Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 8 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kota Payakumbuh Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03, Peraturan Walikota Payakumbuh nomor 55 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh, maka jenis pelayanan yang akan dilakukan oleh Bappeda kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah periode 5 tahun dan Rencana Pembangunan TahunanRencana Kerja Pemerintah Daerah periode 1 tahun; 2. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrembang Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Musrembang Penyusunan RKPD; 3. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah kota Payakumbuh; 4. Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing SKPD Kota Payakumbuh periode tahunan dan lima tahunan; 5. Membantu Walikota Payakumbuh dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar Kabupaten Kota; 6. Menyusun data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah; 7. Memfasilitasi Musrembang RKPD Kota Payakumbuh dan Forum SKPD periode 1 tahun; 8. Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrembang Tingkat Provinsi Sumatera Barat periode 1 tahun; 9. Menyusun Kebijakan Umum APBD KA-PPAS, periode 1 tahun; 10. Mengikutsertakan pendidikan dan latihan bagi aparat Bappeda dengan memberi bekal keterampilan professional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan daerah; 11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan Daerah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan yang dihadapi Bappeda kota Payakumbuh dari identifikasi permasalahan untuk Proses Perencanaan lima tahun ke depan, yaitu: - Belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM Bappeda kota Payakumbuh - Masih adannya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 9 - Masih terbatasnya personil yang mengikuti diklat perencanaan - Belum optimalnya mekanisme insentif dan disinsentif pada internal Bappeda - Pemeliharaan sarana dan prasrana belum optimal, karena kuantitasnya kurang dan kualitasnya sudah menurun - Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum optimal untuk ditindaklanjuti - Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan system informasi yang belum optimal. - Sistem pengendalian dan evaluasi, menyangkut metodologi maupun pelaksanaan serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan perencanaan. - Belum adanya Tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti. - Belum optimalnya mekanisme monitoring terhadap SKPD terkait sehingga pelaksanaan programkegiatan tidak sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan. - Belum tersedianya data base daerah yang akuntabel sehingga berdampak terhadap akurasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah. - Belum sinerginya antar dokumen perencanaan daerah yang menyebabkan pencapaian terhadap tolok ukur program menjadi rendah Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok Bappeda dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah: - Perubahan yang terjadi dalam tataran kehidupan regional, nasional, maupun global serta factor politik merupakan dimensi yang perlu diperhitungkan dlam perencanaan pembangunan daerah. - Semakin kritis dan proaktif masyarakat terhadap tuntutan pembangunan - Semakin terbukanya informasi dan komunikasi - Belum optimalnya peran serta SKPD dalam mendukung kebijakan pembangunan daerah dan kebijakan pembangunan nasional Faktor-Faktor Peluang antara lain: - Peran Bappeda sebagai Perencana Pembangunan semakin strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah. Produk yang dihasilkan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang. Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 10 - Ketersediaan sarana system informasi yang berbasis teknologi informasi sehingga memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan pihak-pihak lain, baik itu melalui jaringan internet, telepon, komputer, dan faximile. - Adanya tuntutan dan kecendrungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif. - Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan antara lain hirarki perencanaan, dimana kewenangan Bappeda dalam mengkoordinasikan proses perencanaan. - Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. - Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. - Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah. - Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia. - Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan. - Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan pembangunan daerah. Sedangkan Ancaman Threats yang ada, antara lain: - Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan pelaksanaan program kegiatan pembangunan. - Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi daerah. - Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan social, ekonomi, dan budaya. - Belum konsistennya penerapan azas desentralisasi. - Adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor. - Belum tersedianya petunjuk operasional yang mendukung dari suatu peraturan sehingga menimbulkan multitafsir dan akhirnya menimbulkan konflik pusat dan daerah. Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 1

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI