TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi dan Aktivitas Orangutan Sumatera Pongo abelii
Menurut Groves 1972, klasifikasi dari Orangutan Sumatera adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas :
Mamalia Ordo
: Primata
Subordo : Anthropoidea
Superfamili : Homoidea
Famili : Pongoidea
Genus : Pongo
Spesies : Pongo abelii Lesson, 1827
Kera besar memiliki otak yang lebih besar daripada primata lain. Pada umumnya kera besar lebih banyak yang hidup secara terestrial namun pada
Orangutan hidupnya arboreal Rowe, 1996. Orangutan berpindah dengan menggunakan keempat anggota tubuhnya, berpindah dari cabang ke cabang lain.
Daerah jelajah Orangutan adalah berkisar antara 2-10 km dengan luas wilayah jelajah hariannya berkisar antara 800-1200 m
2
Supriatna dan Edy, 2000. Aktivitas Orangutan dipengaruhi oleh faktor musim berbuah dan cuaca.
MacKinnon 1974 telah menjumpai saat buah sedang sulit didapat di hutan, Orangutan akan menghabiskan waktu menjelajah lebih banyak daripada waktu
untuk makan. Demikian pula saat hari sedang kering panas Orangutan akan lebih banyak beristirahat pada siang hari. Menurut Rijksen 1978 pembagian
Universitas Sumatera Utara
penggunaan waktu oleh Orangutan adalah pada pagi hari digunakan untuk makan, siang hari untuk menjelajah dengan diselingi waktu istirahat siang.
Orangutan akan mulai istirahat malam antara pukul 15.00-18.00 dengan aktivitas malam hari yang sangat sedikit. Persentase aktivitas harian Orangutan
menurut Rijksen 1978 adalah 47 untuk makan, 40 untuk istirahat, 12 untuk menjelajah dan sisa waktunya untuk aktivitas sosial. Penggunaan ruang
bagi aktivitas Orangutan yaitu pada lapisan antara 15-25 m diatas permukaan tanah hampir 70 dari waktu aktivitas hariannya, Orangutan menggunakan 20
waktu aktivitas hariannya pada lapisan lebih dari 25 m dan pada lapisan dibawah 15 m Orangutan hanya menggunakan kurang dari 10 waktu aktivitas hariannya.
Menurut Ginting 2006 Orangutan biasanya selalu membuat sarang tidur di tepi sungai pada ketinggian 20-40 m diatas tanah.
Populasi Orangutan Sumatera sebagian besar sebarannya terbatas pada hutan hujan dataran rendah, sebagian besar Orangutan Sumatera berada di daerah
yang memiliki ketinggian di bawah 500 m dpl dan jarang menjelajah ke tempat yang lebih tinggi dari 1.500 m dpl Rijksen dan Meijaard, 1999.
B. Pohon Sarang Orangutan Sumatera Pongo abelii