BAB VI SUB DINAS BINA BUDIDAYA
Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yaitu
“SUMATERA BARAT SEBAGAI PUSAT PANGAN ASAL TERNAK DI SUMATERA BAGIAN TENGAH TAHUN 2010” Sub Dinas Budidaya mempunyai tugas
secara garis besar sbb: 1. Mewujudkan swasembada Daging 2010.
2. Meningkatkan ketersediaan susu dalam negeri. 3. Mengembangkan perbibitan
4. Peningkatan produksi pakan dalam negeri. Dalam melaksanakan tugas Ka. Sub Dinas Budidaya, dibantu oleh 4 Seksi yaitu :
A. Seksi Perbibitan B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan Alsinak
C. Seksi Pakan Ternak D. Seksi Teknologi Peternakan
Kegiatan tahun 2006 yang telah dilaksanakan masing masing seksi pada Sub Dinas Budidaya dapat dirinci sebagai berikut;
A. Seksi Perbibitan.
a. Peningkatan Produktivitas dan Populasi ternak 1. Inseminasi Buatan.
Untuk mendukung kegiatan tersebut telah dilaksanakan antara lain : - Penyediaan N2 cair melalui dana APBN untuk Propinsi dan yang tidak
cukup tertampung pada APBD II guna menunjang kegiatan Kabupaten Kota sebanyak 1750 liter dengan rincian sbb:
Propinsi :
550 liter BIBD
: 400 liter
1
Kota Pariaman :
150 liter Kota Solok
: 150 liter
Kota Sawahlunto :
150 liter Kab. Solok Selatan
: 150 liter
Kota Padang :
100 liter Kota Bukittinggi
: 100 liter
- Mendistribusikan FS bantuan APBN sebanyak 2000 dosis yang diterima dari BIB Singosari dengan rincian penerimaan: FS PO sebanyak 500 ds; Bali 500
ds; Madura 300 ds; Brahman 500 ds dan FH 200 ds. Frozen semen tersebut di sebarkan ke Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka Introduksi daerah
Baru sebanyak 200 dosis Brahman; Padang Panjang; Tanah Datar dan Padang sapi perah; Bali dan PO ke 50 Kota dan Pesisir Selatan dan Kab.
Solok. - Pada acara Musrembang tanggal 10 Agustus 2006 KabupatenKota telah
sepakat untuk memacu kegiatan IB dengan target kegiatan sbb; a. Populasi
: 463.270 ekor b. Betina Produktif
: 168.622 ekor c. Akseptor
: 89.980 ekor d. Akseptor IB
: 39.626 ekor e. Target FS
: 78.600 ds. f. Target Kelahiran
: 35.271 ekor. - Melaksanakan pembinaan ke Pos-pos IB pada Kabupaten dan Kota.
- Penyebaran Kenderaan Roda 2 sebanyak 10 unit dari ABT APBN guna pelayanan Inseminasi Buatan dan Penambahan peralatan IB ke Kabupaten
Kota melalui dana APBD I yang meliputi : a.
b. c.
d. e.
f Kontainer Depo 35 HC
Kontainer Distribusi 34 XT Kontainer lapangan 1,5 ltr
Gun Inseminasi Kit
Plastik sheet 10 buah
15 buah 34 buah
100 unit 100 unit
400 pak 2
- Hasil Pelaksanaan IB Sumatera Barat Tahun 2006 sesuai data lapangan yang kami rekapitulasi sebagai berikut :
Uraian Target
Realisasi Persentase
Semen beku Akseptor IB
Kelahiran 73.810 ds
66.926 ekor 25.000 ekor
60.823 ds 47.463.ekor
29.086 ekor 77,96
82,44 116,34
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 6.1. Pelaksanaan IB Propinsi Sumatera Barat tahun 2006
No KabupatenKota
PELAKSANAAN TAHUN 2006
Semen Beku
Akseptor Kelahiran ekor
Taget Realisasi
Taget Realisasi
Jantan Betina
Total ds
ds ekor
ekor ekor
ekor ekor
1 Kab. Pesisir Selatan
6.000 3.200
9.000 2.516
616 645
1.261
2 Kab.Solok
5.878 5.676
5.500 4.080
1.090 1.294
2.384
3 Kab. Swl Sijunjung
2.000 435
1.200 390
150 140
290
4 Kab.Tanah Datar
7.000 6.343
6.000 5.389
1.128 1.239
2.367
5 Kab. Pdg Pariaman
12750 9.035
8.500 8.068
2.139 1.688
3.827
6 Kab. Agam
5.865 5.865
6.000 4.266
1.688 1.611
3.299
7 Kab. 50 Kota
11.000 11.349
10.000 8.125
3.618 3.478
7.096
8 Kab. Pasaman
1.400 808
900 589
206 107
313
9 Kab. Mentawai 10 Kab. Solok Selatan
1.000 400
480 200
75 78
153
11 Kab. Pasaman Barat
3.000 1.300
1.300 853
469 398
867
12 Kab. Dharmasraya
4.517 4.517
6.000 3.051
1.105 863
1.968
13 Kota Padang
7500 6.968
6.500 5.807
1.366 1.292
2.658
14 Kota Solok
1.500 914
800 696
205 236
441
15 Kota Sawahlunto
1.500 940
750 858
201 373
574
16 Kota Padang Panjang
400 398
400 280
116 76
192
17 Kota Bukittinggi
500 500
646 449
127 75
202
18 Kota Payakumbuh
2.000 1.815
2.500 1.546
623 321
944
19 Kota Pariaman
750 360
450 300
132 118
250
Jumlah
73.810 60.823
66.926 47.463
15.054 14.032
29.086
Dari data tersebut SC yang dicapai 1,51 dan CR = 70,16 . Pendapatan yang diperoleh petani dari anak yang dihasilkan dari 29.086 ekod pedet dapat
diestimasikan sebesar Rp.417.716.450,- empat ratus tujuh belas juta tujuh ratus enam belas ribu empat ratus lima puluh rupiah.
3
2. Melalui Intensifikasi Kawin Alam. Ternak kerbau untuk tahun 2006 hampir seluruh lokasi mengawinkan ternak
melalui Kawin Alam. Untuk Ternak Sapi pada daerah yang tidak terlayani oleh petugas Inseminasi
Buatan diwilayah tertentu dimana akseptornya kurang dari 250 ekor dianjurkan menggunakan pola ini. Ini juga merupakan salah satu program
Dirjen Peternakan Pada tahun 2001 lalu melalui dana Bagian Proyek Pemberdayaan Petani Agribisnis di Pedesaan Sumatera Barat TA. Anggaran
2001 telah dianggarkan untuk percontohan di Kabupaten Pasaman sebanyak 2 kelompok yaitu di Kelompok Lungguk Batu,
Koto Kaciak Kecamatan Bonjol dan Kelompok Sepakat, Tonang Raya, Kecamatan dua Koto masing-masing 10 ekor sapi jantan. Di kedua kelompok
ini khusus mengelola sapi jantan hasil seleksi untuk digunakan sebagai ternak pemacek dengan pola yang disepakati bersama guna meningkatkan
produktivitas ternak yang dihasilkan. Lokasi pembinaan Pasaman, Kab. Sawahlunto Sijunjung dan Pesisir Selatan.
3. Penambahan jumlah akseptor - Melalui BPLM pada program Peningkatan Ketahanan Pangan yang populer
dengan Program Aksi Perbibitan. Penguatan Modal Usaha Kelompok merupakan Kegiatan untuk memacu pengembangan perbibitan ternak di
daerah. Melalui kriteria yang ditetapkan, Sumatera Barat yang mendapat 2 paket
masing-masing paket sebesar 1 Milyard yang ditempatkan: a. Kabupaten Agam sebanyak 66 ekor, di Kelompok Saiyo Sakato,
Kecamatan Ampek Angkek, dengan kondisi ternak yang diharapkan bunting..
b. Kota Payakumbuh sebanyak 64 ekor, di kelompok Tegar mandiri, Kecamatan Payakumbuh Barat dengan kondisi ternak bunting.
Diharapkan ternak yang disebarkan berkembang dan nantinya merupakan pusat pembibitan ternak rakyat.
4
- Penyebaran Ternak Brahman Cross dengan Dana APBN Konsentrasi ke Kab. Pesisir Selatan sebanyak 96 ekor di 4 kelompok.
- Penyebaran Kerbau melalui dana APBN Konsentrasi ke Kabupaten Sawahlunto Sijunjung sebanyak 34 ekor.
- Penyebaran Sapi Perah dalam rangak Intensifikasi Sapi Perah di Kab. Tanah Datar 1 kelompok APBN Konsentrasi jumlah ternak sesuai kesepakatan
anggota. - Penjaringan sapi Betina Produktif di 2 lokasi APBN Konsentrasi yaitu
Kabupaten Solok Selatan dan Kota Padang dengan penyediaan dana talangan masing-maing lokasi sebesar Rp. 300.000.000,- tiga ratus juta
rupiah.
4. Introduksi Inseminasi Buatan Daerah Baru dengan Pola GSB Guna meningkatkan produktifitas ternak sapi pada daerah yang tidak
terjangkau IB, dilaksanakan Sinkronisasi birahi sehingga peternak dapat terlayani, jumlah ternak yang mendapatkan pelayanan dapat terkontrol, dan
petugas dapat melaksanakan kegiatan berpindah ke tempat lainnya . Kegiatan ini sangat efektif dalam memasyarakatkan IB di daerah pengenalan
Introduksi guna menambah akseptor dan sebagai pilot projek bagi kita dalam melaksanakan kampanye tentang keberhasilan IB kepada pemula
menggunakan pola Gerbang Serba Bisa melalui dana APBD Propinsi dengan kegiatan:
a. Seleksi calon peserta dengan melaksankanan PKB; b. Penyuntikan hormon guna penyerentakan birahi kepada ternak yang
terpilih. c. Monitor ternak yang minta di IB, selama 2 x masa birahi petugas standby
di lokasi Tempat Pelaksanaan : Kecamatan Kinali, Desa Sido Mulyo, Wonosari,
Waktu pelaksanaan : Juli s.d November. 2006. Pelaksanaan Introduksi Ib ini sebanyak 100 akseptor, sampai akhir Desember
2006 peternak yang melaporkan ternak yang minta kawin sebanyak 8 ekor. 5
5. Operasioanal Pelaksanaan Embryo Transfer di Lokasi Ternak Rakyat. Penerapan bioteknologi ternak khususnya Transfer Embrio sangat efisien dalam
memproduksi bangsa sapi unggul murni karena secara nyata dapat membentuk bibit dasar lebih cepat.
Melalui dana APBD 2006 TE dilaksanakan secara koordinasi antara Tim Propinsi, BET, KabupatenKota serta petugas IB di lapangan yaitu di 5 Kab Kota
dilaksanakan 2 dua tahapan yaitu Juni 2006 Agam. di 3 Lokasi yaitu Kab. 50 Kota; Payakumbuh dan Agustus 2006 Kegiatan ini
terdiri dari beberapa tahapan kegiatan di 5 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang. Ini
dilaksanakan oleh : 1.
Petugas lapangan mencek kondisi sapi yang akan dijadikan calon recipient. 2.
Petugas Kabupatenkota melaksanakan pemeriksaan CL pada saat ternak tersebut birahi dengan mempertimbangkan kondisi Tubuh Ternak.
3. Jika CL berkembang baik di kiri maupun kanan maka siap menjadi calon
resipient Ternak yang berhasil di TE dan kondisi saat ini dapat diuraikan sbb:
Dari 26 ekor sapi yang di TE di 5 KabupatenKota ternyata 11 ekor dari ternak tersebut setelah di periksa sebanyak 11 ekor yang bunting dengan rincian :
- Kabupaten 50 Kota sebanyak 4 ekor; - Kota Payakumbuh sebanyak 3 ekor;
- Kabupaten Agam sebanyak 3 ekor - Kab. Tanah Datar sebanyak 1 ekor.
6. Pembinaan Kelompok Guna meningkatkan Poduktivitas ternak sapi Potong dan Perah telah
dilaksanakan bimbingan, pembinaan dan pemantauan dengan kegiatan : - Monev Sapi Potong dan perah di 19 KabupatenKota.
Manfaat: memberikan motivasi kepada peternak dalam melaksanakan usahanya serta melihat sejauhmana penerapan Beternak yang Baik Good Farming
6
Practice, pemberian pakan yang baik Good feeding Practice dan Breeding Practice:
- Pembinaan Budidaya Ternak Kawasan Integrasi Ternak Pada kawsan ini Peternakan merupakan kegiatan sampingan petani disamping
kegiatan pokok lainnya seperti halnya Pertanian, Perkebunan. Di kawasan yang komoditi pertanian padi, dan jagung yang hasil sampingnya
dapat digunakan sebagai pakan ternak disamping kotoran juga digunakan sebagai pakan ternak. Begitu juga dengan perkebunan seperti halnya coklat,
sawit dan karet. Diperkebunan tersebut pakan ternak bisa berasal dari Hijauan Antar Tanaman HAT dapat berupa daun kacang2an penutup tanah Cropping
crop maupun rumput alam. Jika pakan hanya berasal dari HAT dianjurkan maksimal pemeliharaan 3 ekorHA. Untuk pemberian pakan yang berasal dari
Perkebunan kelapa Sawit dapat ditambah dengan pelepah dan tandan kosong serta lumpr sawit. Sedangkan dari perkebunan coklat daging buah coklat yang
diberi perlakuan dapat menjadi pakan ternak. Untuk itu perlu pembinaan agar hasil tersebut dapat dimanfaatkan.
Untuk tahun 2006 ini pembinaan diarahkan ke Kab. Dharmasraya, Sawahlunto Sijunjung, Pasaman Barat, 50 Kota dan Pesisir Selatan.
- Pembinaan VBC Di KabupatenKota Pembinaan dilaksanakan di 7 kabupaten Agam; 50 Kota, Tanah Datar, Pdg
Pariaman, Sawahlunto, Dharmasraya dan Pessel. Kegiatan ini diwujudkan mensupport peternak menciptakan pusat-pusat
pembibitan ternak rakyat.
7. Peningkatan SDM Petugas dan Peternak Untuk peningkatan SDM petugas dan Peternak ada beberapa pelatihan yang
diikuti petugas dan diseminasi teknologi yang di sampaikan kepada peternak antara lain:
a. Disseminasi Teknologi Sapi Perah. Kegiatan ini dilaksanakan berjenjang dimana tahap awal Petugas dan peternak
sebagai peternak andalan Key Farmer dilatih di Pusat Pelatihan Sapi Perah 7
yang bekerja sama dengan JICA di Cikole sebanyak 11 orang yang terdiri dari 5 orang Petugas 2 Propinsi; 1 Kota Padang Panjang, 1 Kota Padang, 2 dari
Kab. Tanah Datar dan 3 orang Peternak. Untuk pendalaman ilmu petugas yang telah melaksanakan TOT memberikan
ilmunya tersebut kepada peternak yang dilaksanakan di BBI Ekor Lubuk melalui Dana APBD I dan bantuan dari JICA melaksanakan Demo Training di
Target Area secara bertahap sebanyak 3 tahap untuk 25 orang dengan materi yang dapat dirinci sebagai berikut:
1. Disseminasi Manajemen Kesehatan Reproduksi. 2. Disseminasi Pemberian Pakan dan Tatalaksana Sapi Perah.
3. Disseminasi Manajemen Pemerahan. b. Pelatihan Recording Di Bib Lembang.
Recording merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan secara kontinue guna menghasilkan ternak yang berkualitas untuk dijadikan bibit maupun
disebarkan kepeternak. Recording ini juga dapat digunakan untuk melacak kejadian dimasa lalu akibat pemberian pakan, obat2an maupun zat additif dan
suplement. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain; Pembahasan tentang seluk-beluk
recording ternak sapi Potong dan Sapi Perah, Program SISI dan SISPO serta Aplikasi dilapangan berupa magang di GKSI dan Kelompok. Untuk kegiatan
ini telah dikirim 2 orang Petugas Propinsi. c. Pelatihan Pengawas Mutu bibit.
Pelatihan Pengawas Mutu Bibit diikuti oleh 4 orang petugas Propinsi yang bertugas dalam mengawasi mutu FS yang beredar di Sumbar; Kegiatan yang
dilaksanakan difokuskan kepada pengawasan Semen Beku diselenggarakan di BIB Lembang.
d. Pelatihan Budidaya Sapi Potong Dalam Rangka transfer teknologi ke masyarakat petugas perlu dibekali
pelatihan teknis untuk menimba ilmu dan menambah wawasan tentang Budidaya Sapi Potong. Melalui dana APBN 2006 Dinas Peternakan Propinsi
8
mengirim 2 orang peserta dari Sub Dinas Budidaya ke BLP Cinagara, Bogor yang dilaksanakan di Padang melalui dana APBN.
e. Pelatihan manajemen sapi potong ; Perah dan Ayam buras untuk Penyuluh Pelatihan Manajement Sapi potong Sapi Perah dan Ayam buras untuk
penyuluh ini merupakan refreshing bagi penyuluh untuk mengaktifkan kembali ingatan mereka ke seluk-beluk peternakan guna membimbing
peternak melaksanakan pengelolaanmanage ternak sapi yang di punyai. Untuk itu secara bertahap, masing-masing 19 Anggota.
f. Workshop Budidaya Ternak Kambing Workshop Budidaya Ternak Kambing suatu kegiatan yang menghadirkan
pakar dan praktisi dalam rangka mencari solusi dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing. Kegiatan ini diadiri oleh penyuluh dalam rangka menambah
wawasan. Untuk itu secara bertahap, dan pada tahap ini baru bisa terlaksana sebanyak 19 org.
Diharapkan dapat mentransfer ilmu kepada petugas dan peternak lainnya 8. Penyusunan PetunjukModel untuk disebar luaskan keKabupatenKota
Pada tahun 2006 ini telah disusun 4 buah petunjuk teknis sebagai pedoman aparat maupun petugas di lapangan.
Adapun buku yang telah disusun tahun anggaran 2006 dapat dirinci sbb: - Buku Perbibitan Model VBC untuk Kawasan Sapi Potong
- Pedoman Dan Pola Sistem Budidaya Sapi Potong - Pedoman Dan Pola Sistem Budidaya Ternak Ayam.
- Pedoman Pelaksanaan IB
B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan Alsinak