'T
V ( 2013 V ( 2014 V ( 2015 V( 2016 V ( 2017
4. Pembangunan pintu air Terlaksananya pembangunan pintu air di Kota Payakumbuh
Berfungsinya maksimalnya pengaturan dan pembagian air irigasi untuk kebutuhan masyarakat petani di Kota Pyk
Unit 10,00 - - 4,00 200,000 5,00 250,000 6,00 300,000 8,00 400,000 33,00 1.150,000
5. Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
Terlaksananya normalisasi saluran sungai
Normalnya kembali saluran sungai di Kota Pyk
Meter 1.950,00 675,00 1.359,591 550,00 1.262,000 600,00 1.451,300 650,00 1.668,995 700,00 1.919,344 5.125,00 7.661,230
6. Rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi
Terlaksananya rehabilitasi/ oeningkatan jaringan irigasi
meningkatnya kualitas jaringan irigasi
Meter 70.613,60 7.342,50 6.238,904 7.400,00 4.373,239 7.500,00 5.029,225 7.600,00 5.783,609 7.800,00 6.651,150 108.256,10 28.076,127
7. Rehabilitasi/ pemeliharaan pintu air
Terlaksananya rehabilitasi/ pemeliharaan pintu air
Meningkatnya pengaturan pembagian dan pengoperasian pintu air
Unit - - - 10,00 100,000 10,00 115,000 10,00 132,000 10,00 150,000 40,00 497,000
8. Rehabilitasi/ pemeliharaan normalisasi saluran sungai
Terlaksananya pemeliharaan saluran sungai
Lancarnya aliran air sungai
DAS 7,00 7,00 233,669 7,00 350,000 7,00 380,000 7,00 400,000 7,00 460,000 42,00 1.823,669
9. Rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi yang telah dibangun
Tersedianya jaringan irigasi yang berfungsi optimal
Tercapainya persentase jaringan irigasi yang berfungsi optimal dibandingkan dengan jaringan irigasi yang ada
DI 65,00 30,00 549,395 20,00 595,000 20,00 680,000 20,00 750,000 20,00 860,000 175,00 3.434,395
10. Pembinaan petani pemakai air
Terlaksananya pembinaan petani pemakai air Kota Payakumbuh
Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan yang ada di Kota Pyk
Klp P3A 30,00 20,00 68,402 25,00 80,000 25,00 92,000 25,00 105,000 25,00 120,000 150,00 465,402
Meningkatkan prasarana dan sarana sumber daya air
Terwujudnya penanganan pengamanan tebing, pencegahan daya rusak sungai dan pengendalian banjir di sekitar DAS
Pembuatan bangunan pengendalian aliran sedimen dan banjir
:% & ' '((, <) ( W ()
(3)
XYZ [YZ XYZ \ ]^_ ` abc _Z d [. (e Z) ` abc _ Z d [. (e Z) ` a bc _ Z d [. (e Z) ` abc_Z d [. (e Z) ` a bc _ Z d [. (e Z) ` a bc _ Z d [. (e Z)
f g h 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
` Ye Yai j ak aba i l imn oa Z ]bj ak ab ai p b]c ba ^ mai q_c n aZ a i
l imn oa Z ]bq n i_be a
jaZ Yai
ra Z a sa[an ai p ama ` at Yi
uv aw p _ b_i\aiaa i
` a bc _ Z q n i_ be a p b]c ba ^ mai q_ baic o a p _imaia ai q]imn kn q n i_be a p ama uotn b
p _bn ]m_ d _ik Z ba j qpr
` at Yi 2013 ` at Yi 2014 ` at Yi 2015 ` atYi 2016 ` at Yi 2017
1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir
Terlaksananya kegiatan sosialisasi masyarakat dalam penanggulangan banjir
Meningkatnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan banjir
Orang - - - 30,00 70,000 30,00 80,000 30,00 92,000 30,00 105,000 120,00 347,000
2. Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali
Terlaksananya pembersihan dan pengerukan sungai/ kali
lancarnya aliran air sungai/kali dan meningkatnya kualitas air sungai/kali
Meter - - - 500,00 900,000 500,00 1.035,000 500,00 1.120,000 1.500,00 3.055,000
Meningkatkan prasarana dan sarana sumber daya air
Meningkatnya ketersediaan sumber-sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan irigasi
Pembanunan sumber-sumber air baku baru dan konservasi terhadap sumber air baku yang telah ada
xll y p b]c ba ^ p _ ic_^za ic ai, p _ ic_w ]w a ai mai q]ik_ b{a knjYic an, raiaY mai j Y^z_ bun b | anii}a
1. Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya
Terlaksananya pembangunan embung dan bendung
Meningkatnya penyediaan air irigasi
Bendung - 1,00 282,210 1,00 1.200,000 1,00 1.300,000 1,00 1.350,000 1,00 1.380,000 5,00 5.512,210
2. Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penanpung air lainnya
Terlaksananya rehabilitasi bendung dan bangunan penampung aor lainnya
Meningkatnya penyediaan air irigasi
Unit - - - 4,00 320,000 4,00 368,000 4,00 425,000 4,00 490,000 16,00 1.603,000
3. Peningkatan partisipasi dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Terlaksananya kegiatan sosialisasi masyarakat di Kota Pyk
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai dan SDA lainnya
Orang - - - 35,00 75,000 35,00 86,000 35,00 90,000 35,00 120,000 140,00 371,000
3. Peningkatan partisipasi dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Terlaksananya kegiatan sosialisasi masyarakat di Kota Pyk
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai dan SDA lainnya
Orang - - - 35,00 75,000 35,00 86,000 35,00 90,000 35,00 120,000 140,00 371,000
Mengembangkan kawasan baru dengan mendorong pengembangan subpusat pengembangan baru dan kawasan fungsional lainnya
Meningkatnya fungsi kawasan di seluruh wilayah Kota Payakumbuh
Pengembangan jaringan jalan baik peningkatan maupun pembangunan baru, terutama pada poros barat timur kota, khusus pengembangan boulevard baru sebagai jalan
xll ly p b]c ba ^ p _^zaic Yiai ~aw ai mai ~_^zaZ a i
1. Perencanaan Pembangunan Jalan
Terlaksananya perencanaan pembangunan jalan dan trotoar
Tersedianya pedoman pelaksanaan fisik pembangunan jalan dan trotoar
Km 6,00 - - 1,36 50,000 1,36 50,000 1,36 50,000 1,36 50,000 11,44 200,000
2. Pembangunan jalan Terlaksananya pembangunan jalan di Kota Pyk
Meningkatnya pelayanan keamanan, kenyamanan pemakai jalan
Km 6,00 0,26 600,410 0,82 660,450 0,82 726,500 0,82 799,150 0,82 879,060 9,54 3.665,570
3. Perencanaan pembangunan jembatan
Terlaksananya perencanaan pembangunan jembatan
Tersedianya pedoman pelaksanaan fisik pembangunan jembatan
Meter 100,00 - - 20,00 50,000 10,00 50,000 12,00 50,000 20,00 50,000 162,00 200,000
4. Pembangunan jembatan Terlaksananya pembangunan jembatan di Kota Pyk
Meningkatnya pelayanan keamanan dan kenyamanan pengguna jembatan
Meter 80,20 24,00 2.372,353 10,00 1.000,000 8,00 1.000,000 12,00 1.500,000 20,00 3.500,000 154,20 9.372,353
5. Perencanaan Pengadaan Tanah
Terlaksananya perencanaan pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan di Kota Pyk
Tersedianya dokumen perencanaan pengadaan tanah
paket - 1,00 286,764 1,00 315,440 1,00 346,980 1,00 381,680 1,00 419,850 5,00 1.750,714
6. Persiapan Pengadaan Tanah
Terlaksananya persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan di Kota Pyk
Tersedianya data-data persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan di Kota Pyk
(4)
. ( ) . ( ) . ( ) . ( ) . ( ) . ( )
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2013 2014 2015 2016 2017
7. Pelaksanaan Pengadaan Tanah
Terlaksananya pembebasan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan di
Tersedianya tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan di Kota Pyk
paket - 1,00 6.734,426 1,00 7.407,870 1,00 8.148,660 1,00 8.963,520 1,00 9.859,870 5,00 41.114,346
8. Penyerahan Pengadaan Tanah
Terlaksananya sertifikasi tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan di Kota Pyk
Tersedianya sertifikat tanah
paket - 1,00 250,000 1,00 275,000 1,00 300,000 1,00 325,000 1,00 350,000 5,00 1.500,000
Peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam berlalu lintas
Meningkatnya kuaitas dan kuantitas prasarana dan sarana jaringan jalan
Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana jalan Kota Payakumbuh
. / ¡ ¡
1. Perencanaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
Terlaksananya perencanaan rehabilitasi jalan, peningkatan jalan serta pemeliharaan rutin jalan dan trotoar
Tersedianya pedoman pelaksanaan fisik rehab jalan, peningkatan jalan dan pemeliharaan rutin jalan dan trotoar
Km 91,56 - - 51,37 125,000 51,37 125,000 51,37 125,000 51,37 125,000 297,04 500,000
2. Perencanaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan
Terlaksananya perencanaan rehabilitasi /pemeliharaan jembatan
Tersedianya pedoman pelaksanaan fisik rehabilitasi/ pemeliharaan jembatan
Unit 18,00 - - 10,00 50,000 10,00 50,000 10,00 50,000 10,00 50,000 58,00 200,000
3. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
Terlaksananya rehabilitasi /pemeliharaan jalan di Kota Pyk
Mempertahankan kondisi dan meningkatkan kualitas jalan dan trotoar di Kota Pyk
Km 40,64 40,49 3.496,550 40,49 3.846,210 40,49 4.230,830 40,49 4.653,910 40,49 5.119,300 243,09 21.346,800
4. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan
Terlaksananya rehabilitasi /pemeliharaan jembatan di Kota Pyk
Mempertahankan kondisi dan meningkatkan kualitas jembatan di Kota Pyk
Unit 18,00 8,00 302,465 10,00 332,710 10,00 365,980 10,00 402,580 10,00 442,840 66,00 1.846,575
4. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan
Terlaksananya rehabilitasi /pemeliharaan jembatan di Kota Pyk
Mempertahankan kondisi dan meningkatkan kualitas jembatan di Kota Pyk
Unit 18,00 8,00 302,465 10,00 332,710 10,00 365,980 10,00 402,580 10,00 442,840 66,00 1.846,575
5. Peningkatan Jalan Terlaksananya peningkatan jalan di Kota Payakumbuh
Bertambahnya jalan dengan kondisi baik
Km 51,37 10,88 6.668,217 10,88 7.335,040 10,88 8.068,540 10,88 8.875,400 10,88 9.762,940 105,75 40.710,137
6. Jaringan Listrik dan Penerangan Jalan Umum
Tersedianya jaringan listrik perbaikan/ pemeliharaan dan pemasangan lampu PJU baru
Bertambahnya dan tetap berfungsinya jaringan listrik lampu jalan dan kualitas lampu jalan
Titik 1.922,00 503,00 825,582 505,00 908,140 500,00 998,950 505,00 1.098,850 505,00 1.208,740 4.440,00 5.040,262
Peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam berlalu lintas
Meningkatnya kuaitas dan kuantitas prasarana dan sarana jaringan jalan
Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana jalan Kota Payakumbuh
X. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan
1. Rehabilitasi Jalan dalam Kondisi Darurat
Terlaksananya rehabilitasi/ pemelihataan jalan di Kota Pyk dalam kondisi darurat
Mengembalikan jalan kepada kondisi baik dan layak pakai
Meter - - - 100,00 75,000 100,00 125,000 100,00 200,000 175,00 250,000 475,00 650,000
2. Rehabilitasi Jembatan dalam Kondisi Darurat
Terlaksananya rehabilitasi/ pemelihataan jembatan di Kota Pyk dalam kondisi darurat
Mengembalikan jembatan kepada kondisi baik dan layak pakai
Unit 2,00 - - 1,00 75,000 1,00 100,000 1,00 150,000 1,00 200,000 6,00 525,000
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang partisipatif dan aspiratif serta didukung oleh penerapan e-government menuju e-city
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel melalui penerapan e-government
Membangun sistem jaringan informasi di lingkungan pemerintah Kota Payakumbuh dan
stakesholder lainnya
XI. Program Pembangunan Sistem Informasi Data Base Jalan dan Jembatan
1. Penyusunan sistem informasi data base jalan
Terlaksananya penyusunan data base jalan di Kota Pyk
Ter-update-nya data base jalan sesuai dengan kondisi akhir tahun anggaran berjalan
(5)
¢£¤ ¥£¤ ¢£¤ ¦ §¨© ª «¬ ©¤ ® ¥. (¯ ¤) ª «¬ © ¤ ® ¥. (¯ ¤) ª « ¬ © ¤ ® ¥. (¯ ¤) ª «¬©¤ ® ¥. (¯ ¤) ª « ¬ © ¤ ® ¥. (¯ ¤) ª « ¬ © ¤ ® ¥. (¯ ¤)
° ± ² 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ª £¯ £«³ ´ «µ «¬« ³ ¶ ³·¸ ¹« ¤ §¬´ «µ «¬ «³ º ¬§ ¬« ¨ ·«³ »© ¸ «¤ « ³
¶ ³·¸ ¹« ¤ §¬» ¸ ³©¬¯ «
´«¤ £«³
¼« ¤ « ½«¥«¸ «³ º «·« ª «¾ £³
¿À «Á º © ¬©³¦«³«« ³
ª « ¬ © ¤ » ¸ ³© ¬¯ « º ¬§ ¬« ¨ ·«³ »© ¬«³ ¹ « º ©³·«³« «³ »§³·¸ µ¸ » ¸ ³©¬¯ « º «·« ¿¹¾¸ ¬
º ©¬¸ §·© ® ©³µ ¤ ¬« ´ »º¼
ª «¾ £³ 2013 ª «¾ £³ 2014 ª «¾ £³ 2015 ª «¾£³ 2016 ª «¾ £³ 2017
2. Penyusunan sistem informasi data base jembatan
Terlaksananya penyusunan data base jembatan di Kota Pyk
Ter-update-nya data base jembatan sesuai dengan kondisi akhir tahun anggaran berjalan
Paket - - - 1,00 50,000 - - 1,00 50,000 - - 2,00 100,000
Peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam berlalu
Meningkatnya kuaitas dan kuantitas prasarana dan sarana jaringan
Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana jalan Kota Payakumbuh
XII. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
1. Pengadaan Alat-alat Berat
Terlaksananya pengadaan alat-alat berat kebinamargaan
Terlaksananya peralatan kebinamargaan
Unit 2,00 - - 1,00 2.000,000 - - 1,00 2.500,000 - - 4,00 4.500,000
Meningkatkan prasarana dan sarana sumber daya air
Meningkatnya ketersediaan sumber-sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan irigasi
Pembanunan sumber-sumber air baku baru dan konservasi terhadap sumber air baku yang telah ada
XIII. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
1. Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk Perdesaan (PNPM)
Terlaksananya program PNPM di Kota Pyk
Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Kota Pyk
Kelurahan 73,00 76,00 70,334 76,00 77,368 76,00 85,105 76,00 93,616 76,00 102,978 76,00 429,401
2. Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan
Terlaksananya kelancaran transportasi di permukiman masyarakat
Meningkatnya kelancaran transportasi di permukiman masyarakat
Meter 2.120,00 1.195,215 1,00 1.314,740 1,00 1.446,210 1,00 1.590,830 1,00 1.749,910 2.124,00 7.296,905
3. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan
Tersedianya sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi di perdesaan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dab prasarana air bersih dan sanitasi perdesaan
Paket 1,00 1,00 1.144,652 1,00 1.520,000 1,00 1.672,000 1,00 1.839,200 1,00 2.023,120 6,00 8.198,972
Meningkatkan prasarana dan sarana sistem jaringan drainase
Menurunnya persentase luasan genangan banjir
Membangun jaringan drainase yang terpadu
XIV. Program Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-gorong
Meningkatkan prasarana dan sarana sistem jaringan drainase
Menurunnya persentase luasan genangan banjir
Membangun jaringan drainase yang terpadu
XIV. Program Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-gorong
1. Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong
Tersedianya dokumen perencanaan teknis drainase
Terlaksananya penyusunan perencanaan teknis pembangunan drainase
Dokumen - 2,00 378,407 1,00 120,000 1,00 135,000 1,00 150,000 1,00 180,000 6,00 963,407
2. Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong
Terlaksananya pembangunan drainase baru
Berkurangnya daerah genangan di kawasan permukiman
Meter 2.201,00 3.465,00 2.796,024 2.100,00 1.864,000 2.880,00 2.812,000 1.400,00 1.503,600 2.300,00 2.717,220 14.346,00 11.692,844
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan polutan
Meningkatkan infrastruktur pengendalian dampak lingkungan
XV. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah
Terlakasananya pembangunan prasarana dan sarana air limbah
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana air limbah
Kawasan 3,00 3,00 172,813 3,00 190,095 3,00 209,100 3,00 230,010 3,00 253,011 18,00 1.055,029
2. Rehabilitasi/Pemeliharaa n Sarana dan Prasarana Air Limbah
Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaa n (OP) saluran drainase/ air limbah
Meningkatnya kelancaran aliran air saluran/drainase
Meter 14,66 19.500,00 328,770 19,50 361,650 19,50 397,810 19,50 437,590 19,50 481,350 19.592,66 2.007,170
(1) Meningkatkan kenyamanan kota sebagai tempat tinggal dan meningkatkan nilai ekonomi kota melalui pengembangan fungsi-fungsi khusus; (2) Meningkatnya kesejahteraan petani, peternak, pedagang dan UKM dengan totalitas memberikan solusi konkrit dalam segala bentuk kesulitan; (3) Terwujudnya pelayanan publik yang prima dan berkualitas
(1) Terwujudnya kawasan perkotaan yang nyaman sesuai dengan peruntukkannya; (2) Meningkatkan indeks nilai tukar petani (NTP); (3) Memperkuat sistem dan manajemen pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti dan terjangkau serta berbasis TIK
(1) Pembangunan pusat-pusat pengembangan baru (new development point); (2) Optimalisasi Sub Terminal Agribisnis (STA) dan Terminal Agribisnis (TA); (3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik secara berkala dan berkesinambungan
XVII. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
(6)
ÂÃÄ ÅÃÄ ÂÃÄ Æ ÇÈÉ Ê ËÌÍ ÉÄ Î Å. (Ï Ä) Ê ËÌÍ É Ä Î Å. (Ï Ä) Ê Ë ÌÍ É Ä Î Å. (Ï Ä) Ê ËÌÍÉÄ Î Å. (Ï Ä) Ê Ë ÌÍ É Ä Î Å. (Ï Ä) Ê Ë ÌÍ É Ä Î Å. (Ï Ä)
Ð Ñ Ò 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ê ÃÏ ÃËÓ Ô ËÕ ËÌË Ó Ö Óר ÙË Ä ÇÌÔ ËÕ ËÌ ËÓ Ú ÌÇÍ ÌË È ×ËÓ ÛÉÍ Ø ËÄ Ë Ó
Ö Óר ÙË Ä ÇÌÛ Ø ÓÉÌÏ Ë
ÔËÄ ÃËÓ
ÜË Ä Ë ÝËÅËØ ËÓ Ú Ë×Ë Ê ËÞ ÃÓ
ßà Ëá Ú É ÌÉÓÆËÓËË Ó
Ê Ë ÌÍ É Ä Û Ø ÓÉ ÌÏ Ë Ú ÌÇÍ ÌË È ×ËÓ ÛÉ ÌËÓÍ Ù Ë Ú ÉÓ×ËÓË ËÓ ÛÇÓר ÕØ Û Ø ÓÉÌÏ Ë Ú Ë×Ë ßÙÞØ Ì
Ú ÉÌØ Ç×É Î ÉÓÕ Ä ÌË Ô ÛÚÜ
Ê ËÞ ÃÓ 2013 Ê ËÞ ÃÓ 2014 Ê ËÞ ÃÓ 2015 Ê ËÞÃÓ 2016 Ê ËÞ ÃÓ 2017
1. Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
Terlaksananya survey awal kegiatan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan bidang ke-PU-an, tersedianya Standar Harga Bahan Bangunan dan Upah serta HSBGN, terlaksananya revisi RPIJM CK dan RPI2JM serta tersedianya dokumen perencanaan teknis kawasan strategis
Terkoordinasikannya penyusunan program dan kegiatan dinas PU dengan sumber dana dari APBD Kota, APBD Propinsi dan APBN
Dokumen 3,00 5,00 225,921 3,00 127,346 3,00 140,080 3,00 154,089 3,00 169,497 3,00 816,933
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi serta pelaporan bulanan, triwulan, LKPJ, LPPD, LAKIP, Laporan Akhir, Laporan Penanggulangan kemiskinan seluruh kegiatan Dinas PU
Meningkatnya pengelolaan pelaksanaan seluruh kegiatan di Lingkungan Dinas PU serta tersedianya laporan monitoring dan evaluasi Dinas PU setiap bulan dan dokumen laporan lainnya
Bulan 12,00 12,00 61,445 12,00 67,590 12,00 74,348 12,00 81,783 12,00 89,962 12,00 375,128
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Terwujudnya penataan kawasan lingkungan hidup yang sehat dan nyaman
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
XVI. Program Pengembangan Perumahan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Terwujudnya penataan kawasan lingkungan hidup yang sehat dan nyaman
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
XVI. Program Pengembangan Perumahan
1. Fasilitasi dan Simulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu
Terlaksananya program peningkatan kualitas rumah
Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Paket 1,00 1,00 12,721 1,00 20,240 1,00 22,264 1,00 24,490 1,00 26,939 6,00 106,654
2. Penyusunan Sistem Informasi/ Data Base Perumahan dan Permukiman
Terlaksananya penyusunan sistem informasi/ data base perumahan dan permukiman kota Payakumbuh
Tersedianya informasi/ data base perumahan dan permukiman Kota Payakumbuh
Dokumen - - - 1,00 500,000 - - - 1,00 500,000
Terwujudnya pelayanan publik yang prima dan berkualitas
Memperkuat sistem dan manajemen pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti dan terjangkau serta berbasis TIK
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik secara berkala dan berkesinambungan
XVIII. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1. Penyusunan Renstra SKPD
Tersusunnya dokumen Renstra Dinas PU
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Dinas PU selama 5 tahun
Dokumen - 1,00 24,778 - - - 1,00 24,778
Payakumbuh, 08 Februari 2013 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
KOTA PAYAKUMBUH dto
Ir. MUSWENDRY EVYTES, Dipl.SE.